Firman Manan62
e-mail: firmanmanan@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
was not binding. Therefore, it is necessary to amend The UUD 1945 to strengthening
DPD authority and to establish a convention which makes DPD deliberations bind
the other state institutions.
Key Words: Representation System, Assembly Functions, Authority.
arti dari sesuatu atau berbagai hal yang yang dimiliki oleh DPD. Pasal 22D
dikumpulkannya, mencatat regu ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa
larities, menggambarkan pola, pen “DPD dapat mengajukan kepada DPR
jelasan, penjelasan kausal, dan RUU yang berkaitan dengan otonomi
membuat proposisi. Proses pembuatan daerah, hubungan pusat dan daerah,
kesimpulan sudah dimulai, tetapi pembentukan dan pemekaran serta
peneliti memperlakukannya sebagai penggabungan daerah, pengelolaan
temuan-temuan awal yang masih sumber daya ekonomi lainnya, serta
terbuka terhadap perubahan. Peneliti yang berkaitan dengan perimbangan
juga masih bersikap skeptis. kekuasaan pusat dan daerah”. Pasal
Kesimpulan “akhir” baru akan muncul 22D ayat (2) UUD 1945 menyatakan
setelah tahap pengumpulan data “DPD ikut membahas RUU yang
berakhir. berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah,
pembentukan, pemekaran, dan
HASIL PENELITIAN DAN
penggabungan daerah, pengelolaan
PEMBAHASAN
sumber daya alam dan sumber daya
Kewenangan Asli (Original Power) ekonomi lainnya, serta perimbangan
DPD keuangan pusat dan daerah, serta
memberikan pertimbangan kepada
Dalam konsep sistem perwakilan, DPR atas RUU APBN dan RUU yang
baik dalam sistem perwakilan satu berkaitan dengan pajak, pendidikan,
kamar (unikameral), dua kamar dan agama”.
(bikameral), maupun banyak kamar Dalam pasal-pasal tersebut di
(multikameral), terdapat prasyarat atas terlihat bahwa DPD hanya berhak
bahwa kamar di dalam lembaga mengajukan dan ikut-serta membahas
perwakilan yang dimaksud mempunyai RUU (secara limitatif). Selanjutnya
kewenangan yang jelas (original kewenangan untuk melanjutkan (atau
power). Perbedaan di antara kamar- tidak melanjutkan) pembahasan RUU
kamar yang ada di dalam lembaga tersebut berada di tangan DPR, oleh
perwakilan tersebut hanyalah pada karena DPR yang mempunyai
besaran kewenangan yang dimiliki, kewenangan untuk menyetujui RUU
yang pada umumnya lebih banyak menjadi UU, sedangkan DPD hanya
pada kamar yang lebih rendah (the ikut serta dalam pembahasan RUU.
lower house). Hal ini juga tidak dapat dilepaskan dari
Apabila melihat kewenangan ketentuan Pasal 20 UUD 1945 yang
yang dimiliki oleh DPD berdasarkan menyatakan bahwa kekuasaan
UUD 1945, sesungguhnya tidak membentuk UU berada pada DPR,
terlihat adanya kewenangan tersendiri serta pembahasan RUU dilakukan oleh
DPR dan Presiden. Ketentuan Pasal 20