Anda di halaman 1dari 3

INDAH DWI ARIANTI

32417898
3ID08
V-CLASS SISTEM PRODUKSI

1. Apa yang dimaksud dengan MPS?


Jawab :
Suatu pernyataan produk akhir termasuk part pengganti dan suku cadang
dari suatu perusahaan industry manufaktur yang merencanakan produksi
output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu.  Jadwal Induk
Produksi yang merupakan hasil dari aktivitas penjadwalan produksi induk.
MPS merupakan pernyataan akhir mengenai “berapa” banyak item – item
akhir yang harus diproduksi dan “kapan” harus diproduksi. Biasanya MPS
dikembangkan untuk periode waktu mingguan selama 6 sampai 12 bulan
kedepan.

2. Apa saja input yang diperlukan dalam memnyusun MPS?


Jawab :
 Data Permintaan
Merupakan salah satu sumber data bagi proses penjadawalan produksi
induk.
 Status Inventory
Berkaitan dengan informasi tentang on-hand inventory, stok yang
dialokasikan untuk penggunaan tertentu (allocated stock), pesanan-
pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan (released
production and purchase orders), dan firm planned orders
 Agregat Planning
Memberikan sekumpulan batasan kepada MPS. MPS harus
menjumlahkannya untuk meningkatan tingkat produksi, inventori, dan
sumber-sumber daya lain dalam rencana produksi itu.
 Data Perencanaan
Berkaitan dengan aturan-aturan tentang lot-sizing yang harus
digunakan, stock pengaman (safety stock),  dan waktu tinggu (lead
time) dari masing-masing item yang biasanya tersedia dalam file
induk dari item (item Master file).
 Informasi RCCP
Berupa kebutuhan kapasitas untuk mengimpletasikan MPS menjadi
salah satu input bagi MPS.

3. Apa yang anda ketahui mengenai RCCP?


Jawab:
RCCP didefinisikan sebagai proses konversi dari Rencana Produksi dan atau
MPS ke dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber – sumber
daya kritis, seperti : tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang,
kapabilitas pemasok material dan parts, dan sumber daya keuangan.

4. Apa hubungan MPS dan RCCP?


Jawab:
Hubungan antara Master Production Schedule (MPS) dengan Rough Cut
Capacity Planning (RCCP) adalah RCCP berperan dalam pengembangan
MPS. RCCP melakukan validasi terhadap MPS guna menetapkan sumber
sumber spesifik tertentu khususnya yang diperkirakan akan menjadi
hambatan potensial (potential bottlenecks), adalah cukup untuk
melaksanakan MPS.

5. Kapan suatu MPS Dinyatakan layak?


Jawab:
Dalam perhitungan kebutuhan sumber daya RCCP menghitung kebutuhan
kapasitas berdasarkan jadwal induk produksi atau MPS yang telah disusun.
MPS dinyatakan layak jika kebutuhan kapasitas lebih kecil ( < ) dari pada
kapasitas yang disediakan perusahaan.
Jadwal induk produksi (MPS) ini sebelum digunakan akan diuji
kelayakannya yaitu dengan melihat apakah MPS itu sesuai dengan kapasitas
yang dimiliki perusahaan. Pengujian inilah yang disebut rough cut capacity
planning. Bila kapasitasnya memadai barulah MPS dinyatakan layak dan
dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai