Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805

STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS


PADA PUSKESMAS KECAMATAN X

Niky Hardinata1), Muamar Hi. Muhammad2)


1), 2)
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281
Email : nikyhardinata@gmail.com1), Muamar30.SI@gmail.com2)

Abstrak 1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang kian pesat membawa
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kebutuhan imbas pada seluruh lapisan bidang bisnis baik pada
terhadap informasi-informasi berbasiskan komputer perusahaan, lembaga ataupun sebuah instansi yang
sangat dibutuhkan oleh kalangan masyarakat. Sistem berskala besar maupun yang berskala kecil. Sehingga
komputerisasi tentunya tidak terlepas dari Sistem Informasi yang didukung oleh pengolahan data
perkembangan teknologi yang sangat cepat dalam yang tepat terbukti mampu mempercepat kinerja yang
mempengaruhi berbagai segi kehidupan masyarakat. pada akhirnya akan menghasilkan manfaat yang besar
Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan sistem dan bagi masyarakat. Data yang selama ini diolah secara
mekanisme pada dunia kerja dan bisnis, contohnya pada konvensional dengan masih digunakannya pencatatan
instansi rumah sakit ataupun puskesmas. data-data (data pasien, data dokter, data perawat dan data
kamar) melalui media buku yang masih dirasa kesulitan
Teknologi informatika ini banyak diterapkan untuk oleh petugas puskesmas dan juga akan menimbulkan
pengelolaan pekerjaan karena efektivitas dan efisiensi resiko yang cukup besar terhadap kerusakan dan
yang terbukti mampu mempercepat kinerja, kehilangan. Data yang kurang lengkap juga akan
mempermudah memanajemen data dan pada akhirnya menyebabkan informasi pelayanan kesehatan juga
akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Di kurang, karena data tidak tersusun rapi dan susahnya
dalam sebuah instansi, seperti puskesmas tentunya juga pencarian data yang mengurangi kurangnya informasi
membutuhkan informasi-informasi untuk mengefisienkan dari data tersebut. Hal inilah yang masih alami oleh
dan mengefektifkan proses-proses pelayanan dan puskesmas di kecamatan X kota Y yang merupakan
pendataan terhadap pasien yang berkunjung. Namun salah satu institusi yang bergerak dibidang pelayanan
untuk saat ini, masih banyak puskesmas dalam proses kesehatan terhadap masyarakat dan juga merupakan
pengelolaan dan pengolahan data yang masih dilakukan salah satu puskesmas yang sering dikunjungi oleh
secara manual yang terkadang dapat menimbulkan masyarakat sekitar.
kesulitan dan kesalahan data. Salah satu contohnya
yaitu puskesmas di kecamatan X. Hal ini yang nantinya Oleh sebab itu, perlu dirancang sebuah sistem informasi
akan membuat tingkat pelayanan terhadap pasien rekam medis yang bisa dijadikan sebagai solusi untuk
semakin buruk. mengolah data secara efektif dan efisien, sehingga dapat
meminimalisir kesalahan yang muncul. Pada akhirnya
Berdasarkan hasil analisis, secara umum dapat akan meningkatkan kepuasan pelayanan terhadap
dinyatakan bahwa kondisi seperti di atas akan menjadi masyarakat serta bisa meningkatkan perkembangan
potensi bagi timbulnya berbagai permasalahan yang puskesmas tersebut.
serius dikemudian hari. Oleh sebab itu, perlunya sebuah
perancangan sistem informasi rekam medis yang bisa Sistem itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu
dijadikan sebagai solusi untuk meminimalisir dan kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-
mengatasi masalah-masalah yang akan muncul variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi,
nantinya. Hasil yang diperoleh dari perancangan sistem dan saling bergantung sama lain[1]. Menurut Murdick
informasi rekam medis ini berupa cetak biru (blue print) dan Ross mendefinisikan sistem sebagai seperangkat
yang berisikan Use Case diagram sistem dan class elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya
diagram sistem sebagai pemodelan sistemnya, Entity untuk suatu tujuan bersama[1]. Sistem juga adalah
Relationship Diagram (ERD) dan beberapa interface kumpulan dari komponen-komponen peralatan model
sistem informasi rekam medis yang diajukan. requirements, function dan interface [2].

