Anda di halaman 1dari 2

forum diskusi

1. Bagaimana mau menciptakan budaya/kebudayaan baru ?

2. Apa peran Al Qur’an, Al Hadits dan Ijma’dalam menciptakan budaya /kebudayaan baru?

Assalamualaikum wr wb, Rafiqah izin menjawab bu..

1. Cara menciptakan budaya/kebudayaan baru:

Manusia dalam hidup kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah
pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Hal yang harus dilihat apabila ingin menciptakan
budaya baru lihatlah dari kebermanfaatannya seperti yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan
rohani agar hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat, misalnya kemampuan manusia
untuk menghasilkan benda atau lainnya yang berwujud benda, mewujudkan nilai-nilai dan norma-
norma sosial, maupun menciptakan kemampuan mental dan berpikir yang menghasilkan ilmu
pengetahuan. Kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang
lebih kompleks. Cara yang dapat dilakukan dengan meninjau hal berikut:

a. Kebudayaan baru dapat diadaptasi dari tingkah laku masyarakat yang harus dipelajari,
dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
Pahamilah budaya yang ada, atau menggunakan cara yang ada saat ini.
b. Setelah memahami budaya yang ada saat ini, putuskan bagaimana budaya baru bisa
memiliki visi yang sama kedepannya dan bagaimana seharusnya perubahan budaya bisa
mendukung pemenuhan visi tersebut bagi semua masyarakat.
c. Berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat dan
membuat mereka percaya terhadap kebudayaan baru tersebut
d. Membuat kebijakan dan aturan yang dapat diterima semua pihak
e. Dapat melalui pendekatan unsur seni (alat musik), unsur kepercayaan (agama), adat
kebiasaan masyarakat setempat (strata sosial,cara berpakaian) , dan unsur bahasa.

2. Peran Al Qur’an, Al Hadits dan Ijma’dalam menciptakan budaya /kebudayaan baru:

Islam dan budaya di Indonesia memainkan peran yang penting dalam menciptakan ketertiban
dan kesalihan sosial. Adapun Al Qur'an berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat
manusia yang ada dibumi. Hadis memiliki fungsi utama sebagai menegaskan, memperjelas dan
menguatkan hukum hukum yang ada di Al Quran. Ijma’ untuk membantu manusia dalam
menemukan solusi hukum atas suatu masalah yang belum ada dalam Al Quran dan hadis. Ketiganya
dapat menjadi peran dalam

a. menjadikan umat yang kreatif, dinamik, terbuka, dan punya rasa percaya diri yang tingggi,
b. sumber motivasi dan inspirasi bagi lahir dan berkembangnya ilmu pengetahuan,
c. memotivasi dan menginspirasi kepada umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan
sehingga melahirkan jenis budaya tertentu,
d. menerima dan menyempurnakan budaya lokal dengan cara-cara yang elegan dan Islami,
namun tetap melarang atau menghentikan pelaksanannya, jika tradisi bertentangan dengan
aqidah dan syariat islam.
Sehingga ketiganya dimaksudkan dapat mempersatukan umat dan membawa umat Islam mencapai
puncak kemajuannya.

Anda mungkin juga menyukai