R
DENGAN COVID-19 DI NGIPIK SANGGRAHAN
PRAMBANAN, KLATEN
DISUSUN OLEH
P1905006
B. Patofisiologi
Virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan,
termasuk kelelawar, unta, kucing, dan sapi.
1. COVID-19 adalah betacoronavirus, seperti MERS dan SARS, yang
semuanya berasal dari kelelawar.
2. Urutan dari pasien AS mirip dengan urutan yang awalnya diposting
Cina, menunjukkan kemungkinan munculnya tunggal baru-baru ini
dari reservoir hewan.
3. Ketika penyebaran dari orang-ke-orang telah terjadi seperti halnya
dengan MERS dan SARS, diperkirakan hal tersebut terjadi
terutama melalui droplet pernapasan yang dihasilkan ketika orang
yang terinfeksi bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan
patogen pernapasan lainnya menyebar.
4. Sebagian besar virus corona menginfeksi hewan, tetapi tidak pada
manusia; di masa depan, satu atau lebih dari virus corona ini
berpotensi berevolusi dan menyebar ke manusia, seperti yang
terjadi di masa lalu.
5. Banyak pasien memiliki kontak langsung atau tidak langsung
dengan Pasar Grosir Makanan Laut Wuhan Huanan yang diyakini
sebagai tempat asli pecahnya COVID-19.
6. Namun, transmisi COVID-19 dari ikan ke manusia tidak mungkin
terjadi. COVID-19 dan coronavirus ikan seperti Beluga Whale
CoV / SW1 termasuk dalam genera yang berbeda dan tampaknya
memiliki kisaran inang yang berbeda.
7. Karena pasar makanan laut pasar Wuhan juga menjual hewan lain,
inang alami COVID-19 menunggu untuk diidentifikasi.
8. Karena kemungkinan penularan dari hewan ke manusia, CoV pada
ternak dan hewan lain termasuk kelelawar dan hewan liar yang
dijual di pasar harus terus dipantau.
9. Selain itu, semakin banyak bukti menunjukkan virus COVID-19
yang baru menyebar melalui rute penularan dari manusia ke
manusia karena ada infeksi pada orang yang tidak mengunjungi
Wuhan tetapi memiliki kontak dekat dengan anggota keluarga yang
telah mengunjungi Wuhan dan terinfeksi.
C. Penyebab
Coronavirus dinamai untuk virus yang mempunyai tapilan seperti
paku dengan mahkota di permukaannya.
1. Ada empat sub-kelompok utama dari coronavirus, yang dikenal
sebagai alpha, beta, gamma, dan delta.
2. Virus korona manusia pertama kali diidentifikasi pada
pertengahan 1960-an.
3. Tujuh coronavirus yang dapat menginfeksi manusia adalah 229E
(alpha coronavirus), NL63 (alpha coronavirus, OC43 (beta
coronavirus), dan HKU1 (beta coronavirus).
4. Virus korona manusia lainnya adalah MERS-CoV, SARS-CoV,
dan COVID-19.
K. Manajemen Farmakologis
Tidak ada pengobatan antivirus khusus yang direkomendasikan
untuk infeksi COVID-19, dan tidak ada vaksin saat ini untuk
mencegahnya.
L. Manajemen Keperawatan
Manajemen perawatan untuk pasien dengan infeksi COVID-19
meliputi:
a) Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pasien yang diduga COVID-19 harus mencakup:
1. Sejarah perjalanan. Penyedia layanan kesehatan harus
mendapatkan riwayat perjalanan yang terperinci untuk pasien
yang dievaluasi dengan demam dan penyakit pernapasan
akut.
2. Pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalami demam, batuk,
dan sesak napas dan yang telah melakukan perjalanan ke
Wuhan, Cina baru-baru ini harus ditempatkan di bawah
isolasi segera.
b) Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama untuk
pasien dengan COVID-19 adalah:
1) Infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk
menghindari patogen akibat paparan COVID-19.
2) Pengetahuan yang kurang terkait dengan ketidaktahuan
dengan informasi penularan penyakit.
3) Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme.
4) Gangguan pola pernapasan terkait dengan sesak napas.
5) Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak
diketahui.
d) Intervensi Keperawatan
Di bawah ini adalah intervensi keperawatan untuk pasien yang
didiagnosis dengan COVID-19:
1. Pantau tanda-tanda vital. Pantau suhu pasien; infeksi biasanya
dimulai dengan suhu tinggi; pantau juga laju pernapasan pasien
karena sesak napas adalah gejala umum lainnya.
2. Pantau saturasi O2. Pantau saturasi O2 pasien karena gangguan
pernapasan dapat menyebabkan hipoksia.
3. Pertahankan isolasi pernafasan. Simpan tisu di samping tempat tidur
pasien; buang sekresi dengan benar; mengintruksikan pasien untuk
menutup mulut saat batuk atau bersin; menggunakan masker, dan
menyarankan mereka yang memasuki ruangan untuk memakai
masker juga; letakkan stiker pernapasan pada bagan, linen, dan
sebagainya.
4. Terapkan kebersihan tangan yang ketat. Ajari pasien dan orang-orang
untuk mencuci tangan setelah batuk untuk mengurangi atau
mencegah penularan virus.
5. Kelola hipertermia. Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi
untuk mempertahankan normotermia dan mengurangi kebutuhan
metabolisme.
6. Berikan penkes pada pasien dan keluarga. Berikan informasi tentang
penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit,
komplikasi, dan perlindungan dari virus.
e) Evaluasi
Tujuan keperawatan terpenuhi sebagaimana dibuktikan oleh:
1. Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan dengan
PHBS dan isolasi pernafasan adekuat.
2. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan
penatalaksanaannya.
3. Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat.
4. Pasien mampu mengembalikan pola pernapasannya kembali normal.
5. Pasien tidak terlihat cemas.
f) Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi untuk pasien dengan COVID-19 meliputi:
1. Temuan individu, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi,
interaksi, sifat pertukaran sosial, spesifik perilaku individu.
2. Keyakinan budaya dan agama, dan harapan.
3. Paket perawatan.
4. Rencana pengajaran.
5. Tanggapan terhadap intervensi, pengajaran, dan tindakan yang
dilakukan.
6. Pencapaian atau kemajuan menuju hasil yang diinginkan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. DATA KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. R
2. Umur : 32 tahun
3. Alamat dan telepon : Prambanan, Klaten
4. Pekerjaan KK : Buruh
5. Komposisi keluarga dan genogram :
No Nama L/P Hub dgn Umur Pend Pekerj Imunisasi Ket
KK
Keterangan :
: Laki-Laki : Garis Keturunan
: Perempuan : Garis Perkawinan
: Meninggal : Tinggal Serumah
: Klien
Keterangan : Tn.R menikahi Ny.W mempunyai anak yaitu, An.L.
Tn. R dan Ny. L tinggal serumah dengan An. L.
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Keluarga menempati rumahnya dengan ukuran rumah 20 meter x 8
meter, jumlah kamar dalam rumah tersebut ada 2 kamar dan 1 ruang
tamu ada ventilasi disetiap ruangan. Penataan rumah tidak berantakan.
Penerangan dengan lampu putih. Kondisi bangunan cukup baik.
Lantai sudah di plester, tidak terdapat ternit di atas. Dinding sudah
terbuat dari tembok. Air minum dari air PDAM, alat masak memiliki
sendiri dan tidak ada pengaman kebakaran. Kamar mandi berada di
dalam rumah untuk seluruh anggota keluarga, ada toilet di dalam
kamar mandi tersebut, ada sabun tetapi tidak ada handuk, tempat
pembuangan air (comberan) ada di belakang rumah menggunakan
pipa pralon dialirkan ke kebun untuk menyirami tanaman jarak antara
kamar mandi dengan kebun untuk pembuangan sekitar 4 meter. Di
lingkungan sekitar rumah Tn.R dekat dengan kebun terdapat nyamuk
dan semut tetapi hanya sedikit. Keluarga Tn.R merasa sudah nyaman
dengan rumahnya karena rumahnya besar dan fasilitas dalam rumah
sudah ada semua. Keluarga belum mengetahui adanya bahaya –
bahaya yang mengancam keluarga mereka karena kondisi rumahnya
tersebut karena menurut keluarga Tn.R sejak jaman gempa 2006
rumahnya tidak ada yang roboh/rusak sehingga rumahnya masih utuh
dan kokoh. Anggota keluarga membuang sampah di halaman samping
rumah dan membakarnya setelah sampah tersebut banyak, kalau
belum banyak belum dibakar. Ny.W mengatakan sudah nyaman dan
puas dengan pengaturan dan penataan rumah seperti ini.
Denah Rumah :
U S
4 1
T 1
4
2
3
2
5
6
6
Keterangan :
1. Kamar tidur 1
2. Kamar tidur 2
3. Kamar tidur 3
4. Ruang tamu
5. Dapur
6. Kamar mandi
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tipe lingkungan komunitas tempat tinggal Tn.R dan Ny.W adalah
pedesaan. Tempat tinggal Tn.R dan Ny.W merupakan tipe rumah
sederhana, menurut Ny.W sampah biasanya dikumpulkan terlebih
dahulu kemudian baru dibakar. Dilingkungan Tn.R terdapat
posyandu lansia dan ada posbindu yang berjarak 300 meter dari
rumah. Apabila sakit, keluarga periksa ke dokter BPJS jarak yang
ditempuh ± 7 km. Alat transportasi yang digunakan oleh keluarga
yaitu sepeda motor. Pelayanan dan fasilitas tersebut dapat diakses atau
dijangkau oleh keluarga. Tidak ada insiden kejahatan di
lingkungannya maupun masalah keselamatan yang serius.
3. Mobilitas geografis keluarga
Anggota keluarga belum pernah berpindah tempat tinggal, Tn. R dan
Ny. W berasal dari daerah yang sama di daerah Prambanan, Klaten.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.R dan Ny.W berkumpul pada sore hari sehabis pulang dari kerja,
dalam perkumpulan tersebut keluarga hanya menonton TV. Keluarga
berinteraksi dengan baik dan dapat menyampaikan keinginan satu
sama lain. Hubungan interaksi antara keluarga dan masyarakat baik.
Anggota masyarakat dapat menerima dan anggota masyarakat mau
bersosialisasi dengan keluarga Tn.R dan Ny.W.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keseharian komunikasi antar anggota keluarga mengunakan bahasa
jawa, hubungan komunikasi dalam keluarga Tn. R sangat baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam Keluarga Tn.R memiliki kekuatan dalam pengambilan
keputusan dalam keluarganya sendiri, namun tetap didiskusikan pada
Tn.R dan istri Tn.R ketika setiap ada permasalahan yang ada dan
dicari jalan keluarnya secara bersama.
3. Struktur peran
Tn.R berperan sebagai suami dan sebagai kepala rumah tangga
mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga. Ny.W berperan
sebagai istri yang bertugas sebagai ibu rumah tangga dan mencari
nafkah dalam keluarganya yaitu dengan bekerja sebagai asisten rumah
tangga.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga Tn.R adalah nilai agama dan nilai budaya
yang digunakan sebagai landasan utama dalam keluarga untuk
mengatur keluarganya. Nilai yang dianut keluarga juga memiliki
kesesuaian dengan masyarakat sekitar dimana nilai budaya juga
berpengaruh penting dalam menunjang bersosialisasi di masyarakat.
Setiap anggota keluarga sangat menjunjung tinggi nilai yang dianut
dan keluarga sangat sadar jika nilai yang dianut sangat berpengaruh
dalam keluarga dan dalam mengatur setiap anggota kelurga. Jika ada
keluarga Tn.R yang sakit, dalam nilai agama keluarga mempercayai
itu sebagai cobaan dari Tuhan dan penebus dosa.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Bila Tn.R dan Ny.W merasakan sakit maka segera memeriksakan
klinik dokter langganan keluarga yang diantar oleh anaknya. Anggota
keluarga Tn.R tidak mempedulikan tentang isu-isu perpisahan
keluarga. Dan memupuk keharmonisan dalam rumah tangga.
Sehingga hubungan dari keluarga tersebut terjaga keharmonisannya.
2. Fungsi sosial
Hubungan keluarga Tn.R dengan lingkungannya cukup baik. Saat
mempunyai waktu luang maka ia sering ngobrol-ngobrol atau
berinteraksi dengan tetangga di sekitar rumah, Tn.R tidak melarang
Ny.W untuk bersosialisasi dengan siapa saja, asalkan pergaulan
tersebut tidak mengakibatkan hal-hal negatif. Tn.R dan Ny.W masih
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang ada dikampung dengan
protocol yang sudah ditetapkakan oleh pemerintah seperti
menggunakan masker, cuci tangan, jjaga jarak 1 meter.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Tn.R dan Ny.W beranggapan bahwa virus corona adalah ujian dari
Allah Yang Maha Kuasa yang begitu sayang pada umatnya. Tn.R dan
Ny. W periksa di Klinik Pratama Husada setiap merasa sakit atau
kurang enak badan. Tn.R mengatakan makan 3x sehari dengan porsi
kecil, komponen nasi, sayur, dan kadang ditambah buah. Ny.W
mengatakan makan 3x sehari dengan porsi kecil, komponen nasi,
sayur, lauk dan ditambah buah. Tn.R dan Ny.W kadang tidak
menghiraukan makanan apa yang dimakan karena tidak mempunyai
alergi makanan serta tidak mengetahui kandungan dalam makanan
tersebut. Tn.R dan Ny.W tidak mengalami kesulitan saat BAK dan
BAB. Tn. R berpendapat bahwa untuk hidup sehat dan terhindar dari
virus corona dimulai dari kebersihan diri, rumah dan lingungan serta
menjaga kesehatan. Kebiasaan Tn.R istirahat setelah pulang kerja
yaitu jam 16.00 wib – 20.00 wib sedangkan Ny. W istirahat setelah
pulang kerja jam 18.00-20.00, untuk istirahat tidur Tn.R dan Ny.W
sekitar jam 21.00 wib – 04.00 wib. Keluarga Tn.D mengatakan mandi
sehari 2x pagi dan sore secara mandiri.
4. Fungsi reproduksi
Tn.R menikah dengan Ny.W dikaruniai 1 orang anak, dan masih
berkeinginan untuk menambah anak lagi.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan.
Penghasilan keluarga Tn.D dan Ny.W berasal dari bekerja
penghasilan ±Rp. 2.000.000,- /bulan untuk mencukupi kebutuhan
sehari hari.
1. NAMA : Tn.R
UMUR : 32 tahun
4 Thorak
I : Simetris, bersih, tidak ada luka
P : Tidak ada nyeri tekan
P : bunyi paru sonor, bunyi jantung pekak
A : suara paru vesikuler tidak ada suara tambahan,
bunyi jantung terdengar S1 dan S2
5 Abdomen I : Tidak terlihat adanya luka, simetris
A :Peristaltic usus 12x/mnt
P : Tympani
P : Tidak ada nyeri tekan
6 Ekstermitas Tidak ada edema ekstremetas kedua tangan simetris,
semua jari-jari tangan da kaki lengkap, tidak ada
kelemahan otot, tidak ada ulkus.
5 5
5 5
7 Pemeriksan lainnya GDS :
UA :
2. NAMA : Ny.W
UMUR : 28 tahun
4 Thorak
I : Simetris, bersih, tidak ada luka
P : Tidak ada nyeri tekan
P : bunyi paru sonor, bunyi jantung pekak
A : suara paru vesikuler tidak ada suara tambahan,
bunyi jantung terdengar S1 dan S2
5 Abdomen I : Tidak terlihat adanya luka, simetris
A :Peristaltic usus 12x/mnt
P : Tympani
P : Tidak ada nyeri tekan
6 Ekstermitas Tidak ada edema ekstremetas kedua tangan simetris,
semua jari-jari tangan da kaki lengkap, tidak ada
kelemahan otot, tidak ada ulkus.
5 5
5 5
7 Pemeriksan lainnya GDS :
UA :
H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
Keluarga berharap Tn.R dan Ny.W terhindar dari virus corona dan tidak
tertular meskipun tetap bekerja. Ny. W juga berharap wabah corona ini
segera selesai dan bisa beraktivitas normal seperti biasa seperti sebelum
adanya corona. Persepsi keluarga terhadap masalah, wabah ini merupakan
cobaan dari Yang Maha Kuasa, harus dihadapi dengan kesabaran dan
keikhlasan.
ANALISA DATA
DO :
TTV
TD : TD : 110/80 mmhg
N : 80 x/mnt,
RR : 22 x/mnt
o
S : 36,4 C
Ny. W nampak cemas, khawatir
Nampak bingung
2. DS: Ketidakefektifan koping
Tn. R dan Ny. W mengatakan stressor
yang dirasakan saat ini adalah keadaan
pandemic corona yang sudah semakin
banyak dan mendunia.
DO :
Saat diajak bicara Ny. W kurang fokus
Ny. W nampak sedikit takut untuk
bertemu orang
Ny. W selalu menjaga jarak kepada orang
lain karena ketakutan jika tertular
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas
2. Ketidakefektifah koping
SKORING
1. Ansietas
2. Kemungkinan masalah 1/2x2 1 Ny. W takut dan cemas jika terpapar virus
untuk diubah : corona karena di daerah Prambanan yang
sudah terdapat 2 kasus yang positif corona
Mudah (2) tetapi sudah berusaha melakukan segala
Sebagian (1) upaya seperti menjaga kebersihan, menjaga
Sulit (0) kesehatan, memulai hidup sehat, menaati
aturan pemerintah.
3. Potensi Masalah untuk 2/3x1 2/3 Ny.W menerapkan protocol yang sudah
dicegah :
ditetapkan oleh pemerintah seperti
Tinggi (3) menggunakan masker, cuci tangan, jaga
Cukup (2)
jarak 1 meter.
Rendah (1)
4. Menonjolnya Masalah : 2/2x1 1 Ny. W takut dan cemas jika terpapar virus
corona karena di daerah Kalikotes sudah
Berat dan segera (2)
Tidak segera (1) terdapat 2 kasus dan masih bekerja diluar
Tidak dirasakan (0)
rumah dan bertemu banyak orang.
Total 2 4/6
2. Ketidakefektifan koping
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
PRIORITAS MASALAH
1. Ansietas
2. Ketidakefektifan koping
PERENCANAAN
No DIAGNOSA TUJUAN Nursing Outcome Classification (NOC) Nursing Interventions Classification (NIC)
1 Domain 9 Setelah diberikan Tugas 1 Keluarga mampu mengenal masalah Tugas 1 Keluarga Mampu Mengenal
Koping/ asuhan keperawatan Level 1 Domain IV : Pengetahuan Kesehatan dan Masalah
Toleransi Stres selama 2 minggu Perilaku Level 1 Domain 3 : Perilaku
Kelas 2 diharapkan mampu Level 2 Kelas S : Pengetahuan Kesehatan Level 2 Kelas S : Pendidikan Pasien
mengontrol cemas
Respon Koping Level 3 Hasil: Level 3 Intervensi
00146 1811 Pengetahuan Aktivitas yang Disarankan 5580 Persiapan Informasi Sensorik
Ansietas
Tugas 2 Keluarga Mampu Memutuskan Masalah Tugas 2 Keluarga Mampu Memutuskan
Level 1 Domain IV : Pengetahuan Kesehatan Dan Masalah
Perilaku Level 1 Domain 3 : Perilaku
Level 2 Kelas R : Kepercayaan Tentang Kesehatan Level 2 Kelas R : Bantuan Koping
Level 3 Hasil: Level 3 Intervensi :
1700 Kepercayaan Mengenai Kesehatan 5330 Manajemen alam Perasaan
1704 Kepercayaan Kesehatan : Ancaman yang
dirasakan
P : pertahankan intervensi
P : pertahankan intervensi
Pelaksanaan dalam tugas kesehatan
keluarga
- Keluarga mengatakan untuk
mencegah penularan covid-19
adalah dengan mencuci tangan
dengan sabun, menjaga jarak dan
juga menggunakan masker.
- Keluarga mengatakan selalu
menjaga kebersihan diri dan
keluarga agar tetap sehat
- Keluarga mengatakan selalu
membersihkan rumah setiap
harinya agar rumah tetap bersih
dan sehat
- Keluarga mengatakan selama
apndemi covid-19, keluarga selalu
berada di rumah dan kalau keluar
rumah pun hanya untuk pergi ke
sawah
- Semisal ada tanda dan gejala yang
dialami oleh keluarga, maka akan
bergegas langsung untuk pergi ke
rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Octa (2017), Relaksasi Nafas Dalam Dalam Penurunan Kecemasan, Jurnal
Keperawatan, 257-262
Carpenito Lynda Juall (2008), Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktek Klinik,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Deshinta Vibriyanti (2020), Mengelola Kecemasan Di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal
Kependudukan Indonesia, Edisi Khusus Demografi 69-74
Doenges marilynn (2008), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Evelyn C.pearce (2011), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia,
Jakarta.
Nugroho.W. (2012). Keperawatan Gerontik. Gramedia. Jakarta
Rokhaeni (2012), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Sunyoto. (2015), Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan gawat Darurat Medis,
Binarupa Aksara, Jakarta.