Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Teknologi Kesehatan di Bidang Hukum


Mata kuliah Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan
Dosen Mata kuliah: Novia Nuraini, SST.,MKM

Disusun Oleh :
1. Fina Fatimah
2. Saskya Izzah F
3. Yoanda Mutiara Aulia

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D4 PROMOSI KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teknologi kesehatan ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Hukum Dan Perundang-undangan Kesehatan . Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengaruh teknologi di bidang kesehatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Novia Nuraini, SST,MKM. , selaku dosen


mata kuliah Hukum Dan Perundang- undangan Kesehatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 23 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
1.3. TUJUAN MASALAH.................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1. TEKNOLOGI KESEHATAN......................................................................................................2
2.2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN....................................................................2
2.3 TANTANGAN DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN...........................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi kesehatan saat ini berkembang pesat di era globalisasi, sudah
banyak dibidang kesehatan yang menggunakan teknologi tekonlogi canggih yang
sangat memperlihatkan adanya bentuk intervensi sehingga dapat mempengaruhi
intergitas manusia. Teknologi kesehatan terus berkembang. Selain aplikasi kesehatan,
berbagai teknologi di bidang kesehatan juga lahir untuk mempermudah pasien.
Melihat Perkembangan Teknologi Kesehatan di Era Digital. Pernah dengar istilah
revolusi industri 4.0? Ini adalah periode perkembangan baru dimana beberapa
teknologi, seperti teknologi digital, fisik, dan biologis, mencapai kemajuan yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Dari ketiganya, kemajuan teknologi digital dinilai
paling besar pengaruhnya, termasuk teknologi kesehatan.
Sesungguhnya berdampak signifikan pada akses layanan kesehatan. Namun
demikian, semua ini harus diimbangi dengan kebijakan dan aturan main yang sesuai
untuk melindungi penyedia layanan kesehatan dan pasien. Jadi sebenernya teknologi
kesehatan ada hubungannya dengan hukum kesehatan itu biasanya karena
kebijakannya yang berbenturan dengan etika medis. Kemajuan teknologi digital yang
pesat telah membawa perubahan dalam bidang perawatan kesehatan. Banyak manfaat
dari penggunaan teknologi , tapi perkembangan teknologinya sendiri sulit untuk
mengejarnya. Hal ini menciptakan tantangan baru bagi para perawatan kesehatan
profesional dan pasien.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Teknologi Kesehatan
2. Perkembangan Teknologi Kesehatan
1.3. TUJUAN MASALAH
1. Mendefinisikan Pengertian Tekonologi Kesehtan
2. Menjelaskan Perkembangan Teknologi Kesehatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. TEKNOLOGI KESEHATAN

Teknologi kesehatan didefinisikan oleh organisasi kesehatan dunia sebagai aplikasi


pengetahuan dan keterampilan terorganisir dalam bentuk perangkat, obat-obatan, vaksin,
prosedur, dan sistem yang dikembangkan untuk memecehakan masalah kesehatan dan
meningkatkan kualitas hidup.

2.2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN


A. Virtual Reality

Virtual Reality adalah suatu teknologi visual yang penggunanya akan berhadapan
dengan objek yang bersifat virtual atau maya. Objek tersebut akan bergerak secara nyata dan
dapat berinteraksi dengan pengguna.Virtual Reality banyak digunakan pada era digital ini. Salah
satunya adalah teknologi dalam bidang kesehatan. Faktanya, dunia medis memanfaatkan VR
sejak tahun 1990-an dengan penggunaan alat simulasi laparoskopi dan endoskopi. Salah satunya
adalah teknologi dalam bidang kesehatan. Faktanya, dunia medis memanfaatkan VR sejak tahun
1990-an dengan penggunaan alat simulasi laparoskopi dan endoskopi.

