PETUNJUK:
• Uraikan jawaban Anda dengan rinci.
• Anda diperkenankan menggunakan literature lain selain dari file materi ajar yang
diberikan dalam perkuliahan asinkron (virtual class).
• Anda dapat mengerjakan langsung pada file ini.
SOAL
1. Jelaskan mengenai kepemimpinan transformasional, transaksional, otoriter, dan
pelayan (servant)!
Jawab :
• Kepemimpin transformasional
Menurut Burns menyatakan bahwa kepemimpinan tranformasional pada
hakikatnya menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya
untuk melakukan tanggung jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan.
Pemimpin transformasional harus mampu mendefinisikan, mengkomunikasikan
dan mengartikulasikan visi organisasi dan bawahan harus menerima kredibilitas
pemimpinnya. Para pemimpin transformasional selalu terlibat dalam konflik dan
perubahan dan mereka harus bersedia untuk merangkul konflik (artinya bukan
malah menghindarkan atau melarikan diri dari konflik).
• Kepimpinan Transaksional
Didasarkan pada otoritas birokrasi dan legitimasi didalam organisasi. Pemimpin
transaksional pada hakikatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu
menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan
organisasi. Cenderung memfokuskan diri pada penyelesaian tugas-tugas
organisasi. Untuk memotivasi para bawahan melakukan tanggung jawab
mereka, para pemimpin transaksional sangat mengandalkan para sistem
pemberian penghargaan dan hukuman kepada bawahannya.
• Kepemimpinan Otoriter
Gaya pemimpin ini segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Pada gaya kepeimimpinan ini pemimpin memberitahu
sasaran apa saja yang ingin dicapai. Berperan sebagai pengawas terhadap
semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami
masalah. Dengan kata lain, anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan
pemimpin. Ciri-ciri dari kepemimpinan otoriter adalah wewenang mutlak
terpusat pada pimpinan, keputusan dan kebijakan dibuat oleh pimpinan,
komunikasi berlangsung satu arah.
• Kepemimpinan yang Melayani / Servant Leadership
Gaya kepemimpinan ini sebuah konsep kepemimpinan yang esensinya adalah
melayani orang lain yaitu pelayanan kepada karyawan, pelanggan dan
masyarakat sebagai prioritas utama dan yang pertama. Servant Leadership
adalah suatu kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus yang timbul dari
dalam hati yang berkehendak untuk melayani.
imbalan atau tujuan yang dapat dicapainya dan tujuan tersebut telah
disepakati bersama antara pimpinan dan bawahan.
• Management by exception, adalah merupakan transaksi yang aktif dan
Sedangkan pasif berarti intervensi dan kritik serta koreksi akan dilakukan
oleh pemimpin setelah kesalahan terjadi, pemimpin akan menunggu
semua proses dalam tugas selesai baru kemudian menentukan ada atau
tidaknya permasalahan.
c. Tokoh Kepemimpinan Otoriter (Donald Trump)
• Monoisme adalah faham dimana pemimpin menolak keanekaragaman
• Bersikap keras kepada bawahan, menuntut bawahan untuk disiplin dan taat
sesuai peraturannya serta menggunakan pendekatan kepada bawahan
bersifat memaksa dan menghukum
terstruktur dalam sebuah organisasi. Dalam proses tersebut selalu ada masalah
yang menghambat tercapainya tujuan sehingga dibutuhkan evaluasi dan solusi
terhadap masalah yang dihadapi. Hambatan personal (yang ada dalam diri
lingkungan yang negatif baik yang didapat dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Adapun hambatan external lainnya seperti dari manajemen waktu
menjadi tolak ukur tercapainya pembentukan pemimpin berkarakter
4. Menurut Anda, apa beda dari manager dan leader?
Jawab :
Manager Pemimpin
Mengelola Berinovais
Memelihara Mengembangkan
Memfokuskan pada orang-orang
Memfokuskan pada sistem dan struktur
(bawahan)
Mengandalkan kontrol Menumbuhkan kepercayaan
Berorientasi pad apeluang dimasa
Berorientasi pada hasil
depan
Menerima status quo Menerima status quo
5. Jelaskan yang dimaksud dengan sindrom tube pasta gigi pada konteks manager-
leadership dalam keluarga!
Jawab :
Metafora tersebut menjelaskan bahwa tube pasta gigi yang kita pencet
menggambarkan kata-kata yang kita keluarkan adalah kita yang mengontrol. Jadi
kitalah yang mengatur akan memencet tube atau tidak, seberapa banyak pasta gigi
yang sudah dikeluarkan. Sebagaimana seseorang dalam sebuah pemimpin, manager
maupun dalam keluarga bahwa akan lebih bertanggung jawab akan kata-kata yang
dikeluarkannya. Contohnya “Ketika kamu memasuki dunia pekerjaan, kamu akan
melihat seberapa besar pengrauh kata-kata pada kehidupan. Kamu punya
kesempatan menggunakan kata-kata untuk menyakiti, merendahkan, memfitnah
dan melukai orang lain. Bahwa setiap orang harus memperhatikan setiap ucapan dan
perkataan yang dilontarkan saat Bersama teman-temannya atau rekan kerja dan
dalam keluarga.