FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEDOKTERAN KELUARGA
(TUBERCULOSIS)
DISUSUN OLEH :
SUPERVISOR
dr. Syamsiah Densi. M.Kes
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
1
BAB I
LATAR BELAKANG
2
BAB II
A. Identitas Pasien
Usia : 35 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan keluhan batuk sejak 2 bulan yang lalu,
memberat sejak 3 minggu terakhir. Batuk disertai lendir berwarna putih
kekuningan, tidak disertai darah. Keringat malam hari ada, walaupun melakukan
aktivitas ringan. Riwayat demam ada 3 minggu yang lalu, dialami hilang timbul.
Riwayat penurunan berat badan tidak ada. Nafsu makan berkurang ada. Keluhan
ini tidak pernah dialami sebelumnya, riwayat pengobatan tidak ada.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
3
Riwayat penyakit lain seperti asma, hipertensi, penyakit jantung, operasi dan
alergi obat disangkal oleh pasien.
Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.
Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP, pasien tidak meneruskan sekolahnya
karena keterbatasan biaya
Riwayat Pernikahan
Pasien merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara. Ayah orang tua pasien telah
meninggal dunia. ayah pasien memiliki riwayat penyakit Stroke Hemoragik
sedangkan ibu pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak terkontrol.
Pasien tinggal bersama ibu, 1 orang adik laki-laki, 1 orang tante (saudara ibu
pasien), 1 orang sepupu (anak dari saudara ibu pasien), dan 1 orang keponakan
(cucu dari saudara ibu pasien) di Desa Lompo Riaja dengan kondisi rumah
dekat jalan raya, layak huni dengan tidak padat penduduk.
4
menggunakan masker saat bekerja. Pasien menggunakan dapur yang berada
diluar rumah.
Gaya hidup
Pasien memiliki nafsu makan yang baik. Pola makan pasien 2-3 kali per hari
dengan nasi dan lauk, Namun jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Pola aktifitas fisik pasien melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki ke
Masjid dekat rumah untuk ikut shalat berjamaah kurang lebih 300 meter. pola
tidur pasien teratur mulai jam 22.00 sampai jam 04.00. kebiasaan pasien tidak
minum kopi dan tidak merokok aktif. Pasien juga tidak minum minuman
beralkohol.
6. Review Sistem
a. Pikiran
Pasien berpikiran bahwa Tuberculosis adalah penyakit yang didapatkan
karena ditularkan dari saudaranya.
b. Perasaan
5
Pasien terkadang sedih terhadap penyakitnya karena membatasi pasien
untuk memilih aktivitas yang diinginkan serta khawatir penyakitnya bisa
menimbulkan komplikasi yang lebih berat dan menularkan orang lain
c. Efek pada fungsi
Terkadang menghambat aktivitas
d. Harapan
Pasien ingin sakitnya tidak bertambah parah
Keterangan :
6
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)
Pasien merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara. Ayah orang tua pasien telah meninggal
dunia. ayah pasien memiliki riwayat penyakit Stroke Hemoragik sedangkan ibu pasien
memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak terkontrol. Pasien tinggal bersama ibu, 1
orang adik laki-laki, 1 orang tante (saudara ibu pasien), 1 orang sepupu (anak dari
saudara ibu pasien), dan 1 orang keponakan (cucu dari saudara ibu pasien) di Desa
Lompo Riaja dengan kondisi rumah dekat jalan raya, layak huni dengan tidak padat
penduduk.
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)
Dari hasil wawancara kepada pasien langsung, diketahui bahwa pasien berada pada tahap
tujuh (menurut Duval 1984) yakni, keluarga dalam tahapan usia pertengahan (berusia 37
7
tahun).
5. APGAR Keluarga (Family APGAR)
APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir
selalu kadang tidak pernah
(1) (0)
(2)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai kegiatan atau
tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
dan saya berbagi waktu bersama.
Skor Total 10
Skala pengukuran: Skor: Contoh:
Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional
sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat
(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)
8
Aspek Kekuatan Kelemahan
SCREEM
Social Hubungan antar sesama keluarga baik. Pasien Terkadang berkumpul
juga berhubungan baik dengan tetangganya, bersama kurang dalam
aktif mengikuti kegiatan sosial serta sering waltu yang sama
berkumpul bersama masyarakat sekitar dikarenakan pekerjaan
masing-masing anggota
keluarga
Cultural Pasien tidak percaya dukun
Religious Pasien mengaku taat beribadah di Masjid
Educational Pendidikan terakhir
pasien SMP. Tingkat
pengetahuan pasien
kurang tentang
penyakitnya sebelum
diberitahu oleh dokter
Economic Pemasukan didapatkan dari Pekerjaan pasien
sebagai tukang parkir
Medical Tempat tinggal pasien dengan fasilitas
kesehatan berjarak kurang lebih 3 km. Pasien
rutin berobat ke fasilitas kesehatan.
7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)
Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of Illness
(Tahun)
2000 15 tahun Putus sekolah karena keterbatasan Stress psikologis
biaya. Pasien bekerja demi membantu
kedua orang tua
2012 27 tahun
Ayah pasien meninggal karena Stroke
2020 35 tahun
Terdiagnosis TB pertama kali
9
8. Langkah preventif dalam pandemi COVID-19
- lakukan Physical distancing dan selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir serta memakai masker
- hindari menyentuh wajah, hidung, mata dan lainnya sebelum mencuci tangan
E. PEMERIKSAAN FISIS
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 156 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 16.6 kg/m2
10
F. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, JVP kesan normal
G. Thorax :
Inspeksi : normochest, pernapasan thoracoabdominal, simetris dada
kiri dan kanan
Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua lapangan paru
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : bunyi napas bronkovesikuler pada kedua lapangan paru,
rhonki (-/-), wheezing (-/-)
H. Abdomen : datar, simetris, tidak ada pembesaran hepar dan lien
I. Ekstremitas : akral hangat,edema tidak ada, CRT < 2 detik
6. Pemeriksaan Motorik
Kekuatan 5 5
5 5
Reflex fisiologis + +
+ +
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sputum BTA
Kesan: +2
Xpert - TCM
Kesan: sensitive rifampisin
HIV Elisa
Kesan: non-reactive
11
G. ASSESSMENT
H. DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek Klinis :
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang, didapatkan diagnosa
klinis Tuberculosis Paru Bakteriologis Kasus Baru
Aspek Personal :
1. Alasan kedatangan : medical check up dengan keluhan Batuk dan keringat malam. 2.
Kekhawatiran : Pengobatan dalam jangka waktu yang lama. 3. Persepsi : Pengobatan
penyakit TB yang lama membuat pasien merasa akan ketergantungan obat. 4. Harapan :
Kondisi Penyakit tidak berkembang menjadi komplikasi yang serius.
I. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Patient-Centered
12
1) Upaya Preventif
Menjelaskan bahwa pola makan dan berat badan harus dijaga. Faktor lingkungan
juga harus diperhatikan karena dapat menyebar melalui air droplet.
Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari
Melakukan manajemen stress yang baik
Menghindari asap rokok
Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
Melakukan control rutin ke dokter untuk penyakitnya dan rutin minum obat setiap
hari
Skrining anggota keluarga untuk penyakit TB
2) Upaya Promotif
Menjelaskan tentang penyakit tuberculosis. Faktor-faktor yang menimbulkan
kondisi ini dan faktor yang memperberat penyakit, penularan dan pencegahan
penyakit.
Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
Pentingnya control penyakitnya ke dokter untuk memonitor perkembangan
kesehatan
Pentingnya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam pengelolaan penyakitnya.
3) Upaya Kuratif
OAT KDT 3 tab/24 jam/oral
Edukasi pemakaian masker, meludah tidak disembarang tempat, beraktivitas
diluar rumah dan terpapar sinar UV atau sinar matahari, dan edukasi pentingnya
ventilasi yang baik di rumah.
