Anda di halaman 1dari 10

Tresna

MediaTor, Wiwitan,
Vol 10 (1), Junidkk. 1-10 Marketing Public Relations...
Strategi
2017,

Strategi ‘Marketing Public Relations’ Perguruan Tinggi Islam Swasta:


Peluang dan Tantangan di Era MEA
1
Tresna Wiwitan, 2 Neni Yulianita

Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116


1,2

E-mail: 1 tresnawiwitan@yahoo.com, 2 yulianita.neni@gmail.com

Abstrak: Di era MEA ini Unisba dan Unissula harus kerja keras dalam upaya bersaing dengan
perguruan tinggi yang ada di ASEAN. Marketing Public Relations (PR) merupakan sinergi antara
kegiatan marketing dengan strategi public relations, dengan Marketing PR diharapkan perguruan
tinggi dapat menciptakan dan memperkuat brand sebagai perguruan tinggi Islam yang mempunyai
citra dan reputasi yang baik. Penelitian ini bertujuan mengkaji, menganalisis perencanaan
Marketing PR, dan peluang serta tantangan Marketing PR di era MEA, dengan menggunakan
penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan adalah Teori Manajemen Relasi
(Ledingham) dan Analisis SWOT. Hasil Penelitian, (1) Dalam menyusun perencanaan Marketing
PR, Humas harus melakukan manajemen relasi dengan siswa, guru/sekolah, orangtua, wartawan
dan stakeholders melalui komunikasi yang berkesinambungan; (2) Peluang dan tantangan startegi
Marketing PR dalam analisis SWOT dapat dilihat dari aspek: (a) Strategi Strengths-Oppurtunities,
yaitu mempertahankan dan memperkuat nilai Islam dalam kegiatan Marketing PR; (b) Strategi
Weaknesses-Oppurtunities, yaitu mengedukasi publik internal tentang konsep Public Relations dan
Marketing PR; (c) Strategi Strengths-Treats, artinya di era MEA ini PTIS harus meningkatkan
kerjasama dengan stakeholders di dalam maupun luar negeri; dan (d) Strategi Weaknesses-Treats
adalah meningkatkan kualitas akademik dosen dan mahasiswa, serta mutu pelayanan prima bagi
publik internal dan eksternal.

Kata kunci: analisis SWOT, marketing PR, strategi

Abstract: In the era of MEA Unisba And Unissula have to work harder in order to compete with
other universities in ASEAN. Marketing Public Relations is a synergy between marketing activities
and public relations strategy, by implementation of marketing public relations, it is expected that
universities can creates and strengthens their brands as the Islamic universities that have good
images and reputations. This research aimed to study and analyze the planning of Marketing
Public Relations: the challenges and opportunities of marketing PR in the era of the MEA, by
using qualitative research method and case study approach. The theories that used to analyze
the research were relation management theory (Ledingham) and SWOT analysis. Results of the
research, (1) In preparing the planning of marketing PR, PR should perform management relations
with Students, teachers/schools, parents, journalists stakeholders through communications
continously; (2) Opportunities and challenges strategies of marketing PR based on SWOT analysis
can be seen from some aspects: (a) Strength-opportunity strategy, ie maintain and strengthen the
Islamic values in the marketing PR activities; (b) Weaknesses-Oppurtunities strategy, ie to educate
the internal public about the concept of Public Relations and Marketing PR; (c) Strength-Treats
strategy, meaning that in the era of MEA, PTIS must improve the cooperation with stakeholders in
the domestic and foreign country; and (d) Weaknesses-Treats strategy is to increase the academic
quality of lecturer and student as well as the quality of service excellent for insider and outsider.

