setiap informasi terulis sehubungan dengan penawaran umum dan bertujuan agar emifi efek Pada
umumnya perpektus dibagikan oleh emiten melalui penyanur pemegang efek yang ditunjuk oleh
penjamin emisi menjelang penawaran umum dilaksanakan. Calon investor sebaiknya berupaya
mendapatkan prospektus dan melakukan pemesanan saham.
prospektus juga dimuat di dalam surat kabar yang berskala nasional. Walaupun informasinya sangat
ringkas, tetap sangat berguna bagi calon investor. Bagi investor yang tidak pandai menganalisis
prospektus, mereka dapat bertanya kepada agen penjual atau broker efek tempat investor akan menjadi
nasabahnya.
prospektus harus didistribusikan kepada para agen penjual yang ditunjuk oleh penjamin emisi beberapa
hari sebelum penawaran resmi dilaksanakan. Calon investor dapat melakukan pesanan beli saham
langsung kepada penjamin emisi atau para ager penjual sekaligus dengan pembayarannya dan
menyerahkan fotocopy identitas, misalnya KTP vang masih berlaku
Setelah prospektus didistribusikan dan diterbitkan di surat kabar berskala nasional, dilakukanlah
Penawaran resmil. penawaran resmi efek meliputi 5 tahapan. yaitu:
Kelima periode tersebut waktunya sangat pendek, kurang dari 30 hari. Pada waktu pasar modal sedang
marak (bullisb) periode tiap-tiap tahapan lebih pendek daripada ketika pasar sedang lesu (hearsb).
Periode tahapan ini dapat dilihat di halaman muka prospektus.
Periode Penawaran
periode penawaran (offerig period) adalah periode tertentu (minimal 5 hari kerja) dimulainya
penawaran sekuritas. Calon investor yang berminat harus segera memesan di agen-agen penjual yang
alamatnya terteri dalam prospektus. pembayaran tunai sebesar harga perdana dikalikan jumlah
Periode Penjatahan
Periode penjatahan (allotment pericd) adalah periode terterntu (maksimal 6 hari kerja) akan
dilakukannya pembagian perolehan saham. Apabiia pesanan lebih banyak daripada penawaran, maka
penjatahan akan dilakukan. Dalam proses penjatahan, investor hanya akan menerima sehagian dari
jumlah total pesanannya. Apabila pesanan lebih kecil daripada penawaran (undersubscribed), maka
investor akan menerima jumlah penuh dari total pesanannya.
Periode pengembalian dana (refnd period)alalah periode tertentu (makastmal 4 har kerja) yang telah
ditetapkan dan tertera di dalam prospektus untuk mengembalikan dana kepada calon investor
sehubungan dengan kelebihan pembayaran calon investor terkait penjatahan saham.
Periode penyerahan salam (delvery period), yaitu periode waktu 3 hari sebelum saham itu dicatatkan
atau diperdagangkan di bursa etek, di mana dalam periode tersebut saham sudah diterima oleh
investor. Setelah sistem perdagangan berubah dari perdagangin dengan warkat (scrip trading) menjadi
perdagangan tanpa warkat (srpless trading) masa penyerahan ini menjadi lebih cepat lagi.
Pencatatan efek (isting date) di bursa efek adalah suatu tanggal yang telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tertera pada halaman depan prospektus yang menunjukkan hari pertama saham tersebut
diperdagangkan di bursa etek. Apabila seluruh saham yang beredar dicatatkan, maka hal itu disebut
company listeng Ketentuan di Bursa Etek Indonesia mewajibkan emiten untuk mencatatkan seluruh
jumlah sahamnya atau wajib company listng Berikut ini adalah beberapa jenis listing secara umum:
SINGLE LISTING adalah pencatatan suatu saham hanya pada satu bursa efek
DUAL LISTING adalah pencatatan suatu saham di dua bursa etek.
MULTIPLE LISTING adalah pencatatan suatu saham di lebih dari dua bursa efek
CROSS LISTING adalah pencatatan suatu jenis saham Indonesia di bursa efek luar negeri
(misalnya, New York Stock Exchapge) dan suatu jenis saham dt Amerika Serikat dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia.
ADDITIONAL LISTING (PENCATATAN TAMBAHAN) adalah pencatatan atas saham-saham yang
dikeluarkan melalui right issue atau waran atau konversi dari obligasi konvertibel oleh
perusahaan yang telah tercatat di bursa efek.
Pemilik saham juga sadar bahwa perusahaan yang sudah go public (disebut emiten) berarti sudah jadi
milik masyarakat. Pemilik lama sebagai pemegang saham pendiri (founding stockholder) pada awal-awal
go public kebanyakan masih menjadi mayoritas. Dengan berjalannya waktu fouundne stockholder dapat
melepaskan sahamnya lebih banyak kepada masyarakat umum. Sampai akhir tahun 2004 tidak adi
aturan nengett kopostst antard saham pendiri dan saham publilk setelah go. Walaupun masyarakat
merupakan pemegang saham minoritas (manoity party), kepentingannya harus dijaga oleh pemegang
saham mayoritas. Pemegang saham mayoritas harus menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh
pemegang saham minoritas dengan cara: