Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MAKALAH PENGAMATAN OSMOSIS PADA OBKEK PENGAMATAN


KENTANG

OLEH:
NI KADEK RENDRAYANI PUTRI (23)
XI MIPA 3

SMA NEGERI 1 SELAT


TAHUN PELAJARAN
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugrahaNya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Laporan Praktikum Osmosis Kentang tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Ni Ketut Ayu Suastini, selaku guru biologi yang telah banyak
memberikan masukan hingga terselesainya karya tulis ini.
2. Bapak Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi tentang
segala data yang penulis perlukan untuk kelengkapan karya tulis ini.
3. Semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu, semoga apa yang
telah diberikan memperoleh pahala yang setimpal dari Ida Sang Hyang Widhi
Wasa / Tuhan Yang maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari makalah yang sempurna karena kekurangan dan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna
menyempurnakan karya-karya kedepannya. Pada akhirnya, penulis tetap berharap
semoga karya tulis ini bermanfaat dan berguna bagi dunia pendidikan pada umumnya
dan pembelajaran biologi pada khususnya.

Duda,20 agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….....1
1.3 Tujuan Praktikum .........................................................................................2
BAB II KAJIAN ATAU TEORI ...........................................................................3
2.1 Pengertian Osmosis………………………………………………………….3
2.2 Pengertian difusi ............................................................................................6

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM..............................................................7


3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................7
3.3 Cara Kerja........................................................................................................7
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ..........................................................................9
41. Hasil.................................................................................................................9
4.2 Pembahasan ....................................................................................................11
BAB V PENUTUP ...................................................................................................13
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................13
5.2. Saran ..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tumbuhan protoplasma sel mempunyai plasma dan pada hewan berupa
selaput sel yang mampu mengatur sel secara selektif aliran cairan dari lingkungan
suatu sel ke dalam sel atau sebaliknya.  Terdapat dua proses fisiokimia yang penting,
yaitu difusi dan osmosis, dengan adanya proses osmosis suatu selaput dinyatakan
permeabel, semipermiabel, atau impermiabel.  Sistem transportasi pada tumbuhan
melibatkan proses difusi, osmosis, dan transpor aktif .
Makhluk hidup terdiri atas sel, karena itulah manusia harus mempelajari
tentang keadaan selnya atau sel- sel lainnya yang menunjang kehidupannya. Suatu
sistem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan
masa organisme tersebut.  Pada tanaman dan hewan yang masih sederhana transfor
materi berlangsung secara osmosis, dan difusi.  Pada sel hewan, jika suatu sel (sel
darah merah) berada pada cairan yang Hipotonik maka sel darah merah akan pecah,
namun jika berada dalam cairan yang hiportonis maka sel darah akan pecah.
Oleh karena itu, praktikan wajib mengetahui bahwa pada sel terjadi peristiwa
difusi dan osmosis. Dan dengan diadakannya praktikum ini diharapkan praktikan juga
bisa membedakan larutan Hipertonis (Larutan yang mempunyai konsentrasi tinggi),
Hipotonis (Larutan yang mempunyai tekanan osmosis rendah, dan Isotonis (Larutan
yang mempunyai tekanan yang sama).
1.4 Rumusan Maalah
1. Bagaimana proses difusi dan osmosis dapat berlangsung?
2. Apakah perbedaan difusi dan osmosis

1
1.5 Tujuan Praktikum
Tujuan di lakukannya praktikum ini, yaitu:
1. Untuk mengamati peristiwa osmosis yang terjadi pada tanaman Kentang
2. Untuk mengetahui warna, tekstur, ketebalan, dan bentuk yang berubah dari pengamatan
Kentang

2
BAB II
KAJIAN ATAU TEORI
2.1 Pengertian Osmosis dan Difusi
A. OSMOSIS
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu proses dimana suatu liquid dapat melewati suatu
membrane semi permeable secara langsung. Apabila terdapat dua buah liquid yang
dipisahkan dengan suatu membrane semipermeabel dimana pada salah satu berisi
pelarut murni misalnya air, dan satu lain berisi larutan NaCl dalam air. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Tekanan osmotik berpengaruh terhadap sel didalam tubuh, pengaruh tekanan osmotik
berhubungan dengan “osmoregulasi” yaitu mekanisme homeostatis suatu sel
organisme untuk mencapai kesetimbangan tekanan osmotik dengan lingkungannya.
Jika tekanan osmotik didalam sel dengan luar sel seimbang maka dikatakan sebagai
keadaan isotonik pada keadaan ini volume sel tidak mengalami perubahan volume.

