Anda di halaman 1dari 2

Persaingan Global

Persaingan global yang tajam akan terjadi setelah WTO diberlakukan secara resmi pada tahun
2020. Contoh gambaran persaingan tajam tersebut sebagai berikut : gula dan beras dapat
diimpor dari Negara tetangga dengan harga yang lebih murah daripada harga pokok produksi
gula dan beras dalam negeri. Konsumen dalam negeri diuntungkan karena dapat membeli
gula dan beras dengan harga murah. Sebaliknya, produsen gula dan beras dalam negeri
dirugikan karena gula dan berasnya tidak laku, dan terpaksa banting harga. Petani gula dan
beras tidak dapat memprotes pemerintah atau menuntut pemerintah untuk menaikkan tarif
bea masuk impor gula dan beras, serta tidak dapat melarang importer agar tidak membeli gula
dan beras di pasar internasional, karena pemerintah terikat oleh aturan permainan WTO yang
sudah ditandatanganinya. Namun, pemerintah dapat melakukan kebijakan di bidang pertanian
untuk menekan harga pokok produksi gula dan beras agar lebih rendah.

Pasar Modal Global

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi jarak antarnegara yang dahulu kelihatan jauh,
sekarang menjadi sangat dekat. System informasi dan komunikasi antarnegara dapat dengan
mudah dilakukan tanpa hambatan fisik. Kemajuan teknologi dan komunikasi mendorong
terjadinya kerja sama perdagangan efek antarbusa yang ada di dalam negeri (domestic) dan
antara bursa efek di berbagai Negara. Kerja sama itu dapat mengambil bentuk afiliasi,
akuisisi atau merger. Bagi investor, hal ini menghasilkan peluang investasi yang lebih
beragam. Sedangkan bagi bursa- bursa efek itu sendiri, manfaat dari kerja sama ini adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas cakupan pasar mereka.

Beberapa contohnya meliputi langkah langkah yang dilakukan NYSE: pada tahun
2006, NYSE melakukan merger dengan Archipelago ECN menjadi NYSE group. Di tahun
2007, NYSE group melakukan merger dengan Euronext mmenjadi NYSE Euronext dan pada
tahun 2008 mengakuisisi AMEX. NYSE juga sudah membeli 5 % National Stock Exchange
di India.

Investasi Global

Aliansi AntarBursa Efek (Mutual Offset System)


Beberapa negara telah melakukan aliansi antara bursa efek di negaranya dengan bursa efek di
negara lain. Setiap negara yang akan beraliansi harus memikirkan terlebih dahulu secara
mendalam konsekuensi dari aliansi tersebut.

Untung-rugi atau manfaat dan mudarat harus diperhitungkan agar aliansi tidak kandas
di tengah jalan. Aliansi antara bursa efek yang masih berada dalam satu negara
akanmemperkuat bursa efek secara nasional, sedangkan aliansi bursa efek antarnegara dapat
berakibat positif maupun negatif.

Pada tahun 1960 bursa efek Singapura beraliansi dengan bursa efek Kuala Lumpur
dalam satu pasar (single market) melalui jaringan telepon langsung di antara kedua bursa efek
tersebut. Apabila satu pihak merasa dirugikan oleh kerja sama tersebut,maka pada suatu saat
aliansi itu akan terputus. Apabila kedua Negara merasa saling diuntungkan oleh aliansi
tersebut maka aliansi itu akan makin kokoh dan bahkan diperluas.

Singapura dengan gesit melakukan aliansi dengan NASDAQ pada tahun 1988 untuk
memperdagangkan 33 jenis saham yang tercatat di NASDAQ. Pada tahun 1990 SES
membentuk Clob International untuk memperdagangkan saham saham asing dari Indonesia,
Malaysia, Hongkong, Eropa, dan Filipina secara over the counter.

Pesatnya perkembangan perdagangan saham tanpa penyerahan fisik sahamberdampak


luas. Perdagangan dapat menjangkau jarak jauh, karena penyerahan saham tidak dilakukan
secara fisik, tetapi hanya dilakukan melalui proses balik nama dengan cara pemindahbukuan
di central custodian(pusat penyimpanan efek di suatu Negara).

Demikian pula pembayaran transaksi dilakukan dengan booking entries di central


clearing house. Untuk kelancaran mekanisme penyerahan dan pembayaran maka setiap
anggota bursa efek diwajibkan memiliki rekening di central clearing house dan central
custodian.

Anda mungkin juga menyukai