Panik
Panik
Gangguan Panik
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa
Di RSJD Dr Amino Gondohutomo Jawa Tengah
Disusun oleh :
Yudistira jefri ramadhan
012106299
Pembimbing:
dr. Rihadini, Sp.KJ
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa
RSJD Dr Amino Gondohutomo Jawa Tengah
Periode 24 Agustus – 19 september 2020
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. RA
No. RM : -
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku : jawa
Alamat : demak
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poli Jiwa RS dengan keluhan selalu merasa seperti mau
mati. Ini dialami sejak 2 bulan yang lalu dan memberat sejak 1 mingu yang lalu.
Pasien kadang tiba-tiba merasa sesak nafas hebat dan jantung selalu berdebar-
debar seperti nyawanya akan dicabut. Saat serangan datang pasien tidak bisa
melakukan apa-apa dan hanya mondar mandir dalam rumah. Serangan ini bisa
berlangsung sampai 30 menit. Akhir-akhir ini serangan datang hampir tiap hari
dan biasanya muncul pada saat masuk waktu magrib. Hal ini membuat pasien
sering merasa cemas dan tidak berani keluar rumah sendiri tanpa ditemani orang
lain, pasien takut masuk kamar mandi karena merasa sebentar lagi akan mati.
Pasien juga sering terbangun dimalam hari saat tidur karena takut tidu rterlalu
nyenyak , pasien takut tidak bisa bangun lagi.
Pasien baru pertama kali berobat di RSKD, sebelumnya pasien hanya
berobat kampung namun tidak ada perbaikan. Awalnya gejala yang dirasakan
pasien adalah rasa tercekik dileher namun rasanya hilang sendiri dan berlangsung
cepat. Semakin lama pasien merasa kondisinya semakin memburuk. Pasien
merasa cemas kalau nanti serangannya tiba-tiba datang. Namun saat tidak terjadi
serangan pasien masih bisa melakukan pekerjaan sehari-hari dirumah.
AUTOANAMNESA
Pukul 10.00 WIB, pasien berada di Poli Jiwa RS pada tanggal 25 februari 2020.
Seorang wanita, wajah sesuai umur, perawakan sedang, menggunakan baju kemeja kotak-
kotak berwarna coklat serta celana panjang jeans, dan jilbab coklat.perawatan diri cukup.
DM : Perkenalkan bu, saya Rahmah, dokter muda yang bertugas disini. Nama ibu siapa?
P : Iya dok
P : Belum dok
P :Tidak pernah dok karena setahu saya tidak ada yang mau terima pegawai yang
P : Di kudus dok
DM : Ibu sudah dimakassar sejak 1 bulan yang lalu, apa ibu sudah pernah pergi berobat
sebelumnya ?
P : Sudah dok, tapi berobat bugis saja dok sama orang pintar
DM : Setelah berobat begitu, apa ibu merasa ada perbaikan dari sakitnya ?
P : Tidak ada dok, makanya saya diusulkan tante saya berobat ke rumah sakit saja dok.
DM : Coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan sehingga ibu datang ke rumah sakit
P : Ini dok, saya selalu merasa diri saya sebentar lagi akan mati dok, tiba-tiba saya
merasa sesak nafas seperti nyawa saya sudah mau di cabut. Dan pada saat itu terjadi
saya tidak bisa tenang dok, saya selalu mondar mandir dalam rumah dok.
DM : Sesaknya ibu ini bagaimana, bisa ibu ceritakan lebih jelas lagi
P : Sesak sekali dok saya rasakan seperti sudah tidak ada lagi nafasku didada seperti
P : Biasanya saya tidak bisa tenang dok, saya gelisah dan mondar-mandir saja dalam
rumah.
DM : Kapan biasanya serangannya datang dan sudah berapa kali ibu rasakan serangan
seperti ini?
P : Akhir-akhir ini hampir setiap hari dok, biasanya itu kalau mau masuk magrib
DM : Ibu, awalnya ibu kena gejala seperti ini apa yang ibu rasakan?
P : Dulu itu pertama saya rasa seperti tiba-tiba leherku tercekik tapi hilang sendiri dan
P : Itu dok ada sekitar 2 bulan. Tapi semakin lama semakin parah saya rasa ini dok
P : Saya juga sering merasa berdebar-debar jantungku, dan saya juga susah tidur dok.
P : Dulu saya selalu tidur cepat dok jam 8 malam itu saya sudah tidur smpai subuh dok,
kalau akhir-akhir ini saya cuma bisa tidur 3-4 jam dok.
kegiatan diluar ?
P : Saya kalau mau kerja-kerja dirumah kayak lemas dok karena saya pikir saya sudah
mau mati dok. Saya juga akhir-akhir ini sudah tidak berani keluar rumah sendiri kalau
tidak ada yang temani, takut masuk kamar mandi juga, saya rasa sudah tidak lama lagi
DM : Ibu kenapa bisa yakin sekali kalau sebentar lagi akan mati sampai tidak berani keluar
P : Itu karena kalau datang lagi sakit ku seperti sudah mau dicabut nyawa ku dok.
DM : Ibu, mungkin ada suara-suara yang ibu dengar di telinganya ibu yang mengatakan
kalau ibu sebentar lagi akan mati atau mengatakan hal-hal yang lain
P : Saya bisa rasakan dari dalam hati saya dok kalau sebentar lagi saya akan mati
DM : Kalau suara-suara ditelinganya yang bisik-bisik bilang ibu sebentar lagi akan mati,
ada bu?
DM : Jadi ibu merasa khawatir kalau tiba-tiba datang lagi serangan sesaknya?
P : Iya dok, saya takut nanti kalau saya mati di luar atau dikamar mandi dan tidak ada
DM : Oh seperti itu ya bu. Maaf bu apa sebelum ibu mengalami keluhan ini ada masalah
P : Kalau berobat kampung pernah tapi Ini yang pertama kali saya kedokter.
DM : Ada obat yang ibu pernah coba untuk mengatasi keluhan ini ?
DM : Maaf ibu dulu pernah kena sakit keras atau demam lama ?
P : Tidak pernah
DM : Pernah alami kecelakaan atau jatuh sampai terbentur kepala atau luka parah ?
DM : Maaf ya Bu, ibu pernah konsumsi obat-obatan terlarang, alkohol atau merokok bu ?
P : Tidak dok.
DM : Ibu, sekarang saya mau uji daya kognitif ibu, ibu tolong di jawab ya
P : Iya dok.
DM : Ibu, kalau 100 – 7, berapa hasilnya?
P : 93 dok
P : 86 dok
DM : kalau 86 – 7?
P : 79 dok
DM : Ibu, kursi tangga kayu. Ingat ya bu, nanti saya minta ibu ulang.
P : Iya dok.
P : Kalau apel lebih besar buahnya dan tinggi pohonnya sedangkan tomat lebih kecil.
P : Jam 8 dok
DM : Menurut ibu kalau menemukan dompet dijalanan, ibu bawa kemana dompetnya?
DM : Terima kasih ya bu sudah bersedia menjawab pertanyaan dari saya. Insya Allah
DM : Assalamu alaikum bu
Belum ditemukan
sebelumnya:
Tidak ada
bulan. Selama kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat. Pada saat bayi,
menonjol.
Pasien hanya sekolah sampai tamat SMA. Pasien tidak melanjutkan sekolah
a. Riwayat Pekerjaan
b. Riwayat Pernikahan
c. Riwayat Agama
baik
d. Riwayat Militer
6. Riwayat Keluarga
Saat ini pasien tinggal bersama tante dan sepupunya. Kehidupan ekonomi
pasien cukup.
A. Status Internus
Keadaan umum tidak tampak sakit, kesadaran komposmentis, tekanan darah 110/80
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, jantung, paru dan abdomen dalam
B. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-), pupil bulat dan
isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
memakai celana panjang jeans dan jilbab berwarna coklat. Wajah sesuai umur,
2. Kesadaran
Baik
Tenang
4. Pembicaraan
Kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Cemas
2. Afek : Cemas
1. Taraf Pendidikan
pendidikannya.
2. Daya Konsentrasi : TidakTerganggu
3. Orientasi
4. Daya Ingat
D. Gangguan Persepsi
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikiran
a. Produktivitas : Cukup
2. Isi Pikiran
Tidak Terganggu
G. Daya Nilai
H. Tilikan (Insight)
merasa seperti mau mati. Ini dialami sejak 2 bulan yang lalu dan memberat sejak 1
mingu yang lalu. Pasien kadang tiba-tiba merasa sesak nafas hebat dan jantung
berdebar-debar. Saat serangan pasien tidak bisa melakukan pekerjaan apa-apa dan
hanya mondar mandir dalam rumah. Serangan ini biasanya berlangsung sampai 30
menit. Akhir-akhir ini serangan datang hampir tiap hari dan biasanya muncul pada
saat masuk magrib. Hal ini membuat pasien sering merasa cemas dan tidak berani
keluar rumah sendiri, pasien takut masuk kamar mandi karena merasa sebentar
lagi akan mati dan tidak mau tidur karena takut tidak bisa bangun lagi.
kooperatif terhadap pemeriksa, mood cemas, afek cemas, dan empati dapat
dirabarasakan. Pada fungsi kognitif, taraf pendidikan, pengetahuan umum dan
orientasi waktu, tempat, dan orang tidak terganggu, daya ingat jangka panjang,
jangka pendek dan jangka segera tidak terganggu, pikiran abstrak tidak terganggu,
bakat kreatif belum ditemukan dan kemampuan menolong diri sendiri tidak
impuls dan daya nilai. Tidak ditemukan gangguan dalam isi pikiran.Tilikan derajat
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
yaitu pasien selalu merasa seperti mau mati, pasien merasa cemas karena takut
serangannya tiba-tiba datang. Pasien tidak berani keluar rumah sendiri dan tidak
Jiwa.
Dari status mental, tidak didapatkan hendaya berat dalam menilai realita,
Aksis II
Dari informasi yang didapatkan, pasien termasuk orang yang biasa-biasa saja.
Data yang didapatkan ini belum cukup untuk mengarahkan pasien ke salah satu
ciri kepribadian.
Aksis III
Aksis IV
Belum ditemukan
Aksis V
GAF Scale 70-61: beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
2. Psikologik
3. Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan
IV. PROGNOSIS
Bonam
1. Faktor Pendukung :
· Tidak adanya kelainan organik
· Adanya dukungan keluarga
· Pasien sadar kalau dirinya sakit dan butuh pengobatan
2. Faktor Penghambat :
· Belum menikah
· Tidak ada pekerjaan
V. RENCANA TERAPI
a) Farmakoterapi:
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI),
seperti fluoxetine atau sertraline. Obat antidepresan ini tergolong
cukup aman dan risiko rendah terjadinya efek samping. Jenis obat ini
akan direkomendasikan sebagai pengobatan pertama untuk meredakan
serangan panik.
Benzodiazepine, seperti alprazolam atau clonazepam. Obat
penenang (sedatif) ini bekerja dengan menekan aktivitas di sistem saraf
pusat. Obat ini hanya dikonsumsi untuk jangka waktu pendek, karena
dapat menimbulkan ketergantungan obat, dan gangguan fisik atau
mental. Jika ingin mengosumsi obat ini, hindari mengonsumsi
minuman beralkohol..
Serotonin and norepinephrine reuptake
inhibitors (SNRI), seperti venlafaxine. Ini merupakan obat
antidepresan yang bisa untuk meredakah gejala-gejala serangan panik.
VI. FOLLOW UP
VII. DISKUSI