Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

JENIS-JENIS ORBIT SATELIT

NAMA : NADIA PRATIWI

NO BP : 1711072003

KELAS : 3 DIV TC

PEMBIMBING: APRINAL ADILA ASRIL, ST., M.Kom

Program Studi DIV Teknik Telekomunikasi


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Padang
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puji beserta syukur kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa yang telah memberikankesehatan dan kesempatan, sehingga
saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmih ini untuk memenuhi nilai Ujian
Tengah Semester Mata Kuliah Sistem Komunikasi Satelit.

Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang ikut membantu,


terutama Bapak dosenyang telah membekali ilmu dalam mata kuliah ini,
sehingga memudahkan saya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan
juga kepada berbagai sumber yang telah digunakan sebagai data fakta pada
penulisan karya ini.
Saya menyadari bahwa manusiamempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan KTI ini. Tidak semua hal dapat
dideskripsikan dengan sempurna. Maka dari itu,penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca. Sekiranya kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki KTI di masa yang akan datang.

Bukittinggi, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
2.1 Pengertian Satelit dan Sistem Orbit Satelit ........................................ 2
2.2 Jenis-Jenis Orbit Satelit ....................................................................... 8
2.3 Karakteristik Orbit Satelit .................................................................. 10
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Orbit Satelit .............................. 15
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berimbas pada
meningkatnya perkembangan pemetaan permukaan bumi. Pemetaan yang pada
awalnya hanya dilakukan dengan pengukuran langsung secara terestris
berkembang dengan menggunakan teknologi satelit. Satelit yang digunakan
untuk merecord permukaan bumi kemudian memberikan hasil berupa data
raster disebut sebagai satelit bumi, seperti Landsat, ICONOS, SPOT dan yang
lainnya. Ada ratusan satelit yang mengelilingi bumi baik itu satelit navigasi,
satelit cuaca, satelit observasi bumi dan yang lainnya, dan masing-masing satelit
memiliki orbit yang berbeda. Perbedaan orbit tersebut disebabkan karena
memang masing masing jenis satelit memiliki fungsi dan kegunaan yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh misalnya satelit observasi
bumi (Earth Observation Satelite) dan satelit cuaca (Weather Satelite). Satelit
observasi bumi memiliki tinggi orbit yang lebih rendah jika dibandingan dengan
satelit cuaca. Hal ini disebabkan satelit cuaca merecord luasan daerah yang
lebih besar dari pada EOS, karena daerah yang memiliki cakupan luas masih
memiliki cuaca yang relative sama. Sedangkan untuk satelit observasi bumi
dituntut untuk merecord area yang lebih teliti sehingga harus lebih sempit
luasannya sehingga tinggi orbit satelit harus lebih rendah. Dari perbedaan tinggi
orbitlah didapat kesimpulan bahwa kemungkinan tabrakan antar satelit
sangatlah kecil, karena selain memiliki orbit tersendiri yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, setiap satelit juga mempunyai system control yang adadi
bumi. Sistem control yang ada berfungsi untuk mengamati kondisi satelit harus
berfungsi sebagaimana mestinya. Keanehan karakteristik dapat terekam dari
system control yang ada di bumi ini.

1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan satelit dan sistem orbit satelit?
b. Apa saja jenis-jenis orbit dan bagaimana systemnya di masing-masing
satelit?
c. Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan orbit satelit sehingga bisa
berbeda satu sama lain ?

1.3.Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan satelit dan system orbit satelit.
b. Mengetahui jenis-jenis orbit dan system kerjanya pada masing-masing
satelit.
c. Mengetahui factor yang mempengaruhi perbedaan pada masing-masing
orbit.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Satelit dan Sistem Orbit Satelit


