Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Terra/Aqua Satelit”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Komunikasi Satelit

Dosen Pembimbing :
Edi Surjanto, Ir. MT

Disusun Oleh,
Kelompok 4 (D3-TT /3C)
Bayu Prasetya Aji 1631130051/ 04
Bey Odigdo 1631130028/ 05
Dhea Fiky Fatchatur Rizky 1631130063/ 07
Dwi Endah Dessetyowati 1631130014/ 09
Verro Herdiansyah 1631130100/ 19

POLITEKNIK NEGERI MALANG


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2018
Jl. Soekarno Hatta 9 Malang 65141
Telp. (0341)404424-404425 Fax. (0341)404420
www.polinema.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Kemudian kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen mata kuliah Sistem
Komunikasi Satelit yang telah memberikan tugas mengenai Terra Satellite
sehingga dengan adanya tugas ini kami dapat belajar dan menambah pengetahuan
mengenai bab yang dibahas tersebut.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, Oktober 2018

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan fasilitas telekomunikasi kian meningkat hampir di seantero


dunia. Apalagi bagi negara – negara yang memiliki rintangan – rintangan alamiah
seumpama kepulauan, gurun tandus, dan sebagainya akan memerlukan sistem
komunikasi khusus seperti sistem gelombang mikro, hambur tropo (troposcatter)
ataupun sistem komunikasi yang menggunakan satelit.

Digunakannya sistem satelit dimaksudkan agar kebutuhan permintaan jasa


telekomunikasi dari daerah – daerah terpencil dapat dilayani. Atau dengan sistem
satelit ini diperkirakan rantai komunikasi akan dapat disambungkan ke seluruh
daerah yang semula tidak mudah di masuki oleh metoda gelombang mikro sebagai
sistem darat (terestrial). Melalui satelit, semua tempat dalam negeri dapat dijangkau
oleh fasilitas komunikasi baik fasilitas berupa penyaluran telekomunikasi sendiri
maupun fasilitas lainnya.
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuansi gelombang mikro,
kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit
geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi
rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi
tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optic fiber. Untuk aplikasi bergerak,
seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi
lain. Seperti kabel, tidak praktis dan tidak mungkin.
Teknologi satelit saat ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku bisnis
telekomunikasi baik yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam
teknologi satelit, semakin tinggi kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya
yang dikeluarkan, dan meningkatnya permintaan-permintaan pelanggan telah
menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa.
1.2 Pokok Permasalahan
Ada beberapa pokok permasalahan yang diangkat dalam pembahasan
makalah ini, diantaranya:
1. Bagaimana Sejarah Satelit Terra
2. Bagaimana Fungsi serta aplikasi dari satelit Terra
3. Sensor apa yang di aplikasikan pada satelit Terra
4. Bagaimana coverage area dari satelit Terra

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan serta diluncurkannya satelit
Terra.
2. Dapat menjelaskan fungsi dan aplikasi dari satelit Terra.
3. Mengetahui sensor apa saja yang di aplikasikan pada satelit Terra.
4. Memahami terkait coverage area pada satelit Terra.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Stelit Terra

Gambar 1 Stelit Terra


4.5 miliar tahun sejarah Bumi telah mempelajari tentang perubahan. Gaya
geologis alami telah menata ulang fitur permukaan dan kondisi iklim planet kita
sejak awal. Saat ini, ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa aktivitas manusia
telah mencapai kekuatan geologi dan mempercepat laju perubahan global. Sebagai
contoh, tingkat karbon dioksida telah meningkat 30 persen sejak revolusi industri
dan sekitar 40 persen permukaan tanah dunia telah diubah oleh manusia.
Para ilmuwan tidak memahami hubungan sebab-akibat di antara daratan,
samudera, dan atmosfer Bumi. Para ilmuwan perlu membuat banyak pengukuran di
seluruh dunia, selama jangka waktu yang panjang, untuk mengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk membuat model komputer yang akurat yang akan
memungkinkan mereka untuk memperkirakan sebab dan akibat dari perubahan
iklim. Satu-satunya cara yang layak untuk mengumpulkan informasi ini adalah
melalui penggunaan "sensor jarak jauh" Bumi berbasis ruang (instrumen yang dapat
mengukur hal-hal seperti suhu dari jarak jauh). Oleh sebeb itu, NASA Earth Science
Enterprise telah memulai sebuah studi internasional tentang planet Bumi yang
terdiri dari tiga komponen utama:
1. Earth Observing System (EOS), yang terdiri dari armada satelit yang
dirancang khusus untuk mempelajari kompleksitas perubahan global.
2. Jaringan komputer canggih untuk memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan data (disebut EOSDIS)
3. Tim ilmuwan di seluruh dunia yang akan mempelajari data.
Perencanaan misi untuk EOS dimulai sejak 1982. Program ini terdiri dari
segmen sains, sistem data, dan segmen ruang untuk mendukung serangkaian satelit
yang mengorbit kutub. Sistem Data dan Informasi EOS (EOSDIS) saat ini terdiri
dari delapan Pusat Arsip Aktif Terdistribusi (DAAC) yang berlokasi di seluruh
negara yang bertanggung jawab untuk memproses, mengarsipkan, dan
mendistribusikan data EOS. Semua data EOS dapat dipesan melalui EOS Data
Gateway (EDG) saat tersedia dan, dengan beberapa pengecualian, saat ini gratis
untuk umum. Program ini dijadwalkan untuk berlanjut hingga setidaknya 2015 dan
bersama dengan komunitas internasional.
. Terra satellite merupakan satelit milik NASA yang dibuat oleh kontraktor
ILS diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base pada tanggal 18 desember 1999
oleh roket Atlas IIAS dimana satelit tera mulai mengumpulkan data atau mulai
beroperasi pada tanggal 24 februari 2000 yang akan menjadi dasar penyelidikan
ilmiah masa depan tentang planet rumah kita yang kompleks. Satelit ini beroperasi
di orbit polar matahari-sinkron di 705 km di atas permukaan bumi, melintasi
khatulistiwa pada jalur menurun pada pukul 10.30 pagi, ketika tutupan awan
harian biasanya minimal di atas tanah. Karena waktu penyeberangan khatulistiwa
pagi ini, "Terra" (nama mitos untuk "Bumi Pertiwi") pada mulanya bernama EOS-
AM-1. Terra memiliki siklus berulang 16 hari, artinya setiap 16 hari melintasi
tempat yang sama di Bumi.

2.2 Karakteristik Satelit Terra

EOS (Earth Observing Service) adalah ìcenterpieceî (DAYA TARIK) dari


misi Ilmu pengetahuan bumi NASA. Satelit EOS AM, yang akhir-akhir ini
dinamakan Terra Terra memiliki siklus berulang 16 hari, artinya setiap 16 hari
melintasi tempat yang sama di Bumi. Berikut adalah ciri utama dari satelit terra :
Gambar 2 Arsitektur Stelit Terra

Secara fisik, pesawat ruang angkasa EOS Terra kira-kira seukuran bus
sekolah kecil. Satelit terra membawa muatan lima sensor state-of-the-art yang akan
mempelajari interaksi antara atmosfer bumi, tanah, lautan, dan energi radiasi (panas
dan cahaya). Setiap sensor memiliki fitur desain unik yang akan memungkinkan
para ilmuwan EOS untuk memenuhi berbagai tujuan sains .
EOS Terra akan mengitari Bumi dari kutub ke kutub (8.4MB Quicktime
Movie), turun di khatulistiwa di pagi hari ketika tertutup awan minimal dan
tampilan permukaannya paling tidak terhalang. Orbit satelit akan tegak lurus
dengan arah putaran Bumi, sehingga tampilan petak dari setiap jalan layang dapat
dikompilasi menjadi gambar global (4.4MB). Seiring waktu, gambar-gambar
global ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk menunjukkan dan
menceritakan sejarah penyebab dan efek dari perubahan iklim global.
Harapan dari misi EOS Terra adalah 6 tahun. Ini akan diikuti dalam
beberapa tahun ke depan oleh pesawat ruang angkasa EOS lain yang memanfaatkan
perkembangan baru dalam teknologi penginderaan jarak jauh.
Sensor pada EOS Terra tidak akan aktif memindai permukaan (seperti
dengan sinar laser atau gelombang mikro). Sebaliknya, sensor berfungsi seperti
kamera. Sinar matahari yang dipantulkan oleh Bumi, dan panas yang dipancarkan
dari Bumi, akan melewati lubang-lubang sensor Terra (3.4MB). Energi radiasi ini
kemudian akan difokuskan ke detektor yang dirancang khusus yang sensitif
terhadap daerah terpilih spektrum elektromagnetik, mulai dari cahaya tampak
hingga panas. Informasi yang dihasilkan oleh detektor ini kemudian akan
ditransmisikan kembali ke Bumi dan diproses oleh komputer menjadi gambar yang
dapat kita baca.

2.3 Fungsi Satelit Terra

Terra secara bersamaan akan mempelajari awan, uap air, partikel aerosol,
jejak gas, sifat terestrial dan samudera, interaksi antara mereka dan efeknya pada
radiasi atmosfer dan iklim. Selain itu, Terra akan mengamati perubahan dalam
anggaran radiasi Bumi (pengukuran semua input dan output energi radiasi Bumi),
bersama dengan pengukuran perubahan permukaan darat / laut dan interaksi
dengan atmosfer melalui pertukaran energi, karbon, dan air. Satelit terra
membawa 5 macam instrumen dimana tiap instrumen memiliki fungsi dan
pengaplikasian masing-masing. 5 macam instrumen tersebut diantaranya MODIS,
ASTER, CERES, MISR,MOPITT.

2.4 Sensor pada EOS Terra

Lima sensor yang di aplikasikan pada satelit Terra demi mendukung fungsi
dari EOS satelit ialah sebagai berikut :
1. ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection
Radiometer)

Gambar 3 Instrumen ASTER

ASTER diluncurkan ke orbit bumi oleh NASA pada tahun 1999. Peralatan
tersebut telah mengumpulkan data sejakFebruari 2000. ASTER menyediakan
gambar bumi beresolusi tinggi di 15 macam spektrum gelombang elektromagnetik,
berkisar dari spektrum cahaya yang dapat dilihat hingga inframerah. Resolusi
gambar antara 15 hingga 90 meter persegi per pixel. Data ASTER digunakan untuk
membuat peta detail dari temperatur permukaan tanah, emisivitas, kemampuan
memantulkan cahaya, dan ketinggian.
Pada Juni 2009, Global Digital Elevation Model telah dirilis ke
publik. Global Digital Elevation Model yang merupakan kerjasama antara NASA
dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, adalah pemetaan komplet
dari permukaan bumi, mencakup 99% permukaan bumi. Peta teranyar NASA yang
sebelumnya, Shuttle Radar Topography Mission, hanya mencakup sekitar 80% area
permukaan bumi. Peta ASTER mencakup area permukaan bumi 83 derajat lintang
utara dan 83 derajat lintang selatan. Peta ini dibuat dengan menyatukan 1,3 juta
gambar optis yang diambil ASTER, dengan pengukuran ketinggian daratan secara
global dengan interval 30 meter.
Data citra satelit ASTER diharapkan dapat membersihkan kontribusi untuk
beragam area aplikasi yang berhubungan dengan perubahan global, termasuk
dinamika vegetasi dan eksistem, pemantauan bencana, geologi dan tanah,
klimatologi permukaan tanah, hidrologi, perubahan tutupan lahan dan Digital
Elevation Model (DEM). Citra Satelit ASTER resolusi tinggi mampu menghasilkan
citra stereo untuk menciptakan digital terrain model (DTM) secara rinci.

Gambar 4 Contoh pengambilan gambar dari satelit ASTER

Spesifikasi Sensor Satelit ASTER

Launch Date 18 December 1999 at Vandenberg Air Force Base,


California, USA
Equator Crossing 10:30 AM (north to south)
Orbit 705 km altitude, sun synchronous
Orbit Inclination 98.3 degrees from the equator
Orbit Period 98.88 minutes
Grounding Track Repeat 16 days
Cycle
Resolution 15 to 90 meters

Instrumen ASTER terdiri dari tiga subsistem instrumen terpisah:

 VNIR (Visible Near Infrared), digunakan untuk memperoleh sepasang


gambar stereo
 SWIR (ShortWave Infrared), pembiasan teleskop tunggal
 TIR (Thermal Infrared)
ASTER memiliki informasi 14 bandi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat
tabel berikut:

Instrument VNIR SWIR TIR


Bands 1-3 4-9 10-14
Spatial Resolution 15m 30m 90m
Swath Width 60km 60km 60km
Cross Track Pointing ± 318km (± ± 116km (± ± 116km (± 8.55
24 deg) 8.55 deg) deg)
Quantisation (bits) 8 8 12

2. CERES (Clouds and the Earth's Radiant Energy System)

Gambar 5 Contoh pengambilan gambar dari satelit CERES

CERES adalah instrumen satelit ilmiah bagian dari Earth Orbiting System
NASA, di desain untuk mengukur intensitas cahaya matahari yang dipantulkan dari
emisi radiasi yang dipancarkan oleh permukaan atmosfer dan permukaan bumi.
Sifat awan ditentukan dangan menggunakan pengukuran simultan oleh instrumen
EOS lainnya seperti Moderate Resolution Imaging System (MODIS). Hasil dari
penggunan CERES dan misi NASA sebelumnya, akan menghasilkan pemahaman
yang lebih baik terhadap peran awan bagi perubahan iklim dan siklus energi.

Instrumen CERES yang pertama diluncurkan di atas Tropical Rainfall


Measuring Mission (TRMM) NASA pada November 1997 dari Jepang. Tambahan
empat instrumen CERES diluncurkan di atas satelit Terra EOS pada Desember
1999 dan satelit Aqua EOS pada mei 2003. Saat ini, semua instrumen CERES pada
satelit Terra dan Aqua beroperasi.

CERES beroperasi di ultraviolet gelombang inframerah yang memiliki


lebar tiga pita diantara 0,3-100 μm, dengan jendela pada 8-12 μm dan memiliki
resolusi yang rendah 20-km. Setiap instrumen CERES adalah radiometer yang
memiliki 3 channel:

 Channel gelombang pendek untuk mengukur radiasi matahari yang


dipantulkan dalam range 0,3 – 5 mikrometer.
 Channel untuk mengukur emisi radiasi termal bumi dalam range 8
- 12 mikrometer.
 Channel total untuk mengukur seluruh spektrum radiasi bumi yang
keluar. Resolusi spasial CERES pada titik nadir adalah 10 km
untuk CERES pada TRMM dan 20 km untuk CERES pada satelit
Terra dan Aqua.

Kalibrasi di tempat meliputi solar diffuser, sistem lampu wolfram dengan


monitor stabilitas, dan sepasang unit benda hitam yang bisa dikontrol pada
temperatur yang berbeda. Pengamatan dalam ruang angkasa yang dingin dan
kalibrasi internal dilakukan selama proses scan bumi berlangsung secara normal.
Selama bekerja, CERES menunjukkan stabilitas yang memadai.
3. MISR (Multi-angle Imaging SpectroRadiometer )

Gambar 6 Contoh pengambilan gambar dari satelit MISR


Multi-angle Imaging SpectroRadiometer (MISR) adalah instrumen ilmiah
pada satelit Terra yang diluncurkan pada 18 Desember 1999 oleh NASA. Alat ini
didesain untuk mengukur radiasi matahari yang dipantulkan oleh permukaan
dan atmosfer bumi dalam berbagai arah dan spektrum gelombang. Alat ini mulai
beroperasi bulan Februari 2000. Data yang dikumpulkan terbukti berguna untuk
berbagai aplikasi, termasuk klimatologi dan pemantauan proses terestrial.

Instrumen MISR terdiri dari konfigurasi inovatif dari sembilan kamera


digital yang mengumpulkan data dalam empat spektrum gelombang yang berbeda
dari spektrum matahari. Satu kamera mengarah ke titik nadir dan kamera lainnya
memiliki sudut sebesar 26.1°, 45.6°, 60.0°, dan 70.5° dari titik nadir. Saat instrumen
melayang di atas bumi, setiap area dari permukaan bumi secara sukses didata oleh
sembilan kamera dalam empat panjang gelombang (biru, hijau, merah, dan
mendekati inframerah).

Data yang dikumpulkan MISR berguna bagi penelitian klimatologi mengenai


disposisi fluks radiasi matahari di permukaan dan atmosfer bumi. MISR didesain
untuk memantau secara bulanan, musiman, dan dalam jangka panjang mengenai
perubahan konsentrasi partikel aerosol di atmosfer yang terbentuk secara alami
ataupun oleh manusia. MISR juga mendata angin di udara bagian atas, tingkat
pentupan awan, juga karakteristik permukaan bumi seperti struktur vegetasi lahan,
persebaran tipe vegetasi lahan, dan karakteristik kebumian lainnya.

4. MOPPIT (Measurements of Pollution in the Troposphere )

Gambar 6 Contoh pengambilan gambar dari satelit MOPPIT


Measurements of Pollution in the Troposphere (MOPITT) adalah instrumen
ilmiah yang diluncurkan ke orbit bumi oleh NASA di atas satelit Terra pada tahun
1999. Instrumen ini didesain untuk memantau perubahan pola polusi dan efeknya
di atmosfer bumi bagian bawah. Instrumen ini didanai oleh Space Science Division
dari Canadian Space Agency.
MOPITT adalah pemantau yang mengarah ke titik nadir yang mengukur
radiasi inframerah pada 4,7 mikrometer dan 2,2 - 2,4 mikrometer. Instrumen ini
menggunakan korelasi spektroskopi untuk menghitung total kolom pengamatan dan
sifat karbon monoksida di atmosfer bagian bawah. Meski pengamatan metana juga
direncanakan, namun tidak ada data yang dirilis.

5. MODIS (Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer )

Gambar 6 Satelit MODIS


Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) adalah
instrumen ilmiah yang diluncurkan ke orbit bumi oleh NASA pada tahun 1999 di
atas satelit Terra (EOSAM) dan pada tahun 2002 di atas satelit Aqua (EOS PM).
Instrumen menangkap data dalam 36 spektrum gelombang antara
0,4 mikrometer hingga 14,4 mikrometer dan resolusi spasial yang bervariasi.
Instrumen mengambil gambar bumi setiap 1 hingga 2 hari. Instrumen ini didesain
untuk melakukan pengukuran dalam dinamika global skala besar termasuk
perubahan tingkat penutupan awan, budget energi bumi, dan berbagai proses
atmosferik yang terdapat di lautan, daratan dan atmosfer bagian bawah. Tiga
kalibrator di instrumen tersebut (satu solar diffuser dikombinasikan dengan
pemantau stabilitas solar diffuser, radiometrik spektral, dan benda hitam)
menyediakan kalibrasi selama penerbangan berlangsung.

Instrumen MODIS berukuran (1,0 x 1,6 x 1,0) m, berat 228,7 kg, dan tenaga
sebesar 162,5 Watt. MODIS juga memiliki teleskop dengan diameter 17,78 cm.
Secara keseluruhan, instrumen ini didesain untuk bertahan selama 6 tahun.

Data mentah MODIS dapat diterima secara real


time menggunakan tracking antenna. Hal ini karena instrumen memiliki
kemampuan broadcast secara langsung.