4) Upaya Rehabilitatif
Control pengobatan secara rutin
13
5) Upaya Paliatif
Belum diperlukan terapi paliatif
14
yang cukup
3. Tn. I, Sehat Pemeriksaan Gula COVID-19,
22 thn Darah, Tekanan PHBS, Diet
darah, asam urat, makanan
profil lipid, seimbang,
penglihatan, kurangi
pendengaran makanan
berlemak,
olahraga
teratur, control
berat badan,
manajemen
stress, istirahat
yang cukup
4. Ny. S, Sehat Pemeriksaan Gula COVID-19,
63 thn Darah, Tekanan PHBS, Diet
darah, asam urat, makanan
profil lipid, seimbang,
penglihatan, olahraga
pendengaran, teratur, control
Sadari berat badan,
manajemen
stress, istirahat
yang cukup
5. Ny. S Sehat Pemeriksaan COVID-19,
kesehatan rutin PHBS, Diet
20 thn
(General check- makanan
up) seimbang,
olahraga
teratur, control
berat badan,
15
manajemen
stress, istirahat
yang cukup
6. Anak S Sehat Pemeriksaan COVID-19,
2 thn kesehatan rutin PHBS
(General check-
up)
3. Community-Oriented:
Konseling kepada masyarakat terkait gejala dan bahaya dari penyakit Tuberculosis.
Mengajak masyarakat untuk kontrol rutin kesehatan di Puskesmas terdekat
sebagai deteksi dini Tuberculosis bila ada yang memiliki faktor resiko penyakit
tersebut.
Mengajak masyarakat untuk memakai masker dan menerapkan pola hidup bersih dan
sehat
KEDUDUKAN DALAM
NAMA L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN KELUHAN
KELUARGA
16
(Kepala Keluarga)
Anak pertama Tukang
Anton Laki-laki 37 tahun SMP TB
(Pasien) Parkir
Sepupu
Perempu
sukmawati (anak II dari tante 20 tahun SMA Mahasiswa -
an
pasien)
Ponakan Perempu
syakira 2 tahun - - -
(anak dari sepupu I) an
17
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jendela sebagai ventilasi 3 jendela
Jendela sebagai pencahayaan 3 jendela
Sumber air bersih Ada, sumur bor
Sumber pencemaran dekat (<10m) dari
Tidak ada
sumber air
18
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau
Pelayanan kesehatan yang diberikan Cukup memuaskan
3. Lingkungan Pekerjaan
19
M. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
Kunjunga
n
1 03 Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisis kepada pasien,
Oktober mengedukasi pasien agar teratur minum obat, terapkan perilaku
2020 hidup bersih dan sehat
20
4. Dokter keluarga memandang Sudah dilaksanakan dengan Belum dibuat
bahwa pasiennya sebagai menilai faktor risiko seperti rencana
population at risk riwayat kontak, bepergian, pemeliharaan
kebiasaan makan & olahraga kesehatan bagi
pasien serta risiko dari keluarga anak-anak dan
dan lingkungan. cucu pasien.
5. Dokter keluarga memandang Memberikan edukasi dan sarana
dirinya sebagai pusat informasi untuk berkomunikasi.
dan koordinasi
Melakukan kolaborasi dengan
6. Dokter keluarga sebaiknya tenagadilaksanakan
Dapat kesehatan lain.
dengan
tinggal di lingkungan yang sama mengamati keadaan keluarga,
dengan pasiennya masyarakat, dan lingkungan
pasien, dimana hasil dari analisis
keluarga ditunjukkan dengan
7. Dokter keluarga menemui adanya rencana pemeliharaan
Sudah dilaksanakan homevisit,
pasiennya di tempat tinggal namun belum optimal selama
pasien pandemi
21
Riwayat penyakit atau Riwayat penyakit sudah Perlu ditanyakan juga
perilaku yang sama dalam ditanyakan dalam tentang perilaku yang
keluarga anamnesis dapat menjadi fakor
Pendapat keluarga tentang Ditanyakan pendapat Informasi dari
penyebab penyakit yang suami mengenai keluarga lain belum
diderita pasien dan bagaimana penyakit pasien didapatkan
Anggota keluarga yang paling Suami, anak, menantu dan
peduli dan khawatir terhadap cucu memahami kondisi
penyakit pasien pasien
22
4. Pendekatan biopsikososial, diagnosis holistik dan penatalaksanaan
komprehensif
23
24
DISKUSI
Pasien a.n Tn. A terdiagnosa Hipertensi sejak 3 bulan yang lalu dan
keringat malam. Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman Mycobacterium
tuberculosis menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA (+) saat batuk/bersin, bakteri
menyebar ke udara dalam bentuk droplet. Faktor yang meningkatkan
morbiditasnya selain faktor genetik yakni aktivitas fisik yang kurang, gaya hidup
yang tidak sehat.
25
DAFTAR PUSTAKA
26