Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

KROMOSOM
PENGERTIAN KROMOSOM
Kromosom adalah struktur yang bentuknya bisa diibaratkan seperti tali dan terdapat di dalam nucleus atau
inti sel. Di dalamnya, ada protein serta satu buah molekul DNA. Komponen inilah yang bisa membuat anda
memilik kemiripan karakteristik secara fisik dengan orangtua, namun dengan ciri khasnya sendiri.
Nama kromosom atau chromosome, diambil dari bahasa Yunani kuno, yaitu chroma yang artinya warna dan
soma yang artinya tubuh. Peneliti memilih kata-kata tersebut sebagai nama kromosom karena kromosom adalah
tubuh atau struktur dari sel, dan struktur ini di warnai dengan pewarna khusus saat penelitian dilakukan
Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun memiliki kromosom. Hanya saja, jumlah dan
karakteristiknya berbeda

JUMLAH KROMOSOM PADA MANUSIA


Normalnya, jumlah kromosom dalam setiap sel manusia adalah 23 pasang atau 46 buah, dengan 1 pasang di
antaranya adalah kromosom seks yang menentukan jenis kelamin manusia. Sementara 22 pasang lainnya
disebut kromosom autosomal.
Kromosom manusia berpasang-pasang, dengan setengah berasal dari ibu dan setengahnya lagi berasal dari
ayah. Pria dan waninta memiliki kromosom seks yang berbeda. Kromosom seks pada pria, terdiri dari 1
kromosom X dan 1 kromosom Y (XY). Sedangkan wanita memiliki 2 kromosom X (XX).
Kromosom X didapatkan dari ibu dan ayah bisa menyumbangkan kromosom X maupun Y. ini berarti,
kromosom yang diturunkan dari ayah lah yang akan menentukan apakah sang anak akan terlahir sebagai laki-
laki atau perempuan

.
SUSUNAN KROMOSOM
Susunan kromosom adalah benang kromatin yang terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat), RNA hasil
transkripsi dan protein (bersifat histon atau asam dan non histon atau basa). Tiap kromatid membawa sebuah
molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul
DNA.
Pada manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom , sedangkan protein yang lain tidak
mendapatkan tempat dalam kromosom. Salah satu protein, CENP-A, sangat mirip dengan histon H dan
dianggap menggantikan histon ini dalam sentromer nukleosom.
Bagian fungsi sentromer itu sendiri dinyatakan dengan mikroskop elektron, yang ditunjukkan dalam
pembelahan sel pada bagian yang seperti piringan yaitu kinetokor, bagian itu sudah ada pada permukaan
kromosom dalam daerah sentromer, struktur tambahannya mikrotubul, yang memancarkan dari kumparan tubuh
yang lokasinya pada permukaan inti dan dapat digambarkan
berupa kromosom yang bercabang yang masuk dalam nuklei. Bagian dari kinetokor menyusun alphoid DNA
ditambah CENP-A dan protein lainnya, tetapi struktur ini tidak dapat dideskripsikan secara detail. Bagian
penting kedua dari kromosom yaitu daerah terminal atau disebut telomer.
Telomer itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom dan untuk memungkinkan sel
membedakan daerah akhir ynag disebabkan oleh kerusakan kromosom.Telomer DNA terbuat dari 100 salinan
ynag berulang-ulang motifnya, 5’-TTAGGG-3’ pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung 3’
double-stranded molekul DNA.
Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer manusia yang dinamakan TRF1, yang
membantu mengatur lengan telomer manusia dan TRF2 mempertahankan perpanjangan single-strand. Jika
TRF2 in aktif lalu perpanjangan hilang dan 2 polinukleotida menyatu bersama dalam hubungan kovalen.
Protein telomer yang lain menganggap bentuk hubungan antara telomer dan perifer dari nukleus, merupakan
lokasi kromosom terakhir.

Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian berikut:

1. DNA-DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom.


2. RNA RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom.
3. Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat asam. Kedua macam
protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan
sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian DNA.

Protein penyusun kromosom ada dua macam:


 Protein Histon
Protein histon bersifat basa. Protein Histon yang telah terbungkus DNA disebut Nukleosom.

 Protein Non Histon


Protein non histon bersifat asam. Pada sel prokariotik,bahan-bahan kromosom terdapat didaerah inti dan
pembelahan sel terjadi secara langsung (pembelahan biner) Pada sel eukariotik bahan-bahan kromosom tersebar
merata di dalam sitoplasma dan pembelahan sel terjadi melalui tahap mitosis dan meiosis (Julia, 2009).
STRUKTUR KROMOSOM
Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat kromosom dan
membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom
yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong
(spindle fober).

Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis.
Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase. Dan Sentromer merupakan salah
satu bagian dari kromosom yang berfungsi untuk melekatkan kromosom pada benang spindel pembelahan
sehingga dapat bergerak dari bidang ekuator ke arah kutub masing-masing.

Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung kromosom dan gen.
Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan
dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh
bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema.

Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat
keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di
dalam kromonemata. Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari
kromonemata. Fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleolus. Pada bagian ujung kromosom
terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.

Sentromer  adalah bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2 bagian lengan
kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus. Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu
protein struktural yang berperan dalam pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel.
Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel

Secara umum sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian kromonema, kromorner, sentromer, lekukan kedua,
telomer, dan satelit. Struktur kromosom yaitu:

1. Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.


2. Kromomer adalah penebalan-penebalan pada
kromonema. Di dalam kromomer terdapat protein yang
mengandung molekul DNA. Berfungsi sebagai pembawa
sifat keturunan sehingga disebut sebagailokus gen.
3. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan
tampak lebih terang. Di dalam sentromer terdapat granula
kecil yang disebutsferus.
4. Telomer adalah bagian ujung-ujung kromosom yang
menghalang-halangi bersambungnya ujung kromosom
yang satu dengan kromosom yang lain.
5. Satelit adalah suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat
pada ujung kromosom. Tidak semua kromosom
mempunyai satelit

Bahan penyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang tidak padat dan membawa gen-gen
disebut eukromatin, sedang bagian lainnya yang tetap padat disebut heterokromatin. Dengan pembesaran yang
kuat lengan kromosom memperlihatkan bahwa kromomer tampak seperti manik-manik yang berjajar rapat.
Kromomer ini sebagai bahan nukleoprotein yang mengendap. Protein penyusun kromosom ada dua macam
yaitu proteinhiston yang bersifat basa dan non histon yang bersifat asam.

Protein histon dan non histon ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom menjadi padat dan berperan
sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian DNA menjadi RNA. Gambaran struktur kromosom ini dapat
dilihat pada gambar 2.1. Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek (p) dan
lengan panjang (q).

Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer atau lekukan pertama
(centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi untuk
berpegangannya kromosom dengan benang-benang spidel.

Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga
memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan sekunder (secondary
constriction).

Pada lekukan sekunder terdapat senyawa pembentuk nucleolus (anak inti), sehingga lekukan ini juga disebut
nucleolar organizer. Di dalam kromatid tampak adanya dua pita berbentuk spiral yang disebut kromonema
(jamak: kromonemata). Pada kromonemata terdapat penebalan-penebalan yang disebut kromomer.

Bahan dasar dari lengan kromosom tempat kromonemata terletak dinamakan matriks. Selanjutnya bagian dari
ujung-ujung kromosom disebut telomere yang berfungsi mengahalang-halangi bersambungnya kromosom satu
dengan lainnya (Suryo,1994).

Pada sel eukariotik kromosom terkondensasi melalui pengemasan (packing) DNA secara bertahap yang
terdiri dari DNA, RNA, dan protein. Kemudian eukariot seperti bakteri juga mempunyai satu atau lebih
plasmid. Plasmid adalah DNA ekstrak kromosomal kecil berbentuk sirkuler dan dapat mengkode 20-100
protein. Semua gen esensial bakteri terdapat pada kromosom DNA untai ganda yang berbentuk sirkuler
danterletak di daerah nukleoid pada sitoplasma.

Kromosom bakteri diyakini terikat pada membran plasma dan mengkodekan antara 1000-5000 protein
(Schaum’s, 2006). Kromosom eukariot, yang telah kita ketahui berbentuk linier, ternyata dapat dikelompokkan
menurut kedudukan sentromirnya. Sentromir adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat
melekatnya benang-benang spindel dari sentriol selama berlangsungnya
pembelahan sel. Dilihat dari kedudukan sentromirnya, dikenal ada tiga macam struktur kromosom eukariot,
yaitu metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik. Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika
pembelahan sel berada pada tahap anafase (Fabioqta, 2009).

ORGANISASI KROMOSOM
Bagian utama dari sebuah sel terdiri atas nukleus dan sitoplasma.  Di dalam nukleus terdapat benang-benang
halus yang disebut kromatin. Bila sel siap membelah, benang-benang halus tersebut itu dipintal dan membentuk
kromosom. Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan
DNA.  Struktur padat kromosom hanya dapat terlihat dengan jelas pada tahap metafase saat pembelahan sel.

 Nukleosom ( unit Dasar Kromosom )

Nukleosom dijumpai pada semua kromosom eukariot. Telah dikatakan bahwa nukleosom merupakan struktur
yang paling sederhana dalam pengemasan DNA eukariot. Pengemasan terjadi dengan cara pelilitan DNA di
sekeliling sumbu nukleosom, yang merupakan oktamer protein basa berukuran kecil dan disebut histon sumbu.
Protein histon sumbu ini bersifat basa atau bermuatan positif karena banyak mengandung asam amino arginin
dan lisin.

Cara penyusunan molekul DNA dan protein dalam kromosom sebenarnya cukup rumit. Pengemasan DNA
dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Secara ringkas pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut,

Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi suatu bentukan yang disebut unit nukleosom.
Ada empat macam histon sumbu yang menyusun sumbu nukleosom, yaitu H2A, H2B, H3, dan H4. Keempat
macam histon ini berada dalam bentuk oktamer karena masing-masing terdiri atas dua molekul. Selain itu, ada
satu macam histon lagi, yaitu H1, yang letaknya bukan di sumbu nukleosom, melainkan di bagian tepi
nukleosom. Dengan adanya molekul H1 ini, ukuran nukleosom menjadi lebih besar 20 pb dan biasanya disebut
dengan kromatosom.

Setiap untai DNA sepanjang 146 pb mengelilingi satu sumbu nukleosom, sementara bagian-bagian DNA
lainnya menjadi penghubung (linker) antara satu sumbu nukleosom dan sumbu nukleosom berikutnya. Pelilitan
DNA di sekeliling sumbu nukleosom berlangsung dengan arah ke kiri atau terjadi superkoiling negatif. Pelilitan
terjadi demikian kuat karena DNA bermuatan negatif, sedangkan histon sumbu bermuatan positif.

Unit-unit nukleosom tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-
lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin. Benang-benang kromatin tersusun
memadat menjadi lengan kromatid. Lengan kromatid kembar disebut kromosom.

Anda mungkin juga menyukai