Keywords: PR marketing, strategic, SWOT analysis

1
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 1-10

PENDAHULUAN Swasta (BKS-PTIS), Muhadjir Effendy,


Masyarakat Ekonomi ASEAN menyatakan bahwa; saat ini Perguruan
(MEA) digagas untuk membentuk pasar Tinggi Islam Swasta menghadapi
tunggal dan menciptakan kondisi yang tiga tantangan besar, yaitu tantangan
kompetitif antarnegara demi peningkatan kelembagaan yang terdiri dari persaingan
negara-negara anggota. Isu Masyarakat dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Ekonomi ASEAN kini menjadi perhatian dan hadirnya perguruan tinggi korporasi
dan kajian para pelaku pendidikan, dan berjaringan internasional. Serta
terutama perguruan tinggi. Di tengah tantangan program internal, yakni,
masalah kesenjangan mutu pendidikan lemahnya Program Studi Keislaman yang
yang tajam di Indonesia, muncul keraguan harusnya menjadi ciri khas PTIS. Lebih
mengenai kesiapan perguruan tinggi di lanjut, Muhadjir merinci, tantangan
era MEA. Bangsa Indonesia mempunyai persaingan dengan PTN tak bisa dihindari
pekerjaan rumah yang cukup besar, karena amanah UU memang memberi
tingkat pendidikan, ekonomi masih cukup peluang PTN menyelenggarakan
tertinggal dibandingkan negara Singapore pendidikan bagi masyarakat luas. Selain
dan Malaysia. Menteri Keuangan, Sri itu tantangan yang harus dihadapi oleh
Mulyani Indrawati dalam kuliah umum perguruan tinggi islam swasta secara
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas internal adalah bagaimana memperkuat
Indonesia (UI) menyatakan: “Saat ini determinasi prodi keislaman. Fakta yang
terjadi ketimpangan di antara masyarakat, terjadi justru sebaliknya, prodi umum
indikator kesenjangan Indonesia lebih berkembang dibandingkan program
meningkat tajam dari 30 pada 2003 ke studi islam.
41 pada tahun 2014. Ketimpangan sosial Universitas Islam Bandung
ini terjadi di bidang ekonomi, layanan (Unisba) dan Universitas Islam Sultan
kesehatan, dan kualitas pendidikan” Agung Semarang (Unissula) merupakan
(Pikiran Rakyat, 27 Juli 2016). Perguruan Tinggi Islam Swasta yang
Komitmen MEA ini membuka tergabung dalam BKS-PTIS dan tidak
peluang untuk mobilitas delapan tenaga dipengaruhi oleh organisasi massa
terampil lulusan perguruan tinggi (ormas) Islam manapun. Inilah yang
Indonesia bidang keinsinyuran, arsitek, menjadi branding Unisba dan Unissula,
keperawatan, dokter, kedokteran gigi, sama-sama mengedepankan Perguruan
tenaga profesional pariwisata, surveyor, Tinggi Islam Swasta. Branding
dan jasa akuntansi untuk bekerja di dilakukan oleh suatu perusahaan/lembaga
kawasan ASEAN tanpa hambatan untuk melakukan penetrasi pasar dan
(http://aeccenter.kemenag.go.id/dunia- reinforcement product atau jasa, branding
pendidikan-menghadapi-mea-2015). adalah sebuah usaha untuk memperkuat
Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) posisi produk dalam benak konsumen
sebagai salah satu komponen kehidupan (Soemanagara, 2012:98-99). Unisba dan
bangsa dan negara, berkewajiban untuk Unissula merupakan Perguruan Tinggi
mensyukuri nikmat Allah sesuai dengan Islam Swasta yang telah menguasai
fungsinya, berusaha secara terus menerus local brand/regional brand, dimana
mengambil bagian dalam membina sama-sama mengusai pasar lokal untuk
manusia beriman dan berakhlak luhur bidang lembaga Pendidikan Tinggi
dalam meningkatkan kesejahteraan Islam. Dengan dimulainya Masyarakat
dan kecerdasan bangsa melalui bidang Ekonomi ASEAN (MEA) diharapkan
pendidikan. Mantan Ketua Umum Badan Perguruan Tinggi Islam Swasta dapat
Kerjasama Perguruan Tinggi Islam bersaing dengan perguruan tinggi lainnya

2
Tresna Wiwitan, dkk. Strategi Marketing Public Relations...

di negara-negara ASEAN. ini operasionalisasinya meliputi langkah-


Marketing Public Relations langkah dalam upaya mencari dan
merupakan salah satu konsep yang mengumpulkan data-data yang dilakukan
dapat digunakan dalam kegitan promosi PR dalam bentuk opini publik, sikap
di perguruan tinggi, dimana marketing publik, dan perilaku publik; (2) Planning
PR merupakan sinergi antara strategi and Programming. Tahapan ini sangat
pemasaran dengan kegiatan public menentukan suskesnya pekerjaan PR
relations. Oleh karena itu, kami secara keseluruhan, penyusunan planning
melakukan penelitian mengenai Strategi harus berpijak pada data dan fakta; (3)
Marketing PR di Unisba dan Unissula. Taking Action and Communicating.
Perguruan Tinggi Islam Swasta harus Merupakan tahapan pelaksanaan dari
mempunyai strategi Marketing PR yang kegiatan PR sesuai dengan perencanaan
tepat dalam upaya melakukan promosi dan program yang sudah dirumuskan; (4)
kepada calon mahasiswa. Penelitian ini Evaluating the Program. Tahap terakhir
diharapkan dapat membantu Humas PTIS ini dilakukan untuk mengetahui apakah
membuat strategi Marketing PR di era pelaksanaannya berdasarkan rencana atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN, sehingga tidak dan apakah perlu dirubah atau tidak.
mampu bersaing dengan perguruan tinggi Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk
swasta lainnya. mengetahui apakah kegiatan PR benar-
Dari rumusan masalah yang benar dilaksanakan sesuai perencanaan
telah diuraikan, maka maksud dari dari hasil data dan fakta dilapangan.
penelitian ini adalah untuk menjelaskan, Teori ini menjadi salah satu teori
mengungkapkan; “Strategi Marketing penting public relations, karena terkait
Public Relations di Universitas Islam dengan fungsi dasar public relations,
Bandung dan Universitas Islam Sultan yaitu aktivitas komunikasi yang
Agung Semarang: Peluang dan Tantangan menghubungkan organisasi dengan
di Era MEA” publik. Teori ini fokus membahas proses
Penelitian ini bertujuan untuk manajemen relasi antara organisasi dan
mendapatkan pengetahuan dan publiknya, internal maupun eksternal,
pemahaman secara mendalam serta karenanya teori ini dikenal sebagai pusat
dapat menemukan dan mengungkap: atau inti public relations. (Kriyantono,
(1) Perencanaan dan pengembangan 2014). John Ledingham (Heath, 2005),
Marketing PR di Unisba dan Unissula; (2) mendefinisikan hubungan publik dengan
Analisis SWOT dalam strategi Marketing organisasi seperti situasi yang terjadi di
PR di Unisba dan Unissula. antara organisasi dengan publiknya yang
Thomas L. Harris menyatakan didalamnya tindakan kedua belah pihak
bahwa, perencanaan marketing PR dapat berdampak pada aspek ekonomi,
termasuk ke dalam perencanaan sosial, budaya, atau politik dari masing-
PR dalam mendukung sasaran dan masing pihak.
strategi marketing. Perencanaan Upaya yang dilakukan humas
Marketing PR merupakan aplikasi dari Unisba dan Unissula melalui kegiatan
proses operasional PR dalam upaya marketing public relations, kampanye
menyelesaikan permasalahan pemasaran. media massa merupakan kegiatan
Proses operasional PR Cutlip, Center, dan komunikasi yang dilakukan perguruan
Broom (Harris, 1991): (1) Defining PR tinggi dengan stakeholders dalam upaya
Problem. Tahapan ini bertujuan mencari membangun relasi.
data dan fakta di lapangan dalam upaya Analisis SWOT diterapkan untuk
penetapan permasalahan PR. Pada tahap melakukan riset tentang lingkungan

3
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 1-10

eksternal dan internal, Otto Lerbinger (1) Indepth-Interview (Wawancara


(Gregory, 2002) menyatakan bahwa Mendalam) dengan Kepala Bagian
analisis SWOT digunakan sebagai Humas Unisba, Kepala UPT Humas dan
‘pemantau lingkungan’ (environmental Marketing Unissula, Wakil Rektor I dan
monitoring) atau scanning. Dua elemen II Unisba, Wakil Rektor III Unissula,
pertama dari analisis ini adalah Strength dan Humas SMA BPI 1 Kota Bandung;
dan Weaknesses sebagai faktor yang (2) Observasi, peneliti melakukan
digerakkan secara internal dan bersifat pengamatan mendalam terhadap kegiatan
khusus terhadap lembaga. Dua elemen Marketing PR Unisba dan Unissula
lain, Opportunities dan Threats yang sejak awal tahun 2015 dan ikut serta
bersifat eksternal. dalam beberapa kegiatan Marketing PR
Analisis SWOT dalam konteks di Unisba dan Unissula; dan (3) Studi
penelitian ini digunakan dalam upaya Pustaka, mengkaji buku, jurnal ilmiah,
membuat strategi Marketing Public dan artikel yang berkaitan dengan materi
Relations di era Masyarakat Ekonomi Marketing PR.
ASEAN (MEA), bagaimana peluang dan
tantangan Perguruan Tinggi Islam Swasta PEMBAHASAN
dalam menghadapi persaingan dengan Perencanaan dan pengembangan
perguruan tinggi lain di era MEA. ‘marketing PR’ di Unisba
Berdasarkan hasil observasi
METODE peneliti, tahapan proses perencanaan
Penelitian ini menggunakan Marketing PR Unisba adalah sebagai
penelitian kualitatif, dalam upaya berikut: (1) Tahapan Pengumpulan
menelaah Strategi Marketing PR di Data dan Fakta Lapangan. Tahapan ini
Unisba dan Unissula: Peluang dan dimulai dari mengumpulkan data hasil
Tantangan di Era MEA. Berusaha evaluasi kegiatan marketing PR tahun
memahami, menginterpretasikan atau sebelumnya, kegiatan mana yang efektif
menafsirkan perencanaan Marketing dan kegiatan mana yang kurang efektif.
PR yang dilakukan Humas Unisba dan Riset formal dilakukan dengan melakukan
Unissula dan mengkaji strategi Marketing penelitian terhadap calon mahasiswa.
PR dari konsep Analisis SWOT. Riset informal dilakukan dengan cara
Studi kasus (case study) yaitu, melakukan wawancara kepada guru
pendekatan untuk mempelajari, bimbingan karir, siswa, mahasiswa baru,
menerangkan, atau menginterpretasikan dan wartawan. Selain itu melakukan
suatu kasus (case) dalam konteksnya forum group discussion (FGD) dengan
secara natural tanpa adanya intervensi dari tim promosi dari fakultas-fakultas; (2)
pihak luar (Yin, 2011). Peneliti melakukan Perencanaan Program Marketing PR.
komparasi terhadap perencanaan dan Berdasarkan hasil pengumpulan data-data
analisis SWOT Marketing PR Humas dari lapangan dan melakukan evaluasi
Unisba dan Unissula. Dibuat klasifikasi terhadap kegiatan marketing PR. Kepala
persamaan dan perbedaan kemudian bagian Humas bersama staf membuat
dikomparasikan sehingga hasil penelitian perencanaan program marketing PR
dapat menemukan model perencanaan beserta anggarannya; (3) Konsultasi
Marketing PR di perguruan tinggi islam dengan Wakil Rektor I dan II. Secara
swasta dan diagram analisis SWOT organisatoris Humas Unisba berada di
Marketing PR PTIS. bawah Wakil Rektor Bidang Administrasi
Teknik pengumpulan data dan Keuangan, namun untuk perencanaan
pada penelitian ini dilakukan dengan marketing PR dikonsultasikan juga ke