a. Satelit
Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode
revolusi dan rotasi tertentu, atau dengan kata lain, suatu alat elektronik yang
mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri. Dan bisa juga diartikan
sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang
microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian
diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coverage
atau areanya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.
Dalam komunikasi GEO, posisi satellite adalah sekitar 36.000 km
diatas bumi. Hal ini menimbulkan adanya potensi satelit untuk menerima
dan memancarkan kembali sinyal siaran ke seluruh tempat yang dapat
dijangkaunya. Hal ini memungkinkan siaran radio dan televisi dapat
diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi.
Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya teknologi satelit adalah
untuk keperluan penyiaran baik radio maupun televisi.
Sedangkan, orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek
lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa
secara matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil
perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler . Dia menemukan
bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan
bukan lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.
Orbital Slot adalah lokasi spesifik dari suatu satellite pada titik yang
tepat, diukur dalam satuan derajat, timur dan barat. Direct Broadcast
Satellite (DBS) merupakan suatu layanan yang menggunakan satellite untuk
memancarkan (broadcast) bermacam-macam channel dari program televisi
agar langsung diterima melalui sebuah antenna dish kecil di bumi. Dan
kemudian Fixed satellite service (FSS) menyediakan link untuk jaringan
telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan tv
kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel.
Adapun FSS ini dapat dijumpai pada :
 DTH ( Direct To Home), adalah suatu teknologi yang memungkinkan
perusahaan untuk dapat mengirimkan sinyal dari berbagai macam
program secara langsung ke rumah-rumah melalui satelit.
 Akses internet, merupakan media yang digunakan pengguna untuk
koneksi ke internet.

2
 Video conferencing, merupakan seperangkat teknologi yang
memungkinkan dua pihak atau lebih di lokasi yang berbeda dapat
beriteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara
bersamaan.
 Satelit New Gathering (SNG), merupakan perangkat berteknologi
canggih yang digunakan beberapa stasiun televisi Indonesia untuk
proses siaran langsung televisi.
 Frame relay, merupakan suatu teknologi jaringan luas yang
menentukan lapisan fisik dan tautan data saluran telekomunikasi
digital melalui metodologi packet switching.
 Digital Video Broadcasting (DVB), merupakan salah satu sistem yang
digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-
user

VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan terminal yang


digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak
termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah
transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung
terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan
yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna,
PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder
satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground
station komputer yang berfungsi sebagai hubungan untuk sistem tersebut.
Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hubungan ke satelit,
membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur
keseluruhan operasional network. Agar sebuah komputer pengguna dapat
melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung
dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu
baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.
Satelit berdasarkan penggunaannya dibedakan menjadi 9, yaitu :
1. Satelit Astronomi
 Satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi dan objek
angkasa lainnya.
2. Satelit komunikasi
 Satelit buatan yang digunakan untuk tujuan telekomunikasi dengan
menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.
3. Satelit Pengamat Bumi
 Satelit yang digunakan untuk mengamati bumi dari orbit, seperti
pengamatan lingkungan, meteorology, pembuatan peta, dll.

3
4. Satelit Navigasi
 Satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke
penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik
di permukaan bumi.
5. Satelit Mata-Mata
 Satelit pengamat bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer (mata-mata).
6. Satelit Tenaga Surya
 Satelit yang diusulkan dibuat di orbit bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk
menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di bumi yang
dapat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
7. Stasiun Angkasa
 Struktur rancangan manusia yang digunakan sebagai tempat tinggal
manusia di luar angkasa.
8. Satelit Cuaca
 Satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim bumi.
9. Satelit Miniatur
 Satelit yang ringan dan kecil yang digunakan sebagai miniature
dalam berbagai bidang.

Adapun satelit berdasarkan ketinggiannya dibedakan menjadi :


1. Satelit LEO (Low Earth Orbit)
 satelit yang terletak pada ketinggian 300-1500 km di atas
permukaan laut.
2. Satelit MEO (Medium Earth Orbit)
 satelit yang terletak pada ketinggian 1500-36000 km di atas
permukaan laut.
3. Satelit HEO (High Earth Orbit)
 satelit yang terletak pada ketinggian >36000 km di atas permukaan
laut.
4. Satelit GSO (Geo Synchronous Orbit)
 satelit yang terletak pada ketinggian sekitar 36000 km di atas
permukaan laut.
5. Satelit GEO (Geostationary Orbit)
 satelit yang terletak pada ketinggian sekitar 35970 km di atas
permukaan laut.

Sedangkan satelit berdasarkan orbit khusus terbagi menjadi 3, yaitu :


1. Orbit Molniya
 Merupakan orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi
sekitar 63°.

4
2. Orbit Sunsynchronous
 Merupakan orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang
selalu melintasi ekuator pada jam local yang sama.
3. Orbit Polar
 Merupakan orbit satelit yang melintasi kutub.

b. Sistem Orbit
System orbit sangat berperan dalam Geodesi Satelit. Yang mana
perannya adalah :
1. Menghitung koordinat satelit yang nantinya digunakan untuk
koordinat tetap dalam perhitungan koordinat titik-titik lainya di dekat
permukaan bumi.
2. Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatan
yang optimal).
3. Membantu mempercepat alat pengamat ( receiver ) sinyal satelit untuk
menemukan satelit yang bersangkutan.
4. Untuk memilih satelit – satelit yang secara geometric lebih baik untuk
digunakan.

Pada penentuan posisi dengan satelit, efek dari kesalahan orbit satelit
akan mempengaruhi tidak hanya penentuan posisi absolute, tetapi
penentuan posisi relatif. Metode – metode pengamatan pengamatan geodesi
satelit pada prinsipnya melakukan pengamatan dan pengukuran ke dan dari
satelit- satelit yang mengelilingi bumi atau benda langit lainnya. Kesalahan
pada orbit dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Efek kesalahan dari orbit

Pada dasarnya, pergerakan satelit dalam mengelilingi bumi secara


umum mengikuti Hukum Keppler, yaitu :
1. Pergerakan satelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral
bumi.
2. Satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang.
3. Massa satelit tidak berarti dibandingkan dengan massa bumi.

5
4. Satelit bergerak dalam ruang hampa sehingga tidak ada pengaruh dari
Atmospheric Drag.
5. Tidak ada matahari, bulan ataupun benda – benda langit lainnya yang
mempengaruhi pergerakan satelit sehingga tidak ada pengaruh gaya
berat dari benda – benda langit tersebut dan tidak ada pengaruh dari
solar radiation

 Hukum Keppler I
 “Orbit suatu planet adalah ellips dengan matahari berada pada salah
satu fokusnya”.
 Gambar :

Gambar 2. Hukum Keppler I


 Beberapa implikasi praktis dari Hukum Kepler I dalam kaitanya
dengan satelit buatan yang mengelilingi bumi adalah :
1.Lintang dari peluncuran satelit adalah sama dengan inklinasi
(sudut antara bidang orbit dengan bidang ekuator bumi).
2.Untuk mendapatkan satelit orbit yang inklinasinya lebih rendah
dari lintang tempat peluncuran, diperlukan orbit parker dengan
tahap peluncuran ke dua dilakukan di angkasa pada saat melintasi
ekuator yang notabennya kompleks dan mahal.
 Hukum Keppler II
 “Garis dari matahari ke setiap planet menyapu luas yang sama pada
waktu yang sama”.
 Gambar :

Gambar 3. Hukum Keppler II

6
 Beberapa implikasi praktis dari Hukum Kepler II dalam kasus satelit
buatan yang mengelilingi bumi, yaitu:
1. Kecepatan satelit dalam orbitnya tidak konstan, dimana
kecepatan minimumnya adalah apogee dan kecepatna
minimumnya adalah perigee.
2. Karena kecepatan di perigee adalah maksimum dan juga densitas
atmosfernya relative sangat besar, karena terdekat dengan
permukaan bumi, maka tinggi awal perigee akan menentukan
umur satelit. Dalam hal ini semakin tingggi perigee secara
teoritis akan semakin panjang umur satelit dan sebaliknya.
3. Karena kecepatan di perigee adalah maksimum, maka
direncanakan orbit satelit pemantau ( penyidik ) dengan perigee
di atas daerah target.
4. Karena kecepatan di apogee adalah minimum, maka rencanakan
orbit satelit komunikasi dengan apogee di atas daerah target.

 Hukum Keppler III


 “Untuk setiap planet, pangkat tiga dari sumbu panjang orbitnya
adalah proporsional dengan kuadrat dari periode revolusinya”.
 Gambar :

Gambar 4. Hukum Keppler III

 Hukum Kepler III sering disebut juga sebagai hukum harmoni, yaitu
membandingkan periode orbit dan jari-jariorbit ke planet.
Perbandingan yang dibuat adalah bahwa rasio dari kuadratperiode
ke pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari adalah sama untuk
setiap satu panet.

Pada Hukum Kepler ini ada beberapa elemen yang digunakan.


Ukuran, bentuk dan dan orientasi orbit suatu satelit mengelilingi bumi, serta
lokasi satelit dalam orbit tersebut biasanya dikarakterisasi dengan enam
elemen umum yang dinamakan dengan elemen keplerian, yaitu:

7
1. Ω = asensiorekta dari titik nodal, merupakan sudut geosentrik pada
bidang equator antara arah ke titik semi dan arah ke titik nodal.
2. I = inklinasi orbit, merupakan sudut antarbidang orbit satelit dan
bidang equator
3. Ώ = argument of perigee, merupakan sudut geosentrik pada bidang
orbit antara arah arah ke titik nodal dan arah ke perigee
4. A = sumbu panjang dari orbit satelit
5. e = eksentrisitas dari orbit satelit
6. f = anomali sejati, merupakan sudut geosentrik pada bidang orbit
antara arah ke perigee dan arah ke satelit.

Gambar 5. Elemen Keplerian

2.2.Jenis-Jenis Orbit Satelit


a. Orbit Prograde dan Retrograde

Gambar 6. Orbit Prograde dan Retrograde

8
Orbit prograde merupakan orbit yang inklinasi orbitnya lebih kecil dari 90°
(0 ° < 𝐼 < 90° ). Sedangkan orbit retrograde merupakan orbit yang
inklinasi orbitnya memenuhi hubungan (90° < 𝐼 < 180°).

b. Orbit Polar

Gambar 7. Orbit Polar

Merupakan orbit yang inklinasi orbitnya sebesar 90°. Pada umunya satelit
yang menggunakan system ini adalah satelit cuaca dan inderaja.

c. Orbit Geostationer

Gambar 8. Orbit Geostationer

Merupakan orbit dari satelit dimana satelit mengelilingi bumi dengan


kecepatan dan arah yang sama dengan kecepatan dana rah rotasi bumi.

9
d. Orbit Sunsyncronous

Ka
Gambar 9. Orbit Sunsincronous

Merupakan orbit satelit yang mensinkronkan pergerakan satelit dalam orbit,


presisi bidang orbit, dan pergerakan bumi mengelilingi matahari,
sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di
permukaan bumi selalu pada waktu local.

2.3.Karakteristik Orbit Satelit


a. Karakteristik Orbit Satelit Navigasi
1) Satelit GPS
o GPS dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan
dan waktu secara teliti, cepat dan murah dimana saja di bumi ini
pada setiap waktu tanpa tergantung pada cuaca.
o Karakteristik orbit satelit GPS adalah sebagai berikut:
Bidang orbit : 6 buah (spasi 60°)
Jumlah satelit : 4 buah (spasi tidak sama)
Inklinasi orbit : 50°
Radius orbit : 26.560 km
Periode orbit : 0,5 hari bintang (11 jam 58
menit)
Eksentrisitas orbit : 0 (lingkaran)
Gelombang pembawa : L1 = 1575,42 MHz
L2 = 1227,60 MHz
Kode : C/A untuk L1
P untuk L1 dan L2
Data jam : Clock Offset, Frequency Offset,
Frequency Rate
Data orbital/jam : Elemen-elemen orbit keplerian

2) Satelit GLONASS
o GLONASS dikembangkan untuk menyediakan penentuan posisi
secara real time dan kecepatan.

10
o Karakteristik orbit GLONASS adalah sebagai berikut:
Bidang orbit : 3 buah (spasi 120°)
Jumlah satelit : 8 buah (spasi sama)
Inklinasi orbit : 64,8°
Radius orbit : 25.510 km
Periode orbit : 8/17 hari bintang (11 jam 16
menit)
Eksentrisitas orbit : 0 (lingkaran)
Gelombang pembawa : L1 = (1602 + 9k/16) MHz
L2 = (1246 + 7k/16) MHz
Kode : C/A untuk L1
P untuk L1 dan L2
Data jam : Clock Offset, Frequency Offset
Data orbital/jam : Koordinat, percepatan,
kecepatan

3) Satelit GALILEO
o Galileo merupakan satuan satelit global (GNSS) yang saat ini
sedang dibangun oleh uni eropa dan ESA (European Space
Agency), ketika beroperasi, maka akan ada dua tanah pusat
operasi.
o Karakteristik orbit satelit GALILEO adalah sebagai berikut:
Ketinggian orbit : 23.222 km
Jumlah orbit : 3 buah orbit pesawat
Inklinasi orbit : 56°
Kenaikan kode dipisahkan oleh 120° bujur (9 operasional
satelit)
Massa satelit : 12 tahun
Ukuran waktu solar : 18,7 m
array
Kuasa solar array : 1500 W

b. Karakteristik Orbit EOS (Earth Observation Satellite)


1) QUICK BIRD
o Dilunculkan oleh USA pada tahun 2002.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 450 km dari permukaan bumi
Cakupan area rekaman : 25 x 25 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Peluncuran : 18 Oktober 2002

11
Resolusi : 60 x 60 m (pankromatik)
30 x 30 m (multispectral)

2) LANDSAT
o Dipelopori oleh NASA yang merupakan observasi tertua yang
mempunyai 3 instrumen pencitraan, yaitu RBV, MMS dan TM.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area rekaman : 185 x 185 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 80 x 80 m (pankromatik)
Peluncuran : LANDSAT 1 : 1972
LANDSAT 2 : 1975
LANDSAT 3 : 1982
LANDSAT 4 : 1983
LANDSAT 5 : 1994
LANDSAT 6 : Gagal orbit
LANDSAT 7 : 1998

3) IKONOS
o Diluncurkan oleh perusahaan imaging dengan menggunakan
sensor OSA.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 680 km
Cakupan area rekaman : 11 x 11 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 80 x 80 m (pankromatik)
Revisit time : 1-3 hari

4) TERRA
o Diluncurkan pada bulan Desember 1999 oleh NASA dengan
membawa instrument remote sensing aster dan MODIS.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area rekaman : 60 x 60 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 10 x 10 m dan 20 x 20 m

12
Revisit time : 4-6 hari

5) SPOT
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous, polar, sircular
Ketinggian orbit : 835 km
Cakupan area : 60 x 60 km
rekaman
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 10 x 10 m dan 20 x 20 m
Revisit time : 4-6 hari

6) ASTER
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous, polar, sircular
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area : 60 x 60 km
rekaman
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 15 x 15 m
Revisit time : 5 hari

7) EO-1
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous, polar, sircular
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area : 37 x 37 km
rekaman
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 10 x 10 m
Revisit time : 5 hari

8) JASON-1
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sircular
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area rekaman : 37 x 37 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Revisit time : 19 hari

13
9) IRS (Indian Remote Sensing)
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 817 km
Cakupan area rekaman : 70 x 70 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 5x5m
Revisit time : 5 hari

c. Karakteristik Orbit Satelit Cuaca


1) NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 850 km
Cakupan area rekaman : 2800 x 2800 km
Jenis satelit : Satelit cuaca
Resolusi : 1 x 1 km
Revisit time : 2-14 kali/hari

2) Meteosat
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Circular
Ketinggian orbit : 850 km
Cakupan area rekaman : 40 x 40 km
Jenis satelit : Satelit cuaca
Resolusi : 2,5 x 2,5 km
Revisit time : 30 menit

3) Nimbus
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 850 km
Cakupan area rekaman : 2800 x 2800 km
Jenis satelit : Satelit cuaca
Resolusi : 2,5 x 2,5 km
Revisit time : 30 enit

14
2.4.Faktor yang Mempengaruhi Sistem Orbit Satelit
Ada beberapa factor yang mempengaruhi system orbit satelit di masing-
masing satelit berbeda-beda. Faktor diantaranya adalah :
o Perbedaan orbit satelit
Hal ini diberikan karena diupayakan antara satelit satu dengan satelit yang
lain tersebut agar tidak saling bertabrakan antara yang satu dengan yang
lain.
o Perbedaan ketinggian satelit
Bertujuan untuk menghasilkan wilayah cakupan yang berbeda, semakin
tinggi orbit satelit, semakin luas cakupan daerah yang terekam (sebaliknya).

15
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dari perumusan masalah dan pembahasan yang dilakukan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa :

a. Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain sebagai repeater yang
berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi,
ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali
ke arah bumi sesuai dengan coverage atau areanya yang merupakan lokasi
stasiun bumi tujuan atau penerima.
b. Orbit satelit merupakan lintasan pergerakan satelit selama mengelilingi
bumi.
c. Terdapat berbagai macam satelit yang mengelilingi bumi danmasing-
masing satelit tersebut memiliki karakteristik orbit yang berbeda-beda
d. Perbedaan orbit satelit diberikan karena diupayakan antara satelit satu
dengan satelit yang lain tersebut agar tidak saling bertabrakan antara yang
satu dengan yang lain.
e. Perbedaan ketinggian satelit bertujuan untuk menghasilkan wilayah cakupan
yang berbeda, semakin tinggi orbit satelit, semakin luas cakupan daerah yang
terekam (sebaliknya).

16
DAFTAR PUSTAKA

http://ashar-redland.blogspot.com/2011/05/makalah-sistem-orbit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_video
https://en.wikipedia.org/wiki/Frame_Relay

https://www.google.com/search?q=komunikasi+GEO&oq=komunikasi++GEO&a
qs=chrome..69i57j0l7.5026j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=gambar+orbit+prograde&safe=strict&sxsrf=A
LeKk03gpmo55BzJx0qJVkUDp4w_NA2hjg:1588215063137&source=lnms&tbm
=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjT7KiVko_pAhWy7XMBHXI9AmUQ_AUoAXoE
CA8QAw&biw=1366&bih=657#imgrc=tBW17ivHhuCt3M

https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk01mMgr35r9KsyCRLP
79Z8gHkxwf0w:1588215870733&source=univ&tbm=isch&q=gambar+orbit+pol
ar&sa=X&ved=2ahUKEwj8ybSWlY_pAhWp7XMBHZZ8AWcQsAR6BAgJEA
E&biw=1366&bih=657#imgrc=EPzVlgpchSpLHM&imgdii=bp5CSzIWZPx7PM

https://www.google.com/search?q=gambar+orbit+geostasioner&safe=strict&sxsrf
=ALeKk021uac6R5R_7xcv3MdLB3u5_5xEbA:1588216306095&tbm=isch&sour
ce=iu&ictx=1&fir=THg4JuOCL7C5bM%253A%252CK9cMbgfM1bz0yM%252
C_&vet=1&usg=AI4_-
kRSWnFgLYebsezRgRQG73BgrnZIvg&sa=X&ved=2ahUKEwjL-
4Dmlo_pAhXTbX0KHQE0AmMQ9QEwAXoECAoQGg#imgrc=THg4JuOCL7
C5bM:

https://www.google.com/search?q=gambar+orbit+sun+synchronous&safe=strict&
sxsrf=ALeKk00ElsRFTygkbCeHkYigp52T2UHiHg:1588216644678&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjGrbqHmI_pAhWBguYKHUNCD0MQ_A
UoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=657#imgrc=jQ3rc5yuzoY1VM&imgdii=S
BH_KVEgkJx3hM

17

Anda mungkin juga menyukai