Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang


demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya
merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu
yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang
telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan.

Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh


tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi
morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang
sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.

Tulisan ini akan menguraikan soal morfologi luar dalam arti yang sempit pada
jenis-jenis tumbuhan industri, yang selain memuat pengetahuan tentang istilah-
istilah (Terminologi) yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan,khususnya dalam
taksonomi tumbuhan,sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana caranya
mendeskripsi tumbuhan yang seperti dijelaskan pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis tumbuhan industri?
2. Bagaimana Klasifikasi tumbuhan industri ?
3. Bagaimana morfologi tumbuhan industri?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam tumbuhan industri
2. Mengetahui cara mengklasifikasi tumbuhan industri
3. Mengetahui morfologi tumbuhan industri

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Morfologi Tumbuhan

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan,


baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Bagian-bagian dari morfologi
tumbuhan terdiri dari :

1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah

B. Jenis-jenis tumbuhan industri,yaitu :

a. Tanaman industri semusim

Tanaman industri semusim adalah tanaman yang hanya mampu tumbuh


selama semusim pada tahun tersebut atau dapat dikatakan tanaman tahunan yang
dapat dipanen cepat sebelum musim berakhir. Jenis tanaman perkebunan semusim
tidak sebanyak tanaman perkebunan tahunan. Contoh tanaman perkebunan
tahunan, antara lain :

 Serat kapas (Gossypium sp)


 Serat goni serta bunga rosela (Habiscus sabdariffa)
 Tembakau (Nicotiana tabacum)

2
b.Tanaman industri tahunan

Tanaman industri tahunan merupakan tanaman yang mampu tumbuh lebih


dari 2 tahun. Tanaman industri tahunan pada umumnya merujuk pada tanaman
berkayu keras untuk membedakan antara semak dan rerumputan yang dapat
dikatakan merupakan tanaman tahunan juga. Tanaman industri tahunan mampu
dipanen beberapa kali sebelum pada akhirnya mengalami penurunan hasil dan
tidak produktif lagi secara ekonomi, dan pada akhirnya harus ditebang dan
kemudian diganti dengan tanaman baru. Contoh dari beberapa tanaman industri
tahunan antara lain :

 Karet (Havea brasiliensis)


 Kulit dan batang kina (Cinchona sp)
 Biji dan bubuk kopi (Coffea sp)
 Biji dan serbuk kakao (Theobroma cacao)
 Teh (Camellia sinensis)

Ada juga produk tanaman industri tahunan lain yang ditanam pada skala kecil
dan kurang intensif, tetapi dikumpulkan lalu diolah lagi sebagai produk
perkebunan. Komoditas ini biasanya diolah oleh “perkebunan rakyat” dan
perbedaannya dengan usaha tani adalah pekarangan menjadi kabur. Berikut ini
beberapa contoh jenis tanaman industri ini, antara lain :

 Biji pala dan salut bijinya (Myristica fragrans)


 Buah dan bubuk merica (Piper nigrum)
 Serat kapuk (Ceiba pentandra)
 Kacang mete (Anacardium occidentale)
 Bubuk vanili (Vanilla planifolia)

3
C. Klasifikasi Tumbuhan Industri

a) Tembakau (Nicotiana tabacum)


1. Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum)
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi
tanaman masuk dalam famili Solanaceae.
Secara sistematis, klasifikasi tanaman tembakau sebagai berikut:

Class : Dicotyledonaea
Ordo : Personatae
Famili : Solanaceae
Sub Famili : Nicotianae
Genus : Nicotianae
Spesies : Nicotiana tabacum L.