Kata kunci: pasien, rekam medis, sistem informasi. Kemudian, informasi sendiri dapat didefinisikan sebagai
hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang
nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan

1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

keputusan[2]. Sedangkan menurut Mc Leod mengatakan nantinya dapat dijadikan solusi sebagai bantuan dalam
bahwa informasi adalah data-data yang telah diproses, melakukan kegiatan-kegiatan yang ada seperti tahap
atau data yang memiliki arti[1]. pendaftaran pasien hingga pembuatan laporan hasil
pemeriksaan.
Jadi, sistem informasi adalah suatu sistem yang
menerima masukan data dan instruksi, mengolah data 2.1 Kebutuhan Fungsional
tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan Kebutuhan fungsional berisikan tentang informasi-
hasilnya[2]. informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem.
Gambar 1 merupakan salah satu bentuk dari konsep Jenis kebutuhan juga berisi mengenai proses-proses apa
sistem informasi. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Berikut
sistem informasi secara umum terdiri dari 3 tahapan, beberapa kebutuhan fungsional yang ditawarkan sistem.
yaitu input data, pemrosesan dan hasil dari pemrosesan 1. Proses login untuk user (petugas)
(output data). 2. Proses pengolahan data (insert, update, delete):
data pasien, data dokter, data petugas, data kamar,
data perawat, data penyakit dan data obat.
3. Proses pembuatan laporan: laporan data petugas,
data dokter, data pasien, data obat, data rekam
medis, laporan jadwal dokter dan laporan jadwal
perawat.
4. Proses pencarian: pencarian data pasien, data
penyakit, data dokter, data perawa, data kamar
Gambar 1. Konsep Sistem Informasi [1] dan pencarian data petugas

Dalam hal ini, penulis meihat hasil penelitian 2.2 Kebutuhan Non-Fungsional
sebelumnya yang berjudul: “Perencanaan Arsitektur 2.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Data pada Bidang Medis Rumah sakit Muhammadiah Perangkat keras yang digunakan untuk membuat
Surabaya”, Febri Risty Widyana, Eto Wuryanto, Taufik perancangan sistem informasi rekam medis ini yaitu
ST, Universitas Airlangga [3], perancangan basis data menggunakan laptop dengan processor Intel Pentium
menggunakan ERD, normalisasi, dan kamus data. Hasil DualCore 2.10Ghz, kapasisitas RAM 3GB dan harddisk
yang diperoleh dari perencanaan ini adalah cetak biru dengan kapasitas 250GB serta piranti input berupa
(blue print) berisikan daftar entitas data, Conceptual mouse dan keyboard.
Data Model (CDM), kamus data, serta matriks proses vs Kemudian, perangkat keras yang digunakan untuk
data sebagai landasan pengembangan sistem informasi menjalankan sistem jika perancangan ini
arsitektur data yang lebih baik di bidang medis Rumah diimplementasikan yaitu:
Sakit Muhammadiyah Surabaya. Kemudian sistem yang 1. Menggunakan PC (Personal Computer) memiliki
dikembangkan memfokuskan pada pelayanan informasi spesifikasi minimal pentium IV, kebutuhan
di Unit Rawat Inap. memori minimal 256 MB RAM dan dukungan
Selanjutnya pada penelitian yang berjudul: “Sistem piranti lainnya seperti mouse, keyboard dan
Informasi Rekam Medis Rawat Jalan Pada Rumah Sakit printer. Semua perangkat keras yang digunakan
Umum Daerah Palembang BARI”, Lingga Jaya Bermana merupakan perangkat standar dalam sistem
Putra, Eric Suryadi, M. Haviz Irfani, STMIK MDP [4]. komputer.
Peneliti menggunakan ERD sebagai perancangan basis 2. Waktu respon penyimpanan dan updating data
data. Hasil yang diperoleh dari perencanaan ini adalah adalah 10 detik. Jika melebihi waktu tersebut
sebuah aplikasi desktop yang berisikan daftar entitas maka user diminta untuk melakukan pengisian
data. Kemudian sistem yang dikembangkan ulang data yang akan disimpan atau dirubah.
memfokuskan pada pelayanan rekam medis pasien. 3. Keamanan yang dibutuhkan dalam pengoperasian
sistem informasi ini yaitu adanya back up data
2. Pembahasan sehingga data lebih reliable.
Rekam medis adalah suatu keterangan baik secara
tertulis maupun rekaman tentang identitas klien, hasil 2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
pengkajian, atau segala pelayanan dan tindakan medis Perangkat lunak atau software yang digunakan untuk
yang diberikan kepada pasien[4]. membuat perancangan sistem informasi rekam medis ini
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor yaitu sistem operasi Windows 7 Professional dan
749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam medis beberapa software pendukung berupa Microsoft Office,
dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang Visual Paradigm dan Adobe Illustrator CS3.
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain 2.2.3 Kebutuhan Pengguna (User)
kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Pengguna dari sistem ini ada dua jenis dan memiliki
Rancangan sistem informasi rekam medis untuk tingkat level yang berbeda. Pertama adalah
puskesmas kecamatan X ini diharapkan diharapkan administrator. Administrator merupakan user yang

