Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIKA

PEMBUATAN MINIATUR SATELIT PALAPA

Oleh :

1) I GUSTI AYU IRA PERMANA DEWI (04)


2) I GUSTI LANANG AGUNG SATRYA DITHA WIGUNA (07)
3) I INDAH PURNAMA WIDHIANING PUTRI (09)
4) I KOMANG ALDI TRESNA YUDA (15)
5) KETUT RIKA NOVA PRAYANTI (19)
6) NI KADEK RENDRAYANI PUTRI (23)
7) NI PUTU KRISNAWATI (33)

X MIPA 3

SMA NEGERI 1 SELAT

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Miniatur Satelit Palapa ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi tugas
mata pelajaran Fisika.

Hari : Minggu

Tanggal : 23 Februari 2020

Disahkan oleh :

Guru Pembimbing Kepala Sekolah

SMA NEGERI 1 SELAT

I Ketut Wijaya, S.Pd Drs. I Wayan Cenik, M.Pd


KATA PENGANTAR
Om Swastiastu

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugrah dari-Nya kita pada hari ini masih berkumpul bersama dalam ruangan yang sederhana
ini.

Akhirnya makalah Fisika ini selesai penulis kerjakan, segala bentuk hambatan selama
penulisan menjadi pembelajaran bagi penulis meskipun makalah ini masih dalam kategori
sederhana. Dalam kesempatan ini izinkan kami menyampaikan beberapa kata sebagai bentuk
penghargaan kepada semua pihak yang turut ambil bagian dalam penyelesaian makalah ini.
Kepada Bapak Wijaya selaku Guru Pelajaran Fisika, kami ucapkan terima kasih yang telah
memberikan tugas makalah ini.

Selanjutnya kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada sahabat, teman, dan
rekan seperjuangan yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.

Selanjutnya kami sampaikan ucapan maaf yang sebesar-besarnya apabila dan tentu
saja makalah ini banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun segi penulisan karena
kami tak luput dari kesalahan. Untuk itu pula kami memberi ruang yang selebar-lebarnya
kepada teman-teman semua untuk berdiskusi memberikan arahan saran dan kritik untuk
membangun penulisan makalah ini kearah yang lebih baik dalam kesempatan yang akan
datang.

Demikian Kata Pengantar ini kami sampaikan, sekali lagi atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Selat, 23 Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB 2 Kajian Pustaka (Teori)

2.1 Pengertian Satelit


2.2 Sejarah Satelit
2.3 Sejarah Peluncuran Satelit Palapa
2.4 Lama Satelit Palapa Diluar Angkasa dan Mengorbit Bumi
2.5 Posisi Satelit Palapa di Luar Angkasa
2.6 Proses Kerja Satelit
2.7 Manfaat

BAB 3 Tahap Pembuatan

3.1 Alat dan Bahan


3.2 Proses Pembuatan
3.3 Foto Proses Pembuatan

BAB 4 Penutup

4.1 Simpulan
4.2 Saran-saran

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada hakikatnya
mempelajari aktivitas-aktivitas fisik manusia dengan alam disekitarnya. Dengan mempelajari
ilmu fisika, kita dapat mengetahui apa sebenarnya yang kita alami selama kita hidup di dunia.
Seperti contohnya Bumi. Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet
terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia
atau Planet Biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di
permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Biosfer Bumi kemudian secara
perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya
perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet
Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis
untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi
memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.

Bumi memiliki 2 satelit, yaitu satelit alami dan buatan. Satelit alami Bumi adalah
Bulan, sedangkan Bumi memiliki beberapa satelit buatan seperti satelit Palapa. Satelit Palapa
adalah pelopor satelit telekomunikasi di Indonesia. Satelit ini diluncurkan oleh Amerika
diatas Samudera Hindia dengan roket Amerika Serikat. Dinamakan Palapa karena diambil
dari Sumpah Palapa yang diagungkan Patih terkenal dari masa kerajaan Majapahit – Gajah
Mada pada tahun 1334.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami menyusun beberapa rumusan masalah, antara lain:

1. Apa itu satelit?


2. Bagaimana sejarah satelit?
3. Bagaimana sejarah peluncuran Satelit Palapa?
4. Berapa lama batas waktu Satelit Palapa di luar angkasa?
5. Bagaimana posisi Satelit Palapa di luar angkasa?
6. Bagaimana proses kerja Satelit Palapa di luar angkasa?
7. Apa manfaat Satelit Palapa bagi kehidupan?

1.3 Tujuan

Adapun beberapa tujuan dalam pembuatan makalah ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui apa itu satelit


2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah satelit
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah peluncuran Satelit Palapa
4. Untuk mengetahui berapa lama batas waktu Satelit Palapa di luar angkasa
5. Untuk mengetahui bagaimana posisi Satelit Palapa di luar angkasa
6. Untuk mengetahui bagaimana proses kerja Satelit Palapa di luar angkasa
7. Untuk mengetahui manfaat Satelit Palapa bagi kehidupan
1.4 Manfaat

Adapun manfaat dalam membuat makalah ini.

Dengan makalah ini siswa dapat menambah wawasannya tentang satelit buatan yang dapat
berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia dan keuntungan-keuntungan apa saja yang
terdapat di dalamnya.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA (TEORI)

2.1 Pengertian Satelit

Pengertian Satelit secara umum:


Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alami dan buatan. Kata satelit berasal dari kata
latin satelles yang diartikan pelayan, atau seseorang yang mematuhi atau melayani pihak lain.
Sedangkan secara ilmiah, satelit adalah suatu benda yang bergerak mengitari benda lain,
biasanya lebih besar dalam jalur yang dapat diprediksi yang disebut orbit, atau singkatnya
setiap benda angkasa yang bergerak mengitari sebuah planet membentuk jalur lingkaran atau
eliptikal.

Satelit sendiri secara sederhana dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Satelit Alami. Satelit yang memang berasal dari alam, contoh sederhananya
adalah bulan yang menjadi satelit alami bagi bumi. Bumi dan planet-planet lain
dalam tata surya kita juga menjadi satelit alami dari matahari.
2. Satelit Buatan. Satelit yang dibuat oleh manusia ditempatkan disuatu orbit
menggunakan kendaraan peluncur untuk fungsi tertentu, untuk komunikasi,
pemetaan, monitor cuaca, dan lain sebagainya. Contohnya seperti satelit Palapa
Telkom, Indosat, Garuda, dan banyak lainnya.

Satelit buatan manusia ini terdiri dari berbagai macam bentuk dan memiliki kegunaannya
tersendiri. Satelit buatan dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

1. Satelit komunikasi atau communication satellite. Adalah satelit yang digunakan


untuk sistem komunikasi jarak jauh, baik itu untuk layanan telepon, data, dan
internet.
2. Satelit cuaca atau weather satellite. Digunakan berfungsi untuk memonitor kondisi
cuaca dan iklim bumi.
3. Satelit pengindraan jarak jauh atau remote sensing satellite. Dirancang khusus
untuk mengamati bumi dari orbit ditujukan untuk penggunaan non militer seperti
pengawasan lingkungan, meteorologi, peta dan lain-lain.
4. Satelit navigasi atau navigation satellite. Sistem satelit yang menyediakan posisi
geospasial secara mandiri dengan jangkauan global biasa juga disebut satelit GPS
yang digunakan untuk navigasi darat, laut, dan udara.
5. Satelit militer atau military satellite. Digunakan untuk kepentingan militer seperti
intelligence gathering pengamatan intelejen berbasis satelit, navigasi dan
komunikasi militer.
6. Satelit ilmiah atau scientific research satellite. Satelit yang menyediakan informasi
meteorologi, data survei tanah (remote sensing), radio amatir dan berbagai
aplikasi riset ilmiah lainnya.

Pengertian Satelit Palapa

Satelit Palapa adalah pelopor satelit telekomunikasi di Indonesia. Satelit ini


diluncurkan oleh Amerika diatas Samudera Hindia dengan roket Amerika Serikat.
Dinamakan Palapa karena diambil dari Sumpah Palapa yang diagungkan Patih
terkenal dari masa kerajaan Majapahit – Gajah Mada pada tahun1334.
Satelit Palapa pertama bertipe HS-333 diluncurkan pada tanggal 9 Juli 1976
dengan bantuan roket dari Amerika Serikat Delta 2914 dan dilepas di atas Samudera
Hindia pada 83°BT. Setelah sukses dengan Satelit Palapa pertama, 4 satelit lainnya
dibuat kemudian tetapi menggunakan tipe lainnya yaitu tipe Hughes HS-376. Satelit
Palapa D yang sampai sekarang masih aktif, diluncurkan pada 31 Agustus 2009.
Berbeda dari tipe sebelumnya, Satelit Palapa D ini bertipe Spacebus-4000B3.

Satelit Palapa berjumlah 10 macam. Yaitu sebagai berikut.

Satelit Palapa A1 adalah satelit pertama yang dimiliki Indonesia dan dioperasikan
oleh Perumtel. Palapa A1 yang bertipe HS-333 (Hughes 333) ini diluncurkan pada
tanggal 9 Juli 1976 dengan bantuan roket Delta 2914 asal Amerika Serikat dan
beroperasi selama 9 tahun yaitu hingga Juli 1985.

Satelit Palapa A2 adalah satelit komunikasi kedua milik Indonesia yang juga
dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977
dengan bantuan roket Delta 2914. Berbeda dengan satelit Palapa A1 yang beroperasi
di orbit 83 BT, Satelit Palapa A2 ini beroperasi di orbit 77 BT hingga Januari 1988.
Satelit Palapa A2 ini diluncurkan sebagai cadangan yang telah siap dioperasikan
apabila terdapat permasalahan pada Satelit Palapa A1.

Satelit Palapa B1 adalah satelit pertama yang bertipe HS-376 (Hughess 376) dan
terbukti sukses beroperasi selama 7 tahun dari 18 Juni 1983 hingga tahun 1990. Satelit
yang juga masih dioperasikan oleh Perumtel ini beroperasi di jalur 108 BT.

Satelit Palapa B2 bertipe HS-376 diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada bulan
Februari 1984. Namun, Palapa B2 gagal mencapai orbit operasinya karena adanya
kerusakan pada onboard roket. Dan dijemput kembali oleh STS-51A pada November
1984.

Satelit Palapa B2P adalah satelit yang mengitari orbit geosynchronous ( orbit suatu
benda yang berpatokan pada bumi sebagai pusatnya dan mempunyai periode sama
dengan rotasi bumi yaitu 1 hari = 23,9344 jam ( 24 jam ). Satelit Palapa B2P ini
diluncurkan pada 21 Maret 1987 yang dibuat untuk keperluan domestik yang juga
disewakan ke mancanegara. Para pemilik siaran luar negeri seperti CNN, ESPN,
BBC, dll menyewa satelit Palapa B2P. Satelit Palapa B2P berhenti beroperasi pada
Februari 1996.

Satelit Palapa B2R adalah satelit palapa B2 yang sudah pensiun di tahun 1984 dan
dibeli oleh Sattel Technologies ( California ) dan beroperasi kembali pada 13 April
1990 hingga tahun 2000.

Satelit Palapa B4 ini merupakan satelit terakhir yang memiliki tipe HS-376. Palapa
B4 ini diluncurkan pada 14 Mei 1992 yang digunakan untuk membackup Palapa B2P
jikalau ada terjadi kerusakan. Satelit ini berhenti beroperasi di tahun 2005.
Satelit Palapa C1 merupakan satelit komunikasi pertama yang dimiliki dan
dioperaskan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia ( Satelindo ). Palapa C1 bertipe HS-601
ini diluncurkan pada tanggal tanggal 31 Januari 1996. Satelit C1 ini adalah pengganti
satelit Palapa B4 yang mengorbit di 131° BT dengan jangka waktu operasional
selama 7 tahun. Namun karena terjadi kegagalan pengisian baterai pada tanggal 24
November 1998, Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi lagi dan digantikan
oleh Palapa C2.

Satelit Palapa C2 adalah satelit generasi lanjutan dari palapa C1. Sama seperti Palapa
C1, satelit ini juga dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia ( Satelindo ). Palapa
C2 juga bertipe sama seperti Palapa C1 yaitu HS-601 yang diluncurkan pada tanggal
15 Mei 1996 dan berhenti operasi pada tahun 2011.

Satelit Palapa D memiliki kode internasional: 2009-046A adalah terbaru yang masih
beroperasi sampai sekarang ini dibawah pengawasan PT. Indosat Tbk dan diluncurkan
pada tanggal 31 Agustus 2009. Satelit ini berada pada Orbit Geostasioner 113 BT
yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun 2024.

