Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK DENGAN REUMATHOID ARTRITIS


DI Br. CEPAKA, DESA DALUNG, KUTA UTARA

Oleh :
NI WAYAN SRI SUADNYANI
NIM. C2220086

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2020
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK DENGAN REUMATHOID ARTRITIS

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. DEFINISI

Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan


kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011)

2. EPIDEMIOLOGI

Rheumatoid artritis terjadi antara usia 30 tahun dan 50 tahun dengan


puncak insiden antara usia 40 tahun dan 50 tahun. Wanita terkena dua
sampai tiga kali lebih sering dari pada pria. Reumatoid artritis adalah suatu
penyakit inflamasi sistematik yang paling sering dijumpai, menyerang
sekitar 1% populasi dunia.

3. ETIOLOGI

Penyebab artritis reumatoid masih belum diketahui walaupun


banyak hal mengenai patogenesisnya telah terungkap. Rheumatoid artritis
adalah suatu penyakit autoimun yang timbul pada individu – individu yang
rentang setelah respon imun terhadap agen pencetus yang tidak diketahui.
Faktor pencetus yaitu suatu bakteri, mikoplasma, virus yang menginfeksi
sendi atau mirip dengan sendi secara antigenis. Biasanya respon antibodi
awal terhadap mikro-organisme diperantarai oleh IgG. Walaupun respon
ini berhasil mengancurkan mikro-organisme, namun individu yang
mengidap Rheumatoid artritis mulai membentuk antibodi lain biasanya
IgM atau IgG, terhadap antibodi IgG semula. Antibodi ynng ditunjukan ke
komponen tubuh sendiri ini disebut faktor rematoid.
Beberapa faktor pencetus dari atritis reumatoid yang banyak
menyebabkan gejala, meliputi :
• Aktifitas/mobilitas yang berlebihan
Aktifitas klien dengan usia yang sangat lanjut sangatlah
membutuhkan perhatian yang lebih, karena ketika klien dengan
kondisi tubuh yang tidak memungkinkan lagi untuk banyak
bergerak, akan memberatkan kondisi klien yang menurun terlebih
lagi sistem imun yang sangat buruk. Sehingga klien dengan sistem
imunitas tubuh yang menurun, sangatlah dibutuhkan perhatian
lebih untuk mengurangi /memperhatikan tipe aktifitas/mobilitas
yang berlebih. Hal ini dikarenakan kekuatan sistem
muskuloskeletal klien yang tidak lagi seperti usianya beberapa
tahun yang lalu, masih dapat beraktifitas maksimal.
• Lingkungan
Mereka yang terdiagnosis atritis reumatoid sangatlah diperlukan
adanya perhatian lebih mengenai keadaan lingkungan. Ketika
lingkungan sekitarnya yang tidak mendukung, maka kemungkinan
besar klien akan merasakan gejala penyakit ini. Banyak
diantaranya ketika keadaan suhu lingkungan sekitar klien yang
cukup dingin, maka klien akan merasa ngilu, kekakuan sendi pada
area-area yang biasa terpapar, sulit untuk mobilisasi, dan bahkan
kelumpuhan.

4. PATOFISIOLOGI
Reaksi autoimun dalam jaringan sinovial akibat faktor genetik,
yang melakukan proses fagositosis menyerang sinovium menghasilkan
enzim – enzim dalam sendi untuk memecah kolagen sehingga terjadi
edema proliferasi membran sinovial yang mengakibatkan adanya
pelepasan kolagenesa dan produksi lisozim oleh fagosit yang
mengakibatkan terjadinya erosi sendi dan periartikularis tekanan sendi
distensi serta putusnya kapsula & ligamentum. Kemudian terjadi
pembengkakan, kekakuan pergelangan tangan & sendi jari tangan dan
akhirnya membentuk pannus. Pannus tersebut akan menghancurkan tulang
rawan dan menimbulkan erosi tulang sehingga akan berakibat
menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi.

5. Pathway (terlampir)

6. KLASIFIKASI
Buffer (2010) mengklasifikasikan reumatoid arthritis menjadi 4 tipe, yaitu:
a. Reumatoid arthritis klasik
pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus
berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
b. Reumatoid arthritis defisit
pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus
berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
c. Probable Reumatoid arthritis
pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus
berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
d. Possible Reumatoid arthritis
pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus
berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.
Jika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium yaitu :
a. Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak
maupun istirahat, bengkak dan kekakuan.
b. Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial
terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi
tendon.
c. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.

7. MANIFESTASI KLINIS
Beberapa gejala klinis yang kerap kali terjadi pada para penderita atritis
reumatoid ini, yakni :

a. Gejala-Gejala Konstitusional.
Beberapa gejala tersebut meliputi lelah, anoreksia, berat badan
menurun dan demam. Bahkan terkadang kelelahan yang sangat hebat.
b. Poliatritis Simetris.
Terutama terjadi pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan
namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs distal.
Hampir semua sendi diatrodial dapat terserang.
c. Kekakuan di pagi hari.
Kejadian ini terjadi selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat generalisata
tetapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan
kekakuan sendi pada osteoatritis, yang biasanya hanya berlangsung
selama beberapa menit dan selalu kurang dari satu jam.
d. Atritis Erosif.
Atritis erosif merupakaan ciri khas penyakit ini pada gambaran
radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi
tulang dan ini dapat dilihat pada radiogram.
e. Deformitas.
Kerusakan struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit.
Pergeseran ulnar atau jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal,
deformitas boutonniere dan leher angsa. Pada kaki terdapat protrusi
(tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi
metatarsal.
f. Nodula-Nodula Reumatoid.
Nodula-nodula reumatoid adalah masa subkutan yang ditemukan pada
sekitar sepertiga penderita dewasa. Lokasi tersering yakni di daerah
sepanjang sendi sikut atau sepanjang permukaan ekstensor lengan.
Nodul ini merupakan tanda bahwa penyakit tersebut aktif.
• Manifestasi Ekstraartikuler.
a. Kulit Nodula subkutan Vaskulitis, bercak-bercak coklat lesi-lesi
ekimotik
b. Jantung
Perikarditis Temponade pericardium. Lesi peradangan miokardium
dan katup jantung
c. Paru-paru
Pleuritis dengan atau tanpa efusi peradangan paru-paru
d. Mata terjadi skleritis
e. Syaraf
Neuropati perifer sindrom kompresi perifer (sindrom terowongan
kapal, neuropati syaraf ulnaris, paralisis peronealis, abnormalitas
vertebra servikal)
f. Sitemik Anemia Osteoporosis generalisata Syndrome felty
Sindrom Sjogren (keratokonjungtivitis sika) Amiloidosis.

8. KOMPLIKASI
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis
dan ulkus peptik yang merupakan komlikasi utama penggunaan obat anti
inflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit (
Disease Modifying Antirhematoid Drugs, DMARD ) yang menjadi faktor
penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada arthritis reumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas , sehingga
sukar dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya
berhubungan dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan
neuropati iskemik akibat vaskulitis.

