Disusun oleh :
P1337420418005/2A
A. Definisi Dismenorea
atau abnormal; meno berarti bulan; rhea berarti aliran. Jadi, dismenorea
berarti nyeri perut pada perut bawah sebelum, selama dan sesudah
punggung atau permukaan dalam paha. Pada kasus dismenorea berat nyeri
Prostaglandin hanya dapat menimbulkan rasa nyeri, itu terjadi bila mana
B. Klasifikasi Dismenorea
1. Dismenorea Primer
2. Dismenorea Sekunder
(Andira, 2010).
C. Derajat Dismenorea
menurut Menurut Karim (2009), ditinjau dari berat ringannya rasa nyeri,
sehari-hari.
D. Etiologi Dismenorea
dapat dihindari.
a. Dismenorea primer
Faktor Kejiwaan
Faktor endokrin
tidak baik. Hal ini sangat erat kaitanya dengan pengaruh hormonal.
nyeri.
b. Dismenorea sekunder
Faktor konstitusi
Endometriosis
3. Nyeri punggung
4. Nyeri paha
5. Sakit kepala
6. Diare
b) Dismenorea sekunder
a. Endometriosis
d. Adenomyosis
F. Patofisiologi
terjadi dari fase folikuler ke fase luteal, dengan peningkatan lebih lanjut
G. Pathway
H. Penatalaksanaan
a) Disminorea Primer
1. Latihan
4. Istirahat
5. Obat-obatan
gejala
b) Disminorea sekunder
1. PRP
peritonitis panggul.
2. Endometriosis
di rujuk ke dokter.
4. Prolaps uterus
Latihan kegel
kandung kemih.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku, agama, ras,
medis
klien
klien
atau belum
B. DIAGNOSA
C. INTERVENSI
4. Ajarkan strategi
relaksasi
(misalnya nafas
berirama lambat,
nafas dalam,
bimbingan
imajinasi
5. Berikan kompres
hangat
Intoleran Setelah dilakukan 1. Kaji tanda – 1. Mengetahui tanda
hasil :
1. Klien mampu
beraktivitas
Ansietas Setelah dilakukan 1. Libatkan klien/ 1. Melibatkan
3. Klien belajar
menunjukkan mekanisme
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
2015).
DAFTAR PUSTAKA