DISUSUN OLEH :
17 507 126
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prokariot berperan dalam pembentukan kondisi bumi hingga sekarang. Akumulasi O2 atmosfer
berasal dariaktivitas fotosintesiss ianobakter 2.5 milyar tahunyang lalu, sedangkan prokariot
tertua hidup3.5 milyar tahunyang lalu. Prokariot ditemukan diberbagai lingkungan ekstrem
dingin, panas, asam, atau basa yang tidak cocok bagi eukariot. Prokariota adalah organisme
pertama, dan bertahan hidup sampai sekarang sebagai organisme hidup yang paling luas tempat
hidupnya dan paling banyak jumlahnya. Prokariota seringkali hidup dalam asosiasi yang dekat
dengan sesamanya dan dengan eukariota, dalam hubungan yang kita sebut simbiosis. Kasus
simbiosis yang secara historis paling penting adalah berkembangnya mitokondria dan kloroplas
dari prokariota menjadi organel didalam sel-sel inang yang lebih besar. Dengan demikian hewan,
tumbuhan, fungi, dan protista kemungkinan berkembang dari penggabungan simbiotik sel-sel
nenek moyang.
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Klasifikasi prokariota dalam dua domain, yaitu bakteria dan arkhea, dan semua eukariota
dalam domain ketiga, yaitu eukarya, menandakan bahwa organisme itu kemungkinan telah
mengevolusikan tiga garis keturunan yang independen satu sama lain selama jangka waktu 1,5
milyar tahun.
Prokariota adalah organisme pertama, dan bertahan hidup sampai sekarang sebagai
organisme hidup yang paling luas tempat hidupnya dan paling banyak jumlahnya. Prokariota
seringkali hidup dalam asosiasi yang dekat dengan sesamanya dan dengan eukariota, dalam
hubungan yang kita sebut simbiosis. Kasus simbiosis yang secara historis paling penting adalah
berkembangnya mitokondria dan kloroplas dari prokariota menjadi organel didalam sel-sel inang
yang lebih besar. Dengan demikian hewan, tumbuhan, fungi, dan protista kemungkinan
berkembang dari penggabungan simbiotik sel-sel nenek moyang.
a) Prokariota cocci atau bulat, terbentuk satu per satu, pasangan(diplococci) atau kumpulan
banyak sel (streptococci),dan kumpulan yang mirip rangkaian buah anggur (staphylacocci).
· Hampir semua prokariota memiliki dinding sel yang berbeda di luar membran plasmanya.
Sebagian besar dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terdiri dari modifikasi gula-
gula yang diikat silangkan dengan polipeptida pendek yang berbeda dari satu spesies ke spesies
lain (dinding sel arkhaea tidak memiliki peptidoglikan). Pengaruhnya adalah adanya sebuah
jaringan molekuler tunggal yang membungkus dan melindungi seluruh sel itu.
Bakter motil mendorong dirinya sendiri dengan menggunakan flagela, menggunakan filamen
mirip flagela yang berada didalam dinding sel (spirokaeta), atau meluncur pada sekresi
berlumpur. Dalam sautu lingkungan yang relatif seragam, prokariota berflagela dapat bergerak
secara acak, namun dalam suatu lingkungan yang heterogen, banyak prokariota yang dapat
melakukan taksis, yaitu pergerakan menuju atau menjauh suatu rangsangan. Prokariota motil
yang berfotosintesis umumnya menunjukkan fototaksis positif, suatu prilaku yang
mempertahankan keberadaan prokariota dalam cahaya. Beberapa prokariota mengandung
deretan partikel magnetik kecil yang memungkinkan sel mengatur orientasi sesuai dengan medan
maghnet. Partikel itu dapat membantu sel membedakan bagian atas dari bagian bawah serta
menyebabkan prokariota bergerak menuju sedimen yang kaya akan zat makanan pada dasar
kolam dan laut dangkal.
.Bentuk dan fungsi flagela prokariota:
Berbeda sama sekali dengan flagela eukariota, flagela prokariota merupakan suatu
struktur protein telanjang yang tidak memiliki mikrotubul. Rantai protein globuler, flagelin,
melilit pada pilinan yang rapat untuk membentuk suatu kaitan melengkung, yang disisipkan
kedalam suatu alat dibagian dasar. Tersusun atas sekitar 35 protein yang berbeda, alat dibagian
dasar meliputi suatu sistem cincin dalam lapisan dinding sel (pada bakteri gram negatif). Alat
dibagian dasar –motor flagela- memutar filamen, yang mendorong sel dengan jalan mendorong
melawan medium bagian luar.
· Organisasi seluler dan genomik prokariota berbeda secara mendasar dari organisasi
eukariotik.
Sel-se prokariota tidak terbagi-bagi oleh membran internal. Genom prokariota adalah sebuah
molekul DNA melingkar yang tidak terbungkus oleh suatu membran. Cincin-cincin terpisah
yang lebih kecil disebut plasmid mengkode jalur metabolik tertentu dan resistensi terhadap
antibiotik pada beberapa spesies.
Prokariota tumbuh dalam hal jumlah dan ukuran koloni melalui pembelahan biner.
Variasi genetik terjadi melalui mutasi dan melalui transfer gen. Konjugasi yaitu pemindahan
gen-gen secara langsung dari satu prokariota keprokariota lainnya. atau dengan cara transduksi
viral yaitu pemindahan gen antarprokariota dengan bantuan virus.
Prokariot ditemukan diberbagai lingkungan ekstrem dingin, panas, asam, atau basa yang
tidak cocok bagi eukariot
Prokariot secara evolusi dibedakan 2 domain : Arkaea dan Bakteri. Arkaeaa dalah pioneer untuk
kehidupan. Sekarang arkaea dijumpai dilingkungan ekstrem:
Halofiltermoasidofil, contoh arkaea Sulfolobus- warna hijau pada sumber air panas, hidup
suhu80 ºC dan pH 2, energi diperoleh dari mengoksidasi belerang.
3. Lingkungan anaerob
Arkaeametanogen seperti Methanobacterium penghasil gas metan yang hidup anaerob.
Bakteri Arkaea
Semua jenis utama nutrisi dan metabolisme berkembang pada prokariota, yang merupakan
organisme yang metabolismenya paling beraneka ragam dibumi.
Autotrof
Prokariota fotosintetik,
Fotoautotrof Cahaya CO2 termasuk sianobakter,
tumbuhan, protista tertentu.
Heterotrof
Senyawa
Fotoheterotrof Cahaya Prokariota tertentu
organic
Kedua skenario di atas mempostulatkan bahwa penggunaan ATP sebagai alat ukur energi
berevolusi sangat tinggi.
a. Dalam satu skenario, suatu kemoheterotrof awal hidup dengan menggunakan ATP dan
senyawa organik lain ayang diserap dari lingkungannya. Skenario ini beranggapan
bahwa sel pertama hidup dalam sup molekul organik yang dihasilkan secara abiotik.
Perombakan secara enzimatis senyawa organik itu menghasilkan energi dan karbon.
b. Suatu skema yang berbeda, tetapi lebih masuk akal, mengemukakan bahwa cara
memperoleh energi melalui metabolisme yang paling awal adalah kemoautotrofik,
yaitu sel-sel nenek moyang yang mendapatkan karbon dari CO 2 dan mensintesis
ATPnya sendiri melalui suatu mekanisme kemiosmotik sederhana. Pada model yang
ditunjukkan ini, enzim dari kemoautotrof meningkatkan reaksi kimia senyawa
anorganik sederhana seperti FeS dan H2S, yang sangat melimpah pada bumi purbakala.
Hidrogenase (bola abu-abu), suatu enzim yang terdapat dalam membran organisme itu,
merangkai pembebasan energi dari senyawa anorganikdengan pemisahan H2 dan
dengan pemeliharaaan gradien proton(H+) melintasi membran plasma. Selanjutnya,
energi potensial dari gradien proton itu akan merangsang sintesis ATP secara
enzimatis
Filogeni Prokariota
Sistematika molekuler mengarah kesuatu klasifikasi filogenik prokariota. Prokariota dari domain
arkhea hidup dalam lingkungan ekstrim yang merupakan sisa-sisa dari kondisi bumi primordial.
Sebagian besar prokariota merupakan anggota domain bakteria.
· Kesepakatan umum diantara para ahli biologi yang mengklasifikasikan eukariota yang
secara tradisional disebut protista dalam suatu kindom tunggal tidak mencerminkan filogeni. Hal
itu telah mendorong munculnya usulan alternatif, seperti sistem delapan kingdom. Taksa
monofiletik awalnya muncul dari penelitian dan perdebatan yang berlangsung akhir-akhir ini.
Calon kingdom Euglenozoa, alveolata, stramenopila, dan rodophyta adalah minofiletik.
Protista pertama kali di usulkan oleh Ernst Haeckel, secara tradisional protista
digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan yang lebih
tinggi yaitu protista yang menyerupai hewan (protozoa), protista yang menyerupai tumbuhan
(algae), dan protista yang menyerupai jamur (jamur lender , jamur air). Dulu bakteri juga
dianggap dalam sistem tiga kerajaan (animalia, plantaetermasuk jamur dan protista). Namun
kemudian bakteri dipisah dari protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.
Protozoa, protista yang menyerupai hewan hamper semuanya protista bersel satu. Berdasarkan
pergerakannya protozoa dikelompokkan menjadi:
Algae mencakup semua organism bersel satu maupun banyak yang memiliki kloroplas :
· Algae hijau, yang memiliki hubungan dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta).
Contohnya Ulva
Beragam organism dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan jamur,
sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi jamur lender dan jamur air.
· Anggota calon kingdom arkhaezoa tidak memiliki mitokondria dan dapat mewakili garis
keturunan awal eukariotik.
Giardia dan arkhaezoa lain, yang tidak memiliki mitokondria, menunjukkan garis keturunan
eukariotik yang paling kuno. Organisme dalam garis keturunan tersebut kemungkina tidak
pernah memiliki mitokondria atau mungkin juga pernah memilkinya namun kehilangan organel
tersebut dalam perjalan evolusi.
Euglenozoa meliputi euglenoid (exp: euglena), yang memiliki ciri khas kantong anterior tempat
bagian dasar flagela berada, dan kinetoplastida, parasit dengan satu mitokondria besar dan
berhubungan dengan organel yang mengandung DNA.
Rhizopoda (amoeba uniseluler dan kerabatnya) bergerak dengan bantuan penjuluran seluler yang
disebut pseudopodia. Aktinopoda (heliozoa dan radiolaria) memiliki pseudopodia yang kecil
dan menyerupai berkas yang disebut aksopodia yang membantu mereka mengapung dan
mencari makan. Sebagian besar foram laut memiliki cangkang berpori tempat untai sitoplasma
menjulur.
· Jamur lendir memiliki adaptasi struktural dan siklus hidup yang meningkatkan peran
ekologisnya sebagai pengurai.
Jamur lendir plasmodial menangkap makanan dengan bantuan suatu plasmodium amoeboid yang
mampu berdiferensiasi menjadi sporangia yang bereproduksi secara seksual ketika kelembapan
atau makanan berkurang. Jamur lendir seluler adalah organisme haploid dengan siklus
hidup yang meliputi suatu tahapan amoeboid multiseluler yang membentuk tubuh buah
aseksual.
· Diatom, alga pirang, alga coklat, dan jamur air adalah anggota calon kingdom
stramenopila.
Stramenopila adalah suatu kelompok fotoautotrof dan heterotrof yang sangat beraneka ragam,
disatukan oleh sistematika molekuler, flagela yang memiliki penjuluran yang menyerupai
rambut, da kloroplas yang kemungkinan berasal dari sel eukariotik endosimbiotik. Diatom
(bacillariophyta) pada umumnya adalah organisme unuseluler dengan dinding silika mirip gelas
yang unik. Alga pirang (Chrysophyta) adalah plankton air tawar dan air laut bigflagela.
Oomycota (jamur air, karat putih, dan jamur berbulu halus) adalah heterotrof dengan diding sel
selulosa dan tahapan bigflagela dalam siklus hidupnya. Alga coklat (Phaeophyta) adalah
multiseluler dan umumnya hidup dilaut, mencakup kelp. Sebagian besar spesies menunjukkan
beberapa jenis pergiliran generasi.
· Adaptasi struktural dan biokimiawi membantu rumput laut bertahan hidup dan
bereproduksi dipesisir laut.
Rumput laut meliputi spesies alga coklat, alga merah, dan alga hijau yang hidup dilaut dan
membentuk thallus. Semuanya beradaptasi dengan baik untuk kehidupan dengan turbulensi yang
hebat dipinggir laut.
· Beberapa alga memiliki siklus hidup dengan pergiliran generasi multiseluler haploid dan
diploid.
Alga merah sebagian besar adalah multiseluler dan sebagian besar adalah organisme laut, alga
merah memiliki pigmen asesori merah bernama fikoeritrin.
· Alga hijau dan tumbuhan kemungkinan memiliki nenek moyang fotoautotrofik yang sama.
Nenek moyang bersama alga hijau barang kali muncul dari suatu asosiasi endosimbiotik antara
eukariota heterotrofik berflagela dengan suatu sianobakteri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/79601600/Evolusi-Prokariot-Protista-dan Tumbuhan (diakses
pada tanggal 14 Maret 2012, pukul 22.00 WIB)
http://www.google.co.id/url?q=http://www.scribd.com/doc/74303529/3/A-Evolusi-
Prokariot&sa=U&ei=oSNiT6_fIM2qrAeVnKmMCA&ved=0CCEQFjAH&sig2=7-
HWUAGRw3DqhCly-D2M8Q&usg=AFQjCNHDLmucL_ywka7HEoh_PcY0ICFRGw (diakses
pada tanggal 14 Maret 2012, pukul 22.00 WIB)