9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Untuk menyokong diagnosa (ingat bahwa ini terutama merupakan
diagnosa klinis)
a. Tes erologik
• Faktor rematoid – 70% pasien bersifat seronegatif.
Catatan: 100% dengan factor rematoid yang positif jika terdapat
nodul atasindroma Sjogren
• Antibodi antinukleus (AAN)- hasil yang positif terdapat pada kira-
kira 20 kasus
b. Foto sinar X pada sendi-sendi yang terkena.
Perubahan-perubahan yang dapat di temukan adalah:
• Pembengkakan jaringan lunak
• Penyempitan rongga sendi
• Erosi sendi
• Osteoporosis juksta artikule
c. Untuk menilai aktivitas penyakit:
• Erosi progresif pada foto sinar X serial.
• LED. Ingat bahwa diagnosis banding dari LED yang meningkat
pada artritisreumatoid meliputi :
- penyakit aktif
- amiloidosis
- infeksi
- sindroma Sjorgen ;
d. Anemia : berat ringannya anemia
normakromik biasanya berkaitan dengan aktifitas.
e. Titer factor rematoid : makin tinggi titernya makin
mungkin terdapat kelainan ekstra artikuler. Faktor ini terkait dengan
aktifitas artritis.
10. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum yang lengkap penting di lakukan. Disamping menilai
adanya sinovasi pada setiap sendi, perhatian juga hal –hal berikut ini :
• Keadaan umum :komplikasi steroid, berat badan.
• Tangan :meliputi vaskulitasi dan fungsi tangan.
• Lengan :siku dan sendi bahu, nodul rematoid dan
pembesaran kelenjar limfe aksila.
• Wajah :periksa mata untuk sindroma Sjorgen, skleritis,
episkleritis, skleromalasia perforans, katarak, anemia dan tanda –
tanda hiperviskositas pada fundus Kelenjar parotis membesar (
sinroma Sjogren ).
• Mulut :(kering, karies dentis, ulkus), suara serak, sendi
temporomandibula ( krepitus ). Catatan : artritis rematoid tidak
menyebabkan iritasi.
• Leher :adanya tanda – tanda terkenanya tulang servikal.
• Toraks :jantung ( adanya perikarditis, defek konduksi,
inkompetensi katup aorta dan mitral ). Paru – paru ( adanya efusi
pleural, fibrosis, nodul infark, sindroma Caplan ).
• Abdomen :adanya splenomegali dan nyeri tekan apigastrik.
• Panggul dan lutut :tungkai bawah – adanya ulkus, pembengkakan
betis ( kista Baker yang reptur ) neuropati, mononeuritis multipleks
dan tanda -tanda kompresi medulla spinalis.
• Kaki :efusi lutut maka cairan akan mengisi cekungan
medial dan kantong suprapatelar mengakibatkan pembengkakan di
atas dan sekitar patela yang berbentuk seperti ladam kuda dan efusi
sendi pergelangan kaki akan terjadi pembengkakan pada sisi anterior
• Urinalisis :untuk protein dan darah, serta pemeriksaan rektum
untuk menentukan adanya darah.
11. PENATALAKSANAAN
A. Farmakologis
Prinsip utama pengobatan penyaki artritis adalah dengan
mengistirahatkan sendi yang terserang, karena jika sendi yang
terserang terus digunakan akan memperparah peradangan. Dengan
mengistirahatkan sendi secara rutin dapat mengurangi rasa nyeri
yang ditimbulkan. Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan
mengistirahatkan satu atau beberapa sendi, tetapi untuk mencegah
kekakuan dapat dilakukan beberapa gerakan yang sistematis.
Obat-obatan yang dipakai untuk mengobati penyakit ini adalah:
1. Obat anti peradangan non steroid, yang paling sering digunakan
adalah aspirin dan ibuprofen. Obat ini mengurangi
pembengkakan sendi dan mengurangi nyeri.
2. Obat slow-acting, obat ini ditambahkan jika terbukti obat anti
peradangan non steroid tidak efektif setelah diberikan selama 2-3
bulan atau diberikan segera apabila penyakitnya berkembang
cepat.
Yang sekarang digunakan adalah
• Senyawa emas, yang berfungsi memperlambat terjadinya
kelainan bentuk tulang. Diberikan sebagia suntikan
mingguan. Jika obat ini terbukti efektif, dosis dikurangi.
• Penisilamin, efeknya menyerupai senyawa emas dan bisa
digunakan bila senyawa emas tidak efektif dan menyebabkan
efek samping yang tidak dapat ditoleransi. Dosis dinaikan
secara bertahap hingga terjadi perbaikan. Penisilamin yang
biasa dipakai antara lain hydroxycloroquinine dan
sulfasalazine.
3. Kortikosteroid, misalnya prednison merupakan obat paling
efektif untuk mengurangi peradangan dibagian tubuh manapun.
Kortikosteroid efektif digunakan pada pemakaian jangka pendek,
dan kurang efektif bila dipakai dalam jangka panjang. Obat ini
tidak memperlambat perjalanan penyakit ini dan pemakaian
jangka panjang mengakibatkan berbagai efek samping, yang
melibatkan hampir setiap organ. Untuk mengurangi resiko
terjadinya efek samping, maka hampir selalu digunakan dosis
efektif terendah. Obat ini disuntikan langsung ke dalam sendi,
tetapi dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, terutama
jika sendi yang terkena digunakan secara berlebihan sehingga
mempercepat terjadinya kerusakan sendi.
4. Obat imunosupresif (contohnya metotreksat, azatioprin, dan
cyclophosphamide) efektif untuk mengatasi artritis yang berat.
Obat ini menekan peradangan sehingga pemakaian kortikosteroid
bisa dihindari atau diberikan dengan dosis rendah.
B. Non-farmakologis
Penatalaksanaan artritis reumatoid didasarkan pada pengertian
patofisiologis penyakit ini. Selain itu perhatian juga ditujukan
terhadap manifestasi psikofisiologis dan kekacauan psikososial yang
menyertainya yang disebabkan oleh perjalana penyakit yang
fluktuatif dan kronik. Untuk memuat diagnostik yang akurat dapat
memakan waktu sampai bertahun-tahun, tetapi pengobatan dapat
dimulai secara lebih dini.
Tujuan utama dari program pengobatan adalah sebagai berikut:
1.Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan.
2. Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal
dari pasien.
3. Untuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang terjadi pada
sendi.
Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan ini: pendidikan, istirahat, latihan fisik dan
termoterapi, gizi dan obat-obatan.
• Memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada
pasien, keluarganya, dan siapa saja yang berhubungan dengan
pasien. Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang
patofisiologis, penyebab, dan prognosis penyakit ini, semua
komponen program penatalaksanaan termasuk regimen obat yang
kompleks, sumber-sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini,
dan metode-metode efektif tentang penatalaksanaan yang
diberikan oleh tim kesehatan. Proses pendidikan ini harus
dilakukan secara terus-menerus. Bantuan dapat diperoleh melalui
club penderita, badan-badan kemasyarakatan, dan dari orang-orang
lain yang juga penderita artritis reumatoid, serta keluarga mereka.
• Istirahat penting karena artritis reumatoid biasanya disertai rasa
lelah yang hebat. Walaupun rasa lelah itu bisa timbul setiap hari,
tetapi ada masa-masa ketika pasiem merasa lebih baik atau lebih
berat. Kekakuan dan rasa tidak nyaman dapat meningkat apabila
beristirahat, hal ini berarti bahwa pasien dapat mudah terbangun
dari tidurnya pada malam hari karena nyeri.
• Latihan-latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan
fungsi sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada
semua sendi yang sakit, sedikitnya dua kali sehari. Kompres panas
pada sendi-sendi yang sakit dan bengkak mungkin dapat
mengurangi nyeri. Mandi parafin dengan suhu yang bisa diatur dan
mandi dengan suhu panas dan dingin dapat dilakukan di rumah.
• Alat-alat pembantu dan adaktif mungkin diperlukan untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.

12. PROGNOSIS
Perjalanan penyakit artritis reumatoid sangat bervariasi,
bergantung pada ketaatan pasien untuk berobat dalam jangka waktu
lama. Sekitar 50 – 70% pasien artritis reumatoid akan mengalami
prognosis yang lebih buruk. Golongan ini umumya meninggi 10 – 15
tahun lebih cepat dari pada orang tanpa arthritis rheumatoid. Penyebab
kematiannya adalah infeksi, penyakit jantung, gagal pernapasan, gagal
ginjal, dan penyakit saluran cerna. Umumnya mereka memiliki
keadaan umum yang buruk, lebih dari 30 buah sendi yang mengalami
peradangan, dengan manifestasi ekstraartikuler, dan tingkat pendidikan
yang rendah. Golongan ini memerlukan terapi secara agresif dan dini
karena kerusakan tulang yang luas dapat terjadi dalam 2 tahun
pertama.

B. ASUHAN KEPERAWATAN
➢ PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan
keterlibatan organ-organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru-paru,
ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan
keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk
dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi
bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada
gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan,keletihan.
Tanda :Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktor: kelaianan pada sendi.
2. Kardiovaskuler
Gejala :Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat
intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum
warna kembali normal)
3. Integritas ego
Gejala :Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan, keputusan dan
ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ), ancaman pada
konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya
ketergantungan pada orang lain).
4. Makanan/ cairan
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi
makanan/ cairan adekuat, mual, anoreksia, kesulitan untuk
mengunyah ( keterlibatan TMJ)
Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada membran
mukosa,
5. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas
perawatan pribadi, Ketergantungan
6. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi
pada jari tangan pembengkakan sendi simetris
7. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi ).
8. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus, lesi kulit,
ulkus kaki, kekeringan pada meta dan membran mukosa.
9. Interaksi sosial
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain;
perubahan peran; isolasi.
10. Penyuluhan/ pembelajaran
Gajala : Riwayat AR pada keluarga ( pada awitan remaja ),
penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “ penyembuhan “
arthritis tanpa pengujian, riwayat perikarditis, lesi katup, fibrosis
pulmonal, pleuritis.

➢ DIAGNOSA
a. Gangguan rasa nyaman nyeri akut/ kronis berhubungan dengan
distensi, proses inflamasi, destruksi sendi.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas
skeletal, nyeri, penurunan, kekuatan otot.
c. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran
berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan
energi, ketidakseimbangan mobilitas.
d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada
waktu bergerak, depresi

NO Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan

1 Gangguan rasa NOC : NIC : Pain Management


nyaman nyeri
a. Pain Level a. Lakukan pengkajian nyeri secara
akut/ kronis
b. pain control komprehensif termasuk lokasi,
berhubungan
c. comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dengan distensi,
Setelah dilakukan tindakan
proses inflamasi, dan faktor presipitasi

destruksi sendi. keperawatan selama ….


b. Observasi reaksi nonverbal dari
Pasien tidak mengalami
ketidaknyamanan
nyeri, dengan kriteria hasil:
c. Kontrol lingkungan yang dapat
a. Mampu mengontrol nyeri mempengaruhi nyeri

b. Melaporkan bahwa nyeri d. Kurangi faktor presipitasi nyeri


berkurang dengan
e. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menggunakan
menentukan intervensi
manajemen nyeri
f. Ajarkan tentang teknik non
c. Mampu mengenali nyeri farmakologi:
(skala, intensitas,
napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
frekuensi dan tanda nyeri)
hangat/ dingin
d. Menyatakan rasa nyaman
g. Berikan analgetik untuk mengurangi
setelah nyeri berkurang
nyeri
e. Tanda vital dalam rentang
h. Monitor vital sign sebelum dan
normal
sesudah
f. Tidak mengalami
pemberian analgesik pertama kali
gangguan tidur

NO Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan

2 Gangguan NOC : NIC : Exercise therapy : Ambulation


mobilitas fisik
a. Joint Movement :
berhubungan
Active
dengan a. Monitoring vital sign

deformitas b. Mobility Level


sebelm/sesudah latihan dan lihat respo
skeletal, nyeri, c. Self care : ADLs
pasien saat latihan
penurunan, d. Transfer
Performance b. Konsultasikan dengan terapi fis
kekuatan otot.
tentang rencana ambulasi sesuai
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan dengan kebutuhan

selama…. gangguan c. Bantu klien untuk menggunakan

mobilitas fisik teratasi tongkat saat berjalan dan cegah terhada


cedera
dengan kriteria hasil:
d. Ajarkan pasien atau tenaga kesehata
a. Klien meningkat
dalam aktivitas fisi lain tentang teknik ambulasi
b. Memperagakan
e. Kaji kemampuan pasien dalam
penggunaan alat
Bantu untuk mobilisasi

mobilisasi (walker) f. Latih pasien dalam pemenuhankebutuha


ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

g. Dampingi dan Bantu pasien saat

mobilisasi dan bantu penuhi kebutuha


klien.

NO Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan

3 Gangguan Citra NOC : NIC : Body image enhancement


Tubuh / Perubahan
a. Body image
Penampilan Peran
b. Self esteem
berhubungan dengan a. Kaji secara verbal dan

perubahan nonverbal respon klien terhadap

kemampuan untuk Setelah dilakukan tubuhnya.

melaksanakan tugas- tindakan keperawatan b.Monitor frekuensi mengkritik


tugas umum, dirinya
selama …. gangguan
peningkatan
c. Jelaskan tentang pengobatan,
penggunaan energi, body image
ketidakseimbangan perawatan, kemajuan dan
pasien teratasi dengan
mobilitas. prognosis
kriteria hasil:
penyakit
a. Body image positif
b. Mampu d. Dorong klien mengungkapkan
mengidentifikasi
perasaannya
kekuatan personal
c. Mendiskripsikan e. Identifikasi arti pengurangan

secara faktual melalui


perubahan fungsi pemakaian alat bantu
tubuh
f. Fasilitasi kontak dengan
d. Mempertahankan
individu lain
interaksi sosial
dalam kelompok kecil

Rencana keperawatan

NO Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervsi


Keperawatan

4 Defisit perawatan NOC : NIC : Self Care assistane : ADLs


diri berhubungan
Self care : Activity of a. Monitor kemempuan klien untuk
dengan kerusakan
Daily Living (ADLs) perawatan diri yang mandiri.
musculoskeletal,
penurunan b. Monitor kebutuhan klien bantu untuk

kekuatan, daya Setelah dilakukan kebersihan diri,

tahan, nyeri pada tindakan berpakaian, berhias, toileting dan makan.


waktu bergerak,
keperawatan selama …. c. Sediakan bantuan sampai klien mampu
depresi.
secara utuh untuk melakukan self-care.
Defisit perawatan diri d. Dorong klien untuk melakukan aktivitas
sehari-hari yang normal sesuai
teratas dengan kriteria
kemampuan yang dimiliki.
hasil:
e. Ajarkan klien/ keluarga untuk
a. Klien terbebas dari
mendorong kemandirian, untuk
bau badan
b. Menyatakan memberikan bantuan hanya jika pasien
kenyamanan
tidak mampu untuk melakukannya.
terhadap
kemampuan untuk f. Berikan aktivitas rutin sehari- hari
melakukan ADLs sesuai kemampuan.
c. Dapat melakukan
ADL secara
mandiri.

➢ Implementasi
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan tujuan spesifik.
Implementasi dilakukan pada klien dengan rematoid artritis adalah
dengan tindakan sesuai intervensi yang telah dilakukan sebelumnya.
Dalam tindakan ini diperlukan kerja sama antara perawat sebagai
pelaksana asuhan keperawatan, tim kesehatan, klien dan keluarga agar
asuhan keperawatan yang diberikan mampu berkesinambungan sehingga
klien dan keluarga dapat menjadi mandiri.

