Anda di halaman 1dari 37

  FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


Darussalam-Banda Aceh

 
 
 
 

BUKU MAHASISWA
 
 
 

BLOK I
INTRODUKSI DUNIA KEDOKTERAN
PPD 101
 
 
 

©2020, MEDICAL EDUCATION UNIT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam-Banda Aceh 23111
Telepon / Fax: (0651) 7551843
Home Page : www.fk-unsyiah.com
Email : unitmeufkunsyiah@yahoo.com

i
 
 BLOK 1.

INTRODUKSI DUNIA KEDOKTERAN

BUKU MAHASISWA
Edisi Kedelapan

 
 
Copyright ®2020 oleh Medical Education Unit
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Cetakan Kedelapan: Agustus 2020
Desain Sampul : Tim Blok 1

Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala


Semua hak cipta terpelihara

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus


ada izin oleh penerbit sebelum memperbanyak, disimpan, atau
disebar dalam bentuk elektronik, mekanik, foto kopi, dan rekaman
atau bentuk lainnya.

ii
 

TIM KOORDINATOR BLOK

 
KETUA

Prof. Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp. S(K)


Bagian Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
 
ANGGOTA

Dr. dr. Fauzul Husna, M. Biomed


Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
 
  
Dr. Sofia, S.Si, M.Sc
Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Ratna Idayati, S.Si, MT


Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Sakdiah, M.Sc


Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Suryawati, S.Si, M.Sc, Apt


Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

iii
 PENYUSUN BUKU

 Prof. Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp. S (K)


Bagian Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
 

Dr. dr. Fauzul Husna, M. Biomed


Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
 
  
Dr. Sofia, S.Si., M.Sc
Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Ratna Idayati, S.Si, MT


Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Sakdiah, M.Sc


Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Suryawati, S.Si, M.Sc, Apt


Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Cynthia Wahyu Asrizal, M.Si


Unit Manajemen PBL
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

iv
KATA PENGANTAR

Pembelajaran yang dilaksanakan pada Fakultas Kedokteran di seluruh


Indonesia dengan metode Problem Based Learning (PBL) menekankan pada
pendekatan yang berpusat pada aktivitas belajar mandiri oleh mahasiswa, terstruktur,
berdasarkan pada masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan pendekatan
klinis yang terintegrasi sejak dini. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) di Indonesia dengan menggunakan metode PBL ini berpedoman pada SK
Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003 dan SK Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI) tentang Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada April 2006.
Penerapan KBK dengan metode PBL di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007. Metode ini diharapkan
mampu membentuk cara belajar yang baik serta dapat mendorong menghasilkan
lulusan dokter yang profesional dan mampu mengembangkan, menerapkan serta
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran mutakhir dengan kurikulum dan panduan
belajar yang dirancang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
Buku panduan Blok 1 Introduksi Dunia Kedokteran untuk tutor ini diharapkan
dapat menjadi panduan bagi tutor untuk membimbing mahasiswa belajar menuju
pencapaian tujuan pembelajaran mahasiswa dalam mengenal keilmuan yang akan
diberikan, proses adaptasi belajar, cara berkomunikasi yang baik serta etika dalam
menjalani pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Dengan
adanya buku ini diharapkan tutor lebih mudah memberi pengarahan dan
pendampingan belajar kepada mahasiswa.

Darussalam, 22 Agustus 2020


D e k a n,

Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD-KGH, FINASIM


NIP. 19611225 199002 1 001

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………... i


Halaman Keterangan Cetak ....................................................................................... ii
Koordinator Blok …………………………………………………………………… iii
Penyusun Buku ……………………………………………………………………. iv
Kata Pengantar ................................................................................................ v
Daftar Isi..................................................................................................................... vi
Gambaran Umum Blok I .................................................................................... 2
Kaitan dengan blok berikutnya.................................................................................. 2
Tujuan Umum............................................................................................................ 3
Komponen Kompetensi yang Diharapkan................................................................. 3
Bentuk Aktivitas Belajar …………………………………………………………… 7
Skenario 1 (Kegalauan Q) ………………………………………………………… 12
The Seven Jump …………………………………………………………………….. 13
Panduan Belajar pada Blok I....................................................................................... 14
Jadwal Blok I............................................................................................................... 26

vi
GAMBARAN UMUM BLOK

Blok Introduksi Dunia kedokteran merupakan blok pertama yang berada


pada semester pertama dalam kurikulum pendidikan dokter di Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala ini. Tema semester pertama di tahun pertama
ini adalah “Foundation of Medicine” atau “Dasar-dasar Kedokteran”. Blok ini
bertujuan membantu dan memfasilitasi mahasiswa yang baru menempuh
pendidikan di FK Unsyiah dalam beradaptasi, berkomunikasi dan menemukan
metode belajar yang tepat sehingga mereka dapat menjalani pendidikan dengan
nyaman, bahagia dan senantiasa termotivasi untuk belajar dan mengembangkan
diri.
Konten Blok ini terdiri dari empat modul, yaitu modul keterampilan belajar,
modul sel dan organ tubuh manusia, modul pengantar ilmu dasar biomedik dan
dasar bioetika dan humaniora. Kegiatan pembelajaran Blok 1 (Introduksi Dunia
Kedokteran) bermuatan empat SKS dengan total pertemuan adalah 60 jam, atau
32 kali pertemuan dengan durasi per pertemuan adalah 2x50 menit. Format
aktivitas belajar terdiri atas tutorial (dua kali pertemuan) empat jam, diskusi pleno
(satu kali pertemuan) dua jam, kuliah pakar (12 topik) 24 jam serta praktikum (15
kali pertemuan) 30 jam.
  Pada blok ini mahasiswa akan diperkenalkan tentang berbagai topik, di
antaranya materi komunikasi interpersonal, etika, profesionalisme dokter, serta
keterampilan belajar yang mendukung mahasiswa dalam mempersiapkan dirinya
belajar di Fakultas Kedokteran. Topik ini penting karena akan membantu
mahasiswa dalam belajar memahami pendidikan untuk mencapai profesi dokter

1
yang kompeten dan terampil.  Selain itu mahasiswa diperkenalkan pada topik
membaca dengan cepat dan efektif, pembelajaran dengan e-learning, metode
belajar yang baik serta manajemen waktu, dan lain-lain. Keterampilan tersebut
merupakan hal yang sangat penting yang dapat dijadikan sebagai modal
mahasiswa menjalani proses pembelajaran selama di Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala ini, dan tentu saja akan lebih bermanfaat lagi saat mereka
menjalani profesi dokter di masa depan nanti. Mahasiswa diharapkan akan
memiliki keterampilan untuk terus belajar hingga tiba waktunya lulusan bekerja
bersama di masyarakat.

KAITAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA

Blok ini memberikan informasi dalam penguasaan dasar-dasar ilmu


kedokteran dan membekali mahasiswa dengan keterampilan belajar yang
maksimal yang akan diterapkan dalam penguasaan materi pada blok-blok
berikutnya.

TUJUAN UMUM

Pada akhir blok ini, tujuan yang diharapkan adalah:


1. Memberikan motivasi dan kenyamanan bagi mahasiswa dalam mengikuti
proses pembelajaran di Fakultas Kedokteran.
2. Menanamkan kesadaran untuk menerapkan pembelajaran secara mandiri
dalam memahami ilmu kedokteran.
3. Mengenalkan dasar-dasar ilmu kedokteran agar mahasiswa mampu memahami
dan mengaplikasikan keilmuwannya dalam semua bidang ilmu kesehatan dan
kedokteran dan masalah kesehatan.
4. Memahami pentingnya arti penerapan metode Problem-Based Learning
(PBL), terutama dalam diskusi tutorial. Mahasiswa mampu berperan baik
sebagai ketua kelompok diskusi, sekretaris dan anggota kelompok diskusi,
mampu memberikan umpan balik dengan baik dan sopan, memahami peran
tutor dan bersemangat dalam memanfaatkan forum sebagai format
pembelajaran utama. Perangkat yang digunakan dalam diskusi tutorial adalah
“The Seven Jumps”, yakni tujuh langkah dalam memahami dan belajar
berdasarkan masalah.
5. Memahami dasar-dasar komunikasi dalam dunia kedokteran, memahami
dasar-dasar komunikasi interpersonal seperti mendengarkan pasien secara
aktif dan mengetahui sisi psikologis dalam komunikasi.
6. Mendemonstrasikan keterampilan belajar dan mampu memilih metode belajar
yang tepat sesuai dengan karakteristik individu.
7. Mengetahui orientasi dan tujuan akhir pendidikan dokter serta karir sesuai
2
area kompetensi.

KOMPONEN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

A. AREA 1: Profesionalitas yang Luhur


1. Profesional yang Luhur.
1.1. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan
nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, etika, disiplin, hukum dan sosial budaya.
1.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa)
 Bersikap dan berperilaku yang Berke-Tuhan-an dalam praktik
kedokteran.
 Bersikap bahwa yang dilakukan dalam praktik kedokteran merupakan
upaya optimal.
2. Bermoral, beretika dan berdisiplin
 Bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang luhur
dalam praktik kedokteran.
 Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik
kedokteran Indonesia.
 Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi pada
pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
 Bersikap disiplin dalam menjalankan praktik kedokteran dan
bermasyarakat.
3. Sadar dan taat hukum
 Mengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan kedokteran dan
memberikan saran mengenai cara pemecahannya.
 Menyadari tanggung jawab dokter dalam hukum dan ketertiban
masyarakat.
 Taat terhadap perundang undangan dan aturan yang berlaku.
 Membantu penegakan hukum serta keadilan.
4. Berwawasan sosial budaya
 Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani.
 Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia,
gender, etnis, difabilitas dan sosial-budaya-ekonomi dalam menjalankan
praktik kedokteran dan bermasyarakat.
 Menghargai dan melindungi kelompok rentan.
 Menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang
berkembang di masyarakat multikultur.
5. Berperilaku profesional
 Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional

3
 Bersikap dan berbudaya menolong
 Mengutamakan kepentingan pasien
 Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistem
kesehatan nasional dan global

2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri


2.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan,
mengatasi masalah profesionalitas, mengembangkan diri, mengikuti
penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta
mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.
2.2. Lulusan Dokter Mampu:
1. Menerapkan mawas diri
 Mengendalikan dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial
dan budaya diri sendiri
 Tanggap terhadap tantangan profesional
 Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang
lebih mampu
 Menerima dan merespons positif umpan balik dari pihak lain untuk
pengembangan diri.
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
 Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan
belajar untuk mengatasi kelemahan
 Berperan aktif dalam upaya pengembangan profesi
3. Mengembangkan pengetahuan baru
 Melakukan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan masalah kesehatan
pada individu, keluarga dan masyarakat serta mendiseminasi hasilnya.

3. Komunikasi Efektif
3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan
pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi
lain.
3.2. Lulusan dokter mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
 Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
 Berempati secara verbal dan nonverbal.
 Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat
dimengerti.
 Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan
secara holistik dan komprehensif.
4
 Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita
buruk, informed consent) dan melakukan konseling dengan cara yang
santun, baik dan benar.
 Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan
spiritual pasien dan keluarga.
2. Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain)
 Melakukan tatalaksana konsultasi dan rujukan yang baik dan benar
 Membangun komunikasi interprofesional dalam pelayanan kesehatan.
 Memberikan informasi yang sebenarnya dan relevan kepada penegak
hukum, perusahaan asuransi kesehatan, media massa dan pihak lainnya
jika diperlukan.
 Mempresentasikan informasi ilmiah secara efektif.
3. Berkomunikasi dengan masyarakat
 Melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi masalah kesehatan dan memecahkannya bersama-
sama.
 Melakukan advokasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
4. Pengelolaan Informasi
4.1 Kompetensi Inti
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan dalam praktik kedokteran.
4.2 Lulusan dokter mampu
1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
 Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
 Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk
dapat belajar sepanjang hayat.
2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada
profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
 Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi
informasi dalam bidang kesehatan.

B. AREA 5: Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran


5.1 Kompetensi inti
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu
kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang
optimum.
5.2. Lulusan kedokteran mampu
1. Menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik dan

5
ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran pencegahan/kedokteran komunitas
yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan kesehatan secara holistik
dan komprehensif
2. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
kedokteran pencegahan/kedokteran komunitas yang berhubungan dengan
promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
3. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran
pencegahan/kedokteran komunitas yang berhubungan dengan prevensi
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
4. Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk
menegakkan diagnosis.
5. Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan pelaksanaan masalah
kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis dan patofisiologi
6. Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu
biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan
masyarakat/kedokteran pencegahan/kedokteran komunitas yang
berhubungan dengan prevensi masalah kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat.
7. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/ kedokteran
pencegahan/ kedokteran komunitas yang berhubungan dengan rehabilitasi
medik masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
8. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/ kedokteran pencegahan
/kedokteran komunitas yang berhubungan, kepentingan hukum dan
peradilan.
9. Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien, bukti ilmiah
kedokteran dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan
untuk mengambil keputusan.

BENTUK AKTIVITAS BELAJAR


Bentuk aktivitas belajar dalam blok ini meliputi :
1. Belajar mandiri
2. Diskusi tutorial
3. Kuliah
4. Praktikum
5. Diskusi pleno
6. Konsultasi pakar

Ad 1. Belajar mandiri
 Format belajar mandiri merupakan 50% dari seluruh waktu belajar.
6
(waktu belajar seminggu adalah 45 jam).
 Belajar mandiri adalah format utama dalam PBL, dimana mahasiswa
diarahkan untuk memiliki pengalaman belajar bermakna dengan
memahami, menguraikan, mengaitkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga mahasiswa
memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat.

Ad 2. Diskusi tutorial
 Tujuan aktivitas ini adalah untuk merangsang semua mahasiswa agar
selalu antusias mencari jawaban terhadap masalah yang dihadapi. Jawaban
terhadap masalah didapatkan melalui proses diskusi dan belajar mandiri.
Dengan belajar mandiri secara aktif maka mahasiswa akan menggunakan
semua sumber belajar yang ada.
 Diskusi tutorial dibimbing oleh seorang tutor.
 Diskusi membahas tentang skenario atau masalah yang telah ditetapkan
 Blok ini terdiri dari satu skenario yang didiskusikan selama 1 minggu.
 Diskusi tutorial dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu, masing-
masing selama 2 x 2 jam dengan menjalankan prinsip tujuh langkah/the
seven jumps (lihat tabel The Seven Jumps).
 Diskusi tutorial pertama dalam tiap skenario menjalankan langkah 1-5,
selanjutnya pada diskusi tutorial kedua menyelesaikan langkah 6 dan 7.

Ad 3. Kuliah
 Tujuan kuliah untuk memberikan dasar pemahaman, integrasi pengetahuan
dan bersifat sebagai pengayaan ilmu bagi mahasiswa.
 Diberikan sesuai jadwal dengan durasi 2X50 menit
Tabel 1. Daftar Kuliah Blok 1
No Topik Kuliah Bagian Narasumber
Proses adaptasi, metode belajar dan Prof. Dr. dr. Dessy
1 manajemen waktu untuk pembelajaran Neurologi Rakhmawati
di FK Unsyiah Emril, Sp. S(K)
Peran dan profesionalisme Dokter,
Komunikasi Interpersonal dan Etika.
- Komunikasi dokter dengan pasien
dan keluarga, dokter dengan sesama Dr. dr. Syahrul,
2 Neurologi
tenaga kesehatan lainnya serta Sp.S (K)
dokter dengan masyarakat umum
- Dasar-dasar etika kedokteran
- Profesionalisme dokter
3. Speed reading dan Mind Mapping Biokimia Dr. Sofia, M.Sc
- Faktor penghambat dalam speed
reading
- Prinsip dasar scanning, skimming

7
dan pemahaman
- Konsep dan strategi mind mapping
Dasar-dasar Anatomi :
- Peran Anatomi sebagai dasar Ilmu
Kedokteran dr. Muhammad
4. - Metode pembelajaran efektif untuk Anatomi Mizfaruddin, M.
Anatomi Kes., Sp.S
- Anatomi Topografi dan Embriologi
Anatomi
Dasar-dasar Biologi Kedokteran
- Overview dan penyamaan konsep
sel
Drs. Zulfitri, M.
6. - Metode pembelajaran efektif untuk Biologi
Biomed
Biologi Kedokteran
- Sel sebagai dasar perkembangan
Ilmu Kedokteran dan aplikasinya
Dasar-dasar Histologi
- Peran Histologi sebagai dasar Ilmu
Kedokteran
dr. Mirfandi
6. - Metode pembelajaran efektif untuk Histologi
Amirsyah, M.Si
Histologi
- Jaringan Dasar: Epitel dan jaringan
ikat
Dasar-dasar Fisiologi
- Peran Fisiologi sebagai dasar Ilmu
Kedokteran Dr. dr. Nirwana L.
7. Fisiologi
- Metode pembelajaran efektif untuk Sary, M.Kes
Fisiologi
- Dasar-dasar Homeostasis
Dasar-dasar Biokimia
- Peran Biokimia sebagai dasar Ilmu
dr. Siti hajar,
Kedokteran
M.Kes,
8. - Metode pembelajaran efektif untuk Biokimia
M.Ked(Oph),
Biokimia
Sp.M
- Metabolisme tubuh pada seluruh
aspek kehidupan manusia
Dasar-dasar Mikrobiologi
- Peran Mikrobiologi sebagai dasar
Ilmu Kedokteran
9. - Metode pembelajaran efektif untuk Mikrobiologi Dr. Mudatsir, M.Si
Mikrobiologi
- Pertumbuhan mikroba dan kaitannya
dengan patogenisitas
10. Dasar-dasar Parasitologi Parasitologi Dra. Tjut Mariam
- Peran Parasitologi sebagai dasar Zanaria, M.S
Ilmu Kedokteran
- Metode pembelajaran efektif untuk
Parasitologi
8
- Dasar-dasar patogenesis infeksi
parasit
Dasar-dasar Patologi Anatomi
- Peran Patologi Anatomi sebagai
dasar Ilmu Kedokteran Patologi Dr. dr. Reno
11.
- Metode pembelajaran efektif untuk Anatomi Kamarlis, Sp.PA
Patologi Anatomi
- Pohon ilmu Patologi Anatomi
Dasar-dasar Farmakologi
- Peran Farmakologi sebagai dasar
Ilmu Kedokteran Prof. Dr. Kartini
12. - Metode pembelajaran efektif untuk Farmakologi Hasballah, MS,
Farmakologi Apt.
- Konsep dasar farmakokinetik dan
farmakodinamik

Ad 4. Praktikum
 Tujuan praktikum adalah memberikan pengetahuan yang menunjang
pemahaman berbagai topik dalam blok ini dan membekali mahasiswa
dengan keterampilan.
 Sebagai syarat mengikuti ujian akhir blok
 Diberikan sesuai jadwal.
Tabel.2. Daftar Praktikum Blok 1
No Praktikum Durasi Lokasi Penanggung Jawab
Praktikum Digital Literacy 2x50 Ruang kuliah Dr. dr. Budiyanti, Sp.
1.
menit virtual P
Praktikum The Seven Jump
2x50 Ruang kuliah Prof. Dr. dr. Dessy
2. 1 (Demonstrasi dan
menit virtual Emril, Sp. S(K)
Simulasi Tutorial)
Praktikum The Seven Jump 2x50 Ruang kuliah Suryawati, S.Si,
3.
2 menit virtual M.Sc, Apt
Praktikum The Seven Jump 2x50 Ruang kuliah
4. Sakdiah, M.Sc
3 menit virtual
Praktikum Membaca Cepat 2x50 Ruang kuliah
5. Dr.Sofia, S.Si, M.Sc
(Speed Reading) 1 menit virtual
Praktikum Membaca Cepat 2x50 Ruang kuliah Ratna Idayati, S.Si,
6.
(Speed Reading) 2 menit virtual MT
Praktikum Anatomi
2x50 Ruang kuliah
7. Topografi, Embriologi, dan Kodik Anatomi
menit virtual
Osteologi
Praktikum Biologi: Sel dan 2x50 Ruang kuliah
8. Kodik Biologi
organelnya menit virtual
Praktikum Fisiologi: 2x50 Ruang kuliah
9. Kodik Fisiologi
Transpor Membran menit virtual
10. Praktikum Biokimia: 2x50 Ruang kuliah Kodik Biokimia
Identifikasi Senyawa menit virtual
9
Organik
Praktikum Mikrobiologi: 2x50 Ruang kuliah
11. Kodik Mikrobiologi
Hand Hygiene menit virtual
Praktikum Parasitologi:
2x50 Ruang kuliah
12. Preparasi sampel dan Kodik Parasitologi
menit virtual
spesimen
Praktikum Patologi
2x50 Ruang kuliah Kodik Patologi
13. Anatomi: Introduksi
menit virtual Anatomi
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Farmakologi:
2x50 Ruang kuliah
14. Pengenalan bentuk sediaan Kodik Farmakologi
menit virtual
dan rute pemberian obat
Praktikum Histologi: 2x50 Ruang kuliah Kodik Anatomi dan
15.
Epitel dan jaringan ikat menit virtual Histologi

Ad 5. Diskusi Pleno
 Pada kegiatan pleno mahasiswa diperkenalkan tata cara, tujuan serta
output yang diharapkan dari kegiatan pleno. Kegiatan ini akan
dilaksanakan secara rutin pada setiap skenario yang ada di tiap blok.

Nilai akhir terdiri atas :


1. Nilai Proses (40%), terdiri atas:
 Tutorial (40%):
a. Kehadiran (20%)
b. Pengetahuan (50%)
c. Sikap (30%)
 Praktikum (60%)
Nilai praktikum akan diberikan sesuai dengan matriks penilaian
praktikum.
2. Nilai Ujian Kognitif (60%)

10
Kegalauan Q

Mahasiswi Q adalah mahasiswi fakultas kedokteran semester pertama.


Sebelumnya dia bersekolah di salah satu SMA terfavorit di Aceh dan selalu
memperoleh juara. Q sangat bersemangat berkuliah di fakultas kedokteran yang
Skenario
merupakan1 impiannya sejak dulu. Q memiliki segudang prestasi yang berkaitan
dengan olahraga. Dari minggu-minggu awal perkuliahan, dia dibagi dalam
kelompok kelas kecil yang beranggotakan 10 mahasiswa untuk kegiatan tutorial
dan skill lab dengan metode belajar problem based learning (PBL). Metode
belajar ini merupakan pengalaman baru bagi Q dimana dia harus mempunyai
kemampuan berdiskusi yang baik dan dituntut untuk belajar secara mandiri.
Beberapa hari sebelum diskusi tutorial, Q sudah mencari referensi untuk
diskusi tetapi pada saat tutorial berlangsung, informasi yang didapatkan Q secara
mandiri tidak sesuai dengan informasi teman-temannya sehingga learning
objectives (LO) nya tidak tercapai dan Q diberi masukan oleh tutor agar memilih
bahan bacaan yang sesuai.
Q sangat antusias mengikuti kegiatan di skill lab karena pada kegiatan ini Q
merasa sudah mulai berlatih bagaimana bersikap dan bertindak sebagai dokter.
Selain kegiatan di atas, di FK juga ada banyak praktikum. Sebelum praktikum,
mahasiswa harus mempersiapkan workplan, belajar mandiri untuk pretest serta
menyiapkan laporan praktikum setelah selesai praktikum.
Selama mulai kuliah di FK, Q kesulitan untuk menyesuaikan jadwal
belajarnya dengan hobinya berolahraga sehingga Q sudah jarang latihan. Dia
bingung harus memprioritaskan yang mana sehingga dia kesulitan membagi
waktu. Q sangat tertekan karena merasa bahwa dia tidak cocok kuliah di FK dan
tidak bisa melakukan hobinya lagi selama kuliah.
1. Bagaimana metode belajar PBL dan cara menjalani perkuliahan yang 11
efektif?
2. Bagaimana persiapan yang harus dilakukan agar diskusi tutorial dapat
mencapai LO?
3. Bagaimana cara membagi waktu dengan baik?
THE SEVEN JUMPS
No Langkah Uraian

1 Identifikasi Agar memahami masalah, mahasiswa perlu berusaha


istilah/konsep mencari istilah-istilah dan konsep yang belum jelas atau
asing dari skenario kemudian menjelaskannya untuk
menyamakan persepsi
2 Identifikasi Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan masalah
masalah tambahan dalam skenario
3 Analisa masalah Brainstorming yaitu curah pendapat dengan menggali
masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan
menggunakan pengetahuan yang mereka kuasai
sebelumnya(prior knowledge)
4 Strukturisasi Berdasarkan langkah 2 dan 3 mahasiswa
mengelompokkan masalah-masalah dan konsep lalu
membentuk pola/skema yang sistematis dan terangkai
secara logis
5 Identifikasi tujuanMerumuskan hal-hal yang perlu dipelajari lebih lanjut
belajar secara mandiri (tutor harus memastikan tujuan belajar
yang dipilih mahasiswa minimal sama dengan daftar
learning objective yang telah ditetapkan kurikulum)
MASA BELAJAR Perpustakaan, diskusi kelompok kecil, kuliah,
MANDIRI internet, konsultasi pakar dan sebagainya.
12
6 Presentasi hasilMelaporkan hasil belajar mandiri/temuan informasi
belajar mandiri terkait dengan tujuan belajar yang dirumuskan bersama
di langkah 5
7 Sintesis Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh

Panduan Belajar pada Blok I


Selama blok ini berlangsung, mahasiswa diharapkan menerapkan prinsip-
prinsip utama dari PBL atau belajar berdasarkan masalah, yang secara singkat
berarti:
1. Belajar adalah proses menyusun pengetahuan supaya menjadi suatu
bangunan pengetahuan yang terstruktur
Artinya mahasiswa harus berperan aktif dalam menyusun bangunan
pengetahuan dalam otaknya. Seperti juga komputer yang amat canggih, otak harus
diprogram agar mampu mengingat, mengaitkan serta memproses informasi yang
masuk. Pengetahuan-pengetahuan baru adalah seperti batu bata yang disusun,
harus dikaitkan dengan batu bata sebelumnya, tidak mengambang sendirian,
sehingga akhirnya menjadi sebuah bangunan yang utuh. Maka cara belajar yang
tepat adalah mengaitkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lama
yang telah mahasiwa ketahui sebelumnya. Misalnya jika kita diberi sebuah nomor
PIN dan harus mengingat urutan angkanya, yakni 1-7-0-8-1-9-4-5. Cara yang
paling mudah untuk mengingatnya adalah melihatnya sebagai tanggal Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia (yang tentu saja Anda telah pernah
mengingatnya). Dengan kata lain, mahasiswa diharapkan memahami pelajaran,
bukan menghafalnya.
2. Belajar adalah proses yang diarahkan oleh diri mahasiswa sendiri
Mahasiswa diharapkan berperan aktif dalam merencanakan, mengawasi dan
mengevaluasi proses belajarnya sendiri. Mahasiswa bertanggung jawab penuh
atas semua proses tersebut. Apa yang ingin mereka pelajari akan mereka tentukan

13
sendiri. Merekalah pemburu ilmu, bukan anak kecil yang disuapi ilmu. Dalam
diskusi, praktikum dan semua format aktivitas belajar, mahasiswalah yang
memilih mana yang perlu mereka pelajari dan memasukkannya dalam memori
otak mereka.
3. Belajar adalah proses kerjasama dengan orang lain
Mereka diharapkan terus menerus berinteraksi secara positif dengan orang
lain, karena profesi dokter adalah profesi yang menuntut kerjasama dengan orang
lain. Terutama dalam aktivitas diskusi tutorial, pendekatan interaktif yang saling
menguntungkan akan membuat mahasiswa mudah menyusun pengetahuan dalam
benak mereka dan membuat pemahaman mereka lebih mendalam. Tidak cukup
hanya mengetahui, tetapi memahami,selanjutya mungkin tidak cukup hanya
memahami tetapi menerapkannya. Mungkin lebih jauh dari itu, mereka akan
mampu menganalisa dan memberi penilaian atas pelaksanaan pengetahuan
tersebut. Bayangkan betapa luar biasanya hasil yang akan mereka dapat dari
belajar bersama orang lain, dibandingkan belajar sendirian.

Cara Berdiskusi dalam Diskusi Tutorial


Tujuan dari diskusi tutorial adalah untuk meningkatkan pemahaman para
anggotanya terhadap pertanyaan tertentu atau problem tertentu dan untuk
memformulasi sebuah pendapat tentang hal itu. Di samping itu sebuah diskusi
harus menyenangkan dan memotivasi kelompok untuk mencapai sebuah
kesepakatan.Untuk itu diperlukan ketrampilan khusus yang disebut “Keterampilan
Mengelola Kelompok” (Group Management Skills).
Berikut ini akan dipaparkan sebagian dari skills tersebut dan anda dapat berlatih
dengan petunjuk berikut:

Instruksi Pra Diskusi


Petunjuk berikut amat penting untuk melakukan sebuah introduksi yang baik.
Langkah dan pertanyaan yang baik adalah:
A. Ketahui siapa anggota kelompok diskusi
1. Siapa nama-nama anggota kelompok? dari mana mereka berasal?
2. Apakah Anda sudah saling mengenal? Jika belum, maka saling
berkenalanlah satu sama lain.
B. Kesepakatan Prosedur Diskusi
1. Buatlah kesepakatan berapa lama diskusi akan dilakukan (dua jam)
Dalam diskusi ada lima peran yang dimainkan, yaitu pemimpin diskusi
(chairman/leader), penulis(scriber), pembuat rangkuman (asisten
penulis/co-scriber) dan pengamat (observer). Semua posisi ini digilirkan
sehingga setiap anggota kelompok pernah berperan menjadi Pemimpin

14
diskusi. Kalau perlu, buatlah urutan nama pemeran peranan-peranan itu.
2. Sepakati perilaku setiap anggota diskusi:
 Konsentrasi penuh terhadap jalannya diskusi.
 Tidak boleh mendominasi diskusi.
 Melakukan proses mendengarkan secara aktif.
 Selalu mendahulukan feedback positif (pujian) daripada saran.
 Tidak diperkenankan memberi kritik menjatuhkan.

C. Protokol Diskusi
1. Tutor dan peserta saling memperkenalkan diri secara singkat.
2. Tutor memberikan pengarahan selintas tentang The seven jumps
3. Membuat kesepakatan bersama misalnya bahwa setiap orang akan
berusaha aktif dan berkontribusi pada jalannya diskusi (termasuk
scriber/penulis), tidak mendominasi, tidak pula diam saja, pimpinan harus
memberikan kesempatan pada tiap orang, tidak boleh membacakan
buku/bahan lainnya dalam diskusi tapi harus menyampaikan intisari yang
dipahami, menyebutkan sumber belajar, tidak makan-minum selama
diskusi, mensilentkan handphone, dll
4. Kelompok memilih Chairman/pimpinan diskusi
5. Pimpinan diskusi membuka diskusi, lalu meminta salah seorang lainnya
untuk menjadi penulis (scriber) di papan tulis dan seorang lagi sebagai
pembuat rangkuman (co-scriber) di executive summary.
6. Pimpinan mengarahkan anggota diskusi untuk membaca atau melihat
skenario masalah dengan memilih salah satu cara:
 Membaca dalam hati
 Salah seorang anggota membacanya dengan keras
 Memperagakan skenario dengan teman yang lain ( jika skenario
berbentuk dialog)
7. Pimpinan mengajak kelompok untuk memperagakan the seven Jumps
mulai langkah 1 sampai langkah 5 selesai.
8. Sepuluh menit sebelum waktu diskusi selesai, tutor menghentikan diskusi,
memimpin fase refleksi, dimana tutor menyatakan pendapatnya tentang
jalannya diskusi hari ini: mencapai learning objective atau belum.
9. Tutor meminta pimpinan untuk memberikan pendapat tentang apa yang
telah ia lakukan dengan baik sebagai pimpinan diskusi dan apa yang dapat
ia lakukan dengan lebih baik lagi
10. Tutor meminta scriber untuk memberi pendapat tentang apa yang telah ia
lakukan dengan baik sebagai penulis dan apa yang dapat ia lakukan
dengan lebih baik lagi.
11. Tutor meminta observer untuk memberi pendapat tentang:
 Apa yang telah pemimpin dan scriber lakukan dengan baik
 Apa yang dapat pemimpin lakukan dengan lebih baik lagi (saran)
15
12. Tutor memberi tanggapan untuk setiap peran yang dimainkan.
13. Gilirkan pimpinan diskusi pada mahasiswa berikutnya, sehingga setiap
orang pernah menjadi leader, scriber dan co-scriber.

Syarat, Tugas dan Peran tTtor


Karakteristik Pribadi Tutor
1. Sabar
2. Rendah hati
3. Bersahabat
4. Ramah/mampu berempati
5. Sensitif dan responsif
6. Fleksibel
7. Tepat waktu dan bertanggung jawab
 
Syarat Keterampilan Pokok Tutor
A. Keterampilan merangkum
B. Keterampilan bertanya
  

A. Keterampilan Merangkum
Diskusi dalam tutorial seringkali membingungkan karena di dalamnya
terjadi pertukaran fakta, pikiran dan pendapat yang sangat cepat. Kondisi
mahasiswa saat berdiskusi tentu berbeda-beda. Ada yang sibuk dengan
pendapatnya sendiri, ada yang pikirannya berkelana ke tempat lain, dan ada pula
yang mudah lelah beradu argumen. Keadaan seperti ini membuat mahasiswa sulit
mengambil kesimpulan atau merangkum hasil diskusi mereka.

Manfaat rangkuman diskusi


1. Rangkuman merupakan refleksi diskusi, mahasiswa memiliki kesempatan
untuk memikirkannya lagi.
2. Rangkuman berguna untuk mengulang kembali apa yang telah dibicarakan
dan menata alur informasi. Anggota yang tadinya tidak memperhatikan
diskusi dapat kembali mengikuti inti diskusi.
3. Rangkuman memacu anggota karena mereka mendapatkan sesuatu atas
kontribusinya.
4. Rangkuman memotivasi mahasiswa untuk meneruskan diskusi dan
meningkatkan partisipasinya dalam diskusi.
5. Rangkuman memberikan struktur pada tahap-tahap diskusi.
6. Rangkuman memberi kesempatan bagi anggota untuk meneliti kembali
apa yang telah ia nyatakan, dapat memperbaiki pernyataannya, atau
menambahkan.
7. Rangkuman memberi kesempatan untuk melihat apakah semua hal telah
16
dibicarakan.

Hasil rangkuman yang baik


1. Ringkas
2. Berisi semua aspek penting
3. Mewakili semua pendapat

B. Keterampilan Bertanya
1. Bertanya merupakan alat yang paling penting bagi tutor untuk memacu
dan melancarkan proses belajar mahasiswa.
2. Tujuan tutor bertanya adalah untuk membantu mahasiswa dalam
mengatasi atau menyelesaikan tugasnya, bukan untuk mempersulit
mahasiswa atau untuk menunjukkan kepandaian tutor.

Manfaat bertanya
1. Untuk mencairkan suasana yang kaku/ice breaking.
2. Pengetahuan sebelumnya.
3. Memacu pemikiran kembali jika diskusi hanya mencapai pemecahan yang
terlalu superfisial/tidak kepada sumber masalah.
4. Meneliti kembali definisi, konsep atau pemahaman yang dicapai semua
mahasiswa: sudah sama atau belum.
5. Menunjukkan bahwa suatu masalah kadang lebih kompleks dari yang
tampak.
6. Menggali asumsi/implikasi yang belum muncul dalam diskusi.
 
Refleksi Tutor : “Apakah pertanyaan saya sudah baik?”
Ciri pertanyaan yang buruk :
1. Pertanyaan tertutup, jawaban hanya “Ya” dan “Tidak”
2. Pertanyaan yang menjurus. “Alkohol dapat menyebabkan hepatitis,
bukan?”
3. Pertanyaan yang memaksakan, membatasi kemungkinan
jawaban.“Mengenai kampanye anti AIDS, Anda setuju dengan adanya
lokalisasi atau tidak?”
4. Pertanyaan kompleks. Menuntut jawaban yang terlalu kompleks. “Apa
yang dilakukan UNICEF dalam menyelamatkan anak-anak?”
5. Pertanyaan menyalahkan. “Apakah kamu sudah berhenti merokok?”
 
Ciri pertanyaan yang baik
1. Jelas dan mudah dipahami
2. Tidak bermakna ganda, hanya mengandung satu makna
3. Memberi jeda waktu untuk memikirkan jawaban.
4. Tidak dijawab sendiri oleh penanya, tapi disalurkan kepada anggota
17
kelompok yang lain jika yang ditanya tak mampu menjawab.
5. Sesuai dengan tingkat pemahaman kelompok, tidak terlalu kompleks.
6. Pertanyaan terbuka, bukan tertutup.

Tugas Tutor
Dalam pelaksanaan tugasnya, tutor memiliki tugas-tugas, yaitu:
1. Tugas pra aktif
2. Tugas interaktif
3. Tugas pasca aktif

1. Tugas pra aktif : Mendorong dan mengembangkan proses belajar


a. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang skenario.
b. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh penyusun
kurikulum.
c. Tutor berusaha untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
pengetahuan yang sudah dimiliki mahasiswa.
d. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa, yaitu konsep yang
berkembang dalam diskusi, termasuk kemungkinan konflik di dalamnya.

e. Tutor memfasilitasi proses belajar mahasiswa, antara lain dengan


mengajukan pertanyaan, menggunakan analogi dan metafora.
f. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan mahasiswa dan
kemungkinan munculnya pemecahan masalah (dalam kerangka PBL).
g. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan sintesis temuan-temuan
yang bersifat superfisial/solusi permukaan saja.
h. Tutor menyadari diri sendiri, apakah ia menghambat atau mampu
mendorong proses kognitif mahasiswa?
i. Tutor mengevaluasi secara teratur, apakah para mahasiswa puas dengan
proses diskusi, kemudian memberi saran untuk perbaikan.
2. Tugas Interaktif: Mengembangkan dan Menjaga Kerjasama Mahasiswa
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka
dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok.
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif.
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok.
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa (yang dominan,
pasif, mengganggu temannya, dan sebagainya) dan sekaligus
memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses
kerjasama yang sedang berjalan.
f. Tutor memperhatikan efisiensi waktu.
g. Tutor mencatat kehadiran mahasiswa.
h. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang” mahasiswa dalam hal
18
penalaran, evaluasi kritis terhadap ide yang muncul, dan hipotesis.
i. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan proses belajar yang
bersifat student-directed learning.
j. Tutor memberi tanggapan, menciptakan iklim belajar yang nyaman,
melakukan klarifikasi konsep dan proses.
k. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap tujuan
pembelajaran.
l. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan sekretaris kelompok.
m. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi terhadap kerjasama
yang sedang berlangsung.
n. Tutor mendiganosis proses belajar, mendorong perubahan konseptual.
o. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong elaborasi gagasan.
p. Tutor menjaga proses tetap berlangsung secara dinamik.
q. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi kemajuan kelompok.
3. Tugas pasca aktif : sebagai penghubung antara mahasiswa dan dosen/
institusi
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari narasumber/konsultan.
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang mutu tugas yang
dilaksanakannya sesuai dengan penuntun mahasiswa.
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode blok berlangsung.

Peran Tutor
Dalam proses pembelajaran pada sistem PBL ini, tutor memiliki peran
sebagai fasilitator, sebagai pendengar, sebagai profesional, sebagai pencatat dan
sebagai evaluator.

1. Tutor sebagai fasilitator 


a. Tutor bukanlah tutor; tugasnya membantu mahasiswa, bukan menuntut
mahasiswa.
b. Tutor bekerja sama dengan mahasiswa (sebagai mitra pembelajaran),
bukan sebagai pemberi kuliah, menanamkan semangat kerjasama dalam
belajar.
c. Tutor memberi ilustrasi atau contoh tentang konsep.
d. Tutor memimpin dan mengarahkan mahasiswa agar mereka mencari dan
menemukan informasi secara independen.
e. Tutor membantu mahasiswa untuk bertanggung jawab atas proses
pembelajaran mahasiswa secara aktif.
f. Tutor menyediakan waktu untuk adanya proses umpan balik.
g. Tutor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
h. Tutor memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasikan
pokok bahasan.
i. Tutor mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan
19
pengetahuan (horizontal dan vertikal).
2. Tutor sebagai pendengar
a. Tutor mencermati tujuan belajar mahasiswa yang muncul dalam diskusi.
b. Tutor membantu mahasiswa menggali pengetahuan yang telah mereka
dapatkan.
c. Tutor memberi umpan balik secukupnya berdasarkan materi yang sedang
dibahas. 
3. Tutor sebagai profesi
a. Tutor memperlihatkan sikap profesional kepada mahasiswa.
b. Tutor menjaga informasi personal dan akademik tentang rahasia
mahasiswa.
c. Tutor selalu berdiskusi dengan supervisor dalam mencari umpan balik dan
mencari solusi jika ada masalah pada mahasiswa tertentu.
d. Tutor tidak perlu menjadi pembimbing/konsultan terhadap masalah
pribadi.
e. Tutor harus mencari petunjuk/pengarahan bila ada konflik pribadi di antara
mahasiswa.
f. Tutor harus selalu menjaga hubungan profesional di antara mahasiswa.

4. Tutor sebagai pencatat


a. Informasi tentang mahasiswa harus selalu up to date.
b. Tutor selalu mengikuti prosedur tutorial/the seven jumps.
c. Tutor memberi penilaian terhadap mahasiswa.
5. Tutor sebagai evaluator
a. Tutor menggunakan strategi assessment yang sesuai: sejalan dengan tujuan
pembelajaran dan format yang ada.
b. Tutor memonitor program mahasiswa, ialah memberi umpan balik yang
konstruktif termasuk kinerja para mahasiswa.
c. Tutor memberi refleksi keefektifan pembelajaran.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Tutor di Ruang Tutorial


1. Jangan meninggalkan ruangan sebelum tutorial selesai.
2. Jangan melakukan interupsi.
3. Ajukan pertanyaan yang menantang.
4. Jagalah agar mahasiswa tetap aktif, perhatikan bahasa tubuh mereka.
5. Jika berhalangan hadir, mohon menghubungi koordinator PBL paling
lambat satu hari sebelum tutorial dilaksanakan.

Kiat Memimpin Diskusi Tutorial


1. Mulai dengan feedback yang positif (pujian). Pujian akan lebih membantu
seseorang untuk melihat apa yang telah ia lakukan dengan baik. Misalkan
“Saya lihat pemimpin diskusi hari ini sangat baik dalam menghangatkan
20
suasana dan memberi waktu bagi tiap orang untuk memberikan pendapat.”
2. Pujian dan kritik harus spesifik pada perilaku, bukan pada individu.
Misalkan “Saya suka cara Anda mengaktifkan anggota yang tadinya diam
saja”. Contoh pujian yang tidak spesifik “Saya suka gaya Anda” kritik yang
tidak spesifik:”Saya kurang suka pada penampilan Anda hari ini”.
3. Jika ada hal yang kurang dari mahasiswa, sampaikan setelah pujian. “Apa
yang Anda rasa dapat Anda lakukan dengan lebih baik daripada tadi?” atau
”Apa yang Anda rasa dapat Anda perbaiki menjadi lebih baik lagi?”
Usahakan tidak menggunakan kata ”tapi” ataupun ”jangan”. Selalu cek
apakah penerima pujian/kritik ia sudah mengerti tentang hal yang Anda
sampaikan “Apakah Anda sudah mengerti, Dik?” atau “Apakah maksud
Adik adalah...”

Peran Mahasiswa dalam Diskusi Tutorial


Peran Pimpinan Diskusi (leader)
1. Duduk di sisi terbaik di mana ia dapat melihat semua anggota diskusi dan
papan tulis.
2. Membuka diskusi.
3. Menjaga kontak mata dan mampu menghangatkan suasana
4. Mengatur jalannya diskusi sesuai dengan the seven jumps.
5. Mengatur giliran mengungkapkan pendapat.
6. Berusaha mengajak teman yang belum memberikan pendapat untuk bicara.
7. Ikut memberi pendapatnya sendiri dalam diskusi dan mengajak penulis
untuk memberi pendapatnya juga.
8. Mengendalikan teman yang terlalu banyak bicara/mendominasi.
9. Menengahi perbedaan pendapat tentang topik diskusi.
10. Tidak mendominasi diskusi dengan pendapatnya sendiri.
11. Selalu menanyakan kesepakatan pendapat tentang apa yang ditulis di
papan tulis.
12. Menyederhanakan pernyataan dengan kalimat yang lebih mudah untuk
dipahami.
13. Membantu penulis membuat pernyataan tertulis di papan tulis dan meneliti
apakah semua pendapat sudah tertulis di papan tulis.
14. Bertanggung jawab atas isi rangkuman/executive summary.
15. Membuat kesimpulan dan menutup diskusi 10 menit sebelum waktu
diskusi berakhir supaya ada waktu untuk refleksi.
 
Peran Penulis (Scriber)
1. Menulis pendapat yang telah disepakati bersama di papan tulis dan di
catatan kelompok.
2. Ikut serta memberi pendapat dalam diskusi.
3. Tidak menulis apa yang belum disepakati dalam diskusi.
21
 
Peran Pembuat Rangkuman (Co-scriber)
1. Membantu penulis untuk membuat rangkuman tertulis di executive
summary
2. Ikut memberikan pendapat dalam diskusi.

Memilih Literatur Pendukung Argumen Dalam Diskusi Tutorial


Pada langkah ke-6 diskusi tutorial Anda harus mengemukakan hasil belajar
Anda. Tentu saja Anda ingin agar pendapat Anda didukung oleh literatur yang
tepat, tidak menggunakan sumber yang kurang valid seperti blog pribadi, blog
dari perusahaan farmasi ataupun situs-situs lain yang malah menyesatkan. Berikut
tips agar literatur pendukung Anda menjadi argumen yang kokoh selama diskusi
(dan Anda pasti tampak lebih ‘cool’......)
Studi literatur dalam mencari sumber belajar adalah wajib hukumnya,
karena dari sanalah pemikiran ilmiah dalam dunia kedokteran dikemukakan
berdasarkan bukti yang shahih (evidence-based medicine). Referensi yang paling
sahih adalah jurnal ilmiah (scientific journal), baru setelah itu bisa proceedings
conference, scientific report, buku dan terbitan lain.
Ketinggian derajat sebuah jurnal ilmiah biasanya ditentukan oleh suatu nilai
yang disebut dengan impact factor (IF). Impact factor ditentukan dari jumlah
rujukan (citation) ke paper di jurnal ilmiah tersebut. Di beberapa bidang ilmu,
jurnal-jurnal yang sangat tinggi impact factor-nya biasanya diterbitkan oleh
asosiasi ilmiah yang berumur tua dan disegani. Misalnya di bidang kedokteran,
jurnal seperti The Lancet memiliki impact factor tinggi. Selain itu ada juga jurnal
ilmiah yang diterbitkan oleh penerbit seperti Elsevier, Kluwer Academic, dsb.
Paper yang ada di jurnal ilmiah terkadang dari paper submission langsung
(pengiriman makalah) atau sering juga dari selected paper (makalah pilihan) dari
sebuah International Conference.

22
Berhati-hatilah dalam memilih literatur. Ada jenis jurnal yang kebenarannya
belum tentu dapat disimpulkan seketika karena masih membutuhkan penelitian
lebih lanjut, misalkan artikel di jurnal yang masih dalam bentuk RCT
(Randomized Controlled Trials), Cohort Studies ataupun baru berupa pendapat
ahli (background information). Pilihlah jurnal yang berupa ulasan sistematik
tentang berbagai artikel sebelumnya, atau berupa CAT (critically-appraised
topics) dan sinopsis artikel. Perhatikan piramida kualitas dari literatur di bawah
ini:
Gambar 1. Piramida Kualitas

Mengungkapkan Pendapat dengan Efektif


Pernahkan Anda terperangkap dalam sebuah diskusi yang terasa amat
membosankan? Ada teman kita yang dengan gaya pamer pengetahuan
mendominasi pembicaraan, adapula yang pasang gaya acuh tak acuh, ada yang
merasa kecewa karena pembicaraannya dipotong seenaknya oleh teman lain, dan
ada lagi yang selalu berputar-putar dalam mengemukakan pendapat, tidak to the
point. Bahkan ada yang sanggup berbohong agar terlihat ‘punya pendapat’.
Segera jadikan hal-hal negatif tersebut menjadi saran positif bagi pembentukan

pribadi kita. Jangan hanya menggerutu, tapi ubahlah diri kita agar tidak
membosankan bagi orang lain.
Diskusi merupakan suatu bentuk bertukar pikiran yang teratur dan terarah
baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Beberapa pendapat akan
muncul dalam diskusi. Pendapat merupakan gagasan, pikiran, atau ide tentang
suatu hal (orang atau peristiwa). Jika Anda mengajukan pendapat dalam diskusi,
Anda harus menyertakan argumentasi.Argumentasi adalah pemberian alasan,
23
contoh, dan bukti sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan
sikap. Anda dapat mengemukakan persetujuan atau penolakan terhadap pendapat
orang lain. Akan tetapi, persetujuan dan penolakan tersebut harus bersifat objektif
dan disertai alasan yang logis.

Contoh kalimat persetujuan pendapat:


Saya sependapat dengan pendapat Saudara bahwa motivasi itu berasal dari diri
sendiri dan didukung oleh dorongan orang-orang sekitar. Hal terpenting untuk
memotivasi diri adalah tetap teguh pendirian dan sabar.

Contoh kalimat penolakan pendapat:


Saya kurang sependapat dengan apa yang Anda sampaikan karena wirausaha
memerlukan modal, bukan hanya kemauan. Kemauan tanpaada kemampuan sama
saja nol.
Agar Anda mampu mengemukakan pendapat dengan alasan yang logis, lakukan
langkah-langkah berikut:
1. Berpikir kritis dan logis.
2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas.
3. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik
kesimpulan yang sulit dibantah.
Selain tanggapan, dalam diskusi juga ada berbagai pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan tersebut harus sesuai dengan materi yang dibahas. Pertanyaan tidak
boleh memojokkan orang lain.
Contoh:
Kita mengetahui bangsa Indonesia memiliki keragaman suku dan budaya.
Bagaimana pemerintah memajukan Indonesia dengan beragam perbedaan kultur
dan budaya tersebut?
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika mengemukakan tanggapan.
1. Cara mengemukakan pertanyaan dan tanggapan.
a. Pertanyaan dan tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan
masalah yang sedang dibicarakan.
b. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah,
penemuan sebab, dan pemecahan masalah.
c. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah
disampaikan peserta lain.
d. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang
tepat.
e. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
f. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak,
mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.

Menolak atau menyanggah pendapat orang lain harus mengingat hal berikut:
24
a. Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari
b. Sanggahan harus objektif, logis, dan jujur
c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat
meyakinkan peserta lain.
d. Sanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, terperinci, teliti, dan
tidak berbelit-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti
e. Jangan menjelekkan orang lain.

25
Blok 1 – Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Minggu I (14-18 September 2020)

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
14 Sept 15 Sept 16 Sept 17 Sept 18 Sept
Kuliah 1. Proses adaptasi, metode
Praktikum The Seven Jump 1
belajar dan manajemen waktu
Praktikum Speed Reading dan Mind (Simulasi)
untuk pembelajaran di FK Unsyiah
Mapping I Prof. Dr. dr. Dessy Rakhmawati
08.00-10.00 Prof. Dr. dr. Dessy Rakhmawati
Kls. A1-A7 Emril, Sp. S(K)
Emril, Sp. S(K)
Kelas virtual zoom Kls. A dan B
Kls. A dan B
Kelas virtual
Kelas virtual

Kuliah 3. Speed reading dan Mind Kuliah 5. Dasar-dasar Biologi


Praktikum Speed Reading dan Mind
Mapping SKILL SKILL Kedokteran
Mapping I
10.00-12.00 Dr. Sofia M.Sc LAB LAB Drs. Zulfitri M Biomed
Kls. B1-B7
Kls. A dan B Kls. A dan B
Kelas virtual zoom
Kelas virtual Kelas virtual

12.00-14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT


Praktikum E-Learning Kuliah 4. Dasar-dasar Anatomi
Dr.dr. Budiyanti, Sp.P dr M. Mizfaruddin, M Kes., Sp S
14.00-16.00
Kls. A dan B Kls. A dan B MKDU
Kelas virtual zoom Kelas virtual
16.00-18.00

26
Blok 1 – Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Minggu II (21 - 25 September 2020)

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
21Sept 22 Sept 23 Sept 24 Sept 25 Sept
Praktikum Kuliah 2. Komunikasi
The Seven Praktikum Praktikum The Praktikum Anatomi Interpersonal, Etika dan
Jump II Anatomi Seven Jump III Profesionalisme Dokter
08.00-10.00
Kls. A1-A7 Kelas B1-B4 Kls. A1-A7 Kelas B5-B7 Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual zoom Kelas virtual Kls. A dan B
zoom Kelas virtual

Praktikum Kuliah 6. Dasar-dasar


The Seven Praktikum Praktikum The Histologi
Praktikum Anatomi
Jump II Anatomi Seven Jump III dr. Mirfandi Amirsyah,
10.00-12.00 SKILL Kelas A5-A7 SKILL
Kls. B1-B7 Kls. A1-A4 Kls. B1-B7 M.Si
LAB Kelas virtual LAB
Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual zoom Kls. A dan B
zoom Kelas virtual

12.00-14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

Praktikum Speed Reading dan Praktikum Speed Reading dan Mind


Mind Mapping II Mapping II
14.00-16.00
Kls. B1-B7 Kls. A1-A7 MKDU
Kelas virtual zoom Kelas virtual zoom
16.00-18.00

27
Blok 1 – Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Minggu III (28 September-2 Oktober 2020)

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


28 Sept 29 Sept 30 Sept 01 Okt 02 Okt
08.00-10.00
Tutorial Praktikum Tutorial Praktikum Kuliah 8. Dasar-dasar
Kelas A Histologi Kelas A Histologi Biokimia
Skenario 1 Kls. B5-B7 Skenario 1 Kelas B1-B4 dr. Siti hajar., M.Kes,
Pertemuan 1 Kelas virtual Pertemuan 2 Kelas virtual M.Ked(Oph), Sp.M
Kelas virtual Kelas virtual zoom Kelas A & B
zoom Kelas virtual
10.00-12.00
Tutorial Praktikum Tutorial Praktikum Kuliah 7. Dasar-dasar
Kelas B Histologi Kelas B Histologi Fisiologi
Skenario 1 Kls. A5-A7 SKILL Skenario 1 Kls. A1-A4 SKILL Dr. dr. Nirwana L. Sary,
Pertemuan 1 Kelas virtual LAB Pertemuan 2 Kelas virtual LAB M.Kes
Kelas virtual Kelas virtual zoom Kls. A dan B
zoom Kelas virtual

12.00-14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT


14.00-16.00
Praktikum Biologi Praktikum Biologi MKDU
Kelas A1-A7 Kelas B1-B7
Kelas virtual Kelas virtual
16.00-18.00

28
Blok 1 – Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Minggu IV (5-9 Oktober 2020)

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
05 Okt 06 Okt 07 Okt 08 Okt 09 Okt

Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Kuliah 9. Dasar-dasar


Fisiologi Biokimia Fisiologi Biokimia Mikrobiologi
08.00-10.00
Kls A1-A4 Kls. B1-B4 Kls. B1-B4 Kls. A1-A4 Dr. Mudatsir, M.Si
Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual Kelas A & B
Kelas virtual

Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Kuliah 11. Dasar-dasar


Fisiologi Biokimia Fisiologi Biokimia Patologi Anatomi
10.00-12.00
Kls. A5-A7 Kls. B5-B7 Kls. B5-B7 Kls. A5-A7 dr.Reno Kamarlis, Sp.PA
Kelas virtual Kelas virtual SKILL Kelas virtual Kelas virtual SKILL Kelas A & B
LAB LAB Kelas virtual
12.00-14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

Pleno Skenario 1 Kuliah 10. Dasar-dasar


Prof. Dr. dr. Dessy Rakhmawati Parasitologi
14.00-16.00 Emril, Sp. S(K) Dra. Tjut Mariam Zanaria, M.S
Kelas A & B Kelas A & B MKDU
Kelas virtual Kelas virtual

16.00-18.00

29
Blok 1 – Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Minggu V (12-16 Oktober 2020)

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
12 Okt 13 Okt 14 Okt 15 Okt 16 Okt

Kuliah 12 Dasar-dasar
Farmakologi Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum
Prof. Dr. Kartini Hasballah, Farmakologi Parasitologi Farmakologi Parasitologi
08.00-10.00
MS, Apt. Kls. A1-A4 Kls. B1-B4 Kls. B1-B4 Kls. A5-A7
Kelas A & B Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual
Kelas virtual

Praktikum
Praktikum Praktikum Praktikum
Praktikum Mikrobiologi Farmakologi
SKILL Farmakologi Parasitologi SKILL Parasitologi
10.00-12.00 Kls. A1-A7 Kls. B5-B7
LAB Kls. A5-A7 Kls. B5-B7 LAB Kls. A1-A4
Kelas Virtual Kelas virtual
Kelas virtual Kelas virtual Kelas virtual

12.00-14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT


Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Mikrobiologi Kls. A1-A7, B1-B7
14.00-16.00
Kls. B1-B7 Lab. PA MKDU
Kelas Virtual kelas virtual
16.00-18.00

30
Blok 1 – Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Minggu VI (19-23 Oktober 2020)

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
19 Okt 20 Okt 21 Okt 22 Okt 23 Okt
08.00-10.00
10.00-12.00
SKILL SKILL
12.00-14.00 Ujian Blok Ujian Blok ISTIRAHAT
LAB LAB
14.00-16.00
16.00-18.00

PJ BLOK 1 : dr. Cynthia Wahyu Asrizal, M.Si (081360028902)


dr. Fitrah Sari (085276904760)
Admin : Eli (082364033071)

31

Anda mungkin juga menyukai