2.5 Kapasitas Satelit

Terra Sattelite mempunyai berat 5190 kg, dan diameter 3,5 meter serta
mempunyai panjang 6,8 meter dengan lama waktu operasi adalah 6 tahun dan
resolusi temporal adalah 4 kali sehari.
 ASTER  Jumlah massa instrumen = 421 kg; listrik = 463 W rata,
646 W puncak; data rate = 8.3 Mbit / s rata-rata dan 89,2 Mbit / s
 CERES  Jumlah massa 100 kg, daya = 103 W (rata-rata, 2
instrumen), data rate = 20 kb / s,
 MSR  jumlah massa instrumen 148 kg; listrik 83 W rata, 131 W;
data rate=3,3 Mbit/s rata dan 9.0 Mbps puncak.
 MODIS jumlah massa instrumen 229 kg; data rate= 10,6 Mbit/s
puncak dan 6.1 Mbit/s rata;
2.6 Coverage Area

Satelit Terra/Aqua merupakan satelit metereologi dengan orbit polar dengan


resolusi mencapai 0.25 – 1km menghasilkan cakupan global setiap 1-2 kali dalam
satu hari dengan pola sapuan ±55° pada ketinggian orbit 705 km dpl dan lebar
sapuan 2330 km (NASA, 2013). Satelit Terra mengorbitkan Bumi dari Utara ke
Selatan dan melintang Equator di pagi hari, sebaliknya satelit Aqua bergerak dari
Selatan ke Utara dan melintasi aquator di siang/sore hari.

MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) mengamati


seluruh permukaan bumi setiap 1-2 hari dengan whisk-broom scanning imaging
radiometer. MODIS dengan lebar tampilan (lebih 2300 km) menyediakan citra
radiasi matahari yang direfleksikan pada siang hari dan emisi termal 13 siang/
malam diseluruh penjuru bumi. Resolusi spasial MODIS berkisar dari 250 – 1000
m (Janssen dan Hurneeman 2001).

ASTER didesain dengan 3 band pada jangkauan spektral visible dan near-
infrared (VNIR) dengan resolusi 15 m, 6 band pada spektral short-wave infrared
(SWIR) dengan resolusi 30 m dan 5 band pada thermal infrared dengan resolusi 90
m. Band VNIR dan SWIR mempunyai lebar band spektral pada orde 10. ASTER
terdiri dari 3 sistem teleskop terpisah, dimana masing-masing dapat dibidikkan
pada target terpilih. Dengan penempatan (pointing) pada target yang sama dua kali,
ASTER dapat mendapatkan citra stereo beresolusi tinggi. Cakupan scan (Swath
witdh) dari citra adalah 60 km dan revisit time sekitar 5 hari.
BAB III
Kesimpulan

1. Terra satellite adalah satelit penelitian multinasional NASA


di orbit sun-synchronous di sekitar bumi. Satelit ini adalah bagian
dari Earth Orbiting System.
2. Satelit terra diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base pada 18
Desember 1999, diterbangkan dengan roket Atlas IIASdan mulai
mengumpulkan data pada 24 Februari 2000. Kriteria satelit terra
yaitu orbit 705 km, dengan sudut inklinasi 98 derajat, lebar sapuan
2330 km, resolusi temporal 4 kali sehari, jumlah spectral 36 band
dengan resolusi spesial, rekaman menggunakan transmisi saluran X
(X band)
3. Terra membawa muatan yang terdiri dari lima sensor jarak jauh yang
didesain untuk memantau keadaan lingkungan bumi dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada iklim.
4. 5 sensor ini adalah ASTER (Advanced Spaceborne Thermal
Emission and Reflection Radiometer), CERES (Clouds and Earth's
Radiant Energy System), MISR (Multi-angle Imaging
Spectroradiometer), MODIS (Moderate-resolution Imaging
Spectroradiometer), MOPITT (Measurements of Pollution in the
Troposphere)

Anda mungkin juga menyukai