3
Jika tekanan osmotik didalam sel lebih besar maka cairan dalam sel bisa keluar
sehingga sel akan mengkerut, sebaliknya disebut hipotonik yaitu liquid diluar sel
akan masuk ke sel sehingga sel akan bertambah besar.
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
 Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis
akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat
terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan
konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
 Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
 Suhu, Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk
bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
Difusi adalah penyebaran molekul-molekul zat secara lebar, baik zat padat, zat
cair maupun gas, ke segala arah yang digerakkan oleh energi kinetik yang
menyebabkan molekul zat selalu dalam keadaan bergerak. Molekul-molekul zat itu
saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak. Difusi berlangsung dari larutan yang
berkadar tinggi ke larutan yang berkadar rendah, sehingga kadar larutan tersebut
merata. Kecepatan difusi tergantung pada tekanan, konsentrasi zat terlarut  dan suhu
(Kimball, 1992).
Osmosis adalah proses berpindahnya molekul-moslekul air dari larutan yang
mengandung molekul air tinggi menuju ke larutan yang molekul airnya rendah
melalui selaput semipermeabel. Dengan kata lain osmosis adalah peristiwa
berpindahnya molekul-molekul air dari larutan yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis). Tumbuhan
mengambil bahan makanan berupa air dan garam mineral yang terlarut di dalamnya
serta O2 dan CO2 dari lingkungannya.  Pengambilan dan pengangkutan bahan
makanan terjadi melalui proses difusi, osmosis, dan transpor aktf.  Zat-zat yang
berupa air dan bahan kimia masuk melalui akar, sedangkan gas O 2 dan CO2 masuk
melalui daun. Zat yang diperlukan dan sisa-sisa metabolisme perlu ditransportasikan.
Sistem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan

4
massa organisme tersebut. Transportasi yang terjadi dalam tubuh hewan maupun
tumbuhan berlangsung secara aktif maupun pasif .
Plasmolisis adalah proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel yang
disebabkan oleh air yang berada dalam vakoula merembes keluar dari sel, yaitu bila
tumbuhan berada pada lingkungan yang kadar airnya rendah, maka tumbuhan akan
sulit menyerap air. Pada kasus tertentu, air di dalam sel juga akan keluar. Bila terjadi
terus-menerus, maka selaput plasma akan lepas dari dinding sel. Bila plasmolisis
berkepanjangan, maka sel tersebut akan mati dan untuk mengembalikannya
diperlukan proses sebaliknya.  Keadaan ini dapat kembali ke keadaan semula apabila
sel tersebut diletakkan di lingkungan dengan kadar air yang lebih tinggi (hipotonis).
Peristiwa kembalinya protoplasma ini disebut dengan deplasmolisis.
Sel darah merah harus berada dalam keadaan yang isotonik , jika tidak akan terjadi
pengkerutan yang disebut krenasi, sedangkan bila berada di dalam larutan yang
hipertonik akan mengalami pembengkakan.  Kemudian pecah dan mengakibatkan
keluarnya hemoglobin yang berwarna merah, peristiwa ini disebut hemolisis
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel
dibagi menjadi dua antara lain :
Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih
tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan garam dan larutan gula adalah hipertonik
terhadap kebanyakan sel.
Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan dengan konsentrasi yang lebih
rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel. Larutan hipotonik memiliki banyak
molekul air bebas dibandingkan yang terdapat pada sel.
Beberapa makhluk hidup memiliki konsentrasi seimbang antara air dan zat terlarut di
dalam sel dan di luar sel atau sekelilingnya. Saat itu sel dikatakan isotonik terhadap
sekelilingnya.
Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2012), dijelaskan bahwa, larutan
adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau

5
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

B. Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarutan dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradient konsentrasi.
Menurut para ahli
A. Pakar difusi yaitu Roger (1995)
Mengatakan bahwa difusi adalah proses yang terjadi pada suatu waktu dan
memiliki 5 tahapan yaitu tahap pengetahuan, persuasi, keputusan,
implementasi, dan konfirmasi.

B. Menurut parker (1974)


Mengatakan difusi adalah suatu proses yang berperan memberi nilai
tambahan pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Parker juga
menyebutkan bahwa difusi merupakan suatu tahapan dalam suatu proses
perubahan teknik (technical change)
Merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula
pada cairan the tawar. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumhlah zat yang
tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah zat pada membrane sel.
Difusi sederhana dapat terjadi melalui dua cara
1. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi
terlalu lipid.
2. Melalui saluran licin pada beberapa protein transfor.

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat.


Praktikum tentang osmosis dilaksanakan pada hari senin, tanggal 10 Oktober
2016 di mulai pada pukul 13:00 sampai dengan 15:00 WIB, di rumah saya.
3.2 Alat dan Bahan
 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
 Gelas Plastik(2 buah)
 Pisau
 Pengaduk
 Tusuk gigi
 Penggaris
 Stopwach

 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
 Kentang
 Garam halus
 Air
3.3 Cara Kerja

Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum osmosis ini adalah dengan cara:

1. Iris kentang yang berukuran sedang dengan ketebalan kurang lebih 0,5 cm, masing
sebanyak 2 potong. Usahakan ketebalan irisan sama.
2. Buat larutan garam dengan cara menambahkan 1 sendok makan garam dalam 200ml
air. Aduk dengan baik hingga garam larut.

7
3. Isi gelas plastik pertama dengan larutan garam hingga ¾ tinggi gelas plastik , dan
gelas plastik kedua diisi dengan air. Beri label pada gelas plastik tersebut yang berisi
larutan garam dengan “air garam”, dan label “air” untuk gelas plastik yang berisi air
4. Masukkan masing-masing 1 iris kentang ke dalam gelas plastik“air garam” dan
dalam gelas “air”.
5. Biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat kekerasannya.
6. Lanjutkan pengamatan hingga 30 menit, dan amati lagi kekerasannya. Tuliskan hasil
pengamatan pada tabel.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
PENGAMATAN

HARI AIR GARAM AIR BIASA

I - Saat kentang dimaksukkan - saat dimasukkan kentang


kentang mengapung mengapung di
beberapa detik hingga permukaan air
akhirnya jatuh ke dasar - warna bening tetap
II - Warnanya kuning, warna - Warna kuning keputihan,
air mulai keruh,tinggi air warna air bening, tinggi
tetap 10cm, ukuran air air 9cm, ukuran air
tetap 2cm,gelembung 2,3cm, gelembung
sedikit,tekstur licin sedang,tekstur kentang
berlendir, aroma tidak mulai berlendir,
berbau, massa 20gram, aromanya tidak
keadaan tetap tidak berbau,massa 22gram,
berubah. keadaan mulai
membesar.
III - Warna kentang kuning, - Warna kentang kuning
warna air mulai keruh, pucat, warna air mulai
tinggi air 10cm, ukuran keruh,tinggi air 8,5cm,
2cm, ukuran membesar,
IV - Warna air keruh, tinggi - Warna air keruh,tinggi
air 10cm, ukuran kentang air 8cm, ukuran kentang
2cm, gelembung sedikit, mengecil, gelembung
teksturnya tetap kenyal mulai sedikit, tekstur
licin,aroma mulai berbau, terurai, aroma berbau

9
massa 20gram, keadaan tidak sedap atau busuk
tetap dan berlendir. massa 2,1gram, keadaan
mengecil dan terapung di
air serta berlendir.
V - Warna kentang - Warna kentang putih
kuning,warna air keruh, pucat, warna air keruh,
tinggi air 10cm, ukuran tinggi air 8,0cm, ukuran
kentang 2cm, gelembung kentang mengecil,
ada, tekstur kenyal dan gelembung ada,tekstur
licin, aroma mulai berbau terurai, aroma busuk,
busuk, massa tetap, massa berkurang,
keadaan tetap. keadaan terurai dan
berlendir.
VI - Warna kuning pucat, - Warna kentang putih
warna air keruh, tinggi air pucat, warna air keruh
9,5cm, ukuran kentang kuning,tinggi air 7,07cm,
mekecil, gelembung ukuran kentang mekecil,
sedikit, tekstur kenyal gelembung sedikit,
licin, aroma busuk, massa tekstur terurai,aroma
berkurang, keadaan tetap. busuk menyengat, massa
berkurang, keadaan
terurai berlendir serta
dihinggapi hewan kecil
seperti lalat, mengapung
VII - Warna kentang kuning - Warna kentang putih
pucat, warna air keruh, pucat, warna air keruh
tinggi air 9,0cm, ukuran air, tinggi air 7,5cm,
kentang mengecil, ukuran kentang
gelembung sedikit, tekstur mengecil,gelembung
kenyal licin, aroma busuk, sedikit, tekstur terurai,
massa berkurang, keadaan aroma busuk, massa

10
tetap. berkurang, keadaan
terurai, berlendir dan
dihinggapi lalat,
mengapung

4.2 Pembahasan
Difusi adalah perpindahan suatu molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah secara langsung tanpa melaui membran semipermeabel.  Osmosis
adalah perpindahan molekul air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeabel.  Proses difusi membutuhkan waktu yang cukup singkat,
dan waktu tersebut dapat dipersingkat lagi dengan adanya bantuan  seperti
pengadukan.
Larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel dibagi menjadi dua antara lain :
Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih
tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan garam dan larutan gula adalah hipertonik
terhadap kebanyakan sel.
Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan dengan konsentrasi yang
lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel. Larutan hipotonik memiliki
banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat pada sel. Dalam peristiwa
osmosis, didapatkan bahwa kentang dan mentimun yang ada di wadah berisi larutan
garam akan menjadi lebih lunak dari sebelumnya, Hal ini terjadi karena cairan air
garam dianggap sebagai pelarut yang bersifat hipertonik, sehingga plasma sel dari
kentang dan mentimun  yang direndam didalamnya menjadi bergerak keluar
meninggalkan inti sel, akibatnya sel-selnya menjadi mengkerut dan menjadi lunak
serta berlendir, maka peristiwa ini mengalami plasmolisis.  Berbeda dengan kentang
dan timun yang barada diwadah berisi air mineral, kentang dan timun menjadi lebih
keras dan  menggembung.  Hal ini karena air adalah larutan yang bersifat hipotonik

11
akibatnya air akan masuk ke dalam sel sehingga sel menjadi menggembung dan
menjadi lebih keras dari sebelumnya, maka peristiwa ini disebut turgiditas.

BAB V
PENUTUP

12
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa kentang yang direndam dalam larutan garam bisa melunak karena terjadi
proses peristiwa osmosis. Pada kentang peristiwa osmosis tersebut disebut
plasmolysis yaitu proses keluarnya cairan (air) dari kentang menuju ke larutan
garam. Hal ini terjadi karena tekanan atau konsentrasi dalam kentang lebih rendah
daripada tekanan pada larutan garam. Sehingga membran semipermanel dapat
ditembus oleh zat pelarut (larutan garam). Kentang tersebut akan kehilangan air
dan menyebabkannya lemah.
Kentang dengan kondisi seperti itu layu, kentang akan kehilangan banyak air
dan tekanan dan akan terus berkurang, sehingga menyebabkan kentang
mengapung di air sampai di suatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari
dinding sel dan akhirnya dapat terjadi runtuhnya seluruh dinding sel. Sehingga
kentang tersebut layu dan lebih lentur, sehingga tidak mudah patah.
Sedangkan kentang yang hanya direndam dengan air menjadi semakin berat
karna air masuk kedalam kentang. Air dapat masuk karna konsentrasi kentang
lebih tinggi, kentang akan semakin keras dan kaku. Proses masuknya air kedalam
sel kentang yang menyebabkan kentang bertambah besar disebut peristiwa
turgiditas

5.2 Saran
Praktikum ini memang harus di lakukan untuk menambah wawasan siswa,
jadi tolong lakukan praktikum ini untuk setiap mempelajari tentang osmosis.
Serta pastikan alat-alat yang digunakan untuk praktikum tidak mengalami
masalah atau rusak, sehingga dapat digunakan sesuai prosedur.

DAFTAR PUSTAKA

13
http:/id.wikipedia.org/wiki/Osmosis di akses pada tanggal 18/10/2016

14

Anda mungkin juga menyukai