2. Deskripsi Morfologi Tanaman Tembakau


Tembakau berdasarkan morfologinya terdiri atas dua bagian yaitu
vegetatif dan generatif. Bagian vegetatif terdiri atas akar, batang, dan
daun, sedangkan bagian generatif terdiri atas bunga dan buah (Tim
Penulis PS, 1993).
Pada bagian bawah batang terdapat akar tunggang yang
panjangnya sekitar 50-75 cm dan mempunyai banyak akar serabut dan
bulu akar. Tanaman tembakau memiliki batang yang tegak dengan
tinggi sekitar 2,5 m.
Batang tanaman ini biasanya memiliki sedikit cabang atau bahkan
tidak bercabang sama sekali. Batangnya berwarna hijau dan hampir
seluruhnya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih.

Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk malai.


Kelopak bunga yang berlekuk dan mahkota bunga berbentuk seperti
terompet. Bakal buah terletak di atas dasar bunga dan mempunyai

4
ruang yang membesar serta kepala putik terletak pada tabung bunga
berdekatan dengan kepala sarinya.
Bagian terpenting dari tanaman tembakau adalah daun karena
bagian inilah yang nantinya akan dipanen. Daun tembakau berbentuk
bulat panjang, ujungnya meruncing, tepinya licin dan bertulang sirip.
Satu tanaman biasanya memiliki sekitar 24 helai daun. Ukuran daun
cukup bervariasi menurut keadaan tempat tumbuh dan jenis tembakau
yang ditanam. Proses penuaan (pematangan) daun biasanya dimulai
dari bagian ujung, kemudian bagian bawahnya.

3. Gambar dan Morfologi Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum)


a. Akar (Radix)

Tanaman tembakau merupakan tanaman berakar tunggang yang


tumbuh tegak ke pusat bumi. Akar tunggangnya dapat menembus tanah
kedalaman 50- 75 cm, sedangkan akar serabutnya menyebar ke samping.
Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki bulu-bulu akar. Perakaran
akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah menyerap air, dan
subur. 
b. Batang (Caulis)

5
Tanaman Tembakau memiliki bentuk batang agak bulat, agak
lunak tetapi kuat, makin ke ujung, makin kecil. Ruas-ruas batang
mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, batang tanaman bercabang
atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun,
juga ditumbuhi tunas ketiak daun, diameter batang sekitar 5 cm

c. Daun (Folium)

Daun tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong (oval) atau bulat,


tergantung pada varietasnya. Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya
meruncing, sedangkan yang berbentuk bulat, ujungnya tumpul. Daun
memiliki tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan
licin. Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade parenchyma dan
spongy parenchyma pada bagian bawah. Jumlah daun dalam satu tanaman
sekitar 28- 32 helai. Daun tembakau merupakandaun tunggal. Lebar daun
2 – 30 cm, panjang tangkai 1 – 2 cm. Warna daun hijau keputih-putihan. 

d. Bunga (Flos)

6
Tanaman tembakau berbunga majemuk yang tersusun dalam
beberapa tandan dan masing masing tandan berisi sampai 15 bunga. Bunga
berbentuk terompet dan panjang, terutama yang berasal dari keturunan
Nicotiana tabacum, sedangkan dari keturunan Nicotiana rustika, bunganya
lebih pendek, warna bunga merah jambu sampai merah tua pada bagian
atas. 

Bunga tembakau berbentuk malai, masing-masing seperti terompet dan


mempunyai bagian sebagai berikut: 

a. Kelopak bunga, berlekuk dan mempunyai lima buah pancung. 

b. Mahkota bunga berbentuk terompet, berlekuk merah dan berwarna


merah jambu atau merah tua dibagian atasnya. Sebuah bunga biasanya
mempunyai lima benang sari yang melekat pada mahkota bunga, dan yang
satu lebih pendek dari yang lain. 

c. Bakal buah terletak diatas dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang
membesar. 

d. Kepala putik terletak pada tabung bunga yang berdekatan dengan


benang sari. Tinggi benang sari dan putik hampir sama. Keadaan ini
menyebabkan tanaman tembakau lebih banyak melakukan penyerbukan
sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk penyerbukan silang. 

e. Buah (Fructus)

7
Tembakau memiliki bakal buah yang berada di atas dasar bunga
dan terdiri atas dua ruang yang dapat membesar, tiap-tiap ruang berisi
bakal biji yang banyak sekali. Penyerbukan yang terjadi pada bakal buah
akan membentuk buah. Sekitar tiga minggu setelah penyerbukan, buah
tembakau sudah masak. Setiap pertumbuhan yang norrmal, dalam satu
tanaman terdapat lebih kurang 300 buah. Buah tembakau berbentuk bulat
lonjong dan berukuran kecil, di dalamnya berisi biji yang bobotnya sangat
ringan. Dalam setiap gram biji berisi + 12.000 biji. Jumlah biji yang
dihasilkan pada setiap tanaman rata-rata 25 gram.

b) Teh (Camelia sinensis)


1. Klasifikasi Tanaman teh
Kingdom     : Plantae
Divisi            : Spermatophyte
Sub divisi    : Angiospermae
Class             : Dicotyledoneae
Ordo              : Guttiferales
Famili           : Tehaceae
Genus          : Camelia
Spesies        : Camellia sinensis

2. Deskripsi tanaman teh


Pada umumnya, tanaman teh berakar dangkal, sangat peka
terhadap keadaan fisik tanah sehingga cukup sulit untuk menembus
lapisan tanah. Pertumbuhan akar ke arah lateral dan penyebarannya
dibatasi oleh perdu yang ada di dekatnya. Perakaran utama
berkembang pada lapisan tanah atas sedalam 0-25 cm, dimana tempat
utama berakumulasinya unsur-unsur hara. 
Batang tanaman teh berdiri tegak, berkayu, bercabang-cabang,
ujung ranting dan daun muda berbulu halus.
Daun teh merupakan daun tunggal yang bertangkai pendek dan
letaknya berseling. Tiap helaian daun kaku seperti kulit tipis,
bentuknya elips memanjang, ujung, dan pangkal runcing. Bentuk tepi

8
daun teh bergerigi halus, pertulangan menyirip dengan panjang daun 6-
18 cm dan lebar adalah 2-6 cm.
Bunga teh terletak di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga
bergabung menjadi satu. Perkembangan bunga mengikuti fase
pertumbuhan daun. Bunga teh termasuk kedalam bunga sempurna
dengan garis tengah 3-4 cm. Warna bunga putih cerah dengan kepala
sari berwarna kuning dan baunya harum (Setyamidjaja, 2000).

3. Gambar dan Morfologi Tanaman teh (Camelia sinensis)


Teh ( Camelia sinensis)
a. Folium (Daun)

 -Bagian daun : Petiolus,Lamina


 -Circumcriptio : Ovalis
 -Apex Folii : Acuminatus
 -Basis Folii : Obtusus
 -Nervatio : Penni Nervis
 -Margo Folii : Integer
 -Intervenium : Carnosus
-Warna daun : Hijau
 –Permukaan daun : Leavis
 -Tata letak daun
 pada batang : Folia Sparsa

9
b. Caulis (Batang)

 -Bentuk batang : Teres


 -Arah tumbuh batang : Tegak Lurus
 -Percabangan padabatang: Simpodial
 -Permukaan batang : Kasar
 -Arah tumbuh Cabang : Patens

c. Radix (Akar) : radix Primaria

d. Flos (Bunga)

10
c. Pohon Jati (Tectona grandis)
1. Klasifikasi Tanaman Jati

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Spesies : T. Grandis

2. Deskripsi Tanaman Jati

Secara morfologis, tanaman jati memiliki tinggi yang dapat mencapai


sekitar 30-45 m. Batang yang bebas cabang dapat mencapai antara 15-20
m bila dilakukan proses pemangkasan. Pohon jati yang tumbuh baik
diameter batangnya dapat mencapai 220 cm. Kulit kayu jati berwarna
kecoklat-coklatan atau abu-abu dan sifatnya mudah terkelupas.

Pangkal batang berakar papan pendek dan dapat bercabang.


Daun jati berbentuk opposite ( bentuk jantung membulat dengan ujung
meruncing), berukuran panjang sekitar 20-50 cm dan lebar 15-40 cm,
permukaan daun berbulu. Daun muda jati berwarna kecoklatan, sedangkan
daun tua berwarna hijau keabu-abuan.

3. Gambar dan Morfologi Tanaman Jati


a) Folium (Daun)

11
Daun berbentuk jantung membulat dengan ujung meruncing,
berukuran panjang 20-50 cm dan lebar 15-40 cm, permukaannya
berbulu. Daun muda berwarna hijau kecoklatan, sedangkan daun
tua berwarna hijau tua keabu-abuan.

b) Caulis (Batang)

Pada kondisi bagus batang jati dapat mencapai tinggi 30-40 meter.
Pada habitat kering, pertumbuhan menjadi terhambat, cabang lebih
banyak, melebar dan membentuk semak. Pada daerah yang bagus,
batang bebas cabang 15-20 m atau lebih, percabangan kurang dan
rimbun. Pohon tua sering beralur dan berbanir. Kulit batang tebal,
abu-abu atau coklat muda ke abu-abuan.

c) Bunga dan Buah


Masa berbunga dan berbuahnya adalah Juni-Agustus setiap
tahunnya. Ukuran bunga kecil, diameter 6-8 mm, keputih-putihan
dan berkelamin ganda terdiri dari benangsari dan putik yang
terangkai dalam tandan besar. Buahnya keras, terbungkus kulit
berdaging, lunak tidak merata (tipe buah batu). Ukuran buah
bervariasi 5-20 mm, umumnya 11-17 mm. Struktur buah terdiri
dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan tengah
(mesokrap) tebal seperti gabus, bagian dalamnya (endokrap) keras
dan terbagi menjadi 4 ruang biji. Jumlah buah per kilogram

12
bervariasi sekitar 1.100-3500 butir, rata-rata 2000 buah per kg.
Benihnya berbentuk oval, ukuran kira-kira 6×4 mm, jarang
dijumpai dalam keempat ruang berisi benih seluruhnya, umumnya
hanya berisi 1-2 benih. seringkali hanya 1 benih yang tumbuh jadi
anakan.
d) Akar

Jati memiliki 2 jenis akar yaitu tunggang dan serabut. Akar


tunggang merupakan akar yang tumbuh ke bawah dan berukuran
besar. Fungsi utamanya menegakkan pohon agar tidak mudah
roboh, sedangkan akar serabut merupakan akar yang tumbuh
kesamping untuk mencari air dan unsur hara. Untuk membedakan
bibit jati yang berasal dari stek pucuk dan pembiakan generatif
(biji) bisa dibedakan terutama dari bentuk akar (jika mau beli maka
bongkar dulu akarnya). Bibit jati solomon stek pucuk mempunyai
akar menyamping (kiri kanan, depan belakang seperti cakar),
sedangkan bibit selain stek pucuk akarnya menghujam ke bawah.

13
d). Tanaman Mahoni (Swetinia mahagoni)

1) klasifikasi tanaman Mahoni

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil )

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili Meliaceae

Genus : Swietenia

Spesies : Swietenia mahagoni ( L ). Jacq

2. Deskripsi tanaman mahagoni

Tanaman ini merupakan tanaman tahunan dengan ketinggian mencapai


5-25 m, berakar tunggang, berbatang bulat, percabangan banyak, dan
berkayu serta memiliki getah. Daunnya majemuk menyirip genap,
jelaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya runcing dan
tulang daunnya menyirip. Daun muda berwarna merag, setelah tua
akan berwarna hijau. Bunga tanaman ini majemuk tersusun dalam
karangan yang keluar dari ketiak daun. Buahnya berbentuk bulat,
berkeluk lima, berarna cokelat, didalam buah ada terdapat biji yang
berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan berwarna kehitaman.

