Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FEBBY ARIANTI

NIM : P27226020307
PRODI : PEND. PROFESI FISIOTERAPIS
SEMESTER/KELAS : 1/B
Soal:
1. Sebutkan jenis dan dosis terapi dingin untuk mengurangi odema?
2. Sebutkan jenis dan dosis modalitas untuk bloking nyeri dengan TENS dan IFT?

Jawaban:
1. Menurut Hayes dan Hall (2012), dosis terapi dingin tergantung pada tujuan yang
diinginkan, untuk mengurangi pembengkakan dan memperlambat metabolisme, intensitas
yang digunakan adalah dengan aplikasi ringan dimana suhu jaringan tidak boleh dibawah
15℃ atau 59°F, hal ini dikarenakan suhu yang ekstrem menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh limfatik sehingga dapat menyebabkan bengkak yang hebat.
Sedangkan durasi untuk terapi dingin dengan tujuan mengurangi odema adalah
menggunakan aplikasi singkat selama 4-20 menit, dimana frekuensi pemberiaan terapi
dapat diberikan beberaoa kali sehari jika membantu. Namun, terapi dingin harus
dihentikan setelah 2-3 hari karena terapi dingin dapat mengganggu proses penyembuhan
cedera akut.

Referensi :
Hayes, W. K.K Hall, K. D. 2012. Agens Modalitas Untuk Praktik Fisioterapi. Edisi 6.
Diterbitkan oleh EGC

 Ice Pack (Kompres Es)


Dosis:
F: 1x/hari
T: 20 menit
T: Kompres Es

Referensi :
Noh, E. K. An, C. S. 2015. Changes in Pain, Swelling, and Range of Motion
According to Physical Therapy Intervention After Total Knee Arthroplasty in Elderly
Patient. Departement of Physical Therapy. Eulji Unoversity. Seongnam. Republic of
Korea. Physical Therapy Rehabilitation Science. 4 (2), 79-86.

 Controlled Cold Compression Units


Dosis:
I: 7℃-13℃ (45°F-55°F)
T: 10-30 menit
T: Controlled Cold Compression Units

Referensi :
Hayes, W. K.K Hall, K. D. 2012. Agens Modalitas Untuk Praktik Fisioterapi. Edisi
6. Diterbitkan oleh EGC

2. a. TENS
 Poslateral thoracotomy
Dosis:
F: setiap hari selama 3 hari/100 Hz
I: tergantung kenyamanan pasien
T: selama 20 menit dengan interval 3 jam dilakukan selama 3 hari
T: continous
 Total hip arthroplasty
Dosis:
I: 9-20mA (tergantung tingkat toleransi pasien)
T:continous

Referensi:
Kerai, S. Saxena, K. N. Taneja, B. Sehrawat, L. 2020. Role Of Transcutaneous
Electrical Nerve Stimulation In Post-Operative Analgesia. Indian Journal Of
Anasthesia. Vol 58.

b. Interferential Current
Dosis:
F: 3kali/hari
I: 30mA
T: 30 menit

Referensi :
Jarit, G. J. Mohr. K. J.Waller, R. Glousman, R. E. 2003. The Effect Of Home
Interferential Therapy on Post-Operative Pain, Edema, and Range of Motion of The
Knee. Clinical Journal Of Sport Medecine. 13:16-20

Anda mungkin juga menyukai