Anda di halaman 1dari 2

AR.

RADCLIFFE BROWN (1881-1955)

Alfred Reginald Radcliffe-Brown lahir di Birmingham, Inggris, pada 17 Januari 1881. Ia


adalah seorang anropolog Inggris dan juga sebagai pendiri sistem fungsionalisme struktural. Ia
bisa dikatakan sebagai bapak antropologi modern. Secara keseluruhan terorinya tercakup dalam
strategi pengembangan untuk mempelajari sistem kekerabatan dan diubah ke dalam antropologi
sosial modern.

Brown melakukan kerja lapangan mengenai antropologi pertama pada tahun1906 di


Kepulauan Andaman. Ia kembali ke daerah ini ketika ia menerbitkan buku pertamanya yang
menggabungkan ide-ide structural tentang masyarakat(The Andaman Islanders , 1922).

Tahun 1910-1912, ia melakukan penelitian di Australia untuk mempelajari mengenai


penduduk asli Australia dan menerbitkan Social Organization of Australian Tribes (1931). Buku
ini menerapkan mengenai paradigma struktural fungsionalisme dari sistem kekerabatan Australia
dan menganalisis bagaimana cara mereka berhubungan dengan organisasi sosial.

Radcliffe Brown mengajar di beberapa universitas di dunia, seperti di Universitas Cape


Town (1920-1925),Afrika Selatan, University of Sydney (1925-1931), Australia, University of
Chicago (1931-19370, dan yang paling lama ialah di Oxford University (1937- 1946). Radcliffe-
Brown juga mengajar di Cina, Brasil, dan Mesir.

Secara luas Radcliffe Brown dikaitka dengan konsep fungsionalime sosiologi yang
didasakan pada karya Emile Durkheim. Ia memfokuskan pada hubungan kekerabatan, dengan
perspektif funsionalis dan mencoba untuk mendefinisikan struktur kekerabatan sebagai suatu
sistem adatasi, fusi, dan integrasi.

Kekerabatan secara singkat didefinisikan sebagai hubungan seseorang baik melalui


perkawinan ataupun melalui hubungan darah. Masyarakat mengakui bahwa hubungan ini berasal
dari satu nenek moyang. Namun, di beberapa masyarakat, konsep masyarakat melampaui
keluarga ke dalam kelompok-kelompok atau klan

. All human societies recognize these relationships as descent from a common ancestor. Semua

masyarakat manusia mengakui hubungan ini sebagai keturunan dari satu nenek moyang.
However, in some societies the concept of kinship can extend beyond the family into groups or

clans through which blood kinship is metaphorical. Namun, dalam beberapa masyarakat konsep

kekerabatan bisa melampaui keluarga ke dalam kelompok-kelompok atau marga di mana

kekerabatan darah metafora.

Anda mungkin juga menyukai