Pada tahun 2015, VR digunakan dalam pendidikan dokter spesialis bedah saraf untuk
menunjukan bahwa adanya peningkatan kemampuan motorik. Beberapa universitas di luar
negeri, menggunakan teknologi VR sebagai media belajar etika dan kemampuan komunikasi
dengan pasien virtual dalam pendidikan kedokteran.

Pada tahun 2016, Nicklaus Hospital di Amerika Serikat menggunakan VR milik Google
Cardboard untuk memandu dokter bedah saat melakukan bedah jantung anak. Dengan
menggunakan VR, citra radiologi berbentuk tiga dimensi dapat membantu dokter untuk
menentukan lokasi pembedahan pada tubuh pasien.

2
Peneliti Woodrow Wilson School of Public and International Affairs di Princeton
University New Jersey, Anita Gupta, mengungkapkan jika teknologi VR dapat sangat
bermanfaat untuk terapi gangguan psikologis. Teknologi VR dapat digunakan sebagai terapi
pengalih rasa sakit pada pasien luka bakar yang sedang menjalani perawatan luka. Dalam terapi
ini, teknologi VR digunakan bersama dengan terapi lain seperti mekanisme biofeedback dan
terapi perilaku kognitif.

Hasilnya, teknologi realitas maya dapat digunakan sebagai terapi conditioning dan
exposure, yang membuat pasien dapat mengubah cara mereka merespon rasa sakit. Chalmers
University of Technology di Swedia, Max Ortiz Catalan, berpendapat jika pasien perlu mengerti
jika teknologi VR hanyalah instrumen perantara, bukanlah inti dari terapi yang dilakukan. Selain
pereda rasa sakit, beberapa negara membuktikan jika VR bisa digunakan dalam bidang medis
khususnya terapi autisme, mengatasi kecanduan narkoba, serta meningkatkan keseimbangan
pada penderita glukoma.

B. CRISPR
Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR) adalah
teknologi rekayasa genetik terdepan yang ada saat ini. Teknologi ini memang bukan merupakan
teknologi baru yang muncul 2019, teknologi ini telah lama didengungkan namun hingga saat ini
CRISPR masih menjadi issue hangat di dunia teknologi kesehatan. Teknologi ini bekerja dengan
cara memanfaatkan mekanisme alami dari sistem imun sel bakteri / virus yang menyerang tubuh,
untuk kemudian rantai DNA – nya dapat dipotong. Pemotongan rantai DNA ini menjelma
menjadi salah satu metode penyembuhan penyakit. Dengan merekayasa genetika, beberapa
ancaman kesehatan seperti penyakit kanker dan HIV berpotensial untuk dapat ditangani pada
masa mendatang.

Bagaimanapun, kemunculan teknologi maju yang memiliki kekuatan besar atau powerful
akan memunculkan pula kontroversi di masyarakat. Mayoritas kontroversi yang muncul
menyangkut hak kemanusiaan dan issue “play God” atau dengan kata lain bermain dengan takdir
Tuhan. Beberapa juga mencemaskan bahwa kemajuan teknologi ini akan disalahgunakan untuk
kepentingan komersil seperti beberapa pihak yang akan memanfaatkannya sebagai ‘alat desainer
bayi’. Hingga saat ini CRISPR sendiri merupakan generasi pertama yang dikembangkan dan
belum diketahui kemampuan penuh yang dapat dilakukan oleh teknologi ini.

3
C. Telehealth

Di era modern seperti saat ini banyak dari masyarakat dunia lebih memilih pelayanan yang
berbasis digital. Telehealth dideskripsikan sebagai teknologi maju yang berkembang dengan cara
pemberian layanan medis melalui peralatan digital dibandingkan bertemu secara tatap muka
dengan dokter. Banyak aplikasi di dunia telah dikembangkan, dimana dalam aplikasi tersebut
pasien dapat berkonsultasi dengan dokter yang mereka pilih secara online, menerima diagnosa
instan dan juga edukasi medis, hingga mendapatkan resep dan melakukan pembelian obat secara
online. Dengan demikian pasien merasa diuntungkan karena mereka tidak perlu lagi mengantri di
rumah sakit, pergi ke luar rumah untuk mengkonsultasikan penyakitnya, mengantri obat dan
sebagainya. Mereka t mendapatkan seluruh paket pelayanan kesehatan hingga menerima obat
yang diantar ke rumah hanya dengan menggunakan ponsel pintar yang mereka miliki.

Berkembangnya teknologi ini tentu memiliki keterbatasan karena hanya beberapa penyakit
yang dapat tertangani secara penuh melalui media elektronik. Beberapa pasien dengan penyakit
yang lebih serius tentunya tetap membutuhkan rujukan yang kemudian daoat digunakan untuk
pemeriksaan oleh dokter dan juga pemeriksaan penunjang di penyedia layanan kesehatan seperti
rumah sakit. Namun tentunya hal ini sudah cukup membantu, hingga ke depannya diharapkan
pelayanan kesehatan akan lebih efisien dan efektif terutama di rumah sakit. Pelayanan rumah
sakit akan fokus pada penanganan medis lanjutan.

D. Precision Medicine

Precision Medicine adalah teknologi yang berkembang dengan memberikan pelayanan


pengobatan medis bersifat individu kepada masing – masing pasien berdasarkan genetika masing
– masing individu. Teknologi ini menjadikan pengobatan lebih efektif karena hanya khusus
memberikan terapi pada sel – sel target, contohnya yang sering dipakai adalah dalam pengobatan
kanker. Teknologi ini memungkinkan kanker diterapi dengan hanya berfokus pada sel – sel yang
sudah terkena penyakit tanpa melibatkan sel – sel yang masih sehat. Tidak hanya pada kanker,
teknologi ini juga diterapkan pada pengobatan Rheumatoid Arthritis (RA) dengan menggunakan
metode yang sama dimana gen yang terserang penyakit akan dilemahkan sehingga mengurangi
gejala sekaligus mencegah kerusakan sendi berlebih.

4
E. Health Wearables

Teknologi yang dimaksud dalam hal ini adalah teknologi kesehatan yang dapat dipakai ataupun
dibawa dalam aktivitas sehari – hari. Sebagai contoh saat ini banyak jam tangan yang sudah
dapat mendeteksi detak jantung, aplikasi ponsel pintar yang dapat menghitung jumlah langkah
harian, mengukur pola tidur, dan sebagainya. Perkembangan teknologi ini semakin ditunggu oleh
masyarakat, diharapkan ke depannya teknologi ini dapat membantu menangani penyakit kronis
yang jumlah penderitanya kian meningkat dengan membantu memonitor dan meningkatkan
kesadaran pasien akan kebugaran dirinya. Pada akhir 2018, Apple meluncurkan jam tangan yang
terintegrasi dengan sebuah sistem EKG untuk mendeteksi irama jantung dari penggunanya. Kini
bahkan jam tangan terbaru Apple sudah dapat mendeteksi level kebisingan di sekitar diri pasien
dan memberi peringatan ketika level kebisingan tersebut mencapai ambang yang dapat
membahayakan kesehatan, selain itu alat yang dikembangkan Apple ini juga dapat mendeteksi
ketika penggunanya secara tiba – tiba hilang kesadaran dan memanggil bantuan segera.

F. Artificial Organs

Kemunculan teknologi 3D – printing tidak luput dari perhatian kalangan medis hingga
diterapkan untuk kepentingan terapi. Di awal percobaannya teknologi ini telah dimanfaatkan
untuk pembuatan kulit untuk mengganti kulit yanhg hilang pada korban kebakaran. Hingga saat
ini peneliti telah berhasil mengembangkan teknologi ini untuk membuat beberapa organ tiruan
seperti pembuluh darah, ovarium, bahkan pancreas. Hal ini tentunya sangat menjanjikan
sehingga kedepannya diharapkan permasalahan kesehatan ketika berhadapan dengan kegagalan
organ akan dapat terselesaikan dan jutaan nyawa akan dapat terselamatkan. Kendati demikian,
peneliti masih terhalang oleh sulitnya organ – organ tiruan ini dapat diterima oleh tubuh pasien
tanpa harus mengalami reaksi penolakan dari sistem imun pasien itu sendiri sehingga hingga saat
ini teknologi ini belum dapat diterapkan secara luas.

G. 3 - D Printing

Berkaitan dengan poin sebelumnya, teknologi cetak tiga dimensi ini juga dapat dipakai pada
aspek lain dalam dunia medis sebagai contoh lain adalah dalam aspek farmasi dimana

5
kemampuan cetak 3D ini memungkinkan terciptanya pil – pil yang mengandung berbagai obat
dimana dapat membantu pasien dengan medikasi yang sangat banyak sehingga angka kepatuhan
untuk meminum obat pada pasien – pasien seperti itu akan meningkat.

H. Wireless Brain Sensors

Teknologi yang satu ini membantu peneliti dan dokter meneliti dan mengukur temperature
ataupun tekanan pada otak. Menurut plasticstoday.com Bio-resorbableelectronics adalah sebuah
alat berbahan plastik yang ditempatkan di otak dan dapat larut ketika sudah tidak lagi
dibutuhkan. Teknologi ini mengurangi kebutuhan untuk operasi – operasi tambahan yang
tentunya akan lebih efisien dan efektif karena menyangkut organ yang vital dan beresiko tinggi
terhadap sebuah prosedur operasi.

I. Robotic Surgery

Saat ini operasi dengan menggunakan teknologi robot sering digunakan di dunia terutama di
negara – negara maju untuk operasi operasi dengan invasi minimal. Teknologi ini meningkatkan
presisi, kontrol dan fleksibilitas dalam operasi. Dengan menggunakan operasi berbasis robot ini
dokter bedah dapat melakukan prosedur yang sangat kompleks yang biasanya tidak dapat
dilakukan karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Semakin majunya teknologi, hal ini
dikombinasikan dengan teknologi Augmented Reality yang memungkinkan bagi dokter bedah
untuk memberikan informasi tambahan tentang pasien selama operasi secara real – time.
Walaupun terdapat kecemasan bahwa teknologi ini dapat menggantikan dokter manusia ke
depannya, namun peneliti percaya bahwa manusia sebagai makhluk termulia di bumi memiliki
level kecerdasan tertentu yang tidak dapat digantikan oleh alat manapun, sehingga teknologi
robotic surgery ini hanyalah bersifat tambahan yang membantu dan meningkatkan layanan bedah
dari seorang dokter bedah.

J. Smart Inhalers

Inhaler adalah terapi utama dari penderita asma yang jika digunakan secara benar akan
efektif pada 905 pasien. Namun demikian, penilitian menemukan bahwa hanya 50% pasien
dengan asma yang diterapi dengan inhaler dapat benar – benar mengontrol derajat kekambuhan
asma. Setelah diteliti lebih lanjut dari pasien yang tidak terkontrol asmanya, 94% pasien tidak
menggunakan inhaler secara benar. Karena hal inilah dikembangkan sebuah teknologi bernama

6
bluetooth - enabled smart inhalers berupa sebuah alat kecil yang ditempelkan ke inhaler pasien
dan terhubung pada ponsel pasien. Teknologi ini akan memberikan data berupa waktu
digunakannnya inhaler dan juga apakah inhaler telah dipakai secara benar. Data ini akan terekam
dan tersimpan di ponsel pasien sehingga pasien akan dapat melacak dan mengontrol kondisi
asmanya. Perkembangan teknologi adalah salah satu hal yang menjadi dasar kemajuan dunia ini,
sehingga masyarakat diharapkan menyambut dengan tangan terbuka akan hal ini. Di dalam dunia
medis sendiri perkembangan teknologi diharapkan terus bermunculan agar dapat penyelesaikan
beberapa permasalahan kesehatan yang saat ini masih dianggap memiliki jalan buntu akan
penyembuhannya atau penyelesesaiannya yang tentunya apabila masalah – masalah ini
terselesaikan akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dunia.