14
3.Gambar dan Morfologi Tanaman Mahoni

1. Akar
Sistem perakaran tanaman mahoni yaitu akar tunggang.

2. Batang
Tanaman mahoni mempunyai batang bulat, percabangan banyak
sehingga membentuk kanopi payung yang sangat rimbun. Arah
pertumbuhan tanaman mahoni adalah tegak lurus ke atas (erectus).
Kulit batang luarnya berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal
seperti sisik dan mengelupas setelah tua.

3. Daun
Morfologi daun mahoni berbentuk daun majemuk menyirip genap
dengan helaian daun berbentuk bulat oval, ujung dan pangkal daun
runcing, dan tulang daun menyirip. Panjangnya berkisar antara 35-50

15
cm. Daun muda mahoni berwarna merah lalu berubah menjadi hijau
setelah tua.

4. Bunga
mahoni termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam karangan yang
muncul dari ketiak daun, berwarna putih, malai bercabang, dan
panjangnya kira-kira 10-20 cm. mahoni baru berbunga ketika tanaman
berumur 7 tahun. Mahkota bunga berbentuk silindris dan berwarna
kuning kecokelatan. Benang sari melekat pada mahkota bunga.

5. Buah
Morfologi buah mahoni berbentuk bulat telur, berlekuk lima dan
berwarna coklat. Bagian luar buah mengeras dengan ketebalan 5-7
mm, di bagian tengah mengeras seperti kayu dan berbentuk kolom
dengan 5 sudut yang memanjang menuju ujung. Buah akan pecah dari
ujung saat buah sudah matang dan kering. Di bagian dalam buah
mahoni terdapat biji

6. Biji
Morfologi biji mahoni berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan
berwarna coklat kehitaman. Biji menempel pada kolumela melalui
sayapnya, meninggalkan bekas setelah benih terlepas. Biasanya setiap
buah mahoni terdapat 35-45 biji.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Morfologi Tumbuhan diperkenalkan pertama kali oleh ilmuan yang


berkebangsaan Jerman, yaitu Johann Wolfgang Von Goete pada tahun 1790.
Sejarah perkembangan morfologi tumbuhan berpusat di Jerman, selain Goete
tokoh lain yang paling berpengaruh antara lain yaitu : Wilhelm Hofmeister, Karl
von Goebel, Walter Zimmermann, dan Wilhelm Troll.

            Selain itu terdapat berbagai bagian-bagian dari alat hara yaitu


akar  ( Radix), batang ( Caulis) dan daun ( Folium) yang dimana masing-masing
memiliki bagian, ukuran, bentuk ,manfaat, ciri-ciri atau kreteria tertentu yang
sudah didefinisikan sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan. Tidak hanya
di alat hara saja mempunya bagian tetapi juga pada alat reproduksi atau organum
reproduksi pada tumbuhan juga terdapat bagian-bagian, yaitu bunga, buah dan biji
yang dimana dibahas secara menyuluruh dan spesipik dalam organum reproduksi

17
DAFTAR PUSTAKA

Suhono, Budi. 2002. Kamus Botani. Jakarta; Koperasi Jong Sejati.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta;


Gadjah Mada

University.

Steeinis, C.G.G.J. 2008. Flora. Jakarta: Penebar Swadaya.

G.G.J.Steven, Backer 1908, Flora, VESVJ.

Adhy Ws. 2006. Morfologi Tumbuhan. Buku Ajar Taksonomi Tumbuhan.


Medan:Trans Info Media.

file:///C:/Users/acer/Downloads/340262506-KLASIFIKASI-DAN-CIRI-

CIRI-MORFOLOGI-MAHONI-Materi-Pertanian-pdf.pdf

http://nikotje.blogspot.co.id/2013/06/morfologi-jati.html

18

Anda mungkin juga menyukai