Anda di halaman 1dari 3

3.

2 Pembahasan
Pada percobaan ketiga ini dilakukan pengukuran laju alir air keluaran pompa dengan
mengatur peristaltic pump melalui pump speed secara manual. Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui korelasi antara %PO peristaltic pump dengan laju alir
keluaran peristaltic pump. Proses yang ideal adalah proses yang memiliki besar
input dan output yang sama. Sehingga, apabila digambarkan dalam sebuah grafik
akan berupa garis lurus. Namun, karena kondisi ideal dalam praktiknya susah
dicapai, maka grafik yang dihasilkan pun memiliki bentuk yang berkelok-kelok.
Ketidaklurusan garis ini masih dapat dianggap linear apabila masih berada di dalam
batas-batas yang masih bisa dianggap linear. Adapun grafik linearitas dari
percobaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Grafik Linearitas antara %PO peristaltic pump (input) dengan laju alir
keluar pompa (output).

Grafik linearitas yang dihasilkan dalam percobaan ini tidak memiliki titik awal
linear di 0% dan berakhir di 100%. Namun, mulai linear pada rentang 60-100%, Hal
ini menandakan bahwa peristaltic pump mulai stabil (ideal) dimulai dari daerah 60%
hingga 100%.

Pengoperasian alat kendali dilakukan secara dua arah. Sehingga dapat terjadi gejala
hysterisis. Gejala hysterisis ini merupakan hubungan input-output yang biasanya
digambarkan dalam grafik dengan 2 garis yang hampir berhimpitan. Adapun kurva
hysterisis dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.
Gambar 2.2 Grafik hysterisis hubungan antara %PO peristaltic pump dengan
waktu (menit).

Gambar di atas menunjukkan bahwa semakin besar %PO maka semakin sedikit
waktu yang diperlukan. Hal ini dikarenakan laju alir air yang keluar pompa lebih
besar seiring dengan besarnya %PO. Selain hubungan %PO dengan waktu, dapat
diperoleh pula hubungan %PO dengan laju alir air keluar pompa, sebagai berikut.

Gambar 2.3 Grafik hysterisis hubungan antara %PO peristaltic pump dengan laju
alir keluar pompa (ml/menit)
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa %PO berbanding lurus dengan laju alir air
keluar pompa (ml/menit). Semakin besar %PO, maka laju alir keluar pompa juga
semakin besar. Hal ini dikarenakan debit air yang dipompakan peristaltic pump
lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Sedangkan dalam %PO yang kecil,
untuk memperoleh volume air yang sama akan membutuhkan waktu yang lebih
lama karena debit air yang dipompakan peristaltic pump lebih kecil. Pada arah seri
100-0 grafik cenderung lebih linear daripada seri 0-100. Hal ini dikarenakan saat
pemutaran speed pump skala pemutarannya lebih tepat, sehingga hasil yang
diperoleh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai