PENDAHULUAN
menambah
wawasan,
pandangan,
pengetahuan
serta
pengalaman
Pengenalan
Lapangan.
7. Untuk memperkenalkan pada situasi kerja yang sebenarnya yaitu dalam
mengerjakan tugas-tugas rutin suatu instansi, menjalin hubungan kerja dengan para
karyawan yang memiliki perbedaan dari segi tingkat umur dan pengalaman.
1.3. Manfaat PKL
1.3.1. Untuk Mahasiswa
a. Mengetahui lebih banyak tentang tempat Kuliah Kerja Praktek terkait berdasarkan
sejarahnya, tujuannya, proses produksi, produk dan permasalahan yang ada
didalamnya.
b. Memperoleh pengalaman kerja terutama yang berkaitan dengan analisis dan
penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.
c. Sebagai wadah untuk melatih diri dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah di lapangan kerja.
d. Sebagai bahan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek yang nantinya akan
dijadikan sebagai acuan untuk penulisan Tugas Akhir/Karya Akhir.
1.3.2. Untuk Perguruan Tinggi
a. Menjalin dan meningkatkan kerjasama Perguruan Tinggi denganPerusahaan.
b. Mendapatkan informasi mengenai penerapan ilmu manajemen, produksi dan
hal-hal lainnya yang dapat digunakan sebagai acuan perbaikan kurikulum
pendidikan di perguruan tinggi agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di
lapangan kerja.
c. Sebagai sarana promosi untuk mengenalkan Program S1 di STITEKNAS
JAMBI jurusan TEHNIK MESIN kepada masyarakat khususnya Perusahaan.
2
Proses pengolahan dari bahan baku, tahap-tahap produksi serta satuan operasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(ASPEK UMUM)
2.1. Tanaman Kelapa Sawit
Asal tanaman kelapa sawit secara pasti belum bisa diketahui.Namun, ada dugaan kuat
tanaman ini berasal dari dua tempat, yaitu Amerika Selatan dan Afrika (Guenia).Spesies
Elaeis melanococca atau Elaeis oleivera diduga berasal dari Amerika Selatan dan spesies
Elaeis guineensis berasal dari Afrika (Guenia).
Klasifikasi tanaman kelapa sawit:
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Keluarga
: Palmaceae
: Elaeis
Spesies
(Sastrosayono, 2003)
Tanaman Kelapa sawit (Elais guineensis Jack) merupakan salah satu tanaman
perkebunan di Indonesia yang memiliki masa depan cukup cerah. Perkebunan kelapa sawit
telah berkembang hampir di seluruh Indonesia. Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit
yang telah dikenal. Varietas itu dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan daging
buah atau berdasarkan warna kulit buahnya. Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging
buah, dikenal beberapa varietas antara lain :
1. Dura
Tempurung dura cukup tebal antara 2 8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut pada
bagian luar tempurung. Daging buah relatif tipis dengan persentase daging buah terhadap
buah variasi antara 35 50%. Kernel (daging biji) biasanya besar dengan kandungan minyak
yang rendah. Dalam persilangan varietas dura dipakai sebagai pohon induk betina.
2. Pesifera
Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada, tetapi daging buahnya
tebal. Persentase daging buah terhadap buah cukup tinggi, sedangkan daging biji sangat tipis.
Jenis pesifera tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis yang lain. Varietas
ini dikenal sebagai tanaman betina yang steril sebab bunga betina gugur pada fase dini. Oleh
sebab itu dalam persilangan dipakai sebagai pohon induk jantan. Penyerbukan silang antara
pesifera dengan dura akan menghasilkan varietas tenera.
3. Tenera
Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu dura dan
pesifera. Varietas inilah yang banyak ditanam diperkebunan pada saat ini. Tempurung sudah
5
menipis, ketebalannya berkisar antara 0,54mm, dan terdapat lingkaran sabut disekelilingnya.
Persentase daging buah terhadap buah tinggi, antara 6096%. Tandan buah yang dihasilkan
oleh tenera lebih banyak dari pada dura, tetapi ukuran tandannya relatif lebih kecil
(Marunduri, 2009).
2. Viskositas minyak dan lemak cair biasanya bertambah dengan bertambah panjangnya
rantai karbon, berkurang dengan naiknya suhu dan berkurang ketidakjenuhan
rangkaian karbonnya.
3. Lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair. Berat jenis lemak (jenuh) lebih
tinggi daripada trigliserida yang tidak jenuh. Berat jenisnya menurun dengan
bertambahnya suhu.
4. Lemak adalah campuran trigliserida dalam bentuk padat dan terdiri dari suatu fase
padat dan fase cair. Kristal dari fase padat terpisah dan dengan tekanan
menggunting/memisah yang cocok, dapat bergerak sendiri lepas dari kristal lain. Jadi,
lemak mempunyai struktur seperti benda padat plastik.
2.3. Sifat dan Karakteristik Minyak
Minyak sawit adalah suatu trigliserida yaitu senyawa gliserol dan asam lemak. Sesuai
dengan rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat dan
linoleat. Minyak sawit bewarna merah jingga karena kandungan karotenoida (terutama karotena), beronsistensi setengah pada suhu kamar (konsistensi dan titik lebur banyak
ditentukan oleh kadar ALB-nya), dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang
rendah, bau dan rasanya cukup enak.
Minyak sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yang
berbeda-beda. Panjang rantai antara 14-20 atom karbon. Dengan demikian sifat minyak sawit
ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut. Sesuai dengan panjang
rantai dan sifat-sifat asam lemak yang ada dalam minyak sawit, kandungan asam lemak yang
terbanyak adalah asam lemak tak jenuh oleat dan linoleat,dan minyak sawit termasuk
golongan minyak asam oleat-linoleat (Mangoensoekarjo,2004).