➢ Evaluasi
Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Terpenuhunya penuruna dan peningkatan adaptasi nyeri
b. Tercapainya fungsi sendi dan mencegah terjadinya deformitas.
c. Tercapainya peningkatan fungsi anggota gerak yang terganggu.
d. Tercapainya pemenuhan perawatan diri.
e. Tercapainya penatalaksanaan pemeliharaan rumah dan mencegah
penyakit degeneratif jangka panjang.
f. Terpenuhinya pendidikan dan latihan dalam rehabilitasi.
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC.

Doenges, E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Kusuma, Hardhi dan Amin Huda N. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2 2013. Yogyakarta: Media

hardy.

Lukman dan Nurna Ningsih. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

Gangguan Sistem Muskuloskletal. Jakarta: Salemba Medika.

Mansjoer, arif. Dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media aesculapius.

Muttaqin, arif. 2006. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Muskuloskeletal. Banjarmasin: Unpublished.


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
BINA USADA BALI
SK. Mendiknas RI. Nomor : 122/D/O/2007
Jln. Kubu Gunung Tegal Jaya Dalung – Badung Telp/Fax. (0361) 433132

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.L


DENGAN REUMATROID ATRITIS
PADA TANGGAL 10-12 OKTOBER 2020
DI BR. CEPAKA,DALUNG,KUTA UTARA

Nama Mahasiswa : Ni Wayan Sri Suadnyani


NIM : C2220086
Ruang :-
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2020
Tanggal Praktek : 10 Oktober 2020
Paraf :

A. PENGKAJIAN
C. IDENTITAS
• Klien
Nama Klien : Ny.L
NO . Rekam Medis :-
TTL : Dalung 31 Desember 1959
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Br.Cepaka,Dalung,Kuta Utara
Tgl. Masuk ke panti :-
Diagnosa medis :-
• Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 61 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Br.Cepaka,Dalung,Kuta Utara

D. KELUHAN UTAMA
Ny.L mengatakan mengalami nyeri dibagian persendian, dipunggung,
pinggang, lutut, pergelangan kaki, nyeri terasa ketika klien bangun tidur di pagi
hari.

E. GENOGRAM

Ket :
: Perempuan : Garis pernikahan

: Laki-laki : Garis keturunan

: Perempuan meninggal : Tinggal serumah

: Laki-laki meninggal : Ny. L


F. RIWAYAT KESEHATAN
Ny.L mengatakan bahwa dirinya sering mengalami nyeri pada persendian
bahu, pinggang, lutut, pergelangan kaki, terutama pada pagi hari. Biasanya jika
mengalami sakit Ny.L selalu datang ke tenaga kesehatan seperti Puskesmas.
Nyeri yang dirasakan oleh Ny.L telah dirasakan sejak dua tahun yang lalu.
Ketika nyeri datang, Ny.L tetap melakukan aktivitas sehari-harinya. Ny.L juga
mengatakan tidak memiliki pengetahuan yang lebih mengenai penyakitnya,
baik itu pengertian, penyebabnya, dan bagaimana cara perawatannya.

G. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Ny.L mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV,
hepatitis B, TBC, dll. Dan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti
DM, buta warna dll. Namun, dalam keluarganya yaitu suaminya menderita
penyakit hipertensi.

H. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


Ny.L mengatakan bahwa dirinya selalu memperhatikan lingkungan rumahnya
dan kebersihan dirinya. Ny.L mengatakan selalu menjaga kebersihan walaupun
di usia tua.

I. RIWAYAT REKREASI
Ny.L mengatakan tidak pernah berekreasi. Ny.L biasanya hanya pergi kerumah
saudara untuk bersilahturahmi. Salain itu kegiatannya sebagai pedagang dan
bertemu dengan teman-temannya sesama pedagang membuatnya selalu merasa
terhibur.

J. SUMBER/ SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN


Ny.L mengatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas,
klinik-klinik swasta, praktek bidan swasta, dan praktek dokter sangat dekat
dengan rumahnya. Selain itu Ny.L juga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan tersebut. Jaminan kesehatan seperti kartu JKBM juga telah dimiliki
oleh Ny.L.

K. DESKRIPSI HARI KHUSUS


Ny.L mengatakan bahwa dirinya sangat antusias dalam menyambut hari-hari
suci keagamaan, seperti galungan, kuningan, nyepi, dll, karena dalam hari-hari
ini Ny.L bisa berkumpul dengan sanak saudara, anak-anak, dan cucu-cunya.

L. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Ny.L mengatakan dirinya pernah dirawat di rumah sakit karena diare selama 7
hari. Selain itu Ny.L juga mengatakan dirinya pernah menjalani operasi
tubektomi dan di rawat selama 3 hari.

6. TINJAUAN KHUSUS
Keadaan umum
Kesadaran : CM (Compos Metis)
GCS : 15
Eye : 4 (membuka mata secara spontan)
Motorik : 6 (mengikuti perintah)
Verbal : 5 (orientasi baik)
e. Sakit atau nyeri
Ringan Sedang ✓ Berat
P : Nyeri karena reumatik
Q : nyeri seperti ditusuk
R : di bagian persendian bahu, pinggang, lutut, pergelangan tangan.
S : 5 (1-5)
T : sewaktu-waktu (di pagi hari)
f. Status Gizi :
Gemuk Normal ✓ Kurus
BB : 50 TB : 150
IMT : BB = 45 : 45 = 20 (normal)
(TB) x (TB) (150) x (150) 2,25
Tanda-tanda vital : TD : 100/80 mmHg
N : 70 x/menit
S : 36,5 °C
R : 20 x/menit
g. Sikap
Tenang ✓ Gelisah Menahan Nyeri
h. Personal Hygiene
Bersih ✓ Kotor
Lain-lain :....................................
i. Orientasi Waktu/Tempat/Orang : Baik ✓
Terganggu

Integument
S : Ny. L mengatakan bahwa dirinya kadang-kadang mengalami
gatal-gatal
O :-
I : warna kulit sawo matang, kulit agak berkerut dan lembab, tidak
ada lesi, luka (-), bengkak (-), kemerahan (-)
P : nyeri (-), massa teraba (-), edema (-), turgor kulit tidak elastis

Kepala
S : Ny. L mengatakan rambutnya mulai rontok
O :-
I : rambut Ny. L berwarna putih (uban), kutu (-), lessi (-), bentuk
kepala mesochepale
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa teraba, rambut kasar

Mata
S : Ny. L mengatakan tidak mengalami masalah pada
pengelihatannya
O :-
I : ikterik (-), mata simetris, pupil isokor, konjungtiva anemis, tidak
ada lesi, tidak ada bengkak, tidak ada cincin senilis
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada m,assa teraba

Telinga
S : Ny. L mengatakan mengalami masalah pada pendengarannya
O :-
I : bentuk telingannya sama antara bagian satu dan yang lainnya,
tidak ada lessi, tidak ada bengkak, tidak ada kemerahan, tidak ada
secret
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa teraba

Hidung dan sinus


S : Ny. L mengatakan tidak mengalami masalah penciuman dan
masih mampu mencium berbagai aroma
O :-
I : lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada lessi, tidak ada
bengkak, tidak ada secret
P : tidak ada nyeri tekan di bagian sinus maksilaris, prontalis, dan
etmodialis, tidak ada massa teraba

Mulut dan tenggorokan


S : Ny. L mengatakan mengalami kemampuan merasakan makanan
O :-
I : gigi tidak lengkap, bentuk bibir (tidak sumbing), lidah tidak ada
lessi, tidak ada karies
P: tidak ada nyeri tekan, massa teraba (-)

Leher
S : Ny. L mengatakan mengalami tidak memiliki masalah pada leher Ny. L
O:
I : warna kulit sawo matang sesuai daerah sekitarnya, tidak ada lesi,
tidak ada bengkak, tidak kemerahan.
P : Nadi karotis teraba kuat, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran pada vena
jugularis.

