Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PEMBAHASAN

Artikel tersebut menyebutkan dalam metode penelitian telah dilakukan


pengolahan dan analisis data distribusi yang ada di RS X, kemudian dibandingkan
dengan data sistem distribusi dari literatur. Pelaksanaan distribusi logistik obat
yang dilakukan oleh RS X menggunakan 3 macam sistem yaitu sitem resep
perseorangan, sistem floor stock dan sistem unit dose dispensing (UDD). Sistem
resep perseorangan diterapkan dalam pelayanan rawat jalan Instalasi Farmasi RS
X, yaitu dengan satu resep untuk satu orang pasien dan dilakukan oleh keluarga
pasien sendiri. Untuk ruang perawatan, distribusi obat atau alat kesehatan
menggunakan sistem floor stock, dimana ruang perawatan akan meminta obat atau
alat kesehatan ke instalasi farmasi berupa ampragan (permintaan ruangan), yang
kemudian akan disediakan oleh petugas instalasi farmasi. Setelah ampragan
terpenuhi maka ruangan akan mengambil ampragan tersebut

Pelayanan rawat inap menggunakan sistem unit dose dispensing (UDD), yaitu
pendistribusian obat melalui resep yang diberikan dalam dosis satu kali minum
atau jumlah obat yang diberikan untuk pemakaian satu hari. Pada saat penyerahan
resep/pengambilan obat ke instalasi farmasi, pasien/keluarga pasien/perawat harus
membawa box obat dan lembar catatan pemberian obat (CPO). Unit dose
dispensing adalah obat yang dioder oleh dokter untuk pasien, terdiri atas satu atau
beberapa jenis obat yang masing-masing dalam kemasan dosis unit tunggal dalam
jumlah persediaan yang cukup untuk suatu waktu tertentu. Sistem distribusi obat
unit–dose dapat mengurangi kejadian medication errors, karena sistem distribusi
ini dapat mengindentifikasi dan mengenali kesalahan penggunaan obat. Distribusi
obat unit–dose pengobatan dapat diteliti terlebih dahulu oleh personel apoteker
dan ilmu perawat mulai dari persiapan obat, pembungkusan, pemberian label
sehingga pelaksanaan lebih teliti. (Utomo, 2019).

Anda mungkin juga menyukai