NPM : 18020411008
Semester : V (Lima)
Prodi : Pendidikan Matematika
Mata Kuliah : Metode Numerik
Dosen Pengampu : Ahde Fitri, S.Pd., M.Pd
Pertemuan Ke : 6 (Enam)
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2020
Tugas : Membuat resume tentang:
“Penyelesaian persamaann linier dengan berbagai metode”:
a. Eleminasi Gauss Naif
b. Eliminasi Gauss Dengan Pivoting Parsial
c. Dekomposisi Segitiga
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Melalui Bebagai Metode
2 2 1 x1 4
3 − 1 1 x = 1
2
1 4 − 1 x3 2
Bagaimana penyelesaiannya?
1
Langkah:
1 1 1 x1 2
2
1. b1 → 3 − 1 1 x2 = 1
1
2 1 4 − 1 x 2
2
1 1 1 x
2 1 2
2. dan 3. b2 − 3b1 → 0 − 4 − 1 x2 = − 5
1 4 2
−
1 x3 2
1 1 1 x
2 1 2
3. dan 5. b3 − b1 → 0 − 4 − x2 = − 5
1
2
− 3 x3 0
0 3
2
1 1 1 x 2
2 1
x2 = 5 4
1
6. b2 → 0 1 1
4 8
0 3 − 3 2 x3 0
1 1 1 x
2 1 2
7. dan 8. b3 − 3b2 → 0 1 1 x2 = 5
8 4
− x − 15
8 3
15
0 0 4
Hasil:
− 15 x3 = −15 x2 + 1 x3 = 5
8 4 8 4
x3 = 2 x2 = 5 − 1 (2) = 1
4 8
2
x1 + x2 + 1 x3 = 2
2
( )
x1 = 2 − (1) − 1 2 = 0
2
[3 6 0 9] ~ [0 𝟎 −3 3] [0 4 2 2]
(∗)
2 8 4 6 R3 − 2R1 0 4 2 2 0 0 −3 3
Setelah operasi baris 1, elemen a22 yang akan menjadi pivot pada operasi baris
2 ternyata sama dengan nol. Karena itu, pada operasi baris 2, elemen baris 2
dipertukarkan dengan elemen baris 3. Tanda (*) menyatakan pertukaran baris
terjadi akibat proses pivoting. Sekarang elemen a22 = 4 ≠ 0 sehingga operasi
baris elementer dapat diteruskan. Tetapi, karena matriks A sudah membentuk
matriks U, proses eliminasi selesai. Solusinya diperoleh dengan teknik
penyulihan mundur, yaitu 𝑥3 = −1, 𝑥2 = 1, dan 𝑥1 = 1.
Melakukan pertukaran baris untuk menghindari pivot yang bernilai nol adalah
cara pivoting yang sederhana (simple pivoting). Masalah ini dapat juga timbul
3
bila elemen pivot sangat dekat ke nol, karena jika elemen pivot sangat kecil
dibandingkan terhadap elemen lainnya, maka galat pembulatan dapat muncul.
Ada dua macam tata-ancang pivoting, yaitu:
a. Pivoting sebagian (partial pivoting)
Pada tata-ancang pivoting sebagian, pivot dipilih dari semua elemen pada
kolom p yang mempunyai nilai mutlak terbesar,
𝑎𝑘,𝑝 = max{ 𝑎𝑝,𝑝 , 𝑎𝑝+1,𝑝 ,…, 𝑎𝑛−1,𝑝 , 𝑎𝑛,𝑝 }
Lalu pertukarkan baris k dengan baris ke p. Misalkan setelah operasi baris
pertama diperoleh matriksnya seperti yang digambarkan pada matriks di
bawah ini. Untuk operasi baris kedua, carilah elemen x pada baris kedua,
4
dimulai dari baris ke-2 sampai baris ke-4, yang nilai mutlaknya terbesar,
lalu pertukarkan barisnya dengan baris ke-2. Elemen x yang nilai
mutlaknya terbesar itu sekarang menjadi pivot untuk operasi baris
selanjutnya.
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
0 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥]
[
0 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
0 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
Cari x terbesar, lalu pertukarkan barisnya dengan baris ke-2
perhatikanlah bahwa teknik pivoting sebagian juga sekaligus menghindari
pemilihan pivot = 0 (sebagaimana dalam simple pivoting) karena 0 tidak
akan pernah menjadi elemen dengan nilai mutlak terbesar, kecuali jika
seluruh elemen di kolom yang diacu adalah 0. Apabila setelah melakukan
pivoting sebagian ternyata elemen pivot = 0, itu berarti system persamaan
linier tidak dapat diselesaikan (singular system)
b. Pivoting Lengkap (complete pivoting)
Jika disamping baris, kolom juga dikutkan dalam pencarian elemen
terbesar dan kemudian dipertukarkan, maka tata-ancang ini disebut
pivoting lengkap. Pivoting lengkap jarang dipakai dalam program
sederhana karena pertukaran kolom mengubah urutan suku x dan
akibatnya menambah kerumitan program secara berarti.
Contoh:
Dengan menggunkan 4 angka bena, selesaikan system berikut dengan
metode eliminasi Gauss:
0.0003𝑥1 + 1566𝑥2 = 1569
0.3454𝑥1 − 2436𝑥2 = 1018
a. Tanpa tata-ancang pivoting sebagian (Gauss naif)
b. Dengan tata-ancang pivoting sebagian (Gauss yang dimodifikasi)
Penyelesaian
a. Tanpa tata-ancang pivoting sebagian
0.0003 1.566 1.569
[ ]
0.3454 −2.436 1.018
Operasi baris pertama (0.0003 sebagai pivot)
5
𝑅2 − 0.3454𝑅1
𝑅2 ⟵ = 𝑅2 − 1151𝑅1
0.0003
(Tanda “⟵” berarti “diisi” atau “diganti dengan”)
Jadi,
𝑎21 ≈ 0
𝑎22 ≈ −2.436 − (1151)(1.566) = −2.436 − 1802 ≈ −1804
𝑏22 ≈ 1.018 − (1151)(1.569) ≈ 1.018 − 1806 ≈ −1805
0.0003 1.566 1.569 𝑅2 − 1151𝑅1
[ ]
0.3454 −2.436 1.018 ~
0.0003 1.566 1.569
[ ]
0 −1804 −1805
Solusinya diperoleh dengan teknik penyulihan mundur:
−1805
𝑥2 = = 1.001
−1804
1.569 − (1.566)(1.001) 1.569 − 1.568 0.001
𝑥1 = = = = 3.333
0.0003 0.0003 0.0003
Perhatikan, bahwa semua elemen diagonal dari matriks L diatas berharga 1 (satu) !
Notasi matriks U dituliskan sbb:
Perhatikan, bahwa semua elemen yang terletak di bawah diagonal dari matriks U di
atas (= u1,1 … un,n) berharga 0 (nol) !
7
Perhatikan, bahwa semua elemen diagonal dari matriks L diatas tidak harus
berharga 1 (satu), sedangkan, elemen-elemen di atas diagonal semuanya berharga
0 (nol) !
Notasi matriks U dituliskan sbb:
8
Baris 1 (i = 1):
𝑎1,1 = 𝑢1,1
𝑎1,2 = 𝑢1,2
𝑢 = 𝑎1,𝑖 ; i= 1,...,n
⋮ ⋮ } 1,𝑖
𝑎1,𝑛 = 𝑢1,𝑛
Baris 2 (i = 2):
𝑎2,1 = 𝑙2,1 ∙ 𝑢1,1
𝑎2,2 = 𝑙2,1 ∙ 𝑢1,2 + 𝑢2,2
𝑎2,3 = 𝑙2,1 ∙ 𝑢1,3 + 𝑢2,3
⋮
𝑎2,𝑛 = 𝑙2,1 ∙ 𝑢1,𝑛 + 𝑢2,𝑛
Baris 3 (i = 3):
9
5. Pada baris rendah, langkah/iterasi pengisian matriks U lebih banyak
dibandingkan dengan matriks L, dan sebaliknya.