Payudara
S : Ny. L mengatakan tidak memiliki masalah pada payudara Ny. L, nyeri
(-), Ny. L mengatakan mengalami penurunan elastisitas. Sehingga terjadi
pengenduran pada payudara Ny. L.
O:
I : warna kulit sawo matang sesusai dengan sekitarnya, tidak ada
lesi, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada benjolan.
P : tidak ada nyeri tekaan, tidak ada massa teraba.

Pernapasan
S : Klien mengatakan tidak mengalami masalah pada pernapasannya.
O:
I : warna kulit sawo matang sesuai dengan warna sekitarnya, lesi (-
), tidak ada bengkak, tidak ada kemerahan, tidak ada retraksi dada.
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa teraba, taktil premitus
menetap
P : terdengar suara sonor
A : suara nafas vesikuler, tidak ada wezzing, tidak ada ronchi.

Kardiovaskuler
S : Ny. L mengatakan tidak mengalami masalah pada jantungnya dan
pembuluh darah. Contohnya; Ny. L tidak pernah merasa nyeri pada bagian
dada kiri sampai kepunggungnya. Selain itu selama ini ia tidak pernah
mengalami hipertensi.
O:
I : warna kulit sawo matang sesuai dengan daerah sekitarnya,
benjolan (-), tidak pigeon chest, tidak barrel chest (-), lesi (-),
bengkak (-).
P : Nyeri tekan di daerah jantung (-), tidak ada massa teraba (-)
P : Terdengar suara pekak
A : S1 S2 reguler kuat, tidak ada murmur, tidak ada gargling

Gastrointestinal
S : Ny. L mengatakan tidak merasa nyeri dan tidak ada masalah pada
bagian perut dan pencernaan
O:
I : warna kulit sawo matang sesuai dengan daerah sekitarnya,
benjolan (-), simetris, pertumbuhan rambut abdomen tipis merata.
A : terdengar suara bising usus 12x/menit
P : terdengar suara timpani
P : tidak ada pembesaran hati, tidak ada pembesaran limfa, tidak
ada pembesaran ginjal, tidak ada nyeri tekan.

Perkemihan
S : Ny. L mengatakan tidak mengalami masalah pada perkemihannya,
tidak ada nyeri saat berkemih dan frekuensi kencing 5-7 kali sehari.
O :
I : Urine berwarna kuning jenuh, tidak ada darah
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa teraba.

Muskuloskeletal
S : Ny. L mengatakan bahwa dirinya mengalami nyeri pada persendian
dibagian bahu, pinggang, lengan, lutut, pergelangan kaki terutama pada
saat bangun tidur dipagi hari
O :
I : Kulit berwarna sawo matang, tidak ada fraktur, tampak
pembesaran didaerah sendi dengan warna kulit mengkilat didaerah
sendi
Kekuatan otot penuh

555 555
555 555
P : ada nyeri tekan didaerah sendi, tidak ada massa teraba.

Sistem Saraf Pusat


S : Ny. L mengatakan masih mampu mencium dan menbedakan bau. Ny.
L masih mampu melihat benda-benda dekat, namun sedikit buram disore
hari
O :
I : Ny. L masih mampu menggerakkan bola mata, dan mengangkat
kelopak mata, menggerakan lidah, menelan dengan baik,
menggerakan kepala dan paha, mampu mendengarkan dengan baik,
mampu mengerutkan alis, dahi, melotot, cemberut dan senyum.
P:-

Reproduksi
S : Ny. L mengatakan tidak mengalami masalah dengan alat
reproduksinya tidak merasa ada nyeri, Ny. L memiliki 5 orang anak. Ny. L
mengaku mengalami menopause pada usia 50 tahun.
O :
I:-
P:-
7. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikososial
Jelaskan kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap klien pada
orang lain, harapan-harapan klien dalam melakukan sosialisasi
➢ Ny.L masih mampu bersosialisasi dan beriteraksi dengan baik
kepada orang lain. Ia masih terbiasa bercengkrama dengan warga
sekitarnya,menjalin hubungan baik dengan tetangga maupun warga
sekitar dan orang lain yang baru dikenalnya. Ny.L berharap dengan
usianya sekarang ini ia masih dapat diterima dan kehadirannya masih
dianggap di lingkungan sekitarnya.
b. Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan Tahap I
e. Apakah klien mengalami kesulitan tidur ?
f. Apakah klien sering merasa gelisah ?
g. Apakah klien sering merasa murung dan menangis sendiri ?
h. Apakah klien was-was dan khawatir ?
Lanjutkan ke pertanyaan ke-2 jika lebih dari satu atau sama dengan 1
Jawaban “Ya”
Pertanyaan Tahap II
4. Keluhan lebih dari 3bulan atau lebih dari 1kali dalam 1 bulan ?
5. Ada atau banyak pikiran ?
6. Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ?
7. Menggunakan obat tidur/ penenng atas anjuran dokter ?
8. Cenderung mengurung diri ?
Bila lebih dari datau sama dengan 1 jwaban “Ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+) NEGATIF (-)
Kesimpulan :
➢ Klien mengatakan kadang-kadang mengalami kesulitan tidur namun
klien mengatakan tidak memiliki banyak pikiran dan selalu
mensyukuri kehidupannya.
c. Spiritual
Sebelum sakit :
Klien mengatakan masih aktif dalam persembahyangan di merajan ataupun
di pura di lingkungan setiap hari suci keagamaan. Masih mampu membuat
aneka sarana dan prasarana persembahyangan dan masih yakin dan
percaya akan agama yang dianutnya.
Saat sakit :
Klien masih bisa melakukan persembahyangan dan berdoa seperti saat
sebelum sakit.
PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
c. INDEKS KATZ
Termasuk katagori mana klien ?
d. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/ BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
e. Mandi semuanya kecuali slah satu fungsi diatas
f. Mandiri kecuali mandi, dan salah satu fungsi lain
g. Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas
h. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, toilet, dan salah satu fungsi
yang lain
i. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif
dari orang lain, seseorang yang menolak untuk melakukan suatu
fungsi diangap tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap
mampu.
Kesimpulan :
➢ Klien masih mampu melakukan kegiatannya secara mandiri
tanpa pengawasan dan bantuan orang lain.
d. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS
Termasuk yang manakah klien ?
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI KET
BANTUAN

f. Makan 5 10 Frek : 3x sehari

Jml : 1 porsi
makan

Jenis : makan
biasa seperti
nasi, ketupat,
dan lauk pauk,
buah bila ada.

g. Minum 5 10 Frek : 3-5


gelas/hari

Jml : 600-1000
cc

Jenis : Air
mineral.
h. Berpindah dari 5 15 c.
kursi roda ke
tempat tidur/
sebaliknya

i. Personal toilet 0 5 Frek : 2x sehari


(cuci muka,
menyisir
rambut,
menggosok
gigi)

j. Keluar masuk 5 10 d.
toilet (mencuci
pakaian,
menyeka
tubuh,
menyiram)

k. Mandi 5 10 e.

l. Jalan 0 5 f.
dipermukaan
datar

m. Naik turun 5 10 g.
tangga

n. Menggunakan 5 10 h.
pakaian

o. Kontrol Bowel 5 10 Frek : 1x sehari


(BAB)
Konsistensi :
lunak, warna
kuning
kecoklatan, bau
khas feses.

p. Kontrol 5 10 Frek : 5-7x


Bladder sehari
(BAK)

Warna :
kuning, bau
khas urine.