2.3.1 Sifat Fisik Minyak Dan Lemak
Sifat fisika-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor, kelarutan, titik
cair dan polymorphism, titik didih (boiling point), titik pelunakan, slipping poin, bobot jenis,
indeks bias, titik kekeruhan (turbidity point). Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen
yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserin tidak
berwarna. Warna orange atau kuning disebabkan oleh adanya pigmen karoten yang larut
dalam minyak. Bau dan flavour dalam minyak terdapat secara alami juga terjadi akibat
kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan
betaionine. Titik cair bergantung pada asam lemak yang terkandung dalam minyak tersebut.
2.3.2 Sifat Kimia Minyak Dan Lemak
Pada umumnya asam lemak jenuh dari minyak mempunyai rantai lurus
monokarboksilat dengan jumlah atom karbon yang genap. Reaksi penting pada minyak dan
lemak adalah reaksi hidrolisis, oksidasi dan hidrogenasi.
a. Hidrolisis
Dalam reaksi hidrolisis, minyak atau lemak akan diubah menjadi asam lemak bebas
dan gliserol. Reaksi hidrolisis yang dapat megakibatkan kerusakan minyak atau lemak karena
tercapainya sejumlah air dalam minyak atau lemak tersebut. Minyak atau lemak dapat
dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak karena adanya air. Reaksi ini dipercepat oleh
basa, asam dan enzim-enzim. Hidrolisis oleh enzim lipase akan menyebabkan kadar asam
lemak bebas menjadi tinggi (Ketaren,1986).
b. Oksidasi
Proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan
minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada minyak, Oksidasi
biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida dan tingkat selanjutnya adalah terurainya
asam-asam lemak disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta
asam-asam lemak bebas (Ketaren,1986).
c. Hidrogenasi
Hidrogenasi disebut pengerasan, menyebutkan penjenuhan/ikatan rangkap dalam
rangkaian asam lemak dari trigliserida. Dua akibat yang ditimbulkan yaitu titik cair lemak
atau minyak akan naik,dan lemak atau minyak menjadi lebih stabil (Andry, 2008).
2.4. Minyak Kelapa Sawit Mentah (CPO)
CPO diperoleh dari daging buah kelapa sawit.CPO mengandung sekitar 500 700 ppm
karoten dan merupakan bahan pangan sumber karoten alami terbesar.Oleh karena itu CPO
berwarna merah jingga.Disamping itu jumlahnya juga cukup tinggi.Minyak kelapa sawit ini
diperoleh dari mesokarp buah kelapa sawit melalui ekstraksi dan mengandung sedikit air serta
serat halus, yang berwarna kuning sampai merah dan berbentuk setengah padat pada suhu
ruang.Dengan adanya air dan serat halus tersebut menyebabkan CPO tidak dapat langsung
digunakan sebagai bahan pangan maupun non pangan (Naibaho, 1996).
sempurna dan cara pemisahan minyak dari blondo dan air yang kurang baik. Tingginya kadar
air akan menurunkan kualitas minyak yang dihasilkan yaitu minyak akan menjadi cepat
tengik selama penyimpanan. Kadar air dalam CPO dapat diketahui dengan cara yang mudah
yaitu dengan mendiamkannya pada suhu rendah. Jika CPO mudah membeku maka
kemurniannya lebih bagus sebab dibawah suhu 25 0C CPO mulai membeku. Namun, bila
kadar air tinggi proses pembekuan lebih lama. Air membeku pada suhu 0 oC. CPO membeku
seperti mentega dan jika dikembalikan ke suhu panas, mencair seperti semula.
2.5. Minyak Inti Kelapa Sawit Mentah (CPKO)
CPKO dihasilkan dari inti buah kelapa sawit.CPKO memiliki rasa dan bau yang
khas.CPKO mudah sekali menjadi tengik bila dibandingkan minyak yang telah dimurnikan.Titik
lebur dari CPKO adalah berkisar antara 25 0C - 300C.CPKO merupakan trigliserida campuran,
yang berarti bahwa gugus asam lemak yang terikat dari trigliserida-trigliserida yang dikandung
lemak ini jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C 8 (asam kaprilat) sampai C18
tak jenuh
(asam oleat dan asam linoleat) (Winarno, 1991).
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Identitas perusahaan.
1.
2.
3.
4.
5.
Satu Pintu
Lokasi
Titik Koordinat
Dpl
BBB Sawit
S 10 21 32.6
E 1030 21 37.6
46 m
BBB PKS
S 10 20 45.4
E 1030 19 35.3
43 m
berusaha mencapai produksi CPO dan inti yang maksimal dengan losses yang sekecil
mungkin.PT.BRAHMA BINA BAKTI CPO MILLtidak hanya bergerak di bidang Pabrik
kelapa sawit saja, tetapi perusahaan ini bergerak di bidang di perkebunan karet , ia juga tidak
bergerak sendiri tetapi berupa sebuah grup yang di tangani oleh sebuah organisasi yaitu TAP.
TAP(Triputra Agro Persada)yang menaungi perusaan tersebut dan tidak hanya ada di
provinsi jambi saja namun ia berada di provinsi lain yaitu Palembang ,Kalimantan barat
,Kalimantan tengah ,Kalimantan timur , Kalimantan utara.
jaminan pemeliharaan kesehatan yang dapat membantu tenaga kerja dan keluarganya
mengatasai masalah kesehatan.Perusahaan ini juga memiliki bidang kesehatan (poliklinik
sendiri) yaitu POLIBUN yang berada di dekat kantor mess kebun .
C. Sarana Olah Raga
Guna meningkatkan kesehatan jasmani para karyawan dan tenaga kerja PT.BRAHMA
BINA BAKTI CPO MILL memberikan sarana olah raga yang dapat digunakan oleh para
karyawan tersebut. Fasilitas olah raga yang ada tersebut berupa: lapangan sepak bola dan satu
lapangan yang memiliki dua fungsi untuk lapangan volly dan lapangan batminton
.
D.Sarana Ibadah
PT. BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL memiliki sarana ibadah berupa masjid yang
terletah di perumahan karyawan pelaksanaan di setiap afdeling.Dan memiliki satu Greja yang
di naungi di bawah lingkungan perusahaan itu sendiri.Setiap ada kegiatan baik acara di
mesjid maupun di greja perusahaan selalu memberi sport dan dukungan dana untuk berjalan
nya sebuah acara proses tersebut.
E. Transportasi
Untuk transportasi, sarana yang diberikan oleh PT.BRAHMA BINA BAKTI CPO
MILL berupa kendaraan roda dua yang hak kepemilikannya telah menjadi hak karyawan
yang diberikan secara kredit kepada karyawan. Selain itu untuk para manajer dan asisten
kepala diberikan mobil untuk memudahkan tugasnya. Adapun truk, digunakan untuk
penjemputan karyawan baik karyawan pabrik maupun karyawan kebun yang sistemnya diatur
oleh masing-masing bagian.
F. Pendidikan
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, maka PT.BRAHMA
BINA BAKTI CPO MILL memberikan fasilitas pendidikan berupa sekolah TK yang terletak
di DS SUKO AWIN JAYA . Selain itu, PT.BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL memberikan
kemudahan bagi keluarga karyawan yang sekolah dengan menyediakan transportasi bagi
mereka.
14
BAB IV
Pengumpulan data setiap proses pengelolahan tbs di setiap stasiun proses
Press
CBC
Vibrating scereen
Deperycarper
VCT
Polishing drum
Oil tank
Nut silo
Vacum drier
Ripple mill
Hidro cyclone
Kernel silo
16
Kernel store
pada jembatan timbang dilakukan juga penimbangan terhadap cpo dan kernel (inti
dengan
spesifikasi:
Merk timbangan 1
Kapasitas timbangan
: 40.000 kg
No seri
: 141450100 (timbangan A)
17
Skala terkecil
: 10 kg
Merk timbangan 2
Kapasitas timbangan
: 50.000 kg
No seri
Skala terkecil
: 141450107 (timbangan B)
: 10 kg
4.2.3. grading
Stasiun grading berfungsi untuk melihat dan mengecek kelayakan TBS yang akan di bongkar
dari kendaraan (truck) yang akan di letakan ke loading ram. Berikut adalah gambar dari foto
stasiun grading.
18
: VICKERS
Product
: 75 lt pp
Reeff No
: SVM 75 K
Date
: 11 97
19
hostcrane, TBS telah tertuang di autovider turun kemudian di tarik kembali melalui
winch dan di antar kan kembali ke loading ram PT. BRAHMA BINABAKTI CPO
MILL memiliki 8 unit winch . Brikut adalah keterangan dan spesifikasi winch:
Merk winch
: PT NORD indonesia
Type
: SK 9072.1A x 160 M x A
No
: 9110316548/0003
I
: 58 x 44
N2 / N1
: 25
Oli type
: 12 litre
20
4.2.4. Sterililizer(rebusan).
Stasiun stelilizer(rebusan) berfungsi untuk merebus TBS yang diangkat melalui
media yaitu lori .Rebusan adalah bejana uap bertekanan yang di gunakan untuk merebus
TBS dengan uap steam .PT.BRAHMA BINABAKTI CPO MILL memiliki 4 unit
sterillizer ,dengan type model horizontal .Tujuan stasiun sterilizer(rebusan)adalah sebagai
brikut:
1. Mematikan enzim
2. Memudahkan terjadi nya pemisahan antara brondolan dan tankos(tandan kosong)
3. Mengurangi kadar air dalam TBS
4. Melunakkan meroscap agar memudahkan proses pelumatan dan pengepresan
5. Membantu mempermudah pelepasan kernel dari cangkang
Proses Perebusan ini (mulai pengisian sampai dengan perebusan) melalui Tilting
Sterilizer ini dilakukan selama 50 menit. Steam untuk media perebusan menggunakan
steam dari Back Pressure Vessel (BPV) yang bertekanan 2,8 3 bar.
Perebusan dilakukan dengan sistem 1 peak (1 puncak tekanan). Pada puncak ini
tekanan dalam Tilting mencapai 2,8 Kg/cm2. Selanjutnya air kondensat akan ditampung pada
bak kondensat dan kemudian dipompakan ke Oil Recovery, sedangkan minyak ditampung
pada bak sementara untuk dipompakan ke Continuous Settling Tank (CST) dan kotoran akan
dialirkan ke Sludge Drain Tank. Brikut adalah keterangan spesifikasi sterililizer:
Panjang sterililizer
: 33860 m
Diameter
: 2100
Temprature
: 145 drajat
Kapasitas
Lama perebusan
: 50 menit
21
Brikut adalah gambar dari sterililizer yang di gunakan di PT BRAHMA BINABAKTI CPO
MLL,
22
horizontal dengan tujuan agar TBS terpisahkan antara tankos dan brondolan
,berondolan akan jatuh ke Under Tresher Conveyor kemudian di timba kembali
menuju fruit elevator sementara tankos jatuh ke HEBC (Horizontal Emply Bunch
Conveyor) kemudian di bawa kembali ke emply bunch press. Tresher di gerakkan/di
putar dengan motoran berjenis 3 phase induction motor dengan spesifikasi:
Merk : TATUNG CO.made in taiwan
15 hp 11 kw
pole 4
Volt 630/660
AMB 40 drajat celcius
RPM 1455
23
Gambar.1.5.Tresher
Kemudian di sambung kembali daya dari motoran di ubah dengan media alat
yaitu gear box ,rpm menjadi 22-25 rpm.Alat-alat dan bagian dari perangkat selain
tresher adalah autovider dan hoist crane .Brikut adalah keterangan dari autovider dan
hoist crane:
Auto vider berfungsi untuk menampung TBS sementara yang bergerak di
tarik oleh motoran rel yang akan mengantarkan TBS dalam ruangan tresher .
24
Gambar 1.6.Autovider
Hoist crane berfungsi untuk mengangkat lori yang telah terisi TBS setelah di
rebus di sterilizer dari capstand menuju auto vider secara bergantian.
Brikut adalah gambar hoist crane di PT BRAHMA BINABAKTI CPO MILL:
Gambar 1.7.Hoistcrane
4.2.5.Friut elevator
25
Fruit elevator berfungsi untuk mengangkat brondolan yang telah terpipil dari tresher
menuju top cros conveyor . Brikut adalah spesifikasi dari fruit elevator:
Terbuat dari hallow pipe dan solid shaft serta daun conveyor yang berbentuk ulir.
Kapasitas tergantung dari diameter daun dan kecepatan angular (rpm) dari conveyor
itu sendiri.
Biasanya conveyor yang digunakan berukuran 18 - 22 inch
Putaran 45 - 55 rpm menggunakan gear box dan electro motor 3 HP
Poros conveyor terbuat dari pipa steam 3 inch.
Body conveyor dilengkapi dengan liner plate setebal 1/4 inch
Spesifikasi :
Roller chain hollow pin 15000/24000/30000 lbs breaking point, pitch 4atau 6
Ketinggian fruit elevator berkisar 40 - 50 feet
Jumlah bucket 50 - 55 buah dengan pengisian 85 % dari volume bucket.
Gearmotor 7,5 HP, putaran angular 12 - 15 rpm
Sprocket 10 - 12 teeth dipasangkan pada as diameter 3
26
4.2.6.Digester
27
Stasiun digester sering juga di sebut dengan stasiun pelumatan ,yang terdiri dari
bejana yang di lengkapi dengan alat perajang dan pemanas untuk mempersiapkan bahan
agar lebih mudah di kempa dalam scerew press,
Digester di lengkapi dengan alat pengaduk yang berfungsi untuk perajang buah
sehingga terjadi pelepasan perikarp dan biji sambil mencacah kantong kantong minyak
Digester yang penuh akan memperlambat pemutaran proses pengadukan dengan tekanan
lawan yang kuat sehingga perajangan sempurna kaerena ketinggian buah dalam digester
akan menimbulkan tekanan di dasar digester semakin tinggi ,dan pemevahan kantong
minyak dan pemisahan serat dengan serat lainya semakin sempurna.
Kapasitas digester dilihat dari olahan yang di pilih dapat melayani kapasitas olahan alat
di depanya dengan kualitas adonan sesuai dengan kebutuhan alat kempa.Masa aduk untuk
kebutuhan hidraulik pressmencapai 60 menit oleh sebab itu di perlukan digester yang masa
aduk nya 60 menit , sedangkan untuk kebutuhan untuk scerew pressadalah 30 menit. Pada
hidraulik press di butuhkan ukuran bejana digester tinggi 2,68 M dengan diameter 1,14 M
dengan isi 2520 litre .PT.BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL,memiliki 8 buah digester dan
hidroulik press .Yang masing masing alat tersebut memiliki kapasitas olahan yang berbeda
beda yaitu 4 di antarannya memiliki kapasitas 15 ton per/jam dan 4 lagi memiliki kapasitas 5
ton per/jam . pada umumnya PT.BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL memekai kapasitas
olahan 60 ton per/jam,sehingga digester dan hidroulik press tidak semua yang beroprasi , alat
tersebut di standby kan apabila terjadi kerusakan maka bisa di gunakan sehingga kapasitas
olahan di PT.BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL bisa stabil 60 ton per/jam.
Pemanasan sangat di perlukan yaitu untuk menaikan suhu adonan dalam digester perlu di
beri pemanasan mantel uap .suhu adonan yang di kehendaki yaitu 90 ocelcius dengan alasan
bahwa suhu tersebut minyak sudah mencair dan medah keluar dari kantong kantong
minyak ,sedangkan yang masih berbentuk emulusi akan pecah menjadi minyak dan cairan
lainya .
Adonan akan menurunkan efesiensi pengadukan ,maka minyak tersebut perlu di pisahkan
dengan cara mengalirkanya .Jika minyak tersebut tidak di pisahkan maka akan masuk
kedalam screw press dan akan menurunkan kapasitas olah kempa.Brikut adalah kapasitas dari
digester:
Merk
Type
: D 1270 / Y 60 /1340
Capacity
: 3500 litre
Speed
: 23 rpm
29
Motor 30 Hp
Steam In
Main Shaft
Cylindric
Container
Wear Jacket
Cover &
Insulation
Stiring arm
Hot Water
Expeller Arm
Base Plate
With Seal
Bottom
wearing
plate
Window
Bearing
Chute
30
4.2.7. Press
31
Press yang di gunakan di PT BRAHMA BINABAKTI CPO MILL adalah type doble
shaft screw press dengan kapasitas daya olahan yang tinggi dan efesien yang sangat berperan
membantu dalam proses pengolahan TBS. Fungsi dari screw press adalah untuk memeras
kandungan minyak yang ada di nut dan fiber secara kontinue dengan daya putaran worm
yang berputar secara berlawanan arah yang nanti nya di bantu oleh sebuah hidroulik jack .