4
Tresna Wiwitan, dkk. Strategi Marketing Public Relations...

Wakil Rektor Bidang Akademik; (4) Fakultas untuk Membuat Perencanaan


Pengesahan Program dan Anggaran Program Marketing PR; (3) Rapat
Marketing PR di Tingkat Universitas dan SP4 dilakukan menjelang akhir tahun
Yayasan. Pihak Yayasan dan pimpinan anggaran, rapat ini dilaksanakan dalam
Universitas melakukan evaluasi upaya membuat rencana anggaran setahun
terhadap berbagai kegiatan yang sudah ke depan bersama pimpinan fakultas; (4)
dilakukan civitas akademika Unisba, Konsultasi dengan Wakil Rektor bidang
termasuk terhadap kegiatan Marketing Kemahasiswaan dan Wakil Rektor
PR. Program Marketing PR disahkan Bidang Keuangan dan Administrasi.
bersamaan dengan anggarannya oleh Perencanaan dikonsultasikan kepada
yayasan dan pimpinan Universitas Wakil Rektor bidang kemahasiswaan
dalam rapat Senat Universitas; (5) yang secara organisatoris membawahi
Pelaksanaan Program Marketing PR. UPT Humas dan Pemasaran. Konsultasi
Pelaksanaan dikoordinasikan dengan ini lebih fokus pada pada kegiatan dan
situasi lapangan, misalkan untuk waktu pelaksanaannya, sedangkan
pelaksanaan roadshow (presentasi ke untuk anggaran dikonsultasikan kepada
sekolah) dari bulan Septermber dan Wakil Rektor Bidang Adminstrasi dan
Oktober sudah berkoordinasi dengan Keuangan; (5) Konsultasi dengan Rektor.
pihak sekolah untuk menentukan waktu Perencanaan program marketing PR
pelaksanaan. Untuk iklan di media yang sudah disetujui oleh Wakil Rektor
cetak, elektronik, dan virtual koordinasi Bidang Adminitrasi dan Keuangan dan
dengan Wakil Rektor bidang akademik kemahasiswaan, dikonsultasikan kembali
sebagai penanggungjawan penerimaan dengan Rektor; dan (6) Konsultasi
mahasiswa baru (PMB); dan (6) Evaluasi dengan Yayasan. Berdasarkan hasil
Program Marketing PR. Tahapan evaluasi wawancara dengan Wakil Rektor Bidang
program marketing PR dilakukan pada Kemahasiswaan, pihak yayasan Unissula
saat akhir tahun anggaran, evaluasi tidak begitu susah untuk mengeluarkan
dilakukan berdasarkan pada kegiatan, dan menyetujui kegiatan universitas.
hasil dan manfaatnya. Apabila sudah ada persetujuan dari
pimpinan Universitas, yayasan akan
Proses perencanaan ‘marketing PR’ di menyetujui kegiatan dan anggaran yang
Unissula diajukan: (a) Pelaksanaan Program
Berdasarkan hasil temuan lapangan Marketing PR. Program marketing PR
maka proses perencanaan marketing dilaksanakan sesuai dengan jadual yang
PR Unissula adalah sebagai berikut: (1) telah ditentukan. Pelaksanaan program
Tahapan Pengumpulan Data dan Fakta di ini dibantu oleh mahasiswa, fakultas dan
Lapangan. Penelitian ini rutin dilakukan alumni. Divisi marketing melakukan
di akhir tahun anggaran dalam upaya koordinasi dengan pihak sekolah untuk
mendapatkan hasil temuan kegiatan menentukan waktu pelaksanaan roadshow
marketing PR mana saja yang efektif dan presentasi. Melakukan kerjasama
dan berkontribusi terhadap peningkatan dengan media untuk kegiatan publikasi,
jumlah calon mahasiswa. Selain itu publisitas, dan juga mempersiapkan
di setiap event, presentasi, openhouse, melaksanakan event safari ramadhan;
pameran selalu diminta feedback dari dan (b) Evaluasi Program Marketing
target audiens, melalui pengisin semacam PR. Evaluasi program marketing PR
kuesioner untuk target; (2) Rapat SP4 dilakukan setiap event atau kegiatan
(Sistem Perencanaan Penyusunan itu dilaksanakan. Selain itu untuk
Program dan Anggaran) dengan Pimpinan evaluasi di media sosial, menggunakan

5
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 1-10

google analytic untuk mengevaluasi (2013), menjelaskan bahwa penerapan


website Unissula, mengukur sejauh strategi Marketing PR dimulai dari; (1)
mana publikasi yang dilakukan. Berikut perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3)
adalah gambar proses perencanaan dan evaluasi. Dalam konteks penelitian ini
pengembangan marketing PR Unissula: proses perencanaan program marketing
PR merupakan bagian dari upaya lembaga
membangun relasi dengan publiknya
untuk menciptakan relasi yang positif
dengan menggunakan komunikasi dua
arah secara timbal balik. Relasi merupakan
fokus atau inti dari kegiatan public
relations, relasi ini direpresentasikan oleh
pola-pola interaksi, transaksi, pertukaran,
dan keterhubungan antara organisasi dan
publiknya.
Teori Manajemen Relasi
(Ledingham) menjelaskan bahwa
komunikasi ditempatkan sebagai alat
untuk membangun relasi dan program
dievaluasi berdasarkan dampaknya
pada relasi antara organisasi dan publik
(Kriyantono, 2014). Dalam proses
perencanaan program Marketing PR,
komunikasi yang dilakukan Humas
Unisba dan Unissula dengan siswa, guru
dan pihak sekolah merupakan dasar
atau landasan untuk membuat tahapan
perencanaan, tanpa ada komunikasi
yang dilakukan diantara kedua belah
pihak maka perencanaan dan program
marketing PR tidak bisa terlaksana.
Komunikasi berperan sebagai alat inisiasi,
mengembangkan, dan memelihara relasi
GAMBAR 1. Proses Perencanaan dan dengan publik.
Pengembangan Marketing PR Unisba Dalam proses relasi yang dilakukan
Sumber: hasil penelitian peneliti Humas dengan siswa, guru dan pihak
sekolah terjadi pertukaran persepsi,
Model proses manajemen relasi atribut, dan identitas yang berbeda,
dasarnya adalah model empat tahapan dan diantara keduanya dimungkinkan
manajemen, yaitu: (1) analisis, (2) saling mempengaruhi. Adanya kegiatan
perencanaan, (3) implementasi, dan komunikasi yang intens antara Humas dan
(4) evaluasi (Heath, 2005). Penelitian pihak sekolah dapat menciptakan relasi
Lina Sinatra Wijaya dan Krismiyanti, jangka panjang dan loyalitas terhadap
yang berjudul Identifyng Marketing lembaga. Hal ini dapat dilihat dengan
PR Strategies Implementied in Private adanya beberapa sekolah yang memang
Universities fir increasing Intake loyal terhadap Unisba dan Unissula.
in Central Java-Indonesia dalam Manajemen relasi seperti inilah yang harus
Journal of Art, Science & Commerce dipertahankan oleh Unisba dan Unissula,

6
Tresna Wiwitan, dkk. Strategi Marketing Public Relations...

dimana ada kedekatan emosional antara dan Unissula berperan sebagai co-creator
pihak sekolah dengan perguruan tinggi. dari proses pemaknaan, interpretasi
Aspek kedekatan emosional sebaiknya dan perumusan perencanaan yang
dibangun dalam menjalin relasi dengan berlandaskan pada misi dan visi lembaga.
pihak sekolah, dimana relasi dibangun Analisis SWOT dalam konteks penelitian
oleh kebutuhan dan keinginan dari ini merupakan singkatan dari lingkungan
kedua belah pihak. Model perencanaan Internal Strengths dan Weaknesses serta
dan pengembangan Marketing PR lingkungan eksternal Oppurtunities dan
menciptakan atmosfir ‘take and give’ Threats yang dihadapi dalam Marketing
dimana lembaga dan publik berupaya PR di PTIS. Analisis ini membandingkan
mencapai konsensus dan kolaborasi. antara faktor eksternal peluang dan
Humas harus bisa berperan sebagai ancaman dengan faktor internal kekuatan
co-creator dalam proses perencanaan dan kelemahan. Berdasarkan faktor-
program PR dan juga dalam membangun faktor tersebut dapat diambil oleh Humas
relasi dengan publiknya. Humas Unisba dan Pimpinan PTIS dalam menghadapi

TABEL 1. Matriks Analisis SWOT Marketing PR Unisba.


(sumber: hasil wawancara dan analisis peneliti)
Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
SDM yang unggul dalam pemasaran News value yang belum
dan kehumasan, media relations mempunyai impact pada image
yang baik, kualitas publisitas yang positif, image tentang biaya
memadai, tampilan website sebagai kuliah yang relatif mahal,
brand image sudah atraktif, Brand pemahaman tentang konsep
positioning sebagai Universitas public relations dan branding
Islam yang mempunyai budaya belum merata di seluruh
akademik Islam, kerja sama dengan civitas akademika, Sinergi
sekolah terjalin dengan baik, tingkat program kerja kehumasan
kepercayaan orangtua tinggi, dengan fakultas-fakultas masih
Penggunaan semua saluran sosial kurawng, dan pengelolaan
media sebagai marketing tools, dan website fakultas yang belum
Eksternal Word of Mouth yang cukup tinggi maksimal sebagai brand image
fakultas.
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
(a) Memiliki 11 fakultas dan 36 (a) Perencanaan Marketing PR yang (a) Ada target untuk
studi yang terdiri dari beberapa terintegrasi dengan fakultas dan menyampaikan berita di
kluster, (b) sebagai universitas program studi, (b) Meningkatkan media massa dan virtual, (b)
Islam memungkinkan untuk kerjasama dengan pondok Mengedukasi calon mahasiswa
bekerjasama dengan pesantren pesantren, sekolah, perguruan berkaitan dengan informasi
di dalam dan luar negeri, (c) tinggi dalam dan luar negeri, (c) Peneriamaan Mahasiswa Baru,
menerapkan BUDAI sebagai basis Memperkuat budaya akademik dan (3) Mengedukasi civitas
pendidikan karakter di berbagai Islam untuk civitas akademika, akademi mengenai konsep PR
disiplin ilmu, (d) Memiliki jumlah dan (d) Melibatkan alumni dalam dan branding Islam
alumni yang potensial menjadi Marketing PR
mitra dalam memasarkan Unissula.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
(a) Strategi diskon yang dilakukan (a) Membuat program Marketing (a) Memperbanyak beasiswa
PT lain, (b) sponsorship yang PR bernilai keislaman yang untuk mahasiswa berprestasi
diberikan perguruan tinggi lain, menarik, efektif, dan efesien dan (b) dan kurang mampu, (b)
dan (c) strategi branding dari PT Memperkuat sosial media sebagai Memperkuat sinergi program
lain yang tematik dan terukur. marketing tools kerja Humas dengan fakultas,
dan (c) Meningkatkan kualitas
akademik dan mutu pelayanan.

7
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 1-10

persaingan yang semakin kompetitif di virtual dapat diakses oleh publik internal
era MEA. dan eksternal. (b) Mengedukasi calon
mahasiswa dengan informasi mengenai
Strategi ‘strengths-oppurtunities’ penerimaan mahasiswa baru (PMB).
(a) Perencanaan Marketing PR Semua informasi yang berkaitan dengan
yang terintegrasi dengan fakultas dan PMB harus disampaikan secara detail
program studi. Dalam konteks ini kepada siswa, guru, dan orangtua sehingga
Humas harus menjadi koordinator tidak ada prasangka bahwa biaya kuliah
kegiatan Marketing PR di universitas di Unissula mahal. (c) Mengedukasi
dan berkoordinasi dengan tim promosi civitas akademika mengenai konsep
dari fakultas ataupun program studi. public relations dan branding Islam.
(b) Meningkatkan kerjasama dengan Humas harus menjelaskan kepada publik
pondok pesantren, sekolah, perguruan internal tentang peran dan tugas Humas
tinggi, dan stakeholders di dalam di lembaga sehingga tidak ada prasangka
negeri dan luar negeri. Di era MEA ini negatif mengenai UPT Pemasaran dan
terbuka kesempatan untuk membangun Humas. Dan juga memberikan penjelasan
kerjasama dengan luar negeri, selama tentang branding Islam yang harus dijaga
ini Unissula membangun kerjasama oleh civitas akademika melalui aspek
dengan pondok pesantren di sekitar sikap, perilaku, dan opini.
Jawa Tengan. (c) Memperkuat budaya
akademik Islam (BUDAI) untuk civitas Strategi ‘strengths – threats’
akademika. Berdasarkan hasil observasi (a) Membuat program Marketing
peneliti, Unissula sudah menjalankan PR bernilai keislaman yang menarik,
syariat Islam melalui BUDAI. Aturan efektif, dan efesien. Strategi perencanaan
ditegakkan dan ada sangsi bagi dosen, program Marketing PR diawali dengan
karyawan, dan mahasiswa apabila riset formal dan informal, dan hasil
melakukan pelanggaran. Inilah bagian evaluasi kegiatan Marketing PR tahun
dari identitas korporat Unissula yang sebelumnya dijadikan sebagai bahan
harus diperkuat dan dipromosikan kepada evaluasi. Program dan pemilihan media
publik. (d) Melibatkan alumni dalam harus disesuaikan dengan target sasaran
Marketing PR. Di era MEA ini bukan yang dituju, buatlah program Marketing
hanya Humas dan civitas akademika yang PR yang disesuaikan dengan kebutuhan
harus terlibat dalam kegiatan Marketing sasaran. (b) Memperkuat penggunaan
PR tetapi juga alumni. Alumni dilibatkan sosial media sebagai marketing tools.
dalam kegiatan Marketing PR di daerah, Secara organisatoris UPT Humas dan
karena biasanya ada kedekatan emosional Pemasaran Unissula mempunyai divisi
apabila berasal dari satu daerah. website dan social media maintenance,
artinya secara teori sudah ideal tinggal
Strategi ‘weaknesses – oppurtunities’ memaksimalkan penggunaan sosial
(a) Ada target untuk menyampaikan media yang banyak digunakan siswa
berita di media massa dan virtual. sebagai marketing tools.
Humas mempunyai target agar berita
tentang perguruan tinggi dapat muncul Strategi ‘weaknesses – threats’
di media massa dua sampai tiga kali (a) Memperbanyak beasiswa
dalam seminggu. Ini dilakukan agar untuk mahasiswa berprestasi dan kurang
publik mengingat terus tentang eksistensi mampu. Strategi ini digunakan dalam
perguruan tinggi. Begitu juga dengan di upaya menarik siswa berprestasi dan
media virtual, postingan berita di media kurang mampu untuk kuliah di Unissula.

8
Tresna Wiwitan, dkk. Strategi Marketing Public Relations...

Beasiswa juga sudah diberikan kepada memperkuat citra sebagai perguruan


siswa yang hafidz Al-Qur’an 30 juz. tinggi Islam swasta. Zuhrotun Nisak
(b) Memperkuat sinergi program kerja (2014) dalam penelitian yang berjudul
Humas dengan fakultas. Dalam proses Analisis SWOT untuk Menentukan
perencanaan Marketing PR di Unissula Strategi Kompetitif, menjelaskan bahwa,
ada tahapan rapat SP4 (Rencana Anggaran
Tahunan) pimpinan dan kepala tata usaha “Dengan meningkatnya persaingan
(KTU) fakultas. Rapat ini dilakukan global, perusahaan dituntut untuk
dalam upaya menyinergikan program selalu memperhatikan keadaan
kerja Humas dan fakultas sehingga lebih pasar dan bersaing lebih kompetitif
dalam menentukan strategi. Strategi
efektif dan efesien. (c) Meningkatkan
kompetitif merupakan salah satu cara
kualitas akademik dosen dan mahasiswa untuk mengetahui daya saingnya di
serta mutu pelayanan untuk publik setiap kekuatan. Penggunaan analisis
internal dan eksternal sebagai bagian dari SWOT yang efektif dapat memegang
promosi untuk masyarakat. Berdasarkan peranan penting dalam menentukan
hasil penelitian peneliti terhadap analisis strategi kompetitif, agar dapat
SWOT Marketing PR di Unisba dan mengetahui kekuatan, kelemahan,
Unissula, maka peluang dan tantangan peluang, dan ancaman yang dihadapi
kegiatan Marketing PR PTIS di era MEA perusahaan”.
dapat dilihat dari kombinasi faktor internal
dan eksternal. Perguruan Tinggi Islam SIMPULAN
Swasta dapat memanfaatkan peluang Perencanaan Marketing PR tidak
yang ada dalam upaya menghadapi terlepas dari proses operasional PR
tantangan di era MEA. Cutlip, Center, dan Broom, dimulai dari
Hasil penelitian ini dapat tahapan defining PR problems, planning
dijadikan sebagai input Humas PTIS and programming, taking action and
dalam menyusun strategi perencanaan communicating, dan evaluating the
Marketing PR dalam upaya meningkatkan programm. Hal yang mendasar dari
jumlah mahasiswa baru dan dalam upaya perencanaan Marketing PR di PTIS adalah
membangun manajemen relasi dengan
siswa, guru, sekolah dan stakeholders
melalui kegiatan komunikasi yang
berkesinambungan.
Peluang dan tantangan startegi
Marketing PR dalam analisis SWOT dapat
dilihat dari aspek: (a) Strategi Strengths-
Oppurtunities, yaitu mempertahankan dan
memperkuat nilai Islam dalam kegiatan
Marketing PR; (b) Strategi Weaknesses-
Oppurtunities, yaitu mengedukasi publik
internal tentang konsep Public Relations
dan Marketing PR agar tidak terjadi
kesalahan persepsi dan prasangka; (c)
Strategi Strengths-Treats, artinya di
era MEA ini PTIS harus meningkatkan
kerjasama dengan stakeholders di
GAMBAR 2. Diagram Analisis SWOT dalam maupun luar negeri; (d) Strategi
PTIS (sumber: hasil penelitian peneliti) Weaknesses-Treats adalah meningkatkan

9
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 1-10

kualitas akademik dosen dan mahasiswa, Kriyantono, Rachmat. (2014). Teori Public
serta mutu pelayanan prima bagi publik Relations Perspektif Barat &
internal dan eksternal. Lokal; Aplikasi Penelitian dan
Praktik. Jakarta. Kencana Pre-
namedia Group.
Nisak, Zuhrotun. (2014). Analisis SWOT un-
DAFTAR PUSTAKA
tuk Menentukan Strategi Kom-
petitif. http://journal.unisla.
Gregory, Anne. (2001). Perencanaan dan ac.id/pdf/12922013/4.pdf
Manajemen Kampanye Public Pikiran Rakyat. (2016, 27 Juni).
Relations. Jakarta. Penerbit Er- Soemanagara. (2012). Strategic Marketing
langga. Communication, Konsep Strate-
Harris, Thomas L. (1991). The Marketer’s gis dan Terapan. Bandung. Pe-
Guide to Public Relations. New nerbit Alfabeta.
York. John Wilwy and Son Inc. Yin, R. K. (2011). Studi Kasus: Desain dan
Heat, Robert L. (2005). Encyclopedia of Metode. Jakarta: Rajawali Press.
Public Relations, volume 1 & 2.
London:Sage Publicatios Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai