Anda di halaman 1dari 6

1.

KONSEP MANAJEMEN KESEHATAN


Dalam kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang baik,
agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan kegiatan
ilmiah atau ilmu seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif
serta rasional untuk mencapai tujuan ini disebut manajemen , sedangkan untuk mengatur
kegiatan – kegiatan aau pelayanan kesehatan masyarakat disebut “ Manajemen Pelayanan
Kesehatan Masyarakat “ .
Sebagaian orang masih rancu dengan pengertian manajemen, kebanyakan masih menyatakan
bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan ini disebut “Administrasi”.
“Manajemen ialah seni tentang bagaiman menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif
serta rasional untuk mencapai tujuan. Administrasi sendiri ialah ilmu dan seni yang mempelajari
kerjasama kelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan . Bedanya dengan
manajemen adalah Manjemen sebai proses sosial dan organisasi sebagai system sosial ( Marry
Parket Follet)
A. Pengertian manajemen kesehatan
Manajemen berasal dari bahasa romawi kuno dengan dasar manage atau managiare yang
berarti belajar melangkahkan kaki.
Dalam bahasa inggris yaitu management dengan asal kata to manage yang berarti
mengatur. Di dalam manejemen, proses pengaturan berbagaisumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.
Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan
atau menyelesaikan pekerjaan.” Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan
masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut :
“Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan
manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi
objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Manjemen kesehatan adalah suatu proses untuk menggerakkan sumber daya manusia
dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi semua kegiatan
pelayanan kesehatan dalam organiasi dalam upaya untuk:
1) Mengetahui adanya persoalan pelayanan kesehatan
2) Mendefiniskan persoalan pelayanan kesehatan
3) Mengumpulkan fakta-fakta yang terkait dengan pelayanan kesehatan
4) Data dan informasi yang timbul dalam pelayanan kesehatan
5) Menyusun alternatif penyelesaian persoalan pelayanan kesehatan
6) Mengambil keputusan pelayanan kesehatan dengan memilih salah satu alternatif
penyelesaian dan malaksanankan keputusan serta tidak lanjut untuk mencapai tujuan yang
harus di capai.

B. Pendekatan praktis mempelajari manajemen kesehatan


Dalam mempelajari manajemen kesehatan, kita dapat menggunakan lima pendekatan guna
mengkaji fungsi dan unsure manajemen, antara lain :
a. Management by objective oleh Peter Drucker. (Manajemen dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi)
Penerapan manajemen by objective pada organisasi puskesmas. Salah satu tugas pokok
kepala puskesmas adalah mengatur pekerjaan staf yang diperbantukan kepadanya.
Kepala puskesmas harus mengerti visi dan misi Puskesmas yang dipimpinnya dan
mampu mengajak staf Puskesmas menerjemahkan visi dan misi organisasi dalam
rencana strategis puskesmas dan rencana operasional masing – masing program.
Seorang pimpinan puskesmas harus menjabarkan secara operasional visi dan misi
puskesmas ke dalam kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf puskesmas untuk
mencapai tujuan pelayanan puskesmas. Di sinilah pentingnya ketrampilan seorang
pimpinan merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan program sesuai dengan
masalah kesehatan masyarakat yang potensial berkembang di wilayah kerjanya. Taf
puskesmas harus paham dan terampil merumuskan masalah program yang dihadapi
oleh unit kerjanya dan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang sesuai dengan
bidang dan wilayah binaannya.

b. Management is how to work with others (manajemen adalah kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama)
Dengan pendekatan ini, fungsi manajemen akan dapat dipelajari dari proses kerja sama
yang berkembang antara pimpinan dengan stafnya dalam mencapai tujuan organisasi.
Sumber daya lain yang penting adalah dana dan material. Manajemen harus mampu
mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai tujuan organisasi. Aplikasi pendekatan
ini dibidang kesehatan misalnya :
Seorang bidan puskesmas akan mampu memberikan pertolongan persalinan untuk ibu-
ibu hamil di wilayah kerjanya jika ibu hamil memilih fasilitas kesehatannya dan dia
memiliki staf pembantu bidan yang akan menjaga ibu – ibu selama perawatan masa
nifas. Bidan dan staf pembantu bidan adalah SDM penting dalam melaksankan program
KIA. Pengembangan tugas Bidan Puskesmas mempunyai arti penting dalam manajemen
puskesmas.

c. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.


Manusia sebagai sumber daya utama manajemen selalu akan responsive pada saat
berinteraksi dengan orang lain. Manajemen dapat dipelajari melalui perilaku organisasi
tersebut. Perilaku organisasi ditentukan oleh upaya kepemimpinan yang mampu
membangkitkan motivasi staf. Perilaku organisasi kesehatan memiliki cirri khas sendiri
yang berbeda dengan organisasi lain. Misalnya didalam puskesmas, seorang SKM yang
menjadi kepala Puskesmas harus mampu memotivasi kinerja dokter, bidan , dan tenaga
kesehatan lain yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda – beda.

d. Manajemen sebagai suatu proses


Manajemen sebagai proses dapat dipelajari melalui fungsi – fungsi manajemen. Fungsi
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan
penilaian. Dalam manajemen kesehatan, seorang kepala puskesmas harus mampu
melaksanakan fungsi – fungsi manajemen dalam melaksanakan program –program
kesehatan masyarakat di puskesmas.

Manajemen sebagai ilmu terapan.


Kepala puskesmas harus memilki wawasan yang cukup luas dan terus mengembangkan diri
dengan mempelajari berbagai ilmu yang terkait dengan tugas- tugasnya. Seorang SKM yang
menjadi pimpinan organisasi kesehatan harus mampu menghitung persediaan dana,
memahami kebijakan anggaran pemerintah dan menghitung pengeluaran biaya kesehatan
untuk memelihara kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
C. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan

1.    manajemen personalia (mengurusi SDM)


2.    manajemen keuangan 
3.    manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan) 
4.    manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (mengurusi
pelayanan kesehatan).

D. Fungsi Manajemen Kesehatan


Fungsi manajemen menurut 4 pakar manajemen ilmiah adalah :

Tokoh Fungsi manajemen


George Terry Planning, Organizing, Actuating, Controlling
L. Gullick Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting, Budgetting
H. Fayol Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controlling
Koonzt O’ Donnel Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling

1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang
telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses
untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja
yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

E. Unsur-unsur manajemen
a. Manusia (Man)
Pembangun organisasi kehesehatan seperti rumah sakit, Sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan terlaksanananya manajemen.
b. Uang (money)
Uamga atau anggran sangat diperlukan sebagai biaya yang harus dimiliki organisasi
untuk melakukan pelayanan kesehatan, mulai dari perizinan, pembangunan rumah
sakit, peralatan, pembayaran tenaga kerja dan lain sebagainya.
c. Bahan baku (material)
Meterial adalah obat-obatan yang digunakan organisasi kesehatan untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan secara efisien.
d. Mesin (machine)
Mesin adalah peralatan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan seperti
peralatan untuk perawatan gigi, peralatan untuk persalinan, peralatan radiologi dan
sebagainya.
e. Metode (Method)
Metode adalah cara yang ditempuh untuk melaksanakan sesuatu yang telah
dirancang dengan baik sehingga tujuan akan dapat dicapai dengan tepat sesuai
dengan perencanaan semula. Metode yang digunakan dalam
melaksanakanpelayanan kesehatan dengan berperdoman pada SOP.
(Standar Operational Procedure).

F. Tantangan dan masalah kebijakan manajemen kesehatan

Globalisasi merupakan tantangan, masalah, dan sekaligus potensi untuk pembangunan nasional
berwawasan kesehatan di masa mendatang. Pengaruh globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan
pelayanan melalui berbagai kesepakatan internasional akan memengaruhi berbagai aspek
penyelenggaraan upaya kesehatan dan memerlukan kesiapan pemerintah beserta masyarakat.

Pemerintah seharusnya melakukan upaya terpadu dalam pembangunan kesehatan supaya


masyarakat mendapatkan haknya untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

G. Prinsip-prinsip manajemen kesehatan

Dalam SKN (2004) dikatakan bahwa manajemen kesehatan adalah tatanan yang menghimpun
berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan data dan informasi,
pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengaturan hukum
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Perencanaan diperlukan karena pembangunan lebih besar dari pada sumber
daya yang tersedia. Melalui perencanaan ingin dirumuskan kegiantan pembangunan yang secara
efesien dan efektif dapat memberi hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang
tersedia dan mengembangkan potensi yang ada.
Proyek-proyek pembangunan harus memuat dengan jelas tujuannya (objective), sasaran yang akan
dicapai (target), cara megukur keberhasilannya (performance evaluation), jangka waktu
pelaksanaannya, tempat pelaksanaan, cara melaksanakan, kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu
dapat dilaksanakan, biaya serta tenaga yang diperlukan dan badan yang akan melaksanakan nya.