Pergerakan as screw press di lakukan dengan elektro motor yang di hantarkan dengan v
belt,gigi dan hydroulik . Power yang di perlukan menggerakkan alat screw press adalah 19
sampai 21 KWH dengan putaran shaft 12 14 rpm. Efektifitas tekanan ini tergantung pada
tekanan lawan pad adjusting cone. Tekanan pada hydroulik cone yang sesuai untuk sunggle
stage pressing di berikan tekanan pada tahap awal 40 sampai denagan 50 bar
Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas tekanan di naikan dengan mengatur
cone hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu di temukan presentase biji pecah yang
tinggi dan dapat mengakibatkan kerusakan pada screw press dan dapat menyebabkan
kerusakan pada elektro motor screw press dan apabila tekanan cone screw press rendah
sedikit mengurangi kepecahan pada nut (sedikit loses). Stabilitas tekanan yang terlalu
bervariasi akan mengakibatkan pengaruh negatif terhadap proses penggempaan dan terhadap
alat kempa. Adjust yang dilakukan pada eluktro motor dan cone yang secara terpisah tidak
dapat mempertahankan tekanan yang stabil. Mekanisme penggempaan ialah masuknya
adonan kedalam silinder worm , volume setiap spece worm berbeda , semakin kecil ,
sehingga perpindahan massa akan menyebabkan minyak terperas. Setelah diolah di press
maka terbagi 2 yaitu oil to oil gutter dan fiber(nut) to CBC.
Klarifikasi adalah sebuah stasiun di mana sistem kerja tersebut yaitu mengolah
minyak(cpo)dan sludge menjadi minyak(cpo)yang di olah di stasiun clarifikasi. Brikut
adalah gambar diagram dari poses pengerjaan minyak di PT BRAHMA BINABAKTI
CPO MILL :
Press
Vibrating screen
Crude Oil Tank
Buffer Tank
Sludge to
VCT
Oil to
Sludge tank
Oil tank
Sand cyclone
Vacum drier
Holding Tank
Dacanter / Saparator
Reclaim Tank
Fungsi dari sand trap tank adalah untuk penampungan oil pertama setelah tahap
pelumatan (press),serta mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan di alirkan ke
ayakan getar (vibrating scren) dengan maksud agar ayakan getar terhindar dari gesekan
pasir kasar yang dapat menyebabkan keausan ayakan . Alat ini berkerja berdasarkan
gaya grafitasi bumi yaitu memanfaatkan ketinggian dan mengendapkan kepadatan.
Keberhasilan proses pengendapan tergantung pada retention time yang di proyeksikan
dengan kapasitas tanki tersebut . Bentuk sand trap tank di PT BRAHMA BINA BAKTI
CPO MILL adalah berbentuk silindar memberikan aliran sirkuler yang dapat
mempercepat proses pengendapan pasir atau padatan yang berat jenis nya lebih besar
dari minyak.
Pengendapan padatan lebih baik jika pembersihan dasar tanki di lakukan secara
terjadwal , hal itu harus sering di lakukan karena dapat mengakibatkan keausaan pada
ayakan getar apabila sering telat.
Merk
www.sweco.com
Model : MA 609888
Hp
: 2.5
PH : 3
Frame : 213 T
Volt : 460
RPM : 1450
3 phase www.teco.com
pole : 4
Hp : 10
kw : 7.5
hz : 50
Berat : 80 kg
35
Sebelum masuk nya minyak ke dalam VCT terlebih dahulu minyak di bagi di dalam
sebuah wadah yaitu buffer tank yang nanti nya akan membagikanke VCT karna di PT
BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL memiliki 2 buah VCT .Tugas dari VCT adalah
memisahkan lumpur sambil mengalirkan dari satu bak ke bak lain , pemisahan dapat
berlangsung dengan baik jika kecepatan alir lebih lambat dari kecepatan yang beda berat
jenis nya. Pemisahan sludge berjalan dengan baik yaitu pada bak pertama cairan memisah
menjadi dua fase yaitu fase ringan dan fase berat . Fase berat akan mengalir dari satu bak ke
bak lainnya melalui dasar tanki sementara fase ringan mengalir dari bagian atas .
Suhu di VCT hendaknya berkisar antara 80 90 oc . Pemanasan di lakukan dengan
menggunakan steam pada pipa tertutup minyak yang terdapat di bagian atas di kutip dengan
menggunakan talang pengutip atau skimmer dan kemudian di kumpulkan dan di alirkan ke
oil tank. Massa tunggu dari cairan dalam VCT di pengaruhi oleh ukuan VCT dan jumlah
cairan minyak yang di tampung dalam COT di pengaruhi oleh VCT. Pada VCT terdapat
sebuah mixer pengaduk yang bertujuan untuk mengaduk oil dan sludge yang bila tidak
teraduk maka , slude dan oil akan mengental / menyatu. Kapasitas dari daya tampung di
Bikut adalah keterangan dari motoran dan gear books yang di gunakan untuk mengaduk oil di
VCT yang di gunakan di PT BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL:
Motoran : 3 phase motoran
Type
: M : 90 L : 14
N2
: 2.5
Oil type
: 18 Litre
Type
: DF 148 Z 48
CLF
: 15
IP 55
RPM
50
: 220 / 380 v
36
Brikut adalah gambar dari VCT di PT BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL:
Oil to
Sludge to
Oil Tank
Sludge Tank
Vacum drier
Sand Cyclone
Holding Tank
Decanter
Reclaim Tank
38
Minyak yang dipompakan dengan transfer pump ditampung didalam bulk storage
tank yang berupa CPO produksi dari pabrik sebelum dikirimkan kepada customer.Pada
tangki ini, CPO dijaga pada suhu 55 C dengan tujuan agar tidak cepat beku.Di PT
BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL memiliki 4 buag Bulk Storage Tank yang masing
masing berbeda daya tamoung kapasitas nya yaitu:
BST 1 : T : 1130 cm dengan isi volume : 584 ton
BST 2 : T : 1130 cm dengan isi volume :
BST 3 : T : 1122 cm dengan isi volume :
BST 4 : T : 12397 cm dengan isi volume :
: ALVA LEVAL
: 2900
:0
Air .
Air yang keluar tersebut di distribusikan dan di alirkan kembali menuju parit
yang nantinya akan di olah kembali di hot well tank
II.
Solid.
Solid yang keluar dari hasil olahan decanter kemudian di bawa oleh conveyor
return scraper ke tanki solid. Kemudian dari tanki solid di angkat kembali
oleh mobil angkut (truk) dan di bawa ke lahan perkebunan sawit untuk di
jadikan pupuk , yang nantinya itu akan di tebar di sekeliling pokok sawit.
III.
Oil.
Oil kemudian di olah kembali di kirim ke reclaim tank untuk pengendapan dan
penampungan sementara . Kemudian di pompa kembali ke sand trap tank
yang kemudian di olah kembali secara continue . Kandungan minyak yang di
olah oleh decanter sangat tinggi yaitu sekitar 8 9 %
4.3.8.Kernel station
Stasiun kernel adalah stasiun akhir untuk memperoleh inti sawit atau tempat
proses pemisahan serabut dan biji. Pengolahan inti
berikut:
1. Pemisahan serabut dan biji
2. Pemisahan cangkang
3. Pemisahan inti dari cangkangnya
4. Pengeringan.
40
Berikut adalah diagram alir dari proses pengolahan kernel di PT.BRAHMA BINA BAKTI
CPO MILL:
Press
CBC
Depericarper
Sel Banker
Polishing Drum
To Boiler
Kernel Silo
Ripple Mill
Hidro Cyclone
Nut Silo
Kernel Store
41
pada proses press akan mempermudah kerja CBC, memudahkan pemecahan gumpalan saat
presshing.Brikut adalah gambar dari CBC:
4.4.2.Deperycarper
Deperycarper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan fibre dan nut,fibre
yang memiliki densitas yang lebih ringan akan dihisap ke atas oleh fiber cyclone
sedangkan nut yang mempunyai densitas yang lebih berat akan jatuh kebawah dan
masuk ke polisshing drum untukmemisahkan benda-benda lain ataupun memisahkan
serabut yang masih menempel pada nut. Fiber yang dihisap oleh fiber cyclone akan
ditampung dihoper sebagai bahan bakar boiler. Pada saat pengepresan adanya loses yaitu
pecahnya nut yang mengakibatkan kernel menjadi pecah. Pecahan kecil yang dibawa oleh
cake breaker conveyor akan terhisap oleh fiber syclon, hal ini dianggap sebagai loses, loses
yang terhisap oleh depericarter adalah maksimal 2%.
4.4.3.Polishing Drum
Nut polising drum berupa drum berlubang-lubang yang berputar, fungsi dari
polising drum adalah sebagai penyaringan nut dan bahan-bahan lain. Lubang dari
polisshing drum memiliki ukuran sehingga nut besar dan batu akan terlempar pada ujung dan
nut kecil akan jatuh ke bawah dan masuk ke nut convenyor.
Kapasitas alat ini yaitu 30 ton/jam dengan kecepatan putaran polishing drum ini
berkisar 28 rpm.Fungsi dari polishing drum juga sebagai pembersih pada nut dimana nut
akan saling bergesekan satu sama lain dan juga bergesekan dengan dinding polising
drum. Karena adanya perputaran polising drum tersebut dangesekan maka sisa-sisa
serabut yang masih melekat pada biji akan terlepas dan terhisap ke deperycarper dan nut
akan di bawa oleh nut elevator menuju nut silo.Brikut adalah gambar dari polishing drum:
42
4.4.5.Ripple Mill
Nut yang masuk dari nut silo ke riple mill akan dipecah sehingga terpisah
antara inti dan cangkangnya, jadi dari ripple mill adalah untuk memecahkan nut dengan
sistem rotary dimana nut yang masuk ke riple mill akan digerakkan oleh rotor bar
yang berputar, akibat dari perputaran maka nut akan saling bergesekan dengan rotor
plate pada dinding ripple mill.
Cara kerja alat ini yaitu dengan gaya jepit yang dilakukan oleh 2 silinder agar dapat
memecahkan biji tersebut. Silinder tersebut dilengkapi oleh pipa-pipa yang akan menjepit nut
sehingga nut menjadi pecah. Pengaturan cone saat operasional harus disesuaikan dengan
ukuran nut yang ada, artinya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka cone dari ripple
43
mill harus selalu dalam kontrol operator. Hasil pemecahan biji disebut dengan cracked
mixture yang terdiri dari cangkang dan kernel.
PT. Brahma BinaBakti memiliki 5 ripple mill, namun tidak semua dioperasikan ada
mesin yang stand by bila mesin ripple mill ada yang rusak. Ripple mill yang digunakan yaitu
dengan pipa dan aus. Pipa berfungsi untuk menjepit nut sehingga nut akan pecah, tekanan
yang diberikan oleh ripple mill adalah 96-97bar. Tekanan yang diberikan oleh ripple mill di
sama untuk semua ukuran nut, sehingga nut yang kecil akan terlebih dahulu pecah. Ini
mengakibatkan banyaknya kernel yang pecah.Semakin rendahnya kadar air dari nut maka
pemecahan biji akan lebih cepat.Brikut adalah gambar dari ripple mill:
4.4.6.Hydrocyclone.
Hydrocyclone yang sering dioperasikan adalah untuk proses pemisahan kernel dengan
cangkang. Adapun cara kerja alat tersebut adalah sebagai berikut : cracked mixture hasil dari
LTDS disalurkan ke dalam compartment A yang berisi penuh air, untuk kemudian
dipompakan menggunakan pompa Hydrocyclone-1 kedalam Hydrocyclone kernel. Sebagian
besar fraksi kernel dari cracked mixture yang terbawa oleh air keluar meninggalkan
Hydrocyclone kernel melalui vortex, ditampung didalam rotary drum atau diatas vibrating
screen yang dipasangi dengan flat ferforasi yang akan meloloskan air. Fraksi kernel tersebut
cukup ditiriskan, dikirim kedalam unit pengering kernel (kernel silo).
Dengan membawa fraksi inti yang tersisa didalam cracked mixture fraksi cangkang yang
turun keluar meninggalkan Hydrocyclone kernel melalui lubang pengeluaran didasar cone,
ditampung didalam compartment B. Compartment B bersama air menjadi media, dipompakan
menggunakan pompa Hydrocyclone-2 kedalam Hydrocyclone cangkang dan hasil pemisahan
44
itu diusahakan agar selalu optimal yaitu cangkang yang melalui lubang pengeluaran didasar
cone meninggalkan Hydrocyclone cangkang dengan membawa kernel dalam jumlah (harus
selalu) minim. Setelah ditiriskan kemudian dikirim ke shell hopper. Sisa fraksi kernel
tercampur dengan sejumlah fragment cangkang yang keluar meninggalkan Hydrocyclone
shell melalui vortex dan dikembalikan kedalam compartment A (recovery cracked mixture),
untuk selanjutnya mengalami pemisahan ulang didalam Hydrocyclone kernel. Selanjutnya
kernel dimasukkan kedalam kernel silo untuk pengeringan dan cangkang dipompakan ke
lokasi diluar bangunan pabrik.
4.4.7.Kernel store
Kernel
Storage
adalah
untuk
tempat
penyimpanan
inti
yang
masih
menyebabkan
terkandung dalam
kondisi
dalam
Storage
inti
dapat
keluar
lembab yang
dan
pada
tidak
akhirnya
45
BAB V
POKOK PEMBAHASAN.
ANALISA SISTEM KINERJA PRESSER TERHADAP KUALITAS PRODUKSI DI PT
BRAHMA BINA BAKTI CPO MILL
Operasional stasiun pressan merupakan kelanjutan dari proses stasiun threshing dan
merupakan unit proses yang sangat penting dalam menentukan tingkat rendemen atau banyak
atau tidak nya minyak yang di peroleh,serta menentukan kualitas inti sawit.
5.1.Komponen Screw Press
Pada proses perancangan Screw Press terdapat komponen yang mendukung dalam
proses perancangan.
5.1.1.Double screw
Double screw terbuat dari bahan baja tuang dengan ukuran yang berbeda tergantung
kapasitas olah yang dilayani. Satuan kapasitas screw press adalah Ton TBS/Jam. Umumnya
dalam membeli spare part screw dipasaran ditentukan jam kerja yang mampu dicapai alat
tersebut hingga penggantian berikutnya (kecuali jika screw patah). Umumnya screw yang
dijual dapat bekerja dengan baik hingga 2000 jam kerja, Bentuk screw persis seperti ulir
yang kita kenal namun dengan bentuk penampang ulir persegi dengan ketebalan lebih dari 1,5
inchi (terutama bagian ujung) dengan jarak pitch lebih kurang 10 cm atau dapat digambarkan
seperti conveyor yang dibuat dari baja tuang dengan ketebalan yang mampu menerima
tekanan nominal 60 bar secara kontiniu. Bagian tengah screw dibuat lubang tempat as pikul
menopang seluruh berat sendiri screw. ujung as pikul dihubungkan ke primary shaft dan
secondory shaft. Screw dapat berputar karena bagian pangkal screw dilengkapi aur pasak
yang bersesuaian dengan alur pasak di primary dan secondary shaft. Primary dan secondary
saft dihubungkan dengan gear conection yang langsung menyatu dengan shaft.
46
5.1.2.Press silinder
Press Silinder atau disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang
diperkuat dengan tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Press silinder berbentuk kaca mata
yang bagian tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut saringan, dimana
fibre/serabut daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak yang telah dipress. Press
silinder memiliki lubang yang sangat banyak, diameter lubang bervariasi umumnya
berdiameter antara 4-6 mm, Penahan press silinder sering disebut (kacamata, karena memang
seperti kaca mata) yang terbuat dari plat baja dengan ketebalan 15 mm ditopang dengan
sejumlah baut yang mampu menopang tekanan 50-60 bar. jam kerja press silinder pada
umumnya 4.000 jam
5.1.3.Casing/Body
Casing/Body screw press terbuat dari plat mild steel dengan tebal 10 mm berbentuk kotak
dengan dilengkapi pintu sebelah kanan, kiri dan atas. Dibagian atas ada 2 pintu yaitu 1 pintu
untuk melihat kondisi press silinder & satu pintu/lubang untuk menghubungkan screw press
dengan corong umpan dari digester. Bagian belakang digunakan sebagai tempat bearing
untuk menumpu shaft yang harus ter seal dengan baik sehingga minyak pelumas dari gearbox
tidak bercampur dengan CPO. Body screw press harus ditumpu diatas pondasi yang
umumnya terbuat dari U profil 100 mm. ada yang melapisi bagian lantai body screw press
yang berfungsi untuk menampung minyak sawit dengan plat stain less steel. Bagian depan
screw press dilengkapi body untuk menopang hydraulic double cone dan dihubungkan
dengan sisten engsel sehingga memudahkan saat perbaikan screw press.
47
5.1.4.Gear Box
Gear box terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya terdapat primary
dan secondary screw yang dihubungkan dengan gear agar putaran double screw saling
berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi di gear box yaitu sering patahnya bearing
as akibat over pressure/kelebihan tekanan, minyak pelumas kurang bahkan mungkin juga
akibat kualitas bearing yang tidak sesuai. Di sisi gearbox umumnya dilengkapi dengan selang
sight glass untuk melihat level pelumas dari luar dan dilengkapi dengan lubang intip dibagian
atas untuk melihat kondisi bearing.
48
5.2.1.Tekanan Berlawanan
Pengerak poros screw press dilakukan dengan electromotoryang dipindahkan dengan belt,
gigi dan hydroulic. Power dengan putaran sebesar 19-12 rpm untuk menggerakkan alat screw.
Efektifitas tekanan ini tergantung pada tekanan tahanan lawan pada adjusting cone. Tekanan
padaHydraulic Cone yang sesuai untuk Single Stage Pressing diberikan tekanan pada tahap
awal 40-50 bar dan pada Double Pressing menggunakan tekanan pertama 30-35 bar dan pada
pengepressan kedua diberi tekanan 40-50 bar
Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas, tekanan lawan dinaikkan dengan
mengatur Cone, hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu ditemukan persentase biji
pecah yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan Screw Press, bahkan dapat
menyebabkan terbakarnya Electromotor .
Tekanan kerja Cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar minyak
yang tinggi dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh sebab itu pengoperasian
screw press hendaknya dipertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diakibatkannya.
Tujuan menstabilkan tekanan pressan adalah :
a. Memperkecil kehilangan minyak dalam ampas, dengan meratanya adonan masuk kedalam
screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka ekstraksi minyak akan lebih
sempurna, dengan demikian kehilangan minyak akan lebih rendah.
b. Menurunkan jumlah biji pecah, semakin tinggi variasi tekanan dalam screw press maka
jumlah biji pecah semakin tinggi.
c. Memperpanjang umur teknis. Umur teknis alat seperti crew, cylinder press dan
electromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik dan mekanis.
49
50
Kapasitas
: 10 ton
Tekanan Konus : 30 40 Bar
Putaran Poros : 9 -11 rpm
Jumlah ulir : 4
Berat worm screw : 100 kg
Dalam Menentukan kapasitas Screw Press Ada Beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu:
Dari kondisi di atas maka kapasitas screw press dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
Q = % berondolan X kapasitas olah Mesin Screw press
Misalkan % berondolan = 60 %
Massa screw press = 10 ton/ jam
Maka,Q=
60
100 X 10 ton/ jam
Q = 6 ton / jam
= 6000 kg/ jam
Selain itu kita juga harus mengetahui volume aliran, untuk mengetahui volume aliaran Kita
harus mengetahui berapa harga massa jenis buah kelapa sawit, dari data yg di dapat harga
massa jenis buah kelapa sawit = 641 kg/m 3. Oleh karena itu volume aliran pada screw press
adalah:
Valiran = Q /
= 6000 kg/jam : 641 kg/ m3
=9.36 m3/jam
51
Ukuran Screw
Daerah paling kritis yang sering menjadi area keausan terjadi pada ujung screw (dari
survei),Diasumsikan titk kritis tersebut terjadi pada jarak maksimal 10 mm dari sisi
terluar screw.
52
Gambar di atas menunjukkan kondisi pembebanan rata-rata pada jarak r dari sumbu
poros. Gaya F merupakan penjumlahan gaya aksial berupa gaya tekan yang terjadi
pada screw. P adalah gaya yang bekerja untuk memindahkan beban (material kelapa sawit).
Gaya N adalah gaya normal, sebagai akibat dari gaya tekan material terhadap screw. Gaya
N adalah gaya gesek yang terjadi pada permukaan kontak material kelapa sawit dan
permukaan screw. Gaya normal dihitung dengan mempertimbangkan faktor pembebanan
yang mengindikasikan jumlah total permukaan kontak screw dengan material.
53
: tegangan geser
D
: gaya geser (gaya lintang)
S
: statis momen
b
: lebar bidang geser
Ix
: momen inersia
Rumus mencari Tegangan Lentur
54
Dengan :
MxY
Ix
Y
Ix
M
: tegangan Lentur
: jarak tegangan yang ditinjau ke garis netral
: momen inersia terhadap sumbu x
: momen luar
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil perancangan di atas maka, dapat disimpulkan screw press banyak
digunakan dalam industri terutama industri pengolahan kelapa sawit.
2. Selain itu dengan adanya perancangan screw press kita dapat mengetahui seberapa
besar kapasitas suatu bahan yang bisa diproses pada screw press
3. mengetahui kegunaan screw press yg sebenarnya.
B. Saran
Sebaiknya lebih banyak menyediakan situs situs yang berhubungan dengan
perancangan screw press
55
56