NO BP : 1711072003
KELAS : 3 DIV TC
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berimbas pada
meningkatnya perkembangan pemetaan permukaan bumi. Pemetaan yang pada
awalnya hanya dilakukan dengan pengukuran langsung secara terestris
berkembang dengan menggunakan teknologi satelit. Satelit yang digunakan
untuk merecord permukaan bumi kemudian memberikan hasil berupa data
raster disebut sebagai satelit bumi, seperti Landsat, ICONOS, SPOT dan yang
lainnya. Ada ratusan satelit yang mengelilingi bumi baik itu satelit navigasi,
satelit cuaca, satelit observasi bumi dan yang lainnya, dan masing-masing satelit
memiliki orbit yang berbeda. Perbedaan orbit tersebut disebabkan karena
memang masing masing jenis satelit memiliki fungsi dan kegunaan yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh misalnya satelit observasi
bumi (Earth Observation Satelite) dan satelit cuaca (Weather Satelite). Satelit
observasi bumi memiliki tinggi orbit yang lebih rendah jika dibandingan dengan
satelit cuaca. Hal ini disebabkan satelit cuaca merecord luasan daerah yang
lebih besar dari pada EOS, karena daerah yang memiliki cakupan luas masih
memiliki cuaca yang relative sama. Sedangkan untuk satelit observasi bumi
dituntut untuk merecord area yang lebih teliti sehingga harus lebih sempit
luasannya sehingga tinggi orbit satelit harus lebih rendah. Dari perbedaan tinggi
orbitlah didapat kesimpulan bahwa kemungkinan tabrakan antar satelit
sangatlah kecil, karena selain memiliki orbit tersendiri yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, setiap satelit juga mempunyai system control yang adadi
bumi. Sistem control yang ada berfungsi untuk mengamati kondisi satelit harus
berfungsi sebagaimana mestinya. Keanehan karakteristik dapat terekam dari
system control yang ada di bumi ini.
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan satelit dan sistem orbit satelit?
b. Apa saja jenis-jenis orbit dan bagaimana systemnya di masing-masing
satelit?
c. Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan orbit satelit sehingga bisa
berbeda satu sama lain ?
1.3.Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan satelit dan system orbit satelit.
b. Mengetahui jenis-jenis orbit dan system kerjanya pada masing-masing
satelit.
c. Mengetahui factor yang mempengaruhi perbedaan pada masing-masing
orbit.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Video conferencing, merupakan seperangkat teknologi yang
memungkinkan dua pihak atau lebih di lokasi yang berbeda dapat
beriteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara
bersamaan.
Satelit New Gathering (SNG), merupakan perangkat berteknologi
canggih yang digunakan beberapa stasiun televisi Indonesia untuk
proses siaran langsung televisi.
Frame relay, merupakan suatu teknologi jaringan luas yang
menentukan lapisan fisik dan tautan data saluran telekomunikasi
digital melalui metodologi packet switching.
Digital Video Broadcasting (DVB), merupakan salah satu sistem yang
digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-
user
3
4. Satelit Navigasi
Satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke
penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik
di permukaan bumi.
5. Satelit Mata-Mata
Satelit pengamat bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer (mata-mata).
6. Satelit Tenaga Surya
Satelit yang diusulkan dibuat di orbit bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk
menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di bumi yang
dapat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
7. Stasiun Angkasa
Struktur rancangan manusia yang digunakan sebagai tempat tinggal
manusia di luar angkasa.
8. Satelit Cuaca
Satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim bumi.
9. Satelit Miniatur
Satelit yang ringan dan kecil yang digunakan sebagai miniature
dalam berbagai bidang.
4
2. Orbit Sunsynchronous
Merupakan orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang
selalu melintasi ekuator pada jam local yang sama.
3. Orbit Polar
Merupakan orbit satelit yang melintasi kutub.
b. Sistem Orbit
System orbit sangat berperan dalam Geodesi Satelit. Yang mana
perannya adalah :
1. Menghitung koordinat satelit yang nantinya digunakan untuk
koordinat tetap dalam perhitungan koordinat titik-titik lainya di dekat
permukaan bumi.
2. Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatan
yang optimal).
3. Membantu mempercepat alat pengamat ( receiver ) sinyal satelit untuk
menemukan satelit yang bersangkutan.
4. Untuk memilih satelit – satelit yang secara geometric lebih baik untuk
digunakan.
Pada penentuan posisi dengan satelit, efek dari kesalahan orbit satelit
akan mempengaruhi tidak hanya penentuan posisi absolute, tetapi
penentuan posisi relatif. Metode – metode pengamatan pengamatan geodesi
satelit pada prinsipnya melakukan pengamatan dan pengukuran ke dan dari
satelit- satelit yang mengelilingi bumi atau benda langit lainnya. Kesalahan
pada orbit dapat dilihat pada gambar berikut :
5
4. Satelit bergerak dalam ruang hampa sehingga tidak ada pengaruh dari
Atmospheric Drag.
5. Tidak ada matahari, bulan ataupun benda – benda langit lainnya yang
mempengaruhi pergerakan satelit sehingga tidak ada pengaruh gaya
berat dari benda – benda langit tersebut dan tidak ada pengaruh dari
solar radiation
Hukum Keppler I
“Orbit suatu planet adalah ellips dengan matahari berada pada salah
satu fokusnya”.
Gambar :
6
Beberapa implikasi praktis dari Hukum Kepler II dalam kasus satelit
buatan yang mengelilingi bumi, yaitu:
1. Kecepatan satelit dalam orbitnya tidak konstan, dimana
kecepatan minimumnya adalah apogee dan kecepatna
minimumnya adalah perigee.
2. Karena kecepatan di perigee adalah maksimum dan juga densitas
atmosfernya relative sangat besar, karena terdekat dengan
permukaan bumi, maka tinggi awal perigee akan menentukan
umur satelit. Dalam hal ini semakin tingggi perigee secara
teoritis akan semakin panjang umur satelit dan sebaliknya.
3. Karena kecepatan di perigee adalah maksimum, maka
direncanakan orbit satelit pemantau ( penyidik ) dengan perigee
di atas daerah target.
4. Karena kecepatan di apogee adalah minimum, maka rencanakan
orbit satelit komunikasi dengan apogee di atas daerah target.
Hukum Kepler III sering disebut juga sebagai hukum harmoni, yaitu
membandingkan periode orbit dan jari-jariorbit ke planet.
Perbandingan yang dibuat adalah bahwa rasio dari kuadratperiode
ke pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari adalah sama untuk
setiap satu panet.
7
1. Ω = asensiorekta dari titik nodal, merupakan sudut geosentrik pada
bidang equator antara arah ke titik semi dan arah ke titik nodal.
2. I = inklinasi orbit, merupakan sudut antarbidang orbit satelit dan
bidang equator
3. Ώ = argument of perigee, merupakan sudut geosentrik pada bidang
orbit antara arah arah ke titik nodal dan arah ke perigee
4. A = sumbu panjang dari orbit satelit
5. e = eksentrisitas dari orbit satelit
6. f = anomali sejati, merupakan sudut geosentrik pada bidang orbit
antara arah ke perigee dan arah ke satelit.
8
Orbit prograde merupakan orbit yang inklinasi orbitnya lebih kecil dari 90°
(0 ° < 𝐼 < 90° ). Sedangkan orbit retrograde merupakan orbit yang
inklinasi orbitnya memenuhi hubungan (90° < 𝐼 < 180°).
b. Orbit Polar
Merupakan orbit yang inklinasi orbitnya sebesar 90°. Pada umunya satelit
yang menggunakan system ini adalah satelit cuaca dan inderaja.
c. Orbit Geostationer
9
d. Orbit Sunsyncronous
Ka
Gambar 9. Orbit Sunsincronous
2) Satelit GLONASS
o GLONASS dikembangkan untuk menyediakan penentuan posisi
secara real time dan kecepatan.
10
o Karakteristik orbit GLONASS adalah sebagai berikut:
Bidang orbit : 3 buah (spasi 120°)
Jumlah satelit : 8 buah (spasi sama)
Inklinasi orbit : 64,8°
Radius orbit : 25.510 km
Periode orbit : 8/17 hari bintang (11 jam 16
menit)
Eksentrisitas orbit : 0 (lingkaran)
Gelombang pembawa : L1 = (1602 + 9k/16) MHz
L2 = (1246 + 7k/16) MHz
Kode : C/A untuk L1
P untuk L1 dan L2
Data jam : Clock Offset, Frequency Offset
Data orbital/jam : Koordinat, percepatan,
kecepatan
3) Satelit GALILEO
o Galileo merupakan satuan satelit global (GNSS) yang saat ini
sedang dibangun oleh uni eropa dan ESA (European Space
Agency), ketika beroperasi, maka akan ada dua tanah pusat
operasi.
o Karakteristik orbit satelit GALILEO adalah sebagai berikut:
Ketinggian orbit : 23.222 km
Jumlah orbit : 3 buah orbit pesawat
Inklinasi orbit : 56°
Kenaikan kode dipisahkan oleh 120° bujur (9 operasional
satelit)
Massa satelit : 12 tahun
Ukuran waktu solar : 18,7 m
array
Kuasa solar array : 1500 W
11
Resolusi : 60 x 60 m (pankromatik)
30 x 30 m (multispectral)
2) LANDSAT
o Dipelopori oleh NASA yang merupakan observasi tertua yang
mempunyai 3 instrumen pencitraan, yaitu RBV, MMS dan TM.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area rekaman : 185 x 185 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 80 x 80 m (pankromatik)
Peluncuran : LANDSAT 1 : 1972
LANDSAT 2 : 1975
LANDSAT 3 : 1982
LANDSAT 4 : 1983
LANDSAT 5 : 1994
LANDSAT 6 : Gagal orbit
LANDSAT 7 : 1998
3) IKONOS
o Diluncurkan oleh perusahaan imaging dengan menggunakan
sensor OSA.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 680 km
Cakupan area rekaman : 11 x 11 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 80 x 80 m (pankromatik)
Revisit time : 1-3 hari
4) TERRA
o Diluncurkan pada bulan Desember 1999 oleh NASA dengan
membawa instrument remote sensing aster dan MODIS.
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area rekaman : 60 x 60 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 10 x 10 m dan 20 x 20 m
12
Revisit time : 4-6 hari
5) SPOT
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous, polar, sircular
Ketinggian orbit : 835 km
Cakupan area : 60 x 60 km
rekaman
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 10 x 10 m dan 20 x 20 m
Revisit time : 4-6 hari
6) ASTER
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous, polar, sircular
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area : 60 x 60 km
rekaman
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 15 x 15 m
Revisit time : 5 hari
7) EO-1
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous, polar, sircular
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area : 37 x 37 km
rekaman
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 10 x 10 m
Revisit time : 5 hari
8) JASON-1
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sircular
Ketinggian orbit : 705 km
Cakupan area rekaman : 37 x 37 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Revisit time : 19 hari
13
9) IRS (Indian Remote Sensing)
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 817 km
Cakupan area rekaman : 70 x 70 km
Jenis satelit : Satelit observasi bumi
Resolusi : 5x5m
Revisit time : 5 hari
2) Meteosat
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Circular
Ketinggian orbit : 850 km
Cakupan area rekaman : 40 x 40 km
Jenis satelit : Satelit cuaca
Resolusi : 2,5 x 2,5 km
Revisit time : 30 menit
3) Nimbus
o Karakteristiknya adalah :
Jenis orbit : Sunsyncronous
Ketinggian orbit : 850 km
Cakupan area rekaman : 2800 x 2800 km
Jenis satelit : Satelit cuaca
Resolusi : 2,5 x 2,5 km
Revisit time : 30 enit
14
2.4.Faktor yang Mempengaruhi Sistem Orbit Satelit
Ada beberapa factor yang mempengaruhi system orbit satelit di masing-
masing satelit berbeda-beda. Faktor diantaranya adalah :
o Perbedaan orbit satelit
Hal ini diberikan karena diupayakan antara satelit satu dengan satelit yang
lain tersebut agar tidak saling bertabrakan antara yang satu dengan yang
lain.
o Perbedaan ketinggian satelit
Bertujuan untuk menghasilkan wilayah cakupan yang berbeda, semakin
tinggi orbit satelit, semakin luas cakupan daerah yang terekam (sebaliknya).
15
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari perumusan masalah dan pembahasan yang dilakukan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
a. Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain sebagai repeater yang
berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi,
ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali
ke arah bumi sesuai dengan coverage atau areanya yang merupakan lokasi
stasiun bumi tujuan atau penerima.
b. Orbit satelit merupakan lintasan pergerakan satelit selama mengelilingi
bumi.
c. Terdapat berbagai macam satelit yang mengelilingi bumi danmasing-
masing satelit tersebut memiliki karakteristik orbit yang berbeda-beda
d. Perbedaan orbit satelit diberikan karena diupayakan antara satelit satu
dengan satelit yang lain tersebut agar tidak saling bertabrakan antara yang
satu dengan yang lain.
e. Perbedaan ketinggian satelit bertujuan untuk menghasilkan wilayah cakupan
yang berbeda, semakin tinggi orbit satelit, semakin luas cakupan daerah yang
terekam (sebaliknya).
16
DAFTAR PUSTAKA
http://ashar-redland.blogspot.com/2011/05/makalah-sistem-orbit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_video
https://en.wikipedia.org/wiki/Frame_Relay
https://www.google.com/search?q=komunikasi+GEO&oq=komunikasi++GEO&a
qs=chrome..69i57j0l7.5026j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?q=gambar+orbit+prograde&safe=strict&sxsrf=A
LeKk03gpmo55BzJx0qJVkUDp4w_NA2hjg:1588215063137&source=lnms&tbm
=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjT7KiVko_pAhWy7XMBHXI9AmUQ_AUoAXoE
CA8QAw&biw=1366&bih=657#imgrc=tBW17ivHhuCt3M
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk01mMgr35r9KsyCRLP
79Z8gHkxwf0w:1588215870733&source=univ&tbm=isch&q=gambar+orbit+pol
ar&sa=X&ved=2ahUKEwj8ybSWlY_pAhWp7XMBHZZ8AWcQsAR6BAgJEA
E&biw=1366&bih=657#imgrc=EPzVlgpchSpLHM&imgdii=bp5CSzIWZPx7PM
https://www.google.com/search?q=gambar+orbit+geostasioner&safe=strict&sxsrf
=ALeKk021uac6R5R_7xcv3MdLB3u5_5xEbA:1588216306095&tbm=isch&sour
ce=iu&ictx=1&fir=THg4JuOCL7C5bM%253A%252CK9cMbgfM1bz0yM%252
C_&vet=1&usg=AI4_-
kRSWnFgLYebsezRgRQG73BgrnZIvg&sa=X&ved=2ahUKEwjL-
4Dmlo_pAhXTbX0KHQE0AmMQ9QEwAXoECAoQGg#imgrc=THg4JuOCL7
C5bM:
https://www.google.com/search?q=gambar+orbit+sun+synchronous&safe=strict&
sxsrf=ALeKk00ElsRFTygkbCeHkYigp52T2UHiHg:1588216644678&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjGrbqHmI_pAhWBguYKHUNCD0MQ_A
UoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=657#imgrc=jQ3rc5yuzoY1VM&imgdii=S
BH_KVEgkJx3hM
17