H. Kebutuhan pada manajemen kesehatan yang bermutu

Perbaikan mutu pelayanan diutamakan pada peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan di


samping kinerja dan keadaan fisik institusi. Berbagai teknologi yang digunakan perlu dipilih sehingga
memberi manfaat yang optimal sesuai dengan pola pemerintahan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, situasi setempat, dan daya dukung daerah. Berkaitan hal itu, pengobatan tradisional dan
penggunaan obat tradisonal harus dikembangkan.
Dalam upaya pemerataan pelayanan, penekanan diberikan pada pemenuhan tenaga kesehatan yang
paling dibutuhkan masyarakat di samping penyediaan berbagai sasaran kesehatan lain yang
diperlukan. Secara khusus, pemenuhan tenaga dan sarana kesehatan ini diarahkan untuk
meningkatkan potensi desa tertinggal.
Selain itu, peningkatan mutu pelayanan yang didukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang kedokteran juga diarahkan secara bertahap untuk menjadikan pelayanan medis di indonesia
sebagai salah satu pusat rujukan global, baik dalam hal pengobatan modern maupun pengobatan
tradisonal. Upaya peningkatan daya saing diarahkan pada mutu tenaga medis dan paramedis, mutu
pelayanan rumah sakit khusus, khasiat teknik pengobatan tradisional, mutu manajemen kesehatan
masyarakat, dan produk obat-obatan.

I. Penerapan Manajemen Dibidang Kesehatan

Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya terbatas
pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem
kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan
tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan
dengan administrasi niaga (business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya
untuk mencari keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat
digolongkan ke dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi
kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.

Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di Indonesia seperti


Kantor Depkes, Dinas Kesehatan di daerah, Rumah Sakit dan Puskesmas dan jajarannya. Untuk
memahami penerapan manajemen kesehatan di RS, Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu dilakukan
kajian proses penyusunan rencana tahunan Depkes dan Dinas Kesehatan di daerah. Khusus untuk
tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun setiap
lima tahun (micro planning), pembagian dan uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan masing-
masing tugas pokoknya.

J. Jenis-jenis manajemen kesehatan

Manajemen adalah upaya pengelolaan suatu sistem atau entitas dan sumber dayanya dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu. Inti dari upaya ini adalah pengambilan keputusan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa manajemen pada hakikatnya adalah rangkaian dari proses pengambilan
keputusan-keputusan.

Dalam bidang kesehatan dikenal adanya paling sedikit dua jenis manajemen, yaitu:

1. Manajemen Pasien/Klien, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan dalam


menghadapi masalah kesehatan (penyakit dan lain-lain) yang diderita oleh seseorang,
sekelompok orang, atau masyarakat. Tujuannya adalah agar pasien/klien tersebut dapat
terhindar atau terbebas dari masalah kesehatan, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada.
Dalam hal ini manajer atau pengambil keputusannya adalah setiap petugas kesehatan yang
melayani pasien/klien (disebut petugas fungsional – dokter, perawat, bidan, sanitarian, dan lain-
lain), baik yang bertugas di Puskesmas dan jaringannya maupun yang bertugas di Rumah Sakit
dan sarana-sarana kesehatan lain.
2. Manajemen Unit/Organisasi Kesehatan, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-
keputusan dalam menghadapi masalah yang menghambat atau potensial menghambat kinerja
unit/organisasi kesehatan. Misalnya masalah tingginya absensi karyawan, masalah kurangnya
dana/anggaran, masalah tidak terawatnya peralatan, masalah tingginya kebocoran pendapatan,
dan lain-lain. Tujuannya adalah agar unit/organisasi terhindar atau terbebas dari masalah,
dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Dalam hal ini manajer atau pengambil
keputusannya adalah para pimpinan unit/organisasi kesehatan – Menteri Kesehatan dan
pejabat terasnya, Kepala Dinas Kesehatan dan staf intinya, Direksi Rumah Sakit, Kepala
Puskesmas, dan lain-lain.

K. Penerapan manajemen kesehatan di Indonesia


Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis organisasi
untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi. Atas dasar pemikiran
tersebut, manajemen dapat diterapkan di bidang kesehatan untuk membantu manajer
organisasi kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan umum sistem
kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, atau mencapai suatu
keadaan sehat bagi individu atau kelompok masyarakat.
Administrasi kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga yang lebih banyak
berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial. Administrasi kesehatan lebih
tepat digolongkanke dalam administrasi umum oleh karena organisasi kesehatan lebih
mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.

Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap –tiap organisasi kesehatan di Indonesia


seperti kantor Depkes, Dinas kesehatan di daerah, rumah sakit, dan puskesmas dan jajarann6ya.
Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di rumah sakit, dinas kesehatan dan di
puskesmas memerlukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Departemen kesehatan.
Khusus untuk tingkat puskesmas penerapan manajemen dapat melalui perencanaan yang
disusun setiap lima tahun.
Ruang lingkup manajemen kesehatan meliputi manajemen kegiatan dan sumber daya yang
dikelolanya diantaranya manajemen personalia, manajemen keuangan, manajemen logistik
manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen. Untuk masing – masing
bidang tersebut dikembangkan manajemen spesifik sesuai dengan ruang lingkup dan tugas
pokoknya. Penerapan manajemen pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan rumah
sakit merupakan upaya untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki masing –
masing unit pelayanan kesehatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efesien dan
rasional.

Anda mungkin juga menyukai