2.2 Sejarah Satelit

Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada
tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev
sebagai kepala desain dan Kerim Kerimov sebagai asistennya. Peluncuran ini memicu
lomba ruang angkasa ( space race ) antara Soviet dan Amerika.

Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan


jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio
pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan
tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit,
karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat
melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.

Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak


makhluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.

Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk
experimen wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, “
sebuah kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan
menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke dua puluh”. Amerika sudah
memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 di bawah kantor
Aeronotis angkatan Laut Amerika ( Bureau of Aeronautics of the United States
Navy ) Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan
laporan di atas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai
senjata militer, tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan
propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, “Saya
tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika.”
Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat
akan mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui
sebagai Project Vanguard. Pada tanggal 31 Juli, Soviets mengumumkan bahwa
mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957.

Mengikuti tekanan Amerivan Rocket Society ( Masyarakat Roket America ), the


National Science Foundation ( Yayasan Sains National ), and the International
Geophysical Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955
Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang
menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung
sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 Januari
1958.

Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1,
Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata
Angkasa Amerika ( the United States Space Surveillance Network ) untuk
mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi.

Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Stasiun
Angkatan Internasional ( Internasional Space Station ).

2.3 Sejarah Peluncuran Satelit Palapa

Sejarah Peluncuran Satelit Palapa Pertama Tahun 1976. Sejarah peluncuran


Satelit Palapa pertama milik Indonesia terjadi pada 8 Juli 1976.

Satelit Nusantara Satu milik perusahaan swasta Indonesia PT Pasifik Satelit


Nusantara ( PSN ) telah diluncurkan oleh Space-X. Peristiwa ini mengingatkan pada
sejarah pelunc uran Satelit Palapa pertama tanggal 8 Juli 1976 silam.

PT PSN, seperti tertulis di situs resminya, adalah perusahaan satelit swasta


pertama di Indonesia. Satelit Nusantara Satu yang baru saja diluncurkan merupakan
satelit broadband pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi High
Throughput Satellite ( HTS ) dengan kapasitas bandwidth yang lebih besar.

Dalam membuat Satelit Nusantara Satu, PT PSN bekerja sama dengan Space
System Loral ( SSL ) dari Amerika Serikat. Peluncuran satelit yang digadang-gadang
bakal memberikan layanan akses broadband ke seluruh wilayah Indonesia ini
menggunakan roket peluncur Falcon-9 dari Space-X.

Sama seperti PT PSN, Perusahaan Umum Telekomunikasi ( Perumtel ) dalam


peluncuran Satelit Palapa Al pada 1976 juga merangkul perusahaan asal Amerika
Serikat, yakni Hughes Aircraft Company ( Hughes Space and Communication Inc. ),
dengan roket Delta 2914 sebagai peluncurnya.

2.4 Lama Satelit Palapa Diluar Angkasa dan Mengorbit Bumi


Satelit ini mempunyai batas dalam waktu 17 bulan saja. Untuk bisa mengorbit
Bumi, satelit ini akan diluncurkan dengan roket ke ketinggian yang dituju dan
selanjutnya ia akan memanfaatkan gaya gravitasi Bumi untuk mengorbit.

2.5 Posisi Satelit Palapa di Luar Angkasa

Satelit Palapa D yang diluncurkan pada tahun2009. Posisinya sangat tinggi,


berada pada 35 ribu km dari permukaan Bumi. Karena Satelit Palapa D digunakan
untuk satelit relay dan harus berada di atas Indonesia. Data posisi satelit juga
menunjukkan beberapa bangkai satelit yang masih ada.

Satelit Palapa A1 merupakan satelit Indonesia pertama. Satelit perdana ini


diluncurkan pada 8 Juli 1976 dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral,
Amerika Serikat, kemudian dilepas di atas Samudera Hindia pada 83 derajat Bujur
Timur ( BT ).

2.6 Proses Kerja Satelit

Cara kerja atau prinsip kerja satelit buatan secara umum adalah sebagai
berikut. Satelit akan dikirimkan ke luar angkasa dengan roket atau pesawat luar
angkasa, umumnya posisi yang ditentukan terletak di dekat katulistiwa ke arah timur,
karena pada lokasi ini kita dapat memanfaatkan kecepatan rotasi bumi sejara
maksimal.

