Anda di halaman 1dari 17

NAMA : BRIGITA MONTOLALU

NPP : 29.1483

KELAS :F-6/Keuangan Publik

MATKUL : MANAJEMEN STRATEGIK

DOSEN : DONA AMALIA, S.E., M.SI

TUGAS TERSTRUKTUR 2

1. Analisis Lingkungan mencakup para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi


kemampuan manajemen perusahaan/organisasi untuk membangun dan menjaga
hubungan yang sangat berhasil dengan target konsumen.
Jelaskan Lingkungan Internal yang harus dianalisa organisasi sebelum merumuskan
strategi dengan memperhatikan aspek-aspek:

- Keuangan

- SDM

- Pemasaran

- Operation / Manufacturing

- Organisasi / Aspek Manajemen

Jawab :

Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi


kekuatan dan kelemahan suatu organisasi atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang
dimilikinya. Analisis lingkungan internal memiliki dua variabel yakni kekuatan
(strength) dan kelemahana (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam
perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu
kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan. Lingkungan Internal ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi :

1) Relationships among the functional areas of business


2) Management, meliputi kepemimpinan visioner, orientasi wirausaha, fleksibel atau
responsive
3) Marketing : reputasi perusahaan, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, referensi
pelanggan,kualitas produk, kualitas jasa, efektifitas penetapan harga, efektivitas
distribusi, efektivitas promosi, efektivitas tenaga penjualan, efektivitas inovasi,
cakupan geografis
4) Finance/ accounting, meliputi biaya/ ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan
5) Production/ operation, meliputi fasilitas, skala ekonomi, kapasitas, angkatan kerja
yang mampu berdedikasi, kemampuan memproduksi pada waktunya, keahlian
manufaktur teknis
6) Research and development
7) Computer information system
8) Human resouces meliputi team work, hubungan dengan serikat pekerja dan pekerja
tidak tetap, kualitas kehidupan kerja

Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:

 Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
 Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
 Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
 Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
 Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.

Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan


perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing
perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk
mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :

 Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,


penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
 Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi
menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan,
pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
 Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
 Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat
membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan,
penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
 Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari
produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan
dan pemeliharaan.

Fungsi  penunjang  merupakan  aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :

 Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua


prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
 Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
 Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
 Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan
keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur
perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.

Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-


230), mencakup:

- Pemasaran
- Keuangan dan Akunting
- Produksi, Operasi dan Teknik
- Personalia
- Manajemen Mutu
- Sistem Informasi
- Organisasi dan Manajemen Umum
- Layanan
- Pengembangan Teknologi
- Manajemen Sumberdaya Manusia
- Logistik kedalam

2. Barney dengan VRIO Frameworknya menyatakan ada 4 pertanyaan untuk evaluasi


sumber daya:

1. Value

2. Rareness

3. Imitability

4. Organization

Saudara diminta menjelaskan VRIO framewok tersebut !

Jawab :
Kerangka VRIO adalah suatu alat untuk menganalisa sumber daya internal dari
perusahaan dan kemampuan untuk mengetahui apakah perusahaan dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. VRIO dapat digunakan untuk melihat
perbandingan komparatif mengenai kekuatan dan kelemahan kondisi internal perusahaan.
Dalam analisa VRIO, perusahaan akan menganalisa dari empat pertanyaan sebagai
berikut (Antonio, & Cardael, 2012) :

 Valuable
Pertanyaan pertama dalam kerangka analisa ini adalah apakah perusahaan
memilki sumber daya yang menambah nilai dalam memanfaatkan peluang dan
bertahan dalam menghadapi ancaman. Jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah
iya, maka sumber daya dapat diasumsikan berharga. Selain hal tersebut, sumber daya
juga berharga jika sumber daya mampu meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan diferensiasi atau / dan penurunan harga
produk. Jika sumber daya perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi ini maka
perusahaan memiliki kelemahan dalam keunggulan kompetitif. Hal ini penting untuk
terus ditinjau karena perubahan secara internal dan eskternal yang terjadi secara terus
menerus.
 Rare
Sumber daya yang hanya bisa diperoleh oleh satu atau sangat sedikit perusahaan
merupakan sumber daya yang dianggap langka. Jika sumber daya dapat dikatakan
langka dan berharga maka peursahaan memiliki keunggulan kompetitif sementara. Di
sisi lain, jika beberapa perusahaan memiliki sumber daya yang sama dan
menggunakan kemampuan tersebut dalam cara yang sama, maka perusahaan dapat
dikatakan memilki keunggulan kompetitif paritas / comptitive parity. Hal ini karena
perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang sama untuk menerapkan strategi
yang sama dan tidak ada organisasi dapat mencapai kinerja yang unggul.
 Ininimitable
Sumber daya yang memiliki biaya tinggi akan sulit ditiru, dibeli, dan digantikan
oleh perusahaan pesaing. Dalam hal imitasi perusahaan pesaing memiliki dua cara
yaitu dengan cara langsung meniru / menduplikasi sumber daya dan menyediakan
produk atau jasa sebanding. Jika perusahaan memiliki sumber daya yang berharga,
langka, dan mahal untuk ditiru maka perusahaan dapat diasumsikan sebagai
perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Menurut Barney
(1991) perusahaan dapat sulit ditiru karena tiga alasan yang akan dijelaskan sebagai
berikut :
a) Kondisi Sejarah
Perusahaan yang dikembangkan karena peristiwa sejarah atau dalam jangka
waktu lama akan sulit ditiru.
b) Ambiguitas Kausal
Perusahaan pesaing tidak dapat mengidentifikasi sumber daya tertentu yang
menyebabkan keunggulan kompetitif.
c) Kompleksitas Sosial
Sumber daya dan kemampuan yang didasarkan pada budaya perusahaan atau
hubungan interpersonal.
 Organized to Captured Value
Sumber daya itu sendiri tidak memberikan keuntungan apapun bagi perusahaan
jika tidak terorganisir untuk menangkap nilai dari mereka. Sebuah perusahaan harus
mengatur sistem manajemen, proses, kebijakan, struktur dan budaya organisasi untuk
dapat sepenuhnya menyadari potensi yang berharga, langka dan mahal agar dapat
mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

3. Jelaskan bagaimana organisasi bisa mengembangkan kompetensi yang terdapat dalam


organisasi tersebut!
Jawab :
Organisasi dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dengan penggunaan
sumber daya secara efektif, yaitu :
a) Identifikasi dan kelompokkan sumber daya perusahaan dari segi kekuatan dan
kelemahan;
b) Gabungkan sumber daya perusahaan ke dalam kapabilitas khusus;
c) Evaluasi laba;
d) Pilih strategi untuk mengeksploitasi sumber daya dan kapabilitas relative perusahaan
terhadap peluang-peluang eksternal;
e) Identifikasi kesenjangan sumber daya dan curahkan investasi dalam memperbaiki
kelemahan

Dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, dapat dilakukan dengan cara
berikut :

1) Buy, cara ini dilakukan dengan mengganti karyawan yang lama dengan yang baru,
yang memiliki kualitas lebih baik..
2) Build, investai dilakukan terhadap para karyawan untuk meningkatkan kualitas
mereka menjadi lebih baik.
3) Borrow, dalam strategi ini, perusahaan mencari keluar sumber daya manusia yang
mampu memberikan ide atau gagasan, kerangka kerja, dan alat untuk menjadikan
perusahaan lebih kuat.
4) Bounce, perusahaan harus mengeluarkan karyawannya yang gagal melakukan tugas
standar. Karyawan yang tetap bekerja maupun yang dikeluarkan harus memahami
mengapa dan apa yang diharapkan dari mereka.
5) Bind, mengikat karyawan merupakan tindakan yang kritikal pada semua tingkat.
Menjaga manajer senior yang memiliki visi, arahan, dan kompetensi sangat penting,
dan menahan para teknikal, operasional, dan pekerja paruh wkatu juga merupakan hal
yang penting karena investasi untuk membangun mereka memakan waktu yang lama.
Perusahaan yang tidak menerapkan metode ini, meskipun telah menerapkan
metodebuy dan build, akan menciptakan intellectual capital bagi pesaing.

Kegiatan meningkatkan kompetensi kerja oleh perusahaan harus dilakukan secara


berkelanjutan agar dapat mempertahankan konsistensi kinerja, mengevaluasi kinerja yang
dinilai masih kurang, dan mengembangkan kualitas kinerja jauh lebih baik, Berikut cara –
cara meningkatkan kompetensi kerja karyawan :

a) Pelatihan Skill Secara Professional


b) Job Enrichment
c) Studi Banding
d) Promosi 
e) Rotasi Kerja 
f) Membangun Team Work
g) Ciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan 
h) Lakukan Kegiatan di Luar Rutinitas (rekreasi)
i) Pesonal Development 

4. Pelajari 2 jurnal yang telah disediakan dan buat resume dari kedua jurnal tersebut!
RESUME : ANALISIS SWOT UNTUK STRATEGI PENGEMBANGAN
OBYEK WISATA PEMANDIAN MUAL MATA KECAMATAN
PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan devisa dari sektor pariwisata.
Menurut Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (2011) sektor ini penyumbang devisa nomor 5
(2008), nomor 4 (2009) dan nomor 5 kembali pada tahun 2010 (setelah migas, minyak kelapa
sawit, batubara dan karet olahan).

Provinsi Sumatera Utara mempunyai 33 Kabupaten. Obyek wisata yang paling


diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah adalah Danau Toba. Danau Toba merupakan
salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas tahun 2016 selain Borobudur, Mandalika, Labuan
Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan
Tanjung Kelayang (Rimanews, 2016). Danau Toba secara administratif dikelilingi oleh tujuh
kabupaten yaitu Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, Kabupaten
Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Tapanuli
Utara.

Kabupaten Simalungun sebagai salah satu kabupaten yang berada disekitar Danau Toba
juga memiliki potensi pariwisata yang lain yaitu Pemandian Mual Mata pada Kecamatan
Pematang Bandar. Pemandian Mual Mata adalah pemandian alam yang airnya sangat jernih,
segar dan berasal dari mata air. Pemandian ini terletak ditengah-tengah permukiman dan
dikelilingi pohon kelapa sawit yang diselingi pepohonan yang rindang. Jika dari arah Siantar
perjalanan dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dan jika dari arah Kota Perdagangan dapat
ditempuh dengan waktu 20 menit.

Perlu diciptakan masyarakat sadar wisata untuk pengembangan obyek wisata alam
pemandian Mual Mata ini. Masyarakat sadar wisata merupakan masyarakat yang secara sadar
dan bertanggung jawab berperan serta dalam mencapai sasaran pengembangan pariwisata dengan
menggalang sikap dan tingkah laku sebagai tuan rumah dengan menerapkan sapta pesona dalam
kehidupan sehari-hari. Sapta pesona yakni kondisi atau tujuh unsur yang dapat meningkatkan
daya pariwisata.
Peluang adalah kemampuan yang dimiliki suatu daerah untuk dapat dimanfaatkan dan
berkembang dimasa yang akan datang. Peluang ini bertujuan untuk memajukan objek wisata.
Dari peluang maka akan muncul ancaman, ancaman berasal dari luar yang dapat mengancam
pengembangan objek wisata Jembatan Pemandian Mual Mata.

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun strategi pengembangan
objek wisata. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman yang dihadapi sehingga dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang
dimiliki pariwisata. Melalui matriks SWOT dapat ditetapkan strategi pengembangan yang tepat.

Strategi pengembangan obyek wisata alam pemandian Pemandian Mual Mata dengan
analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Kekuatan (Strength-S)

1. Keunikan dan keindahan objek wisata

2. Sumber air yang melimpah

3. Kondisi yang aman

4. Suasana yang memberikan kenyamanan

5. Udara yang sejuk


6. Merupakan kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung lingkungan
Kelemahan (Weaknesses-W)

1. Keterbatasan biaya anggaran pengembangan objek wisata

2. Kurangnya sarana prasarana


3. Tidak ada atraksi pendamping

4. Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek wisata

5. Kurangnya perawatan terhadap objek wisata dan fasilitas yang sudah ada
6. Tanah sekitar objek wisata masih milik penduduk

Peluang (Opportunuties-O)

1. Adanya rencana pemerintah daerah untuk mengembangkan Pemandian Mual Mata

2. Adanya Otonomi daerah memberi keleluasaan untuk mengembangkan potensi wisata

3. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

4. Paket wisata karena berdekatan dengan objek wisata lain

5. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi


Ancaman (Threats-T)

1. Berkembangnya obyek wisata lain yang meningkatkan persaingan

2. Kerusakan lingkungan akibat pengembangan yang seenaknya

3. Kurangnya kesadaran masyarakat sekitar Pemandian Mual Mata akan pentingnya


keberadaan sebuah objek wisata.dilakukan dalam pengembangan objek wisata Bayang Sani dan
Jembatan Akar sesuai analisis SWOT adalah dengan dengan menghasilkan empat alternatif
strategi yaitu :
a. Strategi SO (Strength and Opportunities)
Strategi SO yaitu strategi yang mengoptimalkan kekuatan (Strenght)untuk memanfaatkan
Peluang (Oportunities), alternatif dari srategi SO adalah:
2) Membangun dan memperbaiki sarana dan pemeliharaan prasarana wisata
3) Mengadakan Akomodasi Pariwisata Akomodasi
4) Mengembangkan Atraksi Wisata
5) Membangun dan mengadakan aksesibilitas wisata

b. Strategi WO (Weaknesses and Opportunities)


Strategi WO (Weaknesses and Opportunities) yaitu strategi yang meminimalkan kelemahan
(Weaknesses)dengan memanfaatkan peluang (Opportunities) adalah:
1) Meningkatkan promosi dan memperbaiki program pengembangan lebih bagus untuk
menarik pengunjung sehingga siap untuk menghadapi persaingan antar objek
wisata. Promosi merupakan suatu cara atu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperkenalkan produknya kepada khalayak ramai.
2) Melakukan koordinasi dengan pihak swasta untuk menanamkan modal
3) Melakukan pemberdayaan, penyuluhan agar menumbuhkan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya masyarakat sadar wisata.
c. Strategi ST (Strength and Treats)
Strategi ST (Strength and Treats) yaitu strategi yang mengunakan kekuatan (Strength) untuk
mengatasi ancaman (Treats) adalah:

1) Mengoptimalkan potensi alam dan keunikan objek wisata dengan mempertahankan


dan pemeliharaan objek wisata secara berkesinambungan untuk menghadapi persaingan
antar objek wisata.
2) Pengembangan dan pembangunan objek wisata yang ramah lingkungan dengan
melakukan kontrol yang tegas terhadap pelaksanaan unsur-unsur pelaku wisata yang
tidak sesuai dengan sikap dan tindakan pelaku wisata yang dapat mengancam kerusakan
objek wisata
3) Mengadakan objek wisata pendamping.

d. Strategi WT (Weaknesses and Treats) Strategi WT (Weaknesses and Treats), yaitu


strategi yang meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan menghindari ancaman (Treats)
adalah:
1) Peningkatan kualitas tenaga kerja professional dalam pengelolaan dan pemeliharaan
objek wisata secara berkesinambungan sehingga mengurangi kerusakan lingkungan
akibat pengembanggan yang seenaknya.
2) Melakukan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas – fasilitas yang telah ada dilokasi
objek wisata.
Resume : Analisis SWOT sebagai landasan dalam menentukan strategi pemasaran (studi
McDonald’s Ring Road )

Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan, yang bersumber dari
lingkungan Eksternal maupun lingkungan Internal perusahaan. Perubahan yang berpengaruh
negatif merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan perubahaan yang berpengaruh positif
akan menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Strategi untuk menghadapi lingkungan
Eksternal dengan mengetahui yang menjadi ancaman (Threats) dan peluang (oppurtunities) bagi
perusahaan. Analisis lingkungan Internal yaitu kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness)
dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan selalu dapat beradaptasi dengan lingkunagn
sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan dapat di capai.

Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian
rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran,
dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal berkelanjutan
kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau
organisasi.

Menurut David (2009:5), manajemen strategis merupakan seni dan pengetahuan untuk
menformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Manajemen strategis akan membantu
perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa yang akan datang, menyediakan sasaran
serta arah yang jelas bagi masa depan perusahaan.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,


penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi (Kotler, 2005:9). Pemasaran adalah
fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi,
mengidentifikasikan dan mengukur besarnya, menentukan pasar sasaran yang paling baik yang
dapat dilayani, menentukan produk, jasa, dan program yang sesuai untuk melayani pasar-pasar
ini dan meminta setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan melayani pelanggan. Faktor
yang perlu diperhatikan dalam pemasaran antara lain: pangsa pasar, pelayanan purna jual,
kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja pemasaran,
promosi, harga produk, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru.

Menurut Rangkuti (2009:49), segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan


membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Beberapa aspek utama untuk
mensegmentasikan pasar yaitu aspek Geografis, Demografis, Psikografis, Perilaku. Menetapkan
target pasar atau sasaran
adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok ynag diidentifikasi, kemudian
memilih salah satu atau beberapa diantaranya sebagai calon target dengan potensi paling besar.
Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati
posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya.

Menurut David (2009:229), matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor


internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan
terdiri dari aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuangan dan akuntasi
dan sistem informasi. Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal
perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan
ekonomi, politik dan pemerintahan, sosial budaya, teknologi, lingkungan, demografi, persaingan
di pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan (Rangkuti, 2009:18). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting
untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan internal perusahaan


untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

b. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemaha-


kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluangpeluang perusahaan.

4) Strategi ST ( Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari


atau mengurangi dampak dari ancama-ancaman eksternal.

5) Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan taknik untuk bertahan


dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang memungkinkan para
penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-
faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. (David,
2009:350). Tujuan QSPM adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling
baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan. QSPM memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan, yaitu : (1) strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan;
(2) tidak ada batas jumlah strategi yang dapat diperiksa atau dievaluasi; (3) membutuhkan
ketelitian dalam memadukan faktor-faktor eksternal dan inernal yang terkait dalam proses
keputusan.

McDonald’s Corporation NYSE ( di Indonesia sering disebut Mcd, dibaca, Mek-di)


adalah rumah makan siap saji terbesar di dunia. Di kota Medan tepatnya di Ring Road terdapat
McDonald yang memiliki lokasi strategis yang berada dijalan lintas yang cukup ramai dilalui
masyarakat dengan dilengkapi sarana seperti Musholla, toilet, tempat parkir, yang cukup luas
dan sangat mendukung keinginan konsumen untuk mengunjungi outlet tersebut.

Berdasarkan analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat Bahwa
McDonald’s Ring

Road memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu menggunakan
kekuatan untuk mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki McDonald’s
Ring Road adalah lokasi usaha yang strategis, adanya pengakuan atas merek, kesuksesan dalam
periklanan seperti adanya kata “ I’m loving it “ dalam setiap pemasarannya, adanya kekuatan
kerja sama dengan perusahaan lain seperti dengan Coca-cola, tempat yang bersih dan adanya
tempat bermain untuk anak-anak, aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak, adanya sistem
delvery order .
Sedangkan kelemahan yang dimiliki adalah harga yang kurang kompetitif, inovasi
terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu, manajemen of franchises kurang
memperhatikan integritas klien, periklanan hanya diutamakan pada anak-anak, area parkir yang
kurang luas. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa
McDonald’s Ring Road memiliki posisi eksternal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah
mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman dengan cukup baik.

Peluang yang dimiliki berupa perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga
memberikan kemudahan bagi pelanggan, perubahan trend kebiasaan makan masyarakat yang
lebih memilih instan, perkembangan pangsa pasar terutama untuk generasi muda dan kelompok
yang telah berumur, melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami sebagai bagian dari
strategi pemasaran dan periklanan, menciptakan produk-produk baru.

Sedangkan ancaman yang dihadapi adalah industri makanan cepat saji merupakan sektor
yang sangat kompetitif, persamaan strategi pemasaran dengan perusahaan makanan cepat saji
lainnya, adanya ancaman dari pendatang baru, tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi,
bagi konsumen yang sadar akan gizi makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang sehat.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan
sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu melakukan promosi dan periklanan bersama-sama
dengan Coca-cola untuk menarik penggemar Coca-cola, Meningkatkan efektivitas promosi
melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event dengan Coca-
cola.

Anda mungkin juga menyukai