Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

“SATELIT KOMUNIKASI”

DISUSUN OLEH :

Fadel Abdillah Al Rafsyanjani CH 42219006

Gresia Eunike Marampa 42219007

Hery Gunawan 42219008

Hikmawati 42219009

Nur Aini Indah Amima 42219017

Ummul Hasana 42219024

3A/D4- TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Tugas makalah ini, adapun judul dari makalah ini adalah “Satelit Komunikasi”.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Komunikasi Satelit, serta teman-teman dalam kelompok ini yang telah membantu baik secara moril
dan materil dalam penyelesaian tugas makalah ini. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Satelit serta menjadikannya sebagai suatu media
pembelajaran. Kami sadar bahwa makalah yang kami susun masih sangat jauh dari sempurna, oleh
karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai acuan agar
menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.

Makassar,05 Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan .................................................................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 6
2.1 Sistem Komunikasi Satelit ....................................................................................................................... 6
2.2 Orbit Satelit ............................................................................................................................................. 6
2.2.1 Satelit Komunikasi ............................................................................................................................ 8
2.3 Space Segment......................................................................................................................................... 9
2.4 Ground Segment ...................................................................................................................................... 9
BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 10
2.1 Definisi Satelit Komunikasi ................................................................................................................... 10
2.2 Sejarah Peluncuran Satelit Komunikasi .................................................................................................. 10
2.3 Cara Kerja Satelit ................................................................................................................................... 12
BAB 4 PENUTUP ........................................................................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 21

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi secara umum dewasa ini berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan didasari
kebutuhan manusia yang terus meningkat. salah satu bentuk kebutuhan manusia adalah dalam
berkomunikasi. Permasalahan komunikasi terkadang terkendala oleh jarak, karena pada dasarnya
manusia berbicara normal tidak akan terdengar suaranya hingga ratusan kilometer. Sistem
telekomunikasi yang ada dan dikembangkan mampu mengatasi berbagai masalah seseuai dengan
kebutuhannya. Salah satu produk dalam sistem telekomunikasi adalah dengan menggunakan sistem
telekomunikasi satelit yang didalamnya melibatkan peralatan satelit sebagai pemantul dan repeater
sinyal sehingga ketika di bumi bisa melakukan komunikasi dengan jarak yang cukup jauh.

Keterpaduan antara Hukum Telekomunikasi dengan Hukum Ruang Angkasa atau Outerspace
Law dimungkinkan mengingat salah satu sarana bantuan telekomunikasi yang berkembang dewasa ini
adalah pemanfaatan satelit dan garis edar orbit (Geostationary Orbit). Ketertundukan sistem
telekomunikasi pada Hukum Angkasa melekat pada sistem telekomuikasi satelit yang terdiri dari 19
dinas radio yang diatur dalam Radio Regulation. Satelit komunikasi pada hakikatnya adalah stasiun
penghubung gelombang mikro yang diletakkan di ruang angkasa pada suatu ketinggian tertentu.5
Sejarah perkembangan teknologi satelit komunikasi dimulai ketika Amerika Serikat untuk pertama
kalinya meluncurkan Satelit Telstar pada 10 Juli 1962. Namun sebelumnya pada tahun 1945 Arthur C.
Clarke pernah memprediksikan bahwa semakin jauh satelit itu diletakkan di luar angkasa, maka akan
semakin lambat gerakan putarannya. Menurutnya pada ketinggian sekitar 36.000 km di atas
khatulistiwa, kecepatan putaran satelit akan sama dengan kecepatan rotasi bumi. Teori inilah yang
kemudian dibuktikan kebenaranya dan melahirkan konsepsi orbit satelit yang kedudukannya seolah-
olah tidak berubah terhadap suatu titik pada permukaan bumi. Selanjutnya dikenal dengan istilah
Geostationary Obit (GSO).6 Maka dari itu GSO adalah tempat paling strategis untuk memarkirkan
satelit di ruang angkasa.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dijelaskan suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dari satelit komunikasi?

2. Bagaimana sejarah peluncuraan satelit komunikasi?

3. Bagaimana cara kerja satelit komunikasi?

4
4. Apa tujuan satelit komunikasi diluncurkan?

1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari satelit komunikasi

2. Dapat mengetahui sejarah peluncuran satelit komunikasi

3. Dapat mengetahui cara kerja satelit komunikasi

4. Dapat mengetahui apa tujuan satelit komunikasi diluncurkan

5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Komunikasi Satelit
Penggunaan sistem komunikasi satelit merupakan suatu alternatif sistem komunikasi jarak jauh yang
sangat tepat untuk diimplementasikan di Indonesia. Satelit yang pada prinsipnya merupakan stasiun pengulang
(repeater) yang ditempatkan diruang angkasa. Frekuensi yang dialokasikan untuk komunikasi satelit yaitu pada
Superhigh Frequency (SHF) dan Extremely High Frequency (EHF) yang terbagi pada subband berikut :

Frequency Band Range (GHz)


L 1–2
S 2–4
C 4–8
X 8 – 12
Ku 12 – 18
K 18 – 27
Ka 27 – 40
Milimetre 40 - 300

Tiga hal penting dalam sistem komunikasi ini :

o Orbit Satelit

o Ruas Angkasa (Space Segmant)

o Ruas Bumi (Ground Segment)

2.2 Orbit Satelit


Merupakan lintasan satelit dalam mengelilingi bumi/diatas permukaan bumi. Dalam penentuan
orbit satelit digunakan ilmu Astromekanika yaitu yang membahas gerakan yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Masalah utama dalam lintasan satelit adalah bagaimana suatu satelit bergerak pada orbitnya
tanpa jatuh ke bumi. Jadi variabel yang diperhatikan yaitu kecepatan, arah dan ketinggian orbitnya.

Bumi
orbital

Gambar LEO (Low Earth Orbith)

6
Bumi

Gambar MEO (Medium Earth Orbith)

Bumi

Gambar GEO (Geostationer Earth Orbith)

Macam – macam orbit berdasarkan ketinggiannya

Nama Tinggi Orbit h Periode Ts


(km) (jam)

Orbit Rendah (LEO) 1000 - 5000 2-4

Orbit Menengah (MEO) 5000 - 20000 4 – 12

Orbit Geostasioner (GEO) 36000 24

7
Gambar 4.
Bentuk Lintasan

2.2.1 Satelit Komunikasi


Syarat utama suatu satelit komunikasi adalah satelit tersebut harus dapat diakses/terlihat setiap saat dari
suatu titik dipermukaan bumi.

Orbit Geostationer merupakan posisi yang populer untuk satelit komunikasi karena :

1. Satelit terletak hampir tetap terhadap antena stasiun bumi.


2. Tidak perlu pengalihan arah antena dari satu satelit ke satelit yang lain.
3. Tidak ada pemutussan komunikasi.
4. dapat diakses oleh daerah seluas 42,2 % dari permukaan bumi
5. Tiga buah satelit dapat mencakup seluruh permukaan bumi kecuali daerah kutub.
6. Hampir tidak terjadi pergeseran Dopler yaitu perubahan frekwensi sinyal dari bumi ke satelit dan
sebaliknya.
Namun kondisi di orbit Geostationer sudah semakin penuh seperti dapat dilihat pada gambar dibawah :

Untuk optimasi penggunaan orbit Geostationer maka ditetapkan tiga jalur frekwensi seperti berikut :

Jalur Frekwensi Up Link Down Link Sparasi Orbit


C-Band 6 GHz 4 GHz 4o (Canada 5o)
Ku-Band 14 GHz 12 GHz 3o

8
K-Band 17 GHz 12 GHz Belum ditentukan

2.3 Space Segment


Pada prinsipnya satelit komunikasi merupakan stasiun pengulang (repeater) diangkasa. Sinyal-sinyal yang
dikirim oleh antena di bumi setelah diterima diperkuat oleh peralatan-peralatan di satelit kemudian dikirim
kembali ke bumi. Keuntungan utama dari satelit komunikasi adalah daya tampung lalu lintas telekomunikasi
yang besar dan fleksibel serta mempunyai daerah liputan yang luas di bumi.

Jadi subsistem-subsistem yang harus dimiliki oleh satelit :


a) Sub-sistem Antena ; untuk memnerima dan memancarkan sinyal
b) Transponder : peralatan-peralatan elektronik untuk menerima, memperkuat dan merubah frekwensi
sinyal-sinyal yang diterima dan dipancarkan kembali ke bumi.
c) Sub-sistem pembangkit daya listrik : untuk membangkitkan daya listrik yang dibutuhkan bagi satelit.
d) Sub-sistem pengatur daya : untuk mengatur dan merubah daya listrik yang dibangkitkanke dalam bentuk-
bentuk yang dibutuhkan oleh peralatanperalatan elektronik.
e) Sub-sistem komando dan telemetri : untuk memancarkan data-data tentang satelit ke bumi dan menerima
komando (perintah-perintah)dari bumi.
f) Sub-sistem pendorong (thrust) untuk mengatur perubahan-perubahan posisi danketinggian satelit agar
bisa berada tetap pada posisi tertentu dalam orbit.
g) Sub-sistem stabilisasi : untuk menjaga agar antena-antena satelit dapat selalu mengarah ke sasaran yang
tepat di bumi.

2.4 Ground Segment


Berdasarkan fungsinya, ground segment dibedakan atas :
1) Stasiun Bumi Utama : stasiun bumi yang berdungsi untuk mengendalikan satelit agar tetap ditempat
yang diperintahkan, serta menjalankan fungsi yang dikomandokan.
2) Stasiun Bumi Besar : stasiun bumi yang dapat mengirimkan dan menerima sinyal-sinyal informasi dan
siaran televisi
3) Stasiun Bumi Kecil : stasiun bumi yang dapat mengirimkan dan menerima sinyal-sinyal informasi
tetapi hanya dapat menerima siaran televisi.
4) Stasiun Bumi Bergerak (SBB) : stasiun bumi yang untuk keadaan darurat ataupun khusus misalnya
peliputan siaran TV secara langsung.
5) Television Reception Only (TVRO) : stasiun bumi yang hanya dapat menerima siaran televisi lewat
satelit.

9
BAB 3
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Satelit Komunikasi

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi
menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Satelit komunikasi atau communication
satellite: adalah satelit yang digunakan untuk sistem komunikasi jarak jauh, baik itu untuk layanan
telepon, data dan internet. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit
geostasioner,Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan
Bumi·Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi. meskipun
beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. Dengan adanya satelit
komunikasi, kita dapat menikmati tekhnologi yang ada saat ini. Mulai dari televisi, telephone dan
sebagainya. Satelit Indonesia yang pertama adalah Satelit Palapa A1. Diambil dari nama Sumpah
Palapa, Satelit komunikasi ini diluncurkan pada tahun 1976 menggunakan roket Amerika Serikat lalu
dilepas di atas Samudera Hindia dengan posisi 83° BT. Setelahnya diluncurkan juga 9 Satelit Palapa,
Satelit Indostar-1, 4 Satelit Telkom, 3 Satelit LAPAN, dan masih banyak lagi.

2.2 Sejarah Peluncuran Satelit Komunikasi


Tepatnya pada 10 Juli 1962, satelit komunikasi pertama di dunia, Telstar, diluncurkan ke luar
angkasa. Peluncuran Telstar menandai kehadiran era baru dalam perkembangan komunikasi dan
penyampaian informasi. Setelah Telstar berhasil diluncurkan, gelombang siaran televisi berhasil
disiarkan. teknologi satelit dirancang karena kebutuhan manusia akan komunikasi dan informasi yang
semakin meningkat. Sebelumnya, siaran televisi atau komunikasi dipancarkan melalui menara
pemancar atau sambungan telepon. Namun, ketika mencapai laut, sinyal-sinyal tersebut akan hilang.
Hal ini kemudian memunculkan kendala dalam hal kecepatan penyampaian informasi.
Pada 10 Juli 1962, Telstar 1 diluncurkan ke luar angkasa dengan menggunakan roket Thor-
Delta di Cape Canaveral. Melansir Britannica, Telstar 1 memiliki berat 77 kilogram dan dilengkapi
oleh 3.600 sel surya yang berfungsi untuk mengisi baterai nikel kadmium di dalamnya. Telstar 1 juga
memiliki tidak kurang dari 1.000 transistor dan sebuah tabung penguat yang mampu memperkuat
sinyal yang diterima dari Bumi hingga 10.000 kali lipat. Telstar ditempatkan di orbit elips pada sudut
sekitar 45 derajat ke khatulistiwa, dengan perigee sekitar 952 kilometer (592 mil) dari Bumi dan

10
apogee sekitar 5.933 kilometer (3.687 mil) dari Bumi Beberapa menit setelah mengorbit, gambar-
gambar televisi pertama ditransmisikan melintasi Samudera Atlantik dan diterima melalui stasiun relay
di Inggris dan Perancis, di layar televisi Eropa. Telstar dirancang untuk mengorbit selama kurang lebih
dua tahun. Namun, Telstar 1 hanya mampu mengorbit secara maksimal hingga Februari 1963 karena
terkena imbas uji coba nuklir Amerika. Pada 1963, sebuah satelit baru yang berukuran lebih besar dan
lebih berat diluncurkan dan dinamakan Telstar 2.
Peluncuran Satelit Telstar I pada 10 Juli 1962 membawa perubahan bagi dunia, tak terkecuali
di Indonesia. Keberadaan satelit ini membuat siapa saja bisa "melihat" dunia. Satelit komunikasi ini
akan digunakan untuk merelay siaran televisi dari luar negeri. Sejak itu, masyarakat Indonesia bisa
menikmati siaran TV dari negara lain secara langsung. Melalui Stasiun Jatiluhur, telepon, suara, dan
foto terhubung secara langsung ke berbagai negara seperti Australia, Jepang, Malaysia, Jerman,
Inggri,s dan Spanyol. Satelit ini mempunyai 132 saluran yang setiap harinya melayani hubungan ke
luar negeri.
Perkembangan Aplikasi-Aplikasi Satelit Komunikasi
Telah hampir 40 tahun sejak satelit pertama di dunia diluncurkan, sejak saat itu pula berbagai aplikasi
satelit dikembangkan. Dan sejak tahun 1964, hampir semua satelit komunikasi berada pada posisi
Geostasionary Earth Orbit (GEO). Posisi GEO ini kira-kira berada pada ketinggian 35000 km di atas
permukaan bumi. Orbit-orbit pada posisi ini menyederhanakan sistem-sistem operasi dan infrastruktur
stasiun bumi. Tiga atau 4 satelit GEO dapat menyediakan cakupan pelayanan telekomunikasi untuk
seluruh dunia. GEO menjadi sangat padat, karena kemampuan antena stasiun bumi untuk membeda-
bedakan antara satelitsatelit tersebut dibatasi oleh ukuran antena. Karena keterbatasan orbit
geostasioner ini, beberapa produsen satelit mengajukan usulan untuk memanfaatkan orbit-orbit yang
lebih rendah baik Low Earth Orbit (LEO, 1000 km dari bumi) maupun Medium Earth Orbit (MEO,
10000 km dari bumi) untuk menempatkan satelit-satelit komunikasi yang mereka produksi. Masing-
masing jenis orbit tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri dan ini
tergantung pada aplikasi-aplikasi satelit yang akan dikembangkan. Pada masa yang lalu, aplikasi satelit
GEO kebanyakan digunakan untuk komunikasi analog jarak jauh atau penyiaran TV analog.
Bersamaan dengan perjalanan waktu, generasi pertama dari sistem DAMA/SCPS digunakan untuk
melayani wilayah rute tidak padat. Pada waktu itu pelayanan percakapan telepon dan faksimil
merupakan aplikasi paling utama yang digunakan oleh perusahaan telekomunikasi. Perkembangan
teknologi baru seperti piranti elektronik digital dan pesawat peluncur satelit telah secara dramatis

11
mengubah penggunaan aplikasi-aplikasi satelit dari aplikasi data kecepatan rendah sampai aplikasi data
berkecepatan skala gigabit. Munculnya permintaan-permintaan atas berbagai aplikasi satelit telah
mendorong para produsen satelit untuk melaksanakan konsep-konsep baru dan menerapkan teknologi-
teknologi yang lebih efektif biayanya seperti improve power (EIRP and linearity), lifetime (lebih dari
18 tahun), serta pemakaian ulang polarisasi dan frekuensi, maupun fleksibilitas muatan.

2.3 Cara Kerja Satelit


Pada prinsipnya satelit komunikasi merupakan stasiun pengulang (repeater)diangkasa. Sinyal-
sinyal yang dikirim oleh antena di bumi setelah diterimadiperkuat oleh peralatan-peralatan di
satelit kemudian dikirim kembali ke bumi.Keuntungan utama dari satelit komunikasi adalah
daya tampung lalu lintastelekomunikasi yang besar dan fleksibel serta mempunyai daerah
liputan yangluas di bumi.
Subsistem – subsistem yang harus dimiliki oleh satelit:
 Sub-sistem Antena untuk memnerima dan memancarkan sinyal
 Transponder: peralatan-peralatan elektronik untuk menerima, memperkuatdan
mengubah frekuensi sinyal-sinyal yang diterima dan dipancarkankembali ke bumi.
 Sub-sistem pembangkit daya listrik: untuk membangkitkan daya listrikyang dibutuhkan
bagi satelit. d) Sub-sistem pengatur daya: untuk mengatur dan mengubah daya listrik
yangdibangkitkanke dalam bentuk-bentuk yang dibutuhkan oleh peralatan-peralatan
elektronik.
 Sub-sistem komando dan telemetri: untuk memancarkan data-datatentang satelit ke
bumi dan menerima komando (perintah-perintah) dari bumi.
 Sub-sistem pendorong (thrust) untuk mengatur perubahan-perubahanposisi dan
ketinggian satelit agar bisa berada tetap pada posisi tertentudalam orbit. g) Sub-sistem
stabilisasi: untuk menjaga agar antena-antena satelit dapatselalu mengarah ke sasaran
yang tepat di bumi.
Dari SB (stasiun bumi) langsung dihubungkan ke end user. Stasiun bumi dibedakan atas
ukurannya yang bervariasi berdasarkan volume traffic yang dibawa oleh link satelit dan tipe
trafiknya. Stasiun terbesar memiliki antena berdiameter 30 m (standard A dari Intelsat
Network), yang terkecil memiliki diameter antena 0,6 m atau lebih kecil lagi berupa mobile
station terminal. Sebagian stasiun berfungsi menerima dan mengirim, namun ada juga yang
hanya menerima saja (RCVO station)

12
Secara umum komunikasi satelit sering dikatakan sebagai kegiatan menerima dan
memantulkan/mentransmisikan sinyal dari dan ke bumi (uplink dan downlink). Sinyal yang dikirim
dari stasiun bumi ke satelit bermacam-macam sesuai tujuan/peruntukan satelit itu dibuat, kadang
stasiun uplink bumi memiliki fungsi khusus mengirimkan /feed video atau radio pemrograman
sebagai uplink. Uplink yang demikian disebut feederlinks. Uplink yang digunakan untuk mengontrol
satelit disebut control link.Sistem Telemetri, pelacakan dan Sistem Comando adalah kunci untuk
tujuan dan dan operasi kerja satelit.Telemetri yaitu pengiriman informasi oleh satelit ke stasiun bumi
perihal keadaan dan aktifitas satelit. Dengan telemetri stasiun bumi bisa melacak keberadaan satelit,
dan mengechek keadaan dan aktifitas satelit. Sistem Comando yaitu system pada stasiun bumi yang
bekerja dengan decoding sinyal. Telemetri, pelacakan dan system Comando berguna untuk memonitor
kerja dari system satelit juga termasuk membantu untuk mengarahkan dan menemukan sinyal dari
satelit dan stasiun bumi.
Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi satelit adalah gelombang radio .
Sinyal dalam system satelit disebut sinyal radio. Sinyal radio digunakan karena sinyal tersebut tidak
dibelokkan oleh atmosfer bumi sebagai frekeuensi yang lebih rendah. Komunikasi satelit
menggunakan rentang frekuensi (daya spectrum frekuensi) yang sangat tinggi 1-50
GHz(Gigahertz) untuk menerima dan mengirim sinyal. 1 GHz=1000.000.000hertz .

Penerimaan band di bumi tunduk pada hubungan terbalik antara frekuensi dan panjang gelombang.
Ketika frekuensi meningkat maka panjang gelombang menurun. Semakin besar panjang
gelombang maka semakin besar diameter antenna parabola yang diperlukan untuk menerimanya.
Hingga pada saat ini tersedia banyak jenis rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi satelit
yang digunakan dari urutan daya rendah ke urutan daya tinggi yaitu:
a) L-band, S-band, C-band ; adalah merupakan spectrum frekuensi berdaya rendah.
Keterangan: diperlukan piringan antena yang berdiameter lebih besar yaitu 2 s/d 3 meter untuk
menerima dan mengirim sinyal melalui hujan, salju, dan kondisi cuaca buruk lainnya yang dapat
mengganggu frekuensi radio lain

Gambar Ilustrasi antena C-band

13
a) X-band, Ku-band, Ka-Band dan V-band ; adalah merupakan spectrum frekuensi satelit berdaya
lebih tinggi.
Keterangan: diperlukan piringan antena parabola berdiameter yang lebih kecil berdiameter 45 cm (18
inchi) pada Ku-band , dan pada Ka-band diperlukan ukuran diameter antena yang jauh lebih kecil
lagi yaitu bervariasi 2-5 inchi untuk menerima dan mengirimkan sinyal. Frekuensi yang lebih tinggi
dari Ka band signifikan lebih rentan terhadap masalah kualitas sinyal yang disebabkan oleh curah
hujan, yang dikenal sebagai rainfade. Oleh karenanya Ku-band dan Ka-band merupakan spectrum
frekuensi yang ideal untuk penyiaran Direct To Home
(DTH) seperti , broadband komunikasi data, telepon seluler dan aplikasi data, layanan Internet.

a) X-band, Ku-band, Ka-Band dan V-band ; adalah merupakan spectrum frekuensi satelit berdaya
lebih tinggi.
Keterangan: diperlukan piringan antena parabola berdiameter yang lebih kecil berdiameter 45 cm (18
inchi) pada Ku-band , dan pada Ka-band diperlukan ukuran diameter antena yang jauh lebih kecil
lagi yaitu bervariasi 2-5 inchi untuk menerima dan mengirimkan sinyal. Frekuensi yang lebih tinggi
dari Ka band signifikan lebih rentan terhadap masalah kualitas sinyal yang disebabkan oleh curah
hujan, yang dikenal sebagai rainfade
Oleh karenanya Ku-band dan Ka-band merupakan spectrum frekuensi yang ideal untuk penyiaran
Direct To Home
(DTH) seperti , broadband komunikasi data, telepon seluler dan aplikasi data, layanan Internet.

Masing-masing jenis rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi memiliki ukuran set frekuensi
tertentu untuk frekuensi uplink dan frekuensi downlink nya. . Intinya rentang frekuensi yang tinggi
digunakan untuk uplink, rentang frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink.
Rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi yang sering digunakan adalah C-band ,Ku-band dan
Ka Band, dengan set frekuensi uplink dan downlink sebagai berikut:

Secara umum ukuran 3 jenis spektrum frekuensi transmisi yang biasa sering digunakan tersebut
dituliskan sbb:

14
1) C-band (4/6 GHz)
2) Ku-band (11/14 GHz)
3) Ka –band (18/31 GHz) digunakan untuk layanan internet

Contoh pada system komunikasi satelit penggunaan C-Band , kita melakukan panggilan ke telepon
seluler teman maka panggilan kita itu akan ditangkap oleh antena stasiun bumi untuk
ditransmisikan ke satelit( disebut sebagai uplink) yaitu pada kisaran frekuensi 5,925-6,425
GHz. Selanjutnya panggilan yang datang dari telepon seluler teman kepada telepon seluler atau ke
telepon rumah kita yang datang dari satelit (disebut sebagai downlink) yaitu pada
kisaran frekuensi 3,7-4,2 GHz.]

Gambar Contoh antena Ku -band

Gambar Contoh antena Ka –Band

Bagian satelit yang berfungsi melakukan komunikasi data adalah antena dan transponder. Suatu
satelit bisa dilengkapi banyak antena yang dilengkapi sensor sehingga memungkinkan untuk
menerima sinyal uplink. Suatu satelit bisa dilengkapi 1 atau banyak transponder masing-
masingnya dengan bandwidth puluhan megahertz .

[Sebagai contoh : Satelit penyiaran ;Early Bird memiliki 1 transponder mampu mengirim hanya 1 TV
chanel.
Boeing 702 memiliki lebih dari 100 transponder. Dengan teknologi kompresi digital maka setiap
transponder dapat memiliki maksimum 16 saluran, sehingga melalui 1 satelit dapat menyediakan lebih
dari 1600 saluran TV.]

Sebuah transponder satelit komunikasi , adalah rangkaian unit/komponen elektronik yang saling
berhubungan yang membentuk saluran komunikasi antara penerima sinyal dan antena pemancar
sinyal. Kebanyakan transponder beroperasi pada prinsip " pipa membungkuk " , mengirimkan

15
kembali ke bumi dari sinyal radio yang masuk ke saluran setelah diproses dengan amplifikasi dan
pergeseran dari frekuensi uplink ke frekuensi downlink.

Selain itu pada beberapa satelit modern menggunakan pengolahan on-board, di mana sinyal
didemodulasi, diterjemahkan, re-encoded dan termodulasi satelit. Jenis ini, yang disebut transponder
"regenerative" , memiliki banyak keuntungan, tetapi jauh lebih kompleks. Dengan kompresi data dan
multiplexing, beberapa video (termasuk video digital) dan saluran audio dapat melakukan perjalanan
melalui transponder tunggal pada satu wideband operator.

Cara Satelit komunikasi modern bekerja dapat dijelaskan pada tahap-tahap sebagai berikut:
1.Tahap Satelit menerima sinyal radio dari stasiun bumi (up link)
Stasiun bumi mengirimkan data yang telah di encoding menjadi sinyal radio, melalui reflector parabola
dipancarkan kearah satelit. . Antena stasiun bumi diletakkan pada bagian outdoor dalam arah garis
lurus ke satelit (line of sight) tanpa ada benda yang menghalangi.
Pemancar menciptakan semburan energi kuat dalam bentuk gelombang radio yang dapat melakukan
perjalanan melalui atmosfer bumi ke satelit di ruang angkasa, antena satelit yakni alat seperti piring
melengkung (antenna parabola) menerima sinyal radio yang dipancarkan dari antena stasiun bumi.
Sinyal radio dipancarkan dalam daya spectrum frekuensi yang telah ditentukan pada system
komunikasi satelit yang digunakan.
Proses pengiriman sinyal radio dari stasiun bumi ke satelit dikenal sebagai uplink
2.Tahap pengelolahan sinyal di dalam transponder
Sinyal radio yang ditangkap oleh antena satelit diteruskan ke transponder . Di dalam transponder
sinyal radio diproses oleh berbagai komponen elektrik seperti hal sebagai berikut:
 Input Band pass filter menyeleksi batas band/rentang frekuensi sinyal radio input pada
uplink,meloloskan frekuensi dalam kisaran tertentu yang diberlakukan pada system dan menolak
(melemahkan) frekuensi di luar kisaran tersebut.
 LNA ( Low Noise Amplifier ), memperkuat sinyal radio input yang lemah karena jarak besar yang
dilalui sinyal radio yang diterima dari stasiun bumi
 Frequency translator , menjabarkan dan mengkonversi frekuensi sinyal radio yang
diterima (frekuensi uplink) menjadi frekuensi yang ditentukan untuk sinyal yang
ditransmisikan (frekuensi downlink) ke stasiun bumi. Hal ini agar sinyal uplink dan sinyal downlink
mengalir dengan sendiri-sendiri, tidak baur.
 Power amplifier berupa tabung perjalanan gelombang atau Travelling Wave Tube (TWT) sehingga
juga dikenal sebagai TWTA (Traveling Wave Tube Amplifiers ) atau amplifier solid state adalah
tabung vakum khusus memperkuat frekuensi radio (RF) sinyal untuk daya tinggi.

 Output Band pass filter menyeleksi batas rentang frekuensi sinyal radio output pada downlink,
meloloskan sinyal radio dengan rentang frekuensi yang tertentu
 Demux (demultiflexer) adalah switch digital dengan input tunggal (source) dan beberapa output
(destinasi). Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana
tergantung dari kendali pada bagian selectnya.

3. Tahap Satelit mentransmisikan /memancarkan kembali sinyal radio ke bumi (downlink)


Sinyal radio yang telah mengalami proses penyempurnaan, penguatan dan pengaturan frekuensi
downlink tertentu akan ditransmisikan kembali ke bumi melalui antena satelit. Pada proses
komunikasi satelit tidak ada merubah sinyal. Sinyal yang ditransmisikan tetap sama seperti yang
diterima.Semua satelit memiliki komputer onboard untuk mengontrol dan memantau sistem yang

16
berbeda –beda pada satelit seperti sistem radio dan antenna dll. Semua system memiliki sistem
kontrol sikap yang membuat satelit bekerja dengan benar.

Sinyal radio dikirimkan kembali oleh Satelit ke stasiun bumi sipengirim sinyal atau ke satasiun bumi
lainnya sesuai fungsi dan peruntukan satelit yang telah diatur dalam pembuatannya .
Sinyal diterima oleh antena stasiun bumi dan di decode oleh sebuah alat decoder untuk selanjutnya
diproses oleh system computer sesuai peruntukannya.

Illustrasi contoh cara kerja /peran satelit komunikasi :


1) Pada VSAT (Veery Small Aperture Terminal )
VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah
stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter
kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit.
Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Antena VSAT
tersebut menghadap ke sebuah satelit geostationer
VSAT digunakan untuk layanan link Internet dari backbone Internet di America Serikat dengan
pelanggan.

Langkah-langkah akses Internet pada kerja VSAT:

1) Komputer pengguna akhir terhubung ke jaringan yang terhubung ke Internet dengan system
VSAT. Pengguna melakukan browshing; mengetikkan alamat web yang ingin dikunjungi. Komputer
pengguna akhir mengirimkan data untuk transfer data mengirim alamat web yang dimaksud baik
maupun menerima
2) Melewati modem satelit indoor yang memodulasi sinyal hingga lolos ke antenna VSAT Antena
VSAT mengubah sinyal menjadi sinyal Radio kemudian mengirimkannya ke satelit yang berada pada
orbit geostationer pada kecepatan cahaya 186 mil/detik.

1) Satelit menerima sinyal dan mentransmisikan sinyal radio tersebut ke stasiun bumi yaitu ke salah
satu teleport system VSAT di Akron Ohio
2) Sinyal radio dilanjutkan ke NOC system VSAT (NOC=Network Operation Center) dan NOC
mengambil situs web yang diminta dari web server di backbone Internet America Serikat.
3) Selanjutnya siklus berjalan terbalik arah prosesnya hingga web yang diminta dapat tampil di
computer pengguna akhir . Semua terjadi dalam waktu kurang dari 700 millidetik.
Setiap pengguna akhir saling berhubungan dengan stasiun hub melalui satelit, membentuk topologi
bintang.

17
Gambar akses Internet VSAT

2) Pada telepon satelit


Komunikasi telepon satelit bekerja sangat baik bila Anda bepergian ke luar komunikasi darat dan
seluler atau jika komunikasi darat dan selula atau terganggu.
Penggunaan telepon satelit harus di luar gedung ataupun di tempat terbuka dimana terbentuk line of
sight dengan satelit di luar angkasa.

Cara terbaik untuk berkomunikasi ketika link terestrial telah gagal adalah dengan membuat kelompok
komunikasi. Komunikasi kelompok Anda perlu memiliki layanan telepon satelit yang sama untuk
sepenuhnya berkomunikasi satu sama lain. Yang paling populer penyedia layanan telepon satelit
Globalstar dan Iridium. Komunikasi kelompok Anda akan perlu untuk memilih operator telepon satelit
yang sama.
Telepon satelit bukan hanya sebagai pengguna akhir tetapi juga sebagai terminal yang langsung
terhubung ke satelit.

Cara kerja Telepon satelit:

1.Penelepon memasukkan nomor tujuan lalu tekan tanda kirim, maka antenna telepon akan
menemukan satelit terdekat dengan telepon pengirim dan mengirimkan panggilan. Satelit terdekat
menerima data panggilan.

2.lalu mengirimkannya ke stasiun gateway terdekatnya, gateway mencoba untuk meneruskan


panggilan melalui jaringan telepon yang ada.

3.dalam hal ini apabila jika tidak mampu melacak nomor tujuan(si penerima panggilan) maka gateway
akan mengirimkan data panggilan tersebut ke satelit lainnya yang terdekat ke arah nomor
tujuan(penerima panggilan.

4.Satelit lain tersebut akan mengirimkan panggilan ke stasiun gateway terdekatnya. Hal ini bisa\ terjadi
berulang kali tergantung jarak antara si pemanggil dengan si penerima.

5.Satelit lain tersebut melakukan penerusan panggilan hingga ditemukan stasiun gateway yang dapat
menyampaikan panggilan ke si penerima yang di tuju.

18
2.4 Tujuan Satelit Komunikasi Diluncurkan

Satelit komunikasi (communication satellite) berfungsi sebagai sistem komunikasi jarak jauh.
Misalnya untuk layanan telepon dan internet. Satelit komunikasi. Melayani transmisi telepon dan data.
Satelit jenis ini misalnya. Telstar dan Intelset. Komponen terpentingnya adalah transponder yakni
sebuah radio yang menerima percakapan dalam satu frekuensi, kemudian memperkuatnya serta
mentransmisikannya kembali ke bumi melalui frekuensi lain. Dalam sebuah satelit komunikasi,
terdapat ratusan hingga ribuan transponder, dan biasanya satelit ini menggunakan geosynchronous.
Misi satelit komunikasi dalam tahun 60-an adalah sebagai alternatif transmisi dari titik ke titik
antar kontinen, karena kemampuannya melihat kira-kira sepertiga permukaan bumi dari ketinggian
orbit geostasioner tepat di atas katulistiwa. Komunikasi internasional menjadi ajang yang subur bagi
sistem ini. Satu dasa warsa sesudah itu, ditunjang oleh kemajuan teknologi antena dan HPA, sistem ini
mempunyai cakupan pensil yang lebih kecil, yang memungkinkan stasiun bumi dengan diameter
sekitar 10 meter, berkomunikasi satu dengan lainnya.

19
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kemajuan teknologi komunikasi satelit telah menciptakan pelayananpelayanan komunikasi baru,
di samping juga menciptakan kesempatankesempatan serta tantangan-tantangan bisnis global.
Komunikasi-komunikasi satelit diharapkan mampu menyediakan pelayanan-pelayanan global dan
terpadu (seamless) untuk setiap orang dan setiap negara. Juga memainkan peran yang penting dalam
menyediakan pelayanan-pelayanan komunikasi personal mobile skala global dan pelayanan-
pelayanan komunikasi multimedia skala global.

Kecenderungan saat ini dalam sistem satelit adalah bahwa ketentuanketentuan pelayanan satelit
langsung ke pelanggan dilakukan dengan menggunakan terminal VSAT. Berbagai pelayanan satelit
telah tersedia di pasaran dari pelayanan-pelayanan tradisional sampai ke pelayanan-pelayanan yang
paling inovatif seperti pelayanan-pelayanan multimedia.

Sistem komunikasi satelit dapat digunakan untuk menyediakan berbagai pelayanan dengan
kualitas yang sama, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, baik bagi
pelanggan hunian maupun bagi pelanggan kalangan bisnis.

20
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://www.vsat-systems.com/satellite-internet/how-it-works.html

[2] https://www.scribd.com/doc/33008773/SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT#download

[3] Fahira, Ghina, “Auto Tracking Pada Pointing Satelit Palapa-D Di Kapal Laut”, Fakultas Teknik
Telekomunikasi Dan Elektro, Purwokerto, 2018

[4] http://ict-by-me.blogspot.com/2013/08/bagaimana-cara-kerja-satelit-komunikasi.html

21

Anda mungkin juga menyukai