Setelah sampai di luar angkasa, satelit buatan yang mengorbit Bumi akan
dikendalikan melalui Master Control Station di Bumi. Pengendalian ini menggunakan
sistem otomatis menggunakan dua metode utama yaitu:

1). Spin Stabillized Satellite

metode pengontrolan satelit dengan menggerakkan tubuh satelit secara berputar untuk
bergerak ke arah yang ditentukan.

2). Three Axis Body Stabillized

Pengontrolan letak satelit berdasarkan sumbu koordinal X, Y, dan Z. Transmisi yang


dikirim dari bumi menuju satelit disebut Uplink, dan transmisi yang dikirim dari
satelit ke stasiun Bumi disebut downlink.

2.7 Manfaat

Satelit Palapa merupakan satelit komunikasi. Peluncuran Satelit Palapa


dimaksudkan untuk memperlancar komunikasi di seluruh wilayah Indonesia hingga
ke pelosok dan pulau-pulau terpencil. Dengan adanya Satelit Palapa maka informasi
antar wilayah di seluruh Indonesia dapat dengan cepat terkirimkan. Selain untuk
komunikasi, Satelit Palapa juga berguna untuk penyiaran, seperti tv dan radio.
BAB III TAHAP PEMBUATAN
3.1 Alat dan Bahan

Alat :

- Pisau
- Kuas
- Penggaris
- Gunting
- Gergaji

Bahan :

- Bola
- Cat
- Water perep
- Kardus
- Triplek
- Baterai
- Dinamo
- Lem fox
- Lem tembak
- Bubur kertas
- Pensil
- Kabel
- Sakelar

3.2 Proses Pembuatan

1. Cat bola terlebih dahulu dengan cat warna biru, setelah bola di cat jemur hingga
kering.
2. Setelah bola kering, lalu bubur kertas dibentuk hingga seperti pulau dengan lem,
sehingga pulau tersebut menempel di bola.
3. Setelah menempel pulau tersebut, diwarnai menyerupai bumi.
4. Setelah diwarnai, lalu jemur hingga kering.
5. Setelah selesai membuat bumi tersebut, kami lanjutkan dengan membuat satelit
Palapa.
6. Pembuatan satelit kami menggunakan kardus.
7. Langkah pertama membuat satelit yaitu, potong kardus menjadi 4 bagian dengan
ukuran yang sama.
8. Setelah itu, rakit kardus yang sudah di potong hingga menyerupai kubus.
9. Setelah terbentuk kubus kami merakit kembali agar membentuk satelit.
10. Setelah membuat semuanya, kami membuat alas untuk menaruh bumi itu dengan
dinamo dan baterai, lalu sambung kabel di sakelar, dinamo, dan baterai. Dan
selesai sudah Satelit Palapa kelompok kami.

3.3 Foto Proses Pembuatan


BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan

Bumi adalah planet ketiga dari Matahariyang merupakan planet terpadat dan terbesar
kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari
empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.

Bumi memilih dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan manusia. Satelit
adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Satelit
bergerak di angkasa mengelilingi Bumi ( revolusi ) dengan kecepatan tinggi agar tidak jatuh
ke permukaan Bumi. Satelit juga mengalami gaya gravitasi, terutama gaya gravitasi Bumi,
Bulan, dan Matahari.

Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit
sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan
adalah satelit alami Bumi.

Fungsi satelit sangat berguna bagi manusia karena sangat membantu seperti, Satelit
Palapa merupakan satelit komunikasi.Peluncuran Satelit Palapa dimaksudkan untuk
memperlancar komunikasi di seluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok dan pulau-pulau
terpencil.

4.2 Saran

Saran yang dapat diambil dari pembuatan miniatur Satelit Palapa ini adalah, dengan
adanya pembuatan karya ilmiah ini kita dapat lebih memahami tentang satelit-satelit yang
terdapat di Bumi ini, dan dapat mengetahui tentang proses yang menyebabkan dibuatnya
satelit tidak lepas juga dapat menambah wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org

https://siedoo.com

https://brainly.co.id

https://m.liputan6.com

https://tirto.id

Anda mungkin juga menyukai