2
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

memiliki kendali penuh terhadap sistem, mampu


merubah seluruh hal yang ada pada sistem. Dalam hal ini
yang bertindak sebagai user yaitu petugas. Kedua adalah
dokter yang hanya bisa melihat jadwal kunjungan.

2.3 Perancangan Sistem


Perancangan sistem merupakan gambaran secara jelas
dan rancang bangun yang lengkap kepada user dan
supaya user mengerti manfaat dan cara kerja dari
aplikasi yang sedang dikerjakan[5]. Pada kasus ini,
penulis menggunakan Unified Modeling Language
(UML) untuk perancangan model sistemnya.

2.3.1 Perancangan UML


Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah
sintesis baru tentang bahasa desain objek. Unified
Modeling Language (UML) mencakup seperangkat Gambar 3.Class Diagram Sistem Yang Diajukan
diagram yang konsisten yang dapat digunakan untuk
menggambarkan dan mengkomunikasikan kebutuhan 2.4 Perancangan ERD
sistem perangkat lunak, desain, dan kode[6]. Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambar atau
Tujuan dari Unified Modeling Language adalah untuk diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan
menyediakan kosa kata umum istilah object-oriented dan dan digunakan untuk sistem bisnis[1]. Sama halnya
teknik diagram yang cukup kaya untuk setiap model dengan class diagram, ERD ini juga bisa dijadikan
proyek pengembangan sistem dari analisis sampai sebagai salah satu acuan atau bantuan dalam pembuatan
implementasi[7]. database-nya. Gambar 4 merupakan rancangan Entity
Dalam perancangan ini, penulis mengambil dua jenis Relationship Diagram yang penulis buat untuk sistem
diagram UML yaitu Use Case diagram dan Class informasi rekam medis ini.
diagram. Use Case diagram adalah diagram yang
menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem
eksternal pengguna [8]. Sedangkan Class diagram adalah
model statis yang mendukung pandangan statis dari
perkembangan sistem[9].
Gambar 2 merupakan rancangan use case diagram yang
penulis rancang untuk sistem informasi rekam medis,
sedangakan Gambar 3 merupakan rancangan class
diagram untuk sistem yang akan dirancang. Class
diagram bisa dijadikan sebagai salah satu acuan untuk
pembuatan database-nya.

Gambar 4. Entity Relationship Diagram Sistem Yang


Diajukan

2.4 Perancangan Database


Database merupakan sekumpulan data yang saling
terintegrasi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan
sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada
sebuah hardware komputer[10].
Menurut Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S.
Sudarshan bahwa perancangan database relasional
diperlukan untuk mendapatkan sekumpulan schema
relasi yang baik. Rancangan yang buruk akan
mengakibatkan perulangan informasi dan tidak dapat
menampilkan kembali informasi tertentu[11].
Gambar 2.Use Case Diagram Sistem Yang Diajukan Perancangan database dalam sistem informasi ini terdiri
dari beberapa tabel, diantaranya:

3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

1. Tabel Petugas, tabel ini digunakan untuk Dari beberapa tabel diatas, tidak menutup kemungkinan
menyimpan data user yang berhak mengakses jika sistem informasi rekam medis ini diimplementasikan
aplikasi. akan ada penambahan tabel-tabel baru.
2. Tabel Pasien, tabel ini digunakan untuk
menyimpan dan mengolah data pasien. 2.5 Perancangan Interface
Tampilan antar muka atau sering disebut dengan istilah
3. Tabel Dokter, tabel ini digunakan untuk
interface merupakan tampilan dari suatu program atau
menyimpan dan mengolah data dokter. aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang
4. Tabel Kamar, tabel ini digunakan untuk digunakan sebagai sarana berdialog antara program
menyimpan dan mengolah data kamar dengan user dimana pada sistem ini yang bertindak
5. Tabel Perawat, tabel ini digunakan untuk sebagai admin atau petugas[13].
menyimpan dan mengolah data perawat
6. Tabel Obat, tabel ini digunakan untuk
menyimpan dan mengolah data obat
7. Tabel Penyakit, tabel ini digunakan untuk
menyimpan dan mengolah data penyakit
8. Tabel RekamMedis, tabel ini digunakan untuk
menyimpan dan mengolah data rekam medis.
9. Tabel DetailKamar, tabel ini digunakan untuk
mengolah data tentang jumlah perawat di setiap Gambar 5. Tampilan Form Login
kamar.
10. Tabel DetailObat, tabel ini digunakan untuk
mengolah data dari siapa saja yang
mengkonsumsi obat, jumlah obat yang dipakai
oleh pasien.
11. Tabel DetailPenyakit, tabel ini digunakan untuk
mengolah data mengenai seberapa banyak pasien
mengidap penyakit.
12. Tabel PemeriksaanPasien, tabel ini digunakan
untuk mengolah data dari kegiatan yang terjadi
selama pemeriksaan dari dokter terhadap pasien.
Gambar 6. Tampilan Home
Tabel-tabel yang diajukan oleh penulis diacu dari entitas
yang ada di Entity Relationship Diagram (ERD) dan Gambar 6 merupakan tampilan menu utama (Home)
class yang ada di class diagram. pada sistem informasi rekam medis yang penulis
Menurut Jan L. Harrington, sebagian besar software alat rancang. Tampilan ini menampilkan beberapa gallery
atau foto yang terdapat pada puskesmas X. Jika user
bantu rekayasa berbantuan komputer (Computer-Aided
belum melakukan login ke sistem maka user tidak bisa
Software Engineering/CASE) menyediakan fasilitas melihat form data pasien, dokter, perawat, kamar, obat
untuk membuat dokumentasi rancangan database, dan data laporan. Jika salah satu dari menu di atas diklik,
yaitu[12]: maka akan muncul peringatan bahwa user belum login
1. Kamus data (Data Dictionary/DD) ke sistem. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 7.
2. Kebutuhan pengguna
3. Diagram Aliran Data/DAD (Data Flow Diagram/
DFD)
4. Bagan struktur (structure chart)
5. Model data (data model)
6. Prototipe tampilan layar
7. Model keadaan (state model)
8. Diagram tugas (task diagram)
9. Diagram kelas (class diagram)
10. Diagram obyek (object diagram)

Gambar 7. Pesan Belum Login

4
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

Adapun saran penulis untuk penelitian lanjut adalah


penelitian ini masih berupa rancangan sistem informasi
rekam medis dalam bentuk cetak biru (blue print) yang
ditujukan untuk puskesmas kecamatan X, sehingga dari
tahapan yang telah dilakukan oleh penulis tersebut dapat
dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu tahapan
implementasi sistem.

Daftar Pustaka
[1] Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Andi. Yogyakarta
[2] Melwani, Tia and Sp, Moh. Morgan (2013). Perencanaan Strategis
Sistem Informasi Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. XYZ.
Gambar 8. Tampilan Form Data Pasien Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS), ISSN:
2302-57006, November 2013
Untuk menampilkan form Data Pasien, petugas atau user [3] Widyana, Febri Risty, dkk. Perencanaan Arsitektur Data pada
harus login terlebih dahulu. Gambar 8 merupakan Bidang Medis Rumah sakit Muhammadiah Surabaya. Jurnal
rancangan untuk form data pasien. Pada tampilan ini, Sistem Informasi Vol. 1 No. 1 Universitas Airlangga Surabaya,
sistem menampilkan data-data dari pasien yang tersaji Januari 2013
dalam bentuk tabel. Kemudian, petugas bisa [4] Putra, Lingga Jaya Bermana, dkk. Sistem Informasi Rekam Medis
menginputkan data pasien baru yang masuk, mengubah Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
Jurnal Sistem Informasi STMIK MDP, Februari 2013
data pasien, menghapus data pasien serta dapat [5] Saputra, Hadi Erik, Yul Rizkiawan. Perancangan E-Office
melakukan pencarian data pasien. Administrasi Kehumasan untuk Kegiatan Penerimaan Mahasiswa
Baru di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Semnasteknomedia 2014,
ISSN : 2302-3805, Februari 2014
[6] Cantor, Murray. 1998. Object-Oriented Project Management
with UML. John Wiley & Sons, Inc.
[7] Dennis, A., Barbara Haley Wixom, David Tegarden. 2009.
System Analysis & Design with UML Version 2.0 Third Edition.
John Wiley & Sons, Inc.
[8 Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bently dan Kevin C. Dittman.
2004. System Analysis and Design Methods Sixth Edition.
McGraw-Hill, New York.
[9] Dennis, A., Barbara Haley Wixom, Roberta M. Roth. 2012. System
Analysis & Design 5th edition. John Wiley & Sons, Inc.
[10] Arief, M Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data
Menggunakan Transacr-SQL dengan Microsoft SQL Server 2008.
Gambar 9. Tampilan Form Data Kamar Andi. Yogyakarta
[11] Raharjo, Suwanto, Edhy Sutanta, Ema Utami . Analisis Aspek-
Gambar 9 merupakan rancangan untuk form data Aspek Kualitas Schema Database. Seminar Nasional Teknologi
kamar. Pada tampilan ini, sistem akan menampilkan 2007 (SNT 2007), ISSN : 1978 – 9777, November 2007
data-data dari kamar yang tersaji dalam bentuk tabel. [12] Herden, Olaf (2001). Measuring Quality of Database Schemas by
Kemudian, petugas bisa menginputkan data kamar baru, Reviewing – Concept, Criteria and Tool. Oldenburg Research and
mengubah data kamar, menghapus data kamar serta Development Institute for Computer Science Tools and Systems
dapat melakukan pencarian data kamar. (OFFIS).
[13] Arief, M Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis
3. Kesimpulan Menggunakan PHP dan MySQL.Andi. Yogyakarta
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan
diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu:
perancangan sistem informasi rekam medis di puskesmas
kecamatan X dilakukan dengan menggunakan Unified Biodata Penulis
Modeling Language (UML) yang bisa mempemudah Niky Hardinata,memperoleh gelar Sarjana Komputer
dalam pemodelan sistemnya. Nantinya dengan adanya (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
perancangan sistem informasi rekam medis ini akan bisa AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2014. Saat ini
memberikan salah satu solusi dalam mengurangi menempuh pendidikan Magister Teknik Informatika di
masalah-masalah yang muncul akibat proses pendataan STMIK AMIKOM Yogyakarta.
maupun pencarian data pasien di puskesmas kecamatan
X yang masih menggunakan media buku. Sehingga Muamar Hi. Muhammad,memperoleh gelar Sarjana
pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien serta bisa Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK
meningkatan kepuasan pelayanan terhadap masyarakat. AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2014. Saat ini
menempuh pendidikan Magister Teknik Informatika di
STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai