Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI TERBIMBING

DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI


KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KREATIVITAS SISWA
Dwijono
Guru biologi SMA Negeri 2 Madiun
dwijono_sma2@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran biologi melalui inkuiri terbimbing
dan inkuiri bebas termodifikasi, pengaruh keterampilan proses sains dan kreativitas serta interaksi
diantara ketiganya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
dan dilaksanakan bulan September 2012 – Oktober 2012. Populasi adalah semua siswa kelas XII IPA
SMAN 2 Madiun. Sampel penelitian diambil dengan metode cluster random sampling terdiri dari 2
kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk prestasi belajar kognitif dan
kreativitas verbal serta metode angket untuk mengukur keterampilan proses sains serta metode
observasi untuk data prestasi belajar afektif dan psikomotor. Teknik analisis data menggunakan
analisis variansi dengan desain faktorial 2 x 2 x 2 menggunakan software SPSS versi 16 dengan taraf
signifikansi 5%. Hasil pada penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan prestasi kognitif, afektif, dan
psikomotor pada siswa yang belajar dengan pendekatan melalui inkuiri termbimbing dan inkuiri
bebas termodifikasi (2) ada perbedaan antara siswa yang memiliki keterampilan proses sains tinggi
dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor (3) ada perbedaan antara
siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan
psikomotor (4) tidak terdapat interaksi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor
antara pembelajaran model inkuiri dengan keterampilan proses sains (5) terdapat interaksi prestasi
kognitif dan tidak ada interaksi prestasi afektif dan psikomotor terhadap penggunaan model
pembelajaran inkuiri dengan kreativitas siswa (6) terdapat interalsi antara keterampilan proses sains
dengan kreativitas siswa terhadap prestasi afektif dan psikomotor (7) tidak ada interaksi antara
model pembelajaran inkuiri, keterampilan proses sains dan kreativitas terhadap prestasi belajar
siswa.

Kata Kunci : Inkuiri; Keterampilan Proses Sains; Kreativitas Verbal.

PENDAHULUAN mengendalikan atau memanipulasi variabel; (5)


menginterpretasikan atau menafsirkan data; (6)
Pemerintah terus berupaya memenuhi menyusun kesimpulan sementara; (7)
hak setiap warga negara dalam memperoleh meramalkan atau memprediksi; (8) menerapkan
layanan pendidikan untuk meningkatkan atau mengaplikasikan; (9) mengkomunikasikan
kualitas hidup bangsa Indonesia. Maka (KTSP 2006).
pendidikan tidak hanya sekedar bertujuan Belajar merupakan kegiatan aktif siswa
membentuk manusia berpengetahuan, namun dalam membangun makna atau pemahaman
juga bertujuan untuk membentuk manusia yang dari suatu konsep. Dengan demikian guru perlu
mempunyai kecakapan hidup (life skill). memberikan dorongan kepada siswa untuk
Karakteristik ilmu biologi dibangun menggunakan otoritasnya dalam membangun
melalui pengembangan keterampilan-keteram- gagasan tanggung jawab pada diri siswa, tetapi
pilan proses sains yaitu: (1) mengobservasi atau guru bertanggung jawab kepada siswa untuk
mengamati termasuk di dalamnya menghitung, belajar sepanjang hayat. Hal ini sejalan dengan
mengukur, mengklasifikasi dan mencari Bruner (dalam Dahar, 1986: 9) yang
hubungan ruang atau waktu; (2) menyusun mengemukakan bahwa “Belajar melibatkan tiga
hipotesis; (3) merencanakan eksperimen; (4) proses yang berlangsung bersamaan. Ketiga

Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuri Bebas ... 66 |


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 66-75

proses itu ialah: (1) mengolah informasi baru, masih ada yang belum mencapai KKM. Dilihat
(2) transformasi informasi, dan (3) menguji dari target KKM tahun pelajaran 2009/2010 dan
relevansi dan ketepatan pengetahuan.” 2010/2011 rata-rata 75 dan KKM tahun
Sejalan dengan Permendiknas RI No. 22 pelajaran 2011/2012 nilai rata-rata 78, masih
tahun 2006 tentang paradigma pendidikan ada siswa yang belum tuntas rata-rata sebesar
bahwa proses pembelajaran sesuai kurikulum 23,2%.
KTSP mengalami perubahan yaitu dari Untuk memecahkan masalah tersebut di
“teaching” atau guru mengajar menjadi atas maka seorang guru hendaknya tidak
“learning” atau siswa belajar. Artinya, pusat sekedar menyampaikan atau mentransfer
pembelajaran era sekarang ini betul-betul informasi materi dari buku kepada peserta
terletak pada siswa. Guru sebagai fasilitator, didik, tetapi siswa diajak memecahkan masalah
motivator, administrator dalam proses tentang materi metabolisma dengan
pembelajaran dengan menggunakan metode menggunakan model inkuiri yang mana siswa
yang tepat dengan karakteristik dan materi atau diberi masalah untuk dipecahkan bersama
bahan ajar yang akan disajikan. melalui eksperimen agar siswa dapat
Dari hasil pengamatan bahwa faktor mendeskripsikan proses metabolisma
eksternal yang mempengaruhi antara lain karbohidrat.
penggunaan metode pembelajaran biologi yang Di samping menggunakan model inkuiri
masih belum mencerminkan proses sains. terbimbing (guided inquiry) daninkuiri bebas
Pembelajaran biologi yang dapat digunakan termodifikasi (modified free inquiry), peneliti
antara lain metode eksperimen, demonstrasi, juga mempraktekkan keterampilan proses sains
problem solving, inkuiri, discovery, penugasan, dan kreativitas verbal untuk mencapai prestasi
diskusi, dan lain-lain, akan tetapi masih ada belajar siswa yang maksimal. Keterampilan
guru yang kurang inovatif dalam melaksanakan proses sains dan kreativitas verbal sangat
kegiatan belajar mengajar di kelasnya, bahkan dibutuhkan dalam proses belajar mereka.
cenderung dengan metode ceramah. Dengan demikian kedua faktor, baik internal
Menurut Piaget (dalam Dahar, 1989: yang berupa keterampilan proses sains,
149), pendekatan pembelajaran saat ini kreativitas verbal dan motivasi yang dimiliki
menekankan pada tujuan membelajarkan siswa siswa maupun faktor eksternal yang berupa
secara maksimal sehingga suasana belajar di model inkuiri, alat dan bahan laboratorium,
kelas menjadi kondusif untuk siswa yang pada LKS dapat dipadukan dalam proses
akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi pembelajaran di kelas dengan harapan dapat
belajar. memacu prestasi belajar siswa.
Trowbridge and Bybee (dalam Suparno,
Penggunaan laboratorium biologi yang 2001: 209) mengatakan, keterampilan-
belum optimal yang disebabkan oleh alat dan keterampilan proses di atas harus ditumbuhkan
bahan di laboratorium masih relatif kurang. dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf
Tenaga laboran belum ada. Belajar biologi perkembangan pemikirannya. Keterampilan-
masih berdasarkan buku tulis atau teori dan keterampilan ini akan menjadi roda penggerak
bahan berdasarkan eksperimen. Barlow (dalam penemuan dan pengembangan fakta dan konsep
Syah, 2005: 19) berpendapat bahwa kurang serta penumbuhan dan pengembangan sikap,
optimalnya belajar biologi juga dipengaruhi wawasan dan nilai. Dengan kata lain, lulusan
oleh faktor internal siswa antara lain kemauan SMA diharapkan memiliki keterampilan-
dan kemampuan siswa maka belajar siswa keterampilan proses sains yang terhimpun
belum diajak untuk melakukan kegiatan belajar dalam ilmu biologi. Salah satu standar
siswa aktif. Keterampilan proses sains dan kompetensi yang harus dikembangkan adalah
kreativitas verbal belum diperhitungkan secara mendemonstrasikan sikap ilmiah, kerja ilmiah
optimal. dan komunikasi ilmiah dalam memecahkan
Pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 masalah yang berkaitan dengan biologi.
Madiun menunjukkan kecenderungan yang Kemudian mendeskripsikan sifat-sifat, metode
sama dengan pembelajaran di Indonesia pada pengukuran dan penerapannya yang dapat
umumnya. Prestasi belajar biologi kelas XII diperoleh melalui proses belajar di sekolah.
IPA SMAN 2 Madiun materi metabolisma

67 | Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas ...


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 1, Maret 2016, hal 66-75
Selain itu faktor internal yang tidak kalah memilih individu secara langsung, tetapi
penting yaitu kreativitas verbal. Siswa yang melalui kelompok yang dipilih secara acak.
memiliki kreativitas verbal tinggi akan Dari 2 kelompok (cluster) tersebut yang akan
menghasilkan berbagai inovasi dan menggunakan pendekatan melalui inkuiri
perkembangan baru. Individu yang kreatif akan terbimbing adalah kelas XII IPA4, satu kelas
selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, mereka digunakan untuk pendekatan melalui inkuiri
akan mampu bertahan dalam kompetisi global bebas termodifikasi adalah kelas XII IPA2.
yang dinamis dan ketat. Teknik pengambilan data dilakukan
Berdasarkan uraian latar belakang dan dengan pemberian tes, observasi, angket dan
asumsi-asumsi yang ada, maka peneliti dokumentasi. Data prestasi belajar siswa
mengadakan penelitian tentang “Pembelajaran diperoleh dari hasil tes yang diberikan
Biologi melalui Inkuiri terbimbing (guided kepada siswa setiap selesai proses
inquiry) dan Inkuiri bebas termodifikasi pembelajaran berlangsung. Pada angket
(modified free inquiry) ditinjau dari keterampilan proses sains dan kreativitas
keterampilan proses sains dan Kreativitas verbal diperoleh sebelum proses
verbal.” Penelitian ini bertujuan untuk pembelajaran, bertujuan untuk mengetahui
mengetahui adanya (1) pengaruh penggunaan keterampilan proses sains dan kreativitas
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas verbal yang dimiliki siswa. Sedangkan
termodifikasi terhadap prestasi belajar siswa; metode observasi dan dokumentasi diperoleh
(2) pengaruh keterampilan proses sains tinggi pada saat proses pembelajaran dan
keterampilan proses sains rendah terhadap praktikum berlangsung. Metode observasi
prestasi belajar siswa; (3) pengaruh kreativitas dilakukan untuk mengambil data prestasi
verbal tinggi dan kreativitas verbal rendah afektif dan psikomotor.
terhadap prestasi belajar siswa; (4) interaksi Uji validitas pada tes prestasi kognitif
antara pendekatan melalui inkuiri terbimbing dilakukan untuk mengetahui apakah alat
dan inkuiri bebas termodifikasi dengan evaluasi itu layak digunakan. Hasil soal kognitif
keterampilan proses sains siswa terhadap uji coba kemudian dihitung daya beda soal,
prestasi belajar siswa; (5) interaksi melalui indeks kesukaran, validitas dan reliabilitas.
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas Sedangkan tes keterampilan proses sains dan
termodifikasi dengan kreativitas verbal kreativitas siswa dihitung validitas dan
terhadap prestasi belajar siswa; (6) interaksi reliabilitas.
keterampilan proses sains dengan kreativitas Teknik analisis data pada penelitian ini
verbal terhadap prestasi belajar siswa; (7) terdiri dari uji prasyarat dan uji hipotesis. Pada
interaksi melalui inkuiri terbimbing dan inkuiri uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji
bebas termodifikasi dengan sains serta homogenitas. Uji normalitas menggunakan
kreativitas verbal terhadap prestasi belajar metode Kolmogorov Smirnov, sedangkan uji
siswa. homogenitas dengan metode levenes test.
Sedangkan pada uji hipotesis data penelitian
METODE PENELITIAN menggunakan uji ANAVA Tests of Between-
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Subjects Effects.
2 Madiun April – November 2012 penelitian
ini dilaksanakan dengan metode eksperimental. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sumber data yang digunakan merupakan
sumber data primer karena penelitian Deskripsi Data Penelitian
memperoleh data langsung dari subjek Data yang terkumpul dalam penelitian ini
penelitian. terdiri dari nilai prestasi siswa aspek kognitif,
Pada penelitian ini populasi yang diteliti afektif, dan psikomotor pada materi
adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 metabolisma. Adapun rician prestasi belajar
Madiun di Kota Madiun tahun pelajaran pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
2012/2013 yang berjumlah 6 kelas dengan 196 dapat dilihat di bawah ini.
siswa. Penarikan sampel menggunakan
“Cluster Random Sampling” populasi Prestasi Belajar Biologi
dikelompokkan terlebih dahulu yaitu kelas XII Pada penelitian ini nilai rata-rata prestasi
IPA4, dan XII IPA2. Dalam penelitian ini tidak belajar aspek kognitif, afektif, psikomotor pada

Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuri Bebas ... 68 |


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 66-75

pendekatan starter eksperimen melalui inkuiri termodifikasi. Distribusi frekuensi nilai dan
terbimbing 83,08; 71,81; 60,39 sedangkan nilai histogram prestasi belajar biologi yang
rata-rata inkuiri bebas termodifikasi 80,36; menggunakan pendekatan melalui inkuiri
67,97; 56,41. Maka dapat dikatakan bahwa terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi
pendekatan melalui inkuiri terbimbing lebih disajikan pada Gambar 1, 2, dan 3.
baik daripada pendekatan melalui inkuiri bebas
12
10

Frekuensi 8
6 inkuiri bebas
4 termodifikasi

2
inkuiri
0 terbimbing
60 - 66 67 - 73 74 - 80 81 - 87 88 - 94 95 - 101
Nilai Interval

Gambar 1. Histogram Prestasi Kognitif

16
14
12
10
Frekuensi

8 Inkuiri Bebas
Termodifikasi
6
4 Inkuiri
Terbimbing
2
0
55 - 61 62 - 68 69 - 75 76 - 82
Nilai Interval

Gambar 2. Histogram Prestasi Afektif

20
18
16
14
Frekuensi

12
10 Inkuiri Bebas
8 Termodifikasi
6
4 Inkuiri
2
Terbimbing
0
49 - 55 56 - 62 63 - 69
Nilai Interval

Gambar 3. Histogram Prestasi Psikomotor

Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis matang, sehingga pembelajaran dapat berjalan
Hasil analisis variansi data prestasi lancar sesuai dengan rencanaHal ini dapat
belajar baik aspek kognitif, afektif, maupun dilihat pada rata-rata nilai prestasi belajar pada
psikomotor dapat disimpulkan sebagai berikut. kelas yang diberi model inkuiri terbimbing
lebih tinggi dari model inkuiri bebas
1. Pengaruh Model termodifikasi, pendekatan melalui inkuiri
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi
perbedaan pendekatan melalui inkuiri memberikan adanya perbedaan kekuatan atau
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi pengaruh dimana pendekatan melalui inkuiri
terhadap prestasi belajar pada aspek kognitif, terbimbing hasil rata-ratanya lebih besar
afektif, dan psikomotor. Purwandari (2011) dibandingkan dengan rata-rata pada
penggunaan pendekatan melalui inkuiri pembelajaran inkuiri melalui inkuiri bebas
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi, termodifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa
hendaknya dilakukan dengan persiapan yang pembelajaran melalui pembelajaran inkuiri

69 | Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas ...


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 1, Maret 2016, hal 66-75
melalui inkuiri terbimbing lebih baik siswa lebih terkonsep dalam menarik
pengaruhnya dibandingkan dengan kesimpulan karena banyaknya informasi baik
pembelajaran inkuiri melalui terhadap dari guru dan LKS. Pertanyaan yang sudah
penguasaan konsep metabolisma. tersedia dalam LKS sangat membantu siswa
Pada proses pembelajaran dengan model untuk menemukan informasi tentang materi
inkuiri terbimbing dikelompokkan menjadi 5 metabolisma. Sedangkan pada inkuiri bebas
kelompok kecil, mereka melakukan percobaan termodifikasi siswa cenderung merasa bingung
sendiri. Awal pembelajaran dimulai siswa dalam menarik suatu kesimpulan. Oleh karena
diberikan suatu permasalahan tentang materi itu, siswa yang diberi inkuiri terbimbing
metabolisma. Pada model inkuiri terbimbing memperoleh rata-rata prestasi belajar lebih baik
siswa menemukan sendiri konsep metabolisma dibanding dengan siswa yang diberi inkuiri
dengan cara melakukan eksperimen bebas termodifikasi. Hal ini sejalan dengan
kelompoknya sendiri. Setiap siswa diberikan penelitian yang dilakukan oleh Özdilek dan
LKS untuk menyusun dan mencatat proses Bulunuz (2009) menyatakan pembelajaran
eksperimen. Pada akhir pembelajaran setiap dengan inkuiri terbimbing lebih efektif dalam
kelompok menyampaikan hasil analisanya pembelajara IPA.
kepada kelompok lain. Kemudian dari hasil Berdasarkan penjelasan di atas dapat
analisa masing-masing kelompok ditarik suatu disimpulkan bahwa penggunaan model inkuiri
kesimpulan. terbimbing lebih baik daripada model inkuiri
Pada proses belajar mengajar dikelas bebas termodifikasi pada materi gelombang
yang menerapkan model inkuiri bebas terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif,
termodifikasi dibagi menjadi 5 kelompok. afektif, dan psikomotor. Sejalan dengan
Model inkuiri bebas termodifikasi siswa penelitian Brickman (2009) mengungkapkan
diberikan permasalahan atau problematika bahwa pembelajaran dengan model inkuiri
tentang materi metabolisma dengan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
memberikan pertanyaan “bagaimana cara keterampilan sains. Pembelajaran yang
mahkluk hidup mendapat energi?”. Kemudian dilakukan di laboratorium membuat siswa lebih
siswa di arahkan untuk melakukan eksperimen percaya diri sehingga terjadi peningkatan
tentang proses metabolisma. Pada proses prestasi belajar terutama pada materi IPA.
pembelajaran siswa menemukan informasi Pendekatan melalui inkuiri terbimbing
dengan cara menyimpulkan sendiri proses dan inkuiri bebas termodifikasi menuntut siswa
eksperimen yang telah dilakukan. Sedangkan lebih aktif dalam menemukan materi
peran guru sebagai narasumber, pendorong dan metabolisma. Dalam hal ini guru berperan
memberikan bantuan demi kelancaran proses sebagai pendorong untuk menemukan
pembelajaran. Petunjuk yang diberikan guru informasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
hanya memberikan pertanyaan yang yang diungkapkan oleh Opara dan Oguzor
mengarahkan kepada pemecahan masalah yang (2011), bahwa pembelajaran inkuiri, peran guru
dilakukan siswa. Hasil analisa masing-masing hanya sebagai pendorong siswanya untuk
kelompok ditarik suatu kesimpulan. Siswa menemukan ide-ide untuk diri mereka sendiri
kelompok inkuiri bebas termodifikasi banyak dan untuk belajari lmu-ilmu dengan
mengalami kesulitan pada proses kesimpulan mengembangkan, sejauh mungkin ilmu
karena kurang terkonsep hasil pengamatan pengetahuan. Sehingga penggunaan melalui
eksperimen tersebut. inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas
Materi metabolisma merupakan materi termodifikasi sangat besar pengaruhnya
hafalan yang memerlukan eksperimen dan terhadap prestasi kognitif, afektif, dan
banyak menggunakan aplikasi dalam kehidupan psikomotor.
sehari-hari. Seperti halnya proses fotosintesis
yang dilakukan daun hijau, proses fermentasi 2. Pengaruh Keterampilan Proses Sains
asam susu dan sebagainya. Materi metabolisma Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada
didominasi oleh praktikum. Oleh sebab itu, perbedaan keterampilan proses sains terhadap
pendekatan melalui inkuiri terbimbing dan prestasi belajar siswa kognitif, afektif, dan
inkuiri bebas termodifikasi dapat meningkatkan psikomotor. Keterampilan proses sains siswa
prestasi siswa baik pada aspek kognitif, afektif, baik tinggi maupun rendah memberikan
dan psikomotor. Pada proses inkuiri terbimbing pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuri Bebas ... 70 |


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 66-75

belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini praktikum yang telah dilakukan. Hal ini
berarti bahwa dalam proses pembelajaran faktor keterampilan ini dapat digunakan sebagai
keterampilan proses sains siswa menunjang wahana penemuan dan pengembangan konsep
keberhasilan dalam prestasi siswa khususnya yang telah ditemukan atau dikembangkan
materi metabolisma. dengan pengembangan keterampilan proses
Tingkat keterampilan proses sains siswa sains itu sendiri.
pada penelitian ini diketahui memberikan efek Siswa yang mempunyai keterampilan
berbeda terhadap pencapaian prestasi belajar proses sains cenderung lebih mandiri dalam
biologi pada hasil uji anava tiga jalan, hasil uji belajar. Dalam melakukan suatu praktikum,
lanjutnya memberikan informasi dimana siswa siswa yang mempunyai keterampilan proses
yang memiliki tingkat keterampilan proses sains tinggi lebih mampu menyimpulkan apa
sains tinggi mendapatkan rata-rata prestasi lebih yang diamati tanpa diberi petunjuk oleh guru.
tinggi dari siswa yang memiliki tingkat Sedangkan siswa yang mempunyai
keterampilan proses sains rendah. Keterampilan keterampilan proses sains rendah, mereka
proses sains merupakan keseluruhan terbantu dengan adanya LKS sehingga proses
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif penarikan kesimpulan dapat sesuai dengan yang
maupun psikomotor) yang dapat digunakan diharapkan. Hal ini sejalan dengan Mei (2007)
oleh yang bersangkutan untuk menemukan mengemukakan bahwa siswa yang mandiri
suatu konsep atau prinsip atau teori untuk dalam pembelajarannya mempunyai
mengembangkan konsep yang ada sebelumnya. keterampilan proses sains yang tinggi. Siswa
Pada prestasi belajar afektif dapat dilihat pada yang mempunyai keterampilan proses sains,
saat melakukan praktikum di kelas, siswa yang belajarnya lebih terarah dan pengembangan
lebih teliti, rajin dan objektif dalam mengamati konsepnya lebih luas. Berdasarkan pernyataan
dan menarik suatu kesimpulan. Pada saat di atas bahwa keterampilan proses sains sangat
praktikum tidak ada siswa yang diam dan besar pengaruhnya terhadap prestasi kognitif,
mengantuk karena semua siswa mempunyai afektif, dan psikomotor.
keinginan untuk aktif ikut serta dalam
pembelajaran. Peran guru menjadi kurang 3. Pengaruh Kreativitas Verbal Siswa
dominan, guru hanya memberikan penjelasan Ada perbedaan kreativitas verbal kategori
akhir atas diskusi yang telah dilakukan. tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar
Pada tahun 1970, The Lomission of siswa. Hasil uji lanjut dan analisis rata-rata
Professional Standards and Practices of diperoleh informasi bahwa siswa dengan
National Science Teachers Association di kreativitas verbal tinggi cenderung
Amerika mengatakan bahwa pengalaman siswa mendapatkan prestasi yang lebih tinggi
dalam situasi laboratorium seharusnya menjadi dibandingkan dengan siswa yang memiliki
bagian integral dari mata pelajaran sains (Hofs kreativitas verbal rendah.
Lein dan Inneta, 1982). Pernyataan tersebut Pengertian kreativitas dapat dijelaskan
menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium melalui berbagai dimensi antara lain dimensi
mempunyai peranan penting dalam pengajaran pribadi (person), dimensi proses, dimensi
sains. produk dan dimensi pendorong (person).
Siswa yang mempunyai keterampilan Berpikir kreatif menurut Lawson (1980)
proses sains lebih mampu memahami mata dimaknai suatu proses kreatif.
pelajaran biologi terutama pada materi Kreativitas merupakan kemampuan siswa
metabolisma. Pada materi metabolisma, siswa dalam mendapat suatu informasi yang telah
dituntut paham tentang proses-proses diperoleh sebelumnya sehingga dapat
metabolisma pada makhluk hidup, seperti memecahkan masalah dengan menemukan
proses fotosintesis. Pada pelajaran biologi banyak kemungkinan jawaban. Siswa yang
terutama materi metabolisma lebih menekankan mempunyai kreativitas verbal yang tinggi
pada praktikum. Siswa yang mempunyai teliti, mampu mengolah informasi dari guru yang
kreatif, tekun, tenggang rasa, bertanggung kemudian dikembangkan lagi dalam bentuk
jawab, kritis, objektif, rajin, jujur, terbuka dan informasi yang lain. Siswa yang mempunyai
disiplin yang tinggi dapat mengembangkan kreativitas verbal tinggi lebih antusias dalam
pelajaran biologi dengan lebih memahami pembelajaran dan praktikum, karena mereka

71 | Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas ...


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 1, Maret 2016, hal 66-75
sangat tertarik pada tugas-tugas yang diberikan Tidak ada interaksi antara pendekatan
guru dan menganggap tugas tersebut sebagai melalui inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas
suatu tantangan. Sedangkan pada siswa yang termodifikasi dengan kreativitas verbal tinggi
mempunyai kreativitas verbal rendah cenderung dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif.
diam dan mudah bosan dengan proses Interaksi antara pendekatan melalui inkuiri
pembelajaran. Sehingga dapat diketahui bahwa terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi
kreativitas verbal merupakan faktor internal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
yang sangat berpengaruh terhadap prestasi prestasi belajar afektif dan psikomotor.
belajar baik pada aspek kognitif, afektif, Pada saat praktikum berlangsung terlihat
maupun psikomotor. Siswa yang mempunyai bahwa pendekatan melalui inkuiri terbimbing
kreativitas verbal tinggi memperoleh prestasi dan inkuiri bebas termodifikasi, siswa memiliki
belajar lebih tinggi dibanding dengan siswa kreativitas verbal tinggi dan rendah mempunyai
yang mempunyai kreativitas verbal rendah. nilai rata-rata prestasi kognitif yang tidak jauh
berbeda. Saat berdiskusi, siswa yang memiliki
4. Interaksi Model Keterampilan Proses kreativitas verbal tinggi menyampaikan
Sains dan Kreativitas Verbal Siswa informasi dengan cara yang kreatif seperti
Berdasarkan hasil hasil penelitian bahwa dengan menampilkan gambar, sehingga siswa
tidak ada interaksi pendekatan melalui inkuiri lain dapat menerima informasi dengan baik. Hal
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi ini memungkinkan bahwa siswa yang
dengan keterampilan proses sains terhadap mempunyai kreativitas verbal rendah dapat
prestasi belajar pada aspek kognitif, afektif, dan mengerjakan tes kognitif dengan perbedaan
psikomotor. nilai rata-rata yang tidak signifikan.
Keterampilan proses sains sangat Siswa yang diberi inkuiri terbimbing
berkaitan dengan proses saat melakukan mempunyai kreativitas verbal tinggi
praktikum. Siswa pada proses praktikum baik memperoleh nilai rata-rata prestasi afektif dan
menggunakan inkuiri terbimbing atau inkuiri psikomotor paling tinggi. Hal ini terlihat pada
bebas termodifikasi, siswa dituntut melakukan saat proses inkuiri terbimbing baik pada saat
praktikum sesuai dengan perintah atau praktikum maupun berdiskusi. Siswa yang
informasi yang telah diberikan guru baik dalam mempunyai kreativitas verbal tinggi mampu
wujud LKS maupun keterangan. Sehingga ini menangkap informasi yang disampaikan guru
dapat disimpulkan bahwa interaksi antara ataupun LKS ke dalam informasi dengan
pembelajaran inkuiri melalui inkuiri terbimbing bentuk lain. Sedangkan pada saat inkuiri bebas
dan inkuiri bebas termodifikasi dengan termodifikasi siswa yang mempunyai
keterampilan proses sains siswa tidak kreativitas verbal kurang begitu memahami
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap informasi yang diberikan guru pada saat
prestasi belajar kognitif, afektif, dan praktikum, jadi pada saat proses menarik
psikomotor. pada materi metabolisma. Artinya kesimpulan siswa hanya mampu menyampai-
tingkat keterampilan proses sains dan kan apa yang diinformasikan dari guru.
penggunaan pendekatan melalui inkuiri Perbedaan nilai rata-rata prestasi afektif
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi yang signifikan terjadi pada siswa yang
mempunyai pengaruh yang hampir sama mempunyai kreativitas verbal tinggi pada
terhadap prestasi belajar pada materi inkuiri terbimbing dengan siswa yang
metabolisma. Hal ini dimungkinkan karena mempunyai kreativitas verbal tinggi pada
banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses inkuiri bebas termodifikasi, siswa yang
pencapaian prestasi belajar baik dalam maupun mempunyai kreativitas verbal tinggi dengan
luar diri siswa diluar faktor metode, dan rendah pada kelas inkuiri terbimbing, dan siswa
keterampilan proses sains siswa yang yang mempunyai kreativitas verbal tinggi pada
digunakan dalam penelitian ini, serta masih inkuiri terbimbing dengan siswa yang
banyak keterbatasan dalam penelitian ini mempunyai kreativitas verbal rendah pada
sehingga tidak dapat mengontrol faktor-faktor inkuiri bebas termodifikasi.
tersebut di luar kegiatan belajar mengajar. Pada prestasi aspek psikomotor, pada
kelas inkuiri terbimbing siswa yang mempunyai
5. Interaksi Model Keterampilan Proses kreativitas verbal tinggi lebih cermat dan
Sains antusias dalam menangkap setiap informasi

Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuri Bebas ... 72 |


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 66-75

yang ada. Sedangkan pada kelas inkuiri bebas dengan kreativitas terhadap prestasi belajar
termodifikasi siswa yang mempunyai afektif dan psikomotor pokok materi
kreativitas verbal tinggi juga mampu mengolah metabolisma. Artinya tingkat keterampilan
informasi yang ada ke konsep lain yang sesuai proses sains dan kreativitas verbal mempunyai
dengan materi metabolisma, tetapi semua pengaruh yang tidak signifikan terhadap
informasi yang didapat belum bisa tersaji prestasi belajar Biologi.
dengan jelas. Sehingga pada kelas inkuiri bebas
termodifikasi perlu adanya bimbingan yang 7. Interaksi Keterampilran Proses Sains dan
intensif dari guru. Hal ini dapat disimpulkan Kreativitas Verbal Siswa
bahwa adanya interaksi pendekatan starter Ada interaksi antara pendekatan melalui
eksperimen melalui inkuiri terbimbing dan inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas
inkuiri bebas termodifikasi dengan kreativitas termodifikasi dengan keterampilan proses sains
verbal (tinggi dan rendah) memberikan (tinggi dan rendah) dan kreativitas verbal
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar
psikomotor. kognitif, afektif, dan psikomotor.
Siswa yang mempunyai keterampilan
6. Interaksi Model Kreativitas Verbal Siswa proses sains tinggi dan kreativitas verbal tinggi
Tidak ada interaksi kemampuan berpikir memperoleh nilai rata-rata prestasi kognitif,
abstrak dan kongkret dengan keterampilan afektiif dan psikomotor paling tertinggi, hal ini
proses sains terhadap prestasi belajar siswa berlaku pada kelas inkuiri terbimbing dan
pada aspek afektif dan psikomotor. Berdasarkan inkuiri bebas termodifikasi. Pada kelas inkuiri
hasil analisis siswa yang mempunyai kreativitas terbimbing dengan inkuiri bebas termodifikasi,
verbal tinggi atau rendah dan siswa yang nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang
mempunyai keterampilan proses sains tinggi mempunyai keterampilan tinggi dan kreativitas
atau rendah memperoleh prestasi belajar yang verbal tinggi yang paling baik yaitu pada kelas
hampir sama. inkuiri terbimbing. Hal ini dapat dilihat bahwa
Prestasi belajar pada aspek kognitif, setiap siswa yang mempunyai keterampilan
siswa yang mempunyai keterampilan proses proses sains (tinggi dan rendah) dan kreativitas
sains tinggi lebih mampu memahami dan verbal (tinggi dan rendah) masih perlu
menyimpulkan materi metabolisma pada saat bimbingan yang banyak dan siswa harus lebih
proses pembelajaran inkuiri terbimbing dan kreatif untuk mendapatkan informasi bukan
inkuiri bebas termodifikasi berlangsung. Pada hanya berasal dari guru, buku paket dan LKS,
saat tes kognitif, siswa yang mempunyai siswa dapat mengkaitkannya dengan kehidupan
keterampilan proses sains tinggi dan kreativitas sehari-hari.
verbal tinggi mampu menyelesaikan tes kognitif Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
dengan baik. Hal ini terlihat bahwa siswa yang interaksi antara model pembelajaran,
mempunyai keterampilan proses sains tinggi keterampilan proses sains dan kreativitas verbal
dan kreativitas verbal tinggi memperoleh hasil terhadap prestasi belajar biologi pokok bahasan
rata-rata prestasi kognitif tertinggi. metabolisma. Artinya tingkat keterampilan
Prestasi belajar afektif dan psikomotor proses sains, tingkat kreativitas verbal dan
terlihat pada saat proses praktikum, baik siswa penggunaan pendekatan melalui inkuiri
yang bekerja dengan sebaik-baiknya demi terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi
kelompoknya. Siswa yang mempunyai mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap
keterampilan proses sains tinggi dan kreativitas prestasi belajar biologi pokok materi
verbal tinggi mampu memberikan informasi metabolime. Hal ini dimungkinkan karena
yang berbeda ke siswa yang lain. Sedangkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses
siswa yang mempunyai keterampilan proses pencapaian prestasi belajar (kognitif, afektif,
sains rendah dan kreativitas verbal rendah juga dan psikomotor) baik dalam maupun luar diri
mampu melakukan praktikum dengan sebaik siswa diluar faktor metode pembelajaran,
mungkin. Adanya kerjasama antar kelompok keterampilan proses sains dan kreativitas verbal
dalam melakukan praktikum ataupun diskusi, yang digunakan dalam penelitian ini, serta
sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini
interaksi antara keterampilan proses sains sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-

73 | Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas ...


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 1, Maret 2016, hal 66-75
faktor tersebut di luar kegiatan belajar memiliki minat belajar rendah maka harus
mengajar. dilaksanakan remedial, agar minat belajarnya
menjadi tinggi.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan untuk penelitian-penelitian
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian berikutnya yang sejenis dan hasil penelitian ini
hipotesis yang telah dipaparkan, dapat diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
disimpulkan (1) pendekatan melalui inkuiri perkembangan ilmu pengetahuan pada
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi khususnya pada mata pembelajaran materi
memberikan adanya perbedaan kekuatan atau metabolisma.
pengaruh dimana inkuiri terbimbing hasil rata-
ratanya lebih besar dibandingkan dengan rata- DAFTAR PUSTAKA
rata pada inkuiri bebas termodifikasi. (2)
keterampilan proses sains siswa baik tinggi Brickman. Peggy. At al. (2009). Effects of
maupun rendah memberikan pengaruh yang Inquiry-based Learningon Students’
signifikan terhadap prestasi belajar kognitif, Science Literacy Skills and Confidence.
afektif, dan psikomotor. (3) siswa yang International Journal for the Scholarship
mempunyai keterampilan tinggi lebih of Teaching and Learning. Vol. 3 No. (2),
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap (Juli 2009).
prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor. (4)
siswa yang mempunyai tingkat keterampilan Hodson. D. (1996). Practical Work in School
proses sains dengan pendekatan melalui inkuiri Science: Exploring Some Directions for
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi Charge. International Journal of
mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap Science Education. 14 (11): 541-563.
prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor. (5)
tingkat kreativitas verbal dengan pendekatan Holstein. A and Lunetta. Vincent. N. (1962).
melalui inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas The Role of Laboratory in Science
termodifikasi mempunyai pengaruh yang Teaching Negleted Aspect of Research:
signifikan terhadap prestasi afektif dan Review of Educational Research. 52
psikomotor. (6) tingkat keterampilan proses (2): 201-207.
sains dengan kreativitas verbal mempunyai
pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Mei. (2007). Promoting Science Process Skills
biologi aspek kognitif pada materi and The Relevance of Science Through
metabolisma. (7) tingkat pendekatan starter Science Alive! Programme. Singapore:
eksperimen melalui inkuiri terbimbing dan Clementi Town Secondary School.
inkuiri bebas termodifikasi dengan
keterampilan preses dan krativitas mempunyai Munandar. U. (1999). Pengembangan
pengaruh sendiri-sendiri terhadap prestasi Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
belajar biologi. Rineka Cipta.
. Beberapa hal yang perlu disiapkan
dalam penggunaan pendekatan melalui inkuiri Nur. M. (2011). Modul Keterampilan-
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi keterampilan Proses Sains. Edisi
antara lain: (1) menyiapkan dan mengecek alat Pertama. Universitas Negeri Surabaya.
dan bahan untuk melakukan praktikum, (2) Pusat Sains dan Matematika Sekolah
menyiapkan LKS dengan sintaks inkuiri dan (PSMS).
sumber informasi lain yang dapat
mempermudah siswa dalam memahami konsep. Nuryani. R. Andrian. R. (1997). Pokok-pokok
Perlu dilakukan penelitian tentang faktor- Pengajaran Biologi dan Kurikulum
faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi 1994. Jakarta: Pusbuk Depdikbud.
belajar, sehingga dapat menambah pengetahuan
guru dalam upaya meningkatkan prestasi Opara dan Oguzor. (2011). Inquiry Instructional
belajar siswa. Method and the School Science
Guru harus memberi tes awal sebelum Currículum. Current Research Journal of
pembelajaran dimulai, bagi siswa yang Social Sciences. 3 (3): 188-198.

Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuri Bebas ... 74 |


JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 66-75

Özdilek dan Bulunuz. (2009). The Effect of a Colombus: Charles E. Merril


Guided Inquiry Method on Pre-service Publishing Company.
Teachers’ Science Teaching Self-
Efficacy Beliefs. Journal of Turkish Suparno. P. (1997). Filsafat Konstruktivisme
Science Education. 6 (2): 24-42. dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
19 Tahun 2005 tentang Standar _______. (2005). Teori Perkembangan Kognitif
Nasional. Jakarta. Jean Piaget. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Purwandari, P., Huriawati, F., & Yusro, A. C.
(2015). Efektifitas Inquiry Terbimbing Trowbridge. and Bybee. (1991). Becoming a
Dan Inquiry Bebas Termodifikasi Secondary School Science Teacher.
Melalui Eksperimen Terhadap Hasil Colombus: Merrill Publishing
Belajar Fisika Ditinjau Dari Company.
Kemampuan Awal, Kreatifitas,
Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa
Kelas X SMA Negeri 6 Kota Madiun
Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal
Pendidikan, 18(1).

Sund. R.B. dan Trowbridge. L.W. (1973).


Teaching Science by Inquiry in The
Secondary School. Second Edition.

75 | Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas ...

Anda mungkin juga menyukai