3. Bila menjadi atasan Bob apa yang bisa anda lakukan untuk mempengaruhi
motivasinya secara positif?
Jawab :
Pada kasus Bob di atas atasan atau manajer dapat mempengaruhi motivasi Bob
dengan memberikan penghargaan, kenaikan imbalan atas setiap kenaikan
prestasi kerja yang dilakukan Bob. Tindakan manajer teresebut dilakukan untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja Bob yang sebelumnya
menurun.
4. Apa saja implikasi dari kasus ini untuk para pemberi kerja yang
memperkerjakan orang-orang generasi X?
Jawab :
Fakta yang pertama pencari kerja mempunya utang yang tinggi ketika lulus
dari perguruan tinggi.
Implikasinya untuk perusahaan/pemberi kerja yaitu pemberi kerja harus
memberikan bayaran atas pekerjaan dengan memperhatikan biaya
pendidikan (nilai yang dikorbankan) yang dikeluarkan oleh pencari kerja
(Generasi X) selama menempuh pendidikan sebelum mereka masuk ke
pasar kerja.
Fakta yang kedua persaingan pemberi kerja yang tinggi.
Implikasinya untuk pencari kerja yaitu pemeberi kerja harus menawarkan
insentif/ upah yang tinggi untuk merekrut pencari kerja dengan kwalitas
terbaik.
Frustasi yang di usia 30 tahun yang bisa saja menurunkan motivasi bekrja
Karyawan. Menurunya produktivitas karayawan akan menurunkan
produktivitas organisasi/perusahaan. Untuk mencegah kondisi tersebut,
pemberi kerja harus mampu mempengaruhi motivasi karyawan agar tetap
tinggi yaitu dengan memberikan insentif yang lebih tinggi bagi karyawan
yang mempunyai kinerja lebih baik dan memberikan jaminan hari tua.
2. Bagaimana teori harapan, teori ekuitas dan proses yang adil dapat menjelaskan
kemarahan yang dirasakan karyaan di American Airlines ketika mereka
mengetahui tentang bonus eksekutif tersembunyi Don Carty? Apa yang bisa
dilakukan manajemen senior di American Airlines untuk meningkatkan
motivasi?
Jawab :
Karyawan American Airlines merasa mereka tidak diperlakukan dengan
adil. Carty bergabung dengan American Airlines (AA) sebagai CEO pada tahun
1998. Pegawainya menyetujui hampir $ 2 miliar dalam konsesi pada tahun
2003 untuk mencoba menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan sebelum
menemukan bahwa pada tahun sebelumnya, Carty dan eksekutif senior lainnya
diam-diam ditawari bonus besar ($ 1,6 juta hanya untuk Carty) untuk
mendorong mereka mempertahankan pekerjaan mereka. Karyawan yang marah
mengancam untuk mundur dari perjanjian mereka dan Carty mengundurkan
diri. Bagi Carty, kesalahannya bukan hanya dalam menerima bonus tetapi juga
menyembunyikannya. Pesan Carty kepada Milton: "Jika Anda menerima bonus
saat karyawan Anda melakukan pemotongan, kredibilitas Anda akan rusak."
Manajemen senior di American Airlines, para eksekutif dan pemberi kerja
memotivasi karyawan mereka dengan berfokus terutama pada motivasi internal.
Mereka sangat yakin bahwa karyawan selalu menjadi yang utama setiap saat,
dan bahwa serangkaian nilai yang kuat harus diterapkan dalam budaya
perusahaan. American yakin bahwa selama elemen-elemen kunci ini didorong
di dalam perusahaan, karyawan mereka akan meningkatkan tingkat kinerja
mereka, dan akan mendapatkan waktu yang lebih menyenangkan di tempat
kerja.