TOTAL 110

Keterangan :
110 : Mandiri
65-105 : Ketergantungan sebagian
<60 : Ketergantungan total
Kesimpulan :
Klien mampu melakukan kegiatan-kegiatan diatas secara mandiri.
PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK
• Identifikasi tingkat intelektual dengan Short Portable Mental Status Quisioner (SPSMQ)
Intruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan total kesalahan berdasarkan 10 pertanyaan.
NO. PERTANYAAN BENAR SALAH

e. Tanggal berapa hari ini ✓

f. Hari apa sekarang ✓

g. Apa nama tempat ini ✓

h. Dimana alamat anda

Berapa no telp anda ✓

i. Berapa umur anda •

j. Kapan anda lahir (min. tahun lahir) •

k. Siapa presiden Indonesia sekarang •

l. Siapa presiden Indonesia sebelumnya •

m. Siapa nama ibu anda •

n. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari


setiap angka baru, semuanya secara menurun

JUMLAH 8 2

Interpretasi hasil :
d. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
e. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
f. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
g. Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan :
Setelah dilakukan pengkajian social mental hasilnya klien masih memiliki fungsi intelektual utuh
karena klien masih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara benar
sejumlah 8 soal dan jawaban salah 2 soal.

• Identifikasi aspek kognitif dan fungsi metal dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA

KOGNITIF MAKS KLIEN

g. ORIENTASI 5 5 Menyebutkan dengan benar

• Tahun (2020)
• Musim (panas)
• Tanggal (tanggal 10)
• Hari (Sabtu)
• Bulan (Oktober)
h. ORIENTASI 5 5 Dimana kita sekarang?

13. Negara Indonesia


14. Provinsi Bali
15. Kota Badung
16. Ds. Cepaka
17. Desa Dalung
i. REGRISTRASI 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
objek, kemudian tanyakan
kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)

g. Obyek Gelas
h. Obyek Piring
i. Obyek Sendok

j. PERHATIAN DAN 5 2 Minta klien untuk memulai dari


KALKULASI angka 100 kemudian dikurangi
7 sampai 5 kali

• 93
• 86
• 79
• 72
• 65
5 MENGINGAT 3 3 Minta klien untuk mengulang
ketiga obyek pada nomor 2
(regristrasi) tadi bila benar 1
poin untuk 1 obyek.

6 BAHASA 9 8 Tunjukan pada klien suatu


benda dan tanyakan namanya
pada klien ( misal jam tangan
atau pensil)

Obyek : Jam

Minta kepada klien untuk


mengulangi kata berikut “ tak
ada, jika, dan, atau, tetapi” bila
benar nilai 2 poin. Bila
pernyataan benar 2-3 buah mis:
tidak ada, tetapi maka nilai 1
poin.
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah : “ ambil kertas
ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”

e. Ambil kertas
f. Lipat dua
g. Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut ( bila aktifitas
sesuai perintah nilai 1 poin)

• Tutup mata anda


Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar

• Tulis satu kalimat


• Menyalin gambar
NILAI TOTAL 25

Interpretasi hasil
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental balik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan:
i. Klien memiliki aspek kognitif dan fungsi mental baik dengan nilai total 25. Klien mampu
menyebutkan hal-hal yang diminta dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Status Psikologis (skala depresi pada lansia)
Pilih jawaban yang sesuai dengan bagaimana yang anda rasakan dalam seminggu terakhir
NO PERTANYAAN JAWABAN SCORE

1 Pada dasarnya puaskah anda dengan hidup anda YA TIDAK* 1


saat ini?

2 Apakah anda membatalkan banyak dari rencana YA* TIDAK 0


kegiatan/niatan anda?

3 Apakah anda merasa hidup anda ini hampa? YA* TIDAK 0

4 Seringkah anda merasa kebosanan? YA* TIDAK 0

5 Apakah anda memiliki suatu harapan dimasa YA TIDAK* 0


depan?

6 Apakah anda terganggu dengan memikirkan YA* TIDAK 1


kesulitan anda tanpa jalan keluar?

7 Apakah anda sering kali merasa bersemangat? YA TIDAK* 0

8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal yang YA* TIDAK 1


buruk bakal menimpa anda?

9 Apakah anda sering kali merasa gembira? YA TIDAK* 0

10 Apakah anda sering kali merasa tak terbantukan? YA* TIDAK 0

11 Apakah anda sering kali merasa gelisah dan resah? YA* TIDAK 0

12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah YA* TIDAK 0


daripada keluar rumah dan melakukan sesuatu hal
yang baru?

13 Apakah anda sering kali mengkhawatirkan masa YA* TIDAK 0


depan anda?

14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat YA* TIDAK 1


anda?

15 Apakah anda berpikir/bersyukur masih hidup saat YA TIDAK* 0


ini?

16 Apakah anda sering kali merasa sedih dan putus YA* TIDAK 0
asa?

17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? YA* TIDAK 0

18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda? YA* TIDAK 0

19 Apakah menurut anda kehidupan ini penuh YA TIDAK* 0


tantangan menyenangkan?

20 Apakah anda merasa kesulitan untuk mengawali YA* TIDAK 0


suatu kegiatan tertentu?

21 Apakah anda merasa diri anda penuh energi? YA TIDAK* 0

22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa YA* TIDAK 0


harapan?

23 Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih YA* TIDAK 0


baik dari pada anda?

24 Apakah anda seringkali merasa marah hanya karena YA* TIDAK 0


alasan sepele?

25 Apakah anda sering merasakan bagaikan YA* TIDAK 0


menangis?
26 Apakah anda kesulitan berkonsentrasi? YA* TIDAK 1

27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan YA TIDAK* 0


menyenangkan?

28 Apakah anda lebih suka menghindari acara YA* TIDAK 0


/sosialisasi?

29 Apahah mudah bagi anda dalam mengambil suatu YA TIDAK* 0


keputusan?

30 Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana YA TIDAK* 0


biasanya?

TOTAL 5

*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 poin


Interpretasi hasil :
j. 0-4 : depresi tidak terjadi
k. 5-14 : suspect depresi
l. 15-22 : depresi ringan
m. >22 : depresi berat
ANALISA DATA
Nama : Ny.L
Usia : 61 tahun
Ruang : Br.Cepaka
Tanggal :10 Oktober 2020
No. Tanggal/ Jam Data Fokus Masalah Penyebab

1. 10 Oktober Ds : Nyeri Kronis Ketunadayaan Fisik


2020 / 12.30 (Atritis)
• Klien mengatakan
WITA
bahwa dirinya sering
mengalami nyeri di
persendian di bagian
punggung, pinggang,
lutut, pergelangan
kaki, terutama pada
pagi hari sewaktu
baru bangun.
• Klien mengatakan
sudah menderita ini
sejak 2 tahun
dengan :
P : nyeri karena
rematik

Q : nyeri seperti
ditusuk

R : persendian

S : 5 (0-10)

T : sewaktu-waktu
terutama pada pagi
hari

Do :

1. TTV :
TD : 100/80 mmHg

N : 70x/menit

RR : 20x/menit

S : 36,50C

2. 10 Oktober Ds : Defisiensi Hambatan Kognitif


2020 / 12.45 Pengetahuan
5. Klien mengatakan
WITA
bahwa tidak
mengetahui apa itu
penyakitnya,
penyebabnya, dan
cara perawatannya.
6. Klien mengatakan
bahwa dirinya tetap
beraktivitas
walaupun sedang
sakit.
Do :

d. Klien tampak
kebingungan ketika
menjawab
pertanyaan.
e. Latar belakang
pendidikan klien
yang rendah.

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PERIORITAS


Diagnosa keperawatan yang mengacu pada klien lansia dan keluarganya (diagnose fisik/ biologis
dan psikososial)
1. Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik (atritis) ditandai dengan klien
mengatakan bahwa dirinya mengalami nyeri dipersendian bagian punggung, pinggang,
lutut, pergelangan kaki, terutama pagi hari sewaktu bangun tidur. Nyeri yang dirasakan
sejak 2 tahun ini dengan nyeri P : nyeri karena rematik, Q : nyeri seperti ditusuk, R :
nyeri dipersendian, S : 5 (0-10), T : Sewaktu waktu terutama pada pagi hari dengan TTV
TD : 100/80 mmHg, N : 70x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,50C.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan hambatan kognitif ditandai dengan klien
mengatakan bahwa tidak mengetahui mengenai penyakitnya, penyebab, serta cara
perawatannya. Klien mengatakan bahwa dirinya tetap beraktivitas walaupun sedang sakit.
Klien juga tampak kebingungan ketika menjawab pertanyaan serta latar belakang
pendidikan klien yang rendah.
INTERVENSI

NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI PARAF


KEPERAWATAN
1. Sabtu,10/10/2020 Nyeri kronis b./d Setelah diberikan asuhan 1. Kaji TTV klien dan
ketunadayaan fisik atritis d/d keperawatan selama 3x24 tingkat nyeri klien
pasien mengatakan pasien jam diharapkan nyeri 2. Diskusikan dengan
mengalami nyeri dipersendian berkurang dengan skala 3 (1- klien riwayat penyakit
dibagian punggung,pinggang 10) dengan kreteria hasil : atau nyeri yang
,lutut,pergelangan 1. Melaporkan Nyeri dirasakan klien
kaki,terutama pagi hari setiap Berkurang 3. Jelaskan faktor-faktor
bangun tidur,nyeri dirasakan 2 2. Melaporkan yang meningkatkan
tahun ini dengan: Kesejahteraan Fisik nyeri
P : nyeri Maupun Psikologis 4. Bantu pasien
Q : nyeri seperti ditusuk 3. Mengatakan Secara mengidentifikasikan
R : nyeri persendian Verbal Pengetahuan hal-hal yang
S : Skala 5(1-10) Tentang Cara Alternatif meningkatkan nyeri
T : sewaktu_waktu dengan Meredakan Nyeri 5. Anjurkan teknik non
TTV: farmakologis untuk
TD : 100/80 mmHg meredakan nyeri
N : 70x/menit 6. Anjurkan teknik
S : 36,5 relaksasi nafas dalam
RR : 20x/menit pada klien
7. Anjurkan klien untuk
teknik relaksasi otot
progresif
8. Motivasi klien dan
keluarga untuk
menjalankan instruksi
perawat
2. Sabtu, 10/10/2020 Defisit pengetahuan b/d Setelah dilakukan suhan 1. Berikan penilaian
hambatan kognitif d/d pasien Keperawatan selama 3 X 8 tentang pengetahuan
mengatakan bahwa tidak jam, diharapkan defisit pasien tentang proses
mengetahui mengenai pengetahuan dapat teratasi penyakit
penyakitnya, penyebab serta dengan kriteria hasil : 2. Gambarkan tanda dan
cara perawatannya, klien 1. Klien mengatakan gejala yang bisa
mengatakan tetap beraktifitas pemahaman tentang muncul pada penyakit
walaupun sedang sakit dan penyakit seperti dengan cara yang
juga tampak kebingungan pengertian, penyebab, tepat
ketika menjawab pertanyaan tanda dan gejala serta 3. Gambarkan proses
yang diberikan serta latar keperawatannya penyakit dengan cara
belakang pendidikan klien 2. Klien mampu yang tepat
yang rendah. melaksanakan saran 4. Sediakan bagi klien
yang diberikan dan keluarga
3. Klien mampu mengenai perawatan
menjelaskan kembali dan penyakitnnya
apa yang dijelaskan 5. Intruksikan pada klien
dan keluarga
mengenai tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberian perawatan
kesehatan dengan cara
yang tepat
6. Motivasi klien untuk
melaksanakan anjuran
perawat
7. Beri reinforcement
positif terhadap
pencapaian klien
IMPLEMENTASI

HARI & JAM NO.DX IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON KLIEN NAMA / TTD
TANGGAL
Sabtu 13.30 1 Mengkaji TTV klien dan tingkat S : Pasien mengatakan bersedia dilakukan /
10/10/20 WITA nyeri (Ny.L) pemeriksaan dengan
P : Nyeri reumatik
Q : Nyeri seperti ditusuk
R : Nyeri dibagian persendian
S : 5 (1-10)
T : Sewaktu-waktu terutama pada pagi hari

O : Klien kooperatif
TD : 100 / 80 mmHg
S : 36,5 OC
N : 70 X / menit
RR : 20 X / menit
13.45 1,2 Mendiskusikan dengan klien S: - Nyeri yang dirasakan klien sudah
WITA riwayat penyakit / nyeri yang berlangsung sejak 2 tahun ini
dirasakan klien dan melakukan - Nyeri ini dirasakan ketika bangun tidur
penilaian tentang pengetahuan - Klien mengatakan tidak mengetahui
klien mengenai penyakit yang hal-hal mengenai penyakitnya,
diderita saat ini penyebab, tanda dan gejala, serta
perawatannya.
O : - Klien dan keluarganya tampak antusias
dalam member informasi dan menyambut
kedatangan petugas
14.00 2 Menggali pendapat dan S : - Klien mengatakan bahwa dirinya tetap
WITA pengetahuan klien tentang melakukan aktivitasnya walaupun merasa
penyakit dan perawatannya nyeri.
- Klien mengatakan bahwa dirinya selalu
datang ke pelayanan kesehatan apabila
sakitnya datang.

O : - Klien tampak kooperatif dan antusias


dalam memberi informasi
Minggu 10.30 1 Mengkaji tanda-tanda vital klien S : Klien mengatakan bersedia dilakukan
11/10/20 WITA pemeriksaan

O:
- TD : 110 mmHg
- S : 36,5 oC
- N : 80X / menit
- RR : 22X/ menit

10..35 1 Mengkaji tingkat nyeri klien S : Klien mengatakan bersedia dilakukan


WITA pemeriksaan
P : Nyeri karena reumatik
Q : Nyeri seperti ditusuk
R : Nyeri dipersendian
S : 5 (1-10)
T : Sewaktu-waktu terutama pada pagi hari

O : - Klien tampak menunjukkan daerah yang


nyeri
- Klien tampak kooperatif
10:40 1 Mengajarkan teknik relaksasi S:
WITA nafas dalam - klien mengatakan bersedia untuk menerima
informasi yang diberikan
- Klien mengatakan senang atas informasi yang
diberikan
O:
-klien tamak tenang dan melakukan langkah
teknik nafas dalam
Klien tampak kooporatif

10:55 1 Memotivasi dan memberikan S:


WITA reinforcemen positif terhadap -klien mengatakan bersedia melakukan ajuran
kemampuan klien petugas
- klien mengatakan senang atas informasi yang
diberikan
O:
-klien tampak tenang
- klien tampak kooperatif
11:00 1,2 Meberikan informasi tentang S :
WITA perawatan kesehatan mengenai -Klien mengatakan bersedia melakukan
penyakitnya seperti mengompres anjuran petugas
dengan air hangat pada daerah - klien mengatakan senang atas informasi yang
nyeri diberikan
O:
-klien tampak kooperatif
-klien tampak antusias atas informasi yang
diberikan
11:15 1 Mengajarkan teknik relaksasi S :
WITA otot progresif -klien mengatakan bersedia melakukan teknik
relaksasi otot progresif
0:
-klien tampak melakukan relaksasi otot
progresif klien kooperatif
Senin, 9.30 1 Mengkaji TTV dan tingkat nyeri S : Klien mengatakan bersedia dilakukan
12/10/20 WITA klien pemeriksaan klien dengan :
P : Nyeri Rematik
Q : Nyeri seperti ditusuk.
R : Nyeri di daerah persendian
S : 4 ( 1-10 )
T : Sewaktu-waktu
O : Klien tampak kooperatif
10.00 2 Memberikan informasi-informasi S : - Klien mengatakan baru memahami
WITA mengenai penyakit Rematik, dan mengenai penyakit Rematik
definisi,penyebab,dan tanda dan - Pasien mengatakan senang dengan
gejala, serta perawatan pasien informasi yang diberikan.
dengan rematik O : Pasien tampak kooperatif
10.30 1,2 - Mengajarkan kembali S : Klien mengatakan sudah paham mengenai
WITA teknik-teknik relaksasi informasi yang dibutuhkan.
nafas dalam pada klien. O : pasien sudah mampu melaksanakan teknik
- Memberikan kesempatan relaksasi nafas dalam
bertanya kepada klien
dan keluarga mengenai
penyakitnya.

11.00 1,2 Memberikan informasi-informasi S : - Klien mengatakan paham dan mengerti


WITA mengenai cara perawatan pada akan penjelasan yang diberikan petugas.
penyakit yang diderita seperti - Klien mengatakan akan melaksanakan
diet rendah asam urat dan aturan yang diberikan
kompres air hangat pada daerah - Klien mengatakan senang akan
nyeri informasi yang diberikan.
O : Klien tampak kooperatif antusias terhadap
penjelasan yang diberikan.
11.15 1,2 Motifasi klien dan keluarga S : Klien mengatakan bersedia ,melakukan
WITA untuk melaksanakan anjuran- anjuran-anjuran yang diberikan.
anjuran yang diberikan. O : Klien tampak kooperatif dan antusias
terhadap penjelasan yang diberikan.

EVALUASI HARI KE-1

NO TANGGAL & JAM DIAGNOSA EVALUASI ( SOAP ) PARAF


1 Sabtu 10/10/20 Nyeri kronis berhubungan dengan S:
11:45 ketunadayaan fisik ditandai dengan pasien • Pasien mengatakan nyeri
mengalami nyeri sendi dengan : sendi sudah sejak 2 tahun ini
PQRST : • Pasien mengatakan nyeri
P : Nyeri karena rematik dengan :
Q : Nyeri seperti ditusuk PQRST :
R : Di persendian bagian punggung, P : Nyeri karena rematik
pinggang, lutut, Q : Nyeri seperti ditusuk
dan pergelangan kaki. R : Di persendian bagian
S : 5 ( 1-10 ) punggung, pinggang,
T : Sewaktu-waktu terutama pada pagi lutut, dan pergelangan
hari. kaki.
TTV : S : 5 ( 1-10 )
TD : 100/80 mmHg T : Sewaktu-waktu terutama
Nadi : 70 x/menit saat bangun pagi.
Suhu : 36 0C
Respirasi : 20 x/menit. O:
TTV :
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Respirasi : 20 x/menit.
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
2 Sabtu, 10/10/20 Defisit pengetahuan berhubungan dengan S :
11:55 hambatan kognitif ditandai dengan pasien • Pasien mengatakan tidak
mengatakan tidak mengetahui penyakitnya, mengetahui hal-hal
penyebab, serta cara perawatannya, pasien mengenai penyaki,
mengatakan tetap beraktivitas walaupun penyebab, tanda dan gejala
sedang sakit, pasien juga tampak kebingungan serta perawatannya.
menjawab pertanyaan serta latar belakang • Pasien mengatakan bahwa
pendidikan pasien yang rendah. dirinya tetap melakukan
aktivitas walaupun merasa
nyeri.
O:
• Pasien tampak
kebingungan ketika
menjawab pertanyaan
• Pasien tampak
kooperatif terhadap
kedatangan petugas.
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
EVALUASI HARI KE-2

NO HARI & DIAGNOSA EVALUASI (SOAP) PARAF


TANGGAL
1 Minggu, 11/10/20 Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan S:
11.45 WITA fisik ditandai dengan pasien mengalami nyeri sendi • Pasien mengatakan
dengan : masih merasa nyeri
PQRST : dengan skala 5 (1-
P : Nyeri karena rematik 10)
Q : Nyeri seperti ditusuk • Pasien mengatakan
R : Di persendian bagian punggung, pinggang, senang mendapatkan
lutut,
dan pergelangan kaki. informasi dari
S : 5 ( 1-10 ) petugas
T : Sewaktu-waktu terutama pada pagi hari. • Pasien mengatakan
TTV : akan melakukan
TD : 100/80 mmHg anjuran/teknik nafas
Nadi : 70 x/menit dalam secara
0
Suhu : 36 C mandiri
Respirasi : 20 x/menit. • Pasien mengatakan
bersedia melakukan
teknik relaksasi otot
progresif
O:
• Pasien tampak tenang
dan melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam dan otot
progresif dengan baik
A : Tujuan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2 Minggu, 10/10/20 Defisit pengetahuan berhubungan dengan hambatan S:
11.55 WITA kognitif ditandai dengan pasien mengatakan tidak • Pasien mengatakan
mengetahui penyakitnya, penyebab, serta cara bersedia melakukan
perawatannya, pasien mengatakan tetap beraktivitas anjuran petugas
walaupun sedang sakit, pasien juga tampak • Pasien mengatakan
kebingungan menjawab pertanyaan serta latar senang atas informasi
belakang pendidikan pasien yang rendah. yang diberikan
O : Pasien tampak
antusias dan kooperatif
A : Tujuan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

EVALUASI HARI KE-3

NO TANGGAL/ DIAGNOSA EVALUASI ( SOAP ) NAMA/


JAM TTD
1 Senin, Nyeri Kronis b/d ketunadayaan S : - Pasien mengatakan nyeri telah berkurang dengan nyeri :
12/10/20 fisik Artritis d/d pasien mengatakan P : Nyeri karena ditusuk, Q : Nyeri seperti ditusuk, R :
11:45 bahwa dirinya mengalami nyeri Nyeri di daerah persendian, S : 4 ( 1-10 ), T : Sewaktu-
sendi dengan P : Nyeri karena waktu
rematik, Q : Nyeri seperti ditusuk, - Pasien mengatakan baru memahami mengenai teknik
R : Di relaksasi nafas dalam dan otot progresif.
persendian,punggung,pergelangan - Pasien mengatakan senang dengan informasi yang
kaki, S : 5 ( 1-10 ) , T : Sewaktu- diberikan.
waktu terutama di pagi hari dengan O : - Klien tampak kooperatif
TTV : TD : 100/80 mmHg, N : 70 - Klien sampu sudah mampu melaksanakan teknik
x/menit, S : 36°C, RR : 20 x/menit relaksasinafas dalam dan relaksasi otot progresif.
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2 Senin, Defisit Pengetahuan b/d hambatan S : - pasien mengatakan baru memahami penyakitnya
12/10/20 kognitif d/d pasien mengatakan rematik.
11:55 bahwa tidak mengetahui mengenai - Pasien mengatakan sudah paham dengan informasi yang
penyakit penyebab,serta cara diberikan.
perawatannya,pasien mengatakan - Pasien mengatakan paham dan mengerti tentang
bahwa dirinya tetap beraktifitas perawatan penyakitnya, seperti diet rendah asam urat dan
walaupun sedang sakit, pasien juga kompres air hangat pada sendi yang sakit.
tampak kebingungan saat di berikan - Pasien mengatakan bersedia menuruti anjuran-anjuran
pertanyaan serta latar belakang yang diberikan.
pendidikan klien yang rendah. O : - pasien kooperatif
- Pasien tampak sudah mampu melaksanakan teknik
relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif
A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan Kondisi

Anda mungkin juga menyukai