• Pengisian matriks U:
Baris 3:
• Pengisian matriks L:
𝑎3,1
𝑙3,1 =
𝑢1,1
• Pengisian matriks U:
𝑢3,3 = 𝑎3,3 − 𝑙3,1 ∙ 𝑢1,3 − 𝑙3,2 ∙ 𝑢2,3
𝑢3,4 = 𝑎3,4 − 𝑙3,1 ∙ 𝑢1,4 − 𝑙3,2 ∙ 𝑢2,4
⋮
𝑢3,𝑛 = 𝑎3,𝑛 − 𝑙3,1 ∙ 𝑢1,𝑛 − 𝑙3,2 ∙ 𝑢2,𝑛
10
Baris n:
𝑎𝑛,1
• 𝑙𝑛,1 = 𝑢1,1
Pengisian matriks L:
• Pengisian matriks U:
11
4 yang berdimensi n x m, dengan hasil matriks lain yang juga berdimensi n x m!
Contoh soal
Tentukan x1, x2 , x3 dan x4 dari sistem persamaan linier di bawah ini dengan metode
dekomposisi LU
X1 – 2x3 + 7x4 = 11
2x1 – x2 + 3x3 + 4x4 = 9
3x1 -3x2 + x3 + 5x4 = 8
2x1 + x2 + 4x3 + 4x4 =10
Jawab:
Sistem persamaan linier tersebut dinyatakan dalam bentuk perkalian matriks
sebagai berikut,
1 0 −2 7 𝑥1 11 1 0 −2 7
𝑥
(2 −1 3 4 ) [𝑥2 ] = [ 9 ], dengan A = [2 −1 3 4 ]
3 −3 1 5 3 8 3 −3 1 5
2 1 4 4 𝑥4 10 2 1 4 4
𝑥1 11
𝑥2
X = [𝑥3 ] dan B = [ 9 ]
8
𝑥4 10
(−2)
1 0 −2 7 𝐻21 1 0 −2 7 (−3)
1 0 −2 7 15
1 0 −2 7
[2 −1 3 4 ] (−3) ∞ [0 −1 7 −10] 𝐻32 ∞ [0 −1 7 −10 ] 𝐻 (14) ∞ [0 −1 7 −10 ]
3 −3 1 5 𝐻31 0 −3 7 −16 𝐻 (1) 0 0 −14 14 43 0 0 −14 14
(−2) 42
2 1 4 4 𝐻41 0 1 8 −10 0 0 15 20 0 0 0 −5
1 0 −2 7 1 0 0 0
2 1 0 0
Jadi U = [0 −1 7 −10 ] , 𝑑𝑎𝑛 𝐿 = 1 0
0 0 −14 14 3 3 15
0 0 0 −5 [2 −1 − 14 1]
1 0 0 0 𝑦1 11 11
2 1 0 0 𝑦2
Ly = B → 1 0 [𝑦 ] = [ 9 ] , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑦 = [−13] 𝑑𝑎𝑛
3 3 15
3 8 14
[2 −1 − 14 1] 𝑦4 10 −10
1 0 −2 7 𝑥1 11
UX =→ [0 −1 7 −10 ] [𝑥2 ] = [−13] , 𝑚𝑎𝑘𝑎 − 5𝑥 = −10 → 𝑥 −10 = 2
0 0 −14 14 𝑥3 14 4 4 −5
0 0 0 −5 𝑥4 −10
14 − 14 × 2 −14
−14𝑥3 + 14𝑥4 = 14 → 𝑥3 = = =1
−14 −14
(−13 − 7 × 1 + 10 × 2) 0
−𝑥2 + 7𝑥3 − 10𝑥4 = −13 → 𝑥2 = = =0
−1 −1
𝑥1 − 2𝑥3 + 7𝑥4 = 11 → 𝑥2 = 11 + 2 × 1 − 7 × 2 = −1
𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑥1 = −1, 𝑥2 = 0, 𝑥3 = 1, 𝑥4 = 2
12
SUMBER BACAAN:
https://slideplayer.info/slide/12373712/
https://fdokumen.com/document/metode-analisa-numerik-rinaldi-munir.html
https://www.scribd.com/doc/117210573/DEKOMPOSISI-LU
13
14