DISUSUN OLEH :
FATMAWATI
19.04.039
A. Primary Survey
a. Airway
- Peningkatan sekresi pernafasan
- Bunyi nafas krekles, ronchi, weezing
b. Breathing
- Distress pernafasan : pernafasan cuping hidung,
takipneu/bradipneu, retraksi.
- Menggunakan otot aksesoris pernafasan
- Kesulitan bernafas : diaforesis, sianosis
c. Circulation
- Penurunan curah jantung : gelisah, latergi, takikardi
- Sakit kepala
- Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah
d. Dissability
- Mengetahui kondisi umum dengan pemeriksaan cepat status umum
dan neurologi dengan memeriksa atau cek kesadaran, reaksi pupil.
B. Secondary Survey
1. Anamnesis
Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun
strategi pengobatan. Gejala asma sangat bervariasi baik antar individu
maupun pada diri individu itu sendiri (pada saat berbeda), dari tidak ada
gejala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang disertai gangguan
kesadaran.
Keluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada waktu serangan.
Pada serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi,
keluhan dan gejala tak ada yang khas. Keluhan yang paling umum ialah :
Napas berbunyi, Sesak, Batuk, yang timbul secara tiba-tiba dan dapat
hilang segera dengan spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang
berlangsung terus untuk waktu yang lama.
2. Pemeriksaan Fisik
Berguna selain untuk menemukan tanda-tanda fisik yang mendukung
diagnosis asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga
berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma,
meliputi pemeriksaan :
a. Status kesehatan umum
Perlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah,
kelemahan suara bicara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan
yang meningkatan, penggunaan otot-otot pembantu pernapasan
sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien.
b. Integumen
Dikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan
pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik,
perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria
atau dermatitis pada rambut di kaji warna rambut, kelembaban dan
kusam.
c. Thorak
Inspeksi
Dada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya
peningkatan diameter anteroposterior, retraksi otot-otot
Interkostalis, sifat dan irama pernafasan serta frekwensi
peranfasan.
Palpasi.
Pada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil
fremitus.
Perkusi
Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor
sedangkan diafragma menjadi datar dan rendah.
Auskultasi.
Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan expirasi
lebih dari 4 detik atau lebih dari 3x inspirasi, dengan bunyi
pernafasan dan Wheezing.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif b.d obstruksi jalan nafas (banyaknya
mucus)
2. Pola Nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
3. Gangguan Pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi
4. Intoleransi beraktivitas b.d sesak nafas.
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan dan criteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Reaksi antigen-antibody
Kontraksi otot Permeabilitas Sekresi mukosa ↑ Kompensasi O2 ke jaringan Perfusi ke ginjal ↓ Sekresi mukus ↑ Suplay O2 ke jaringan ↓
polos meningkat kapiler meningkat tubuh menurun otak menurun
Produksi mukus ↑ Penurunan GFR Produksi sputum Kelemahan otot,
Oedema mukosa ↑ sianosis, dyspnoe
bronkospasme suplayO2 ke Hipoksia
Penyempitan seluruh tubuh Aaa Akumulasi sekret
saluran napas Produksi urin ↓
Difusi gas di berkurang Kesadaran
Saluran napas (oliguria, anuri) Intoleransi
alveoli terganggu menurun, gelisah
menyempit Bau mulut ≠ sedap aktifitas
Wheezing , batuk Takikardi, tensi
tak efektif, Kesiapan Untuk
Ventilasi Pertukaran O2 dan meningkat Resiko Meningkatkan Nafsu makan ↓
terganggu ketidakmampuan
CO2 terganggu Cidera Eliminasi urine ,
untuk
mengeluarkan Ketidakefektifan
sekresi jalan napas Ketidakseimbangan
Dyspnoe, Hipoksemia, Perfusi Jaringan
Nutrisi Kurang Dari
tachipnoe, SpO2 ↑ Perifer
Kebutuhan Tubuh
penggunaan otot
bantu napas Ketidakefektifan
Gangguan bersihan Jalan
Pertukaran Gas Napas
Ketidakefektifan
Pola Napas
DAFTAR PUSTAKA
Chahyani, Isti (2013) Asuhan Keperawatan Pasien Asma Bronkial RSPAD Gatot
Soebroto. Diakses 12 Nopember 2016 pukul 18.36 WITA.
Nurarif, Amin Huda, & Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperwatan
Berdesakan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Jilid 1. (p 65-75).
Jogjakarta. Mediaction Jogja.