K. Blockchain

Bila harus berganti dokter atau dirujuk ke spesialis, kita tahu betapa rumitnya mentransfer
riwayat medis yang sudah ada. Namun, dengan teknologi blockchain, proses ini bisa
diotomatisasi. Dokter pun bisa melihat riwayat medis pasien secara lengkap sehingga bisa segera
mendapat perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

.3 TANTANGAN DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN

Sejatinya, kemajuan dalam teknologi kesehatan memiliki tujuan utama, yaitu


mempersingkat berbagai proses layanan kesehatan yang rumit dan memakan waktu. Akan tetapi,
pelaksanaannya tidak segampang itu. Meski tak sering, ada kasus-kasus di mana kemajuan
teknologi ini berbenturan dengan masalah etika medis. Bisa jadi karena memang berbagai
pemangku kebijakan terkait tidak siap dengan cepatnya perkembangan yang ada. Seperti di
Indonesia, pemerintah sebetulnya mendukung layanan kesehatan digital. Namun, hal ini tidak
dibarengi dengan kecepatan dalam mengeluarkan regulasi atau kebijakan terkait.

Selain keamanan, kepemilikan data, aspek privasi, berbagi data, serta perizinan, perlu
dipikirkan juga bagaimana upaya perlindungan konsumen. Karena perkembangan teknologi
kesehatan berbasis digital bersifat terbuka, para pemangku kebijakan sangat perlu bertindak
cepat untuk mengantisipasi hal ini. Perkembangan teknologi kesehatan sesungguhnya
berdampak signifikan pada akses layanan kesehatan. Namun demikian, semua ini harus

7
diimbangi dengan kebijakan dan aturan main yang sesuai untuk melindungi penyedia layanan
kesehatan dan pasien.

BAB III

PENUTUP
8
.1 KESIMPULAN

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam


memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan banyak pengaruh pada bidang
kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Dengan kemajuan
teknologi yang semakin pesat membawa perubahan yang besar di masyarakat. Dengan
perkembangan teknologi yang semakin maju banyak sekali perubahan yg dapat kita lihat.
Tekonologi juga sangat bepangruh di bidang hukum kesehatan karena hukum kesehatan adalah
semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan dan penerapannya. Hal ini berarti hukum kesehatan adalah aturan tertulis mengenai
hubungan antara pihak pemberi pelayanan kesehatan dengan masyarakat atau anggota
masyarakat. Dengan sendirinya hukum kesehatan itu mengatur hak dan kewajiban masing-
masing penyelenggara pelayanan dan penerima pelayanan atau masyarakat. Hukum kesehatan
relatif masih muda bila dibandingkan dengan hukum-hukum yang lain. Perkembangan hukum
kesehatan baru dimulai pada tahun 1967, yakni dengan diselenggarakannya “Word Congress on
Medical Law “ di Belgia tahun 1967.

DAFTAR PUSTAKA

9
Kementrian Hukum, 2020. Badan Pembinaan Hukum Nasional
https://www.bphn.go.id/ . 2 April 2020
Ermadi, Aulia Annaisabiru; 2018. 10 Teknologi Masa Depan.
https://www.digination.id/amp/read/012137/10-teknologi-kesehatan-masa-depan .
3 November 2018
Amelia, Fiona; 2020. Melihat Perkembangan Teknologi Kesehatan di Era Digital.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2664645/melihat-perkembangan-
teknologi-kesehatan-di-era-digital . 6 Maret 2020

Wikipedia; 2020. Health technology. https://en.wikipedia.org/wiki/Health_technology .


10 Juni 2020

10

Anda mungkin juga menyukai