E-ISSN 2540-8674
Submitted: June 11, 2019; Reviewed: November 5, 2019; Published: November 23, 2019
ABSTRAK
Inovasi Samsat Masuk Desa (Samades) dibuat untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang
kesulitan menuju pusat pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) yang
diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat. Dalam realitanya
Desa Talaga Kulon adalah desa yang sudah baik dalam menjalankan kegiatan Samades, sedangkan
Desa Kasomalang Kulon kurang menjalankannya dengan baik. Untuk mengetahui faktor apa saja
yang mempengaruhi perbedaaan tersebut dilakukan analisis bagaimana adaptasi masyarakat
terhadap suatu inovasi dengan meninjau atribut inovasi Keuntungan Relatif, Kesesuaian Inovasi,
Kerumitan, Kemungkinan untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan bagaimana keuntungan relatif, kesesuaian inovasi, kerumitan, kemungkinan untuk
dicoba, dan kemudahan diamati yang dirasakan oleh para Wajib Pajak dalam kegiatan inovasi
pelayanan Samades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Samades di Desa Kasomalang Kulon dan
Desa Talaga Kulon ditinjau dari atribut inovasi pelayanan publik Keuntungan Relatif, Kesesuain
Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan Untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati terdapat perbedaan-
perbedaan. Perbedaan itu terdapat pada atribut Keuntungan Relatif, Kerumitan, dan Kemudahan
diamati. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan, yaitu observasi, dokumentasi,
dan wawancara. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa inovasi pelayanan publik Samades ini
belum merata tingkat adaptasinya di semua desa. Hal ini karena dipengaruhi beberapa faktor yang
salah satunya dalam hal sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat yang belum merata ke tiap
lapisan masyarakat.
Kata Kunci: Inovasi, Inovasi Pelayanan Publik, Samsat Masuk Desa
ABSTRACT
Samsat Masuk Desa (Samades) Innovation was made to reach taxpayer who lived in village far
away from public service or we can called it Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat)
that held by Badan Pendapatan Daerah Provinsi (Bapenda) West Java. In reality Talaga Kulon
Village is a village which has properly to running their Samades innovation, otherwise Kasomalang
Kulon Village has not running Samades innovation properly. To find out what factors which
influences the difference by analyze how people adaption to an innovation with observe attribute
innovation Relative Advantage, Compatibility, Complexity, Triability, and Observability.The
purpose of the research is to describe how relative advantage, compatibility, complexity, triability,
and observability which is felt by taxpayer in Samades innovation activities. Result of this research
shows that Samades in Kasomalang Kulon Village and Talaga Kulon Village reviewed from
attribute innovation Relative Advantage, Compatibility, Complexity, Triability, and Observability
has many differentiation. This differentation exist in Relative Advantage Attribute, Complexity
Attribute, and Observability attribute.The research method used descriptive method with qualitative
approach. Data Collection doing by literature review and field study, that is observation,
documentation, and interiew. In the end we can conclude that Samades public service innovation not
evenly distributed in adaptation rate in whole villages. In this case because it is influenced by several
189
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
factors, one of which is in the case of socialization from the government to the community that has
not been evenly distributed to each level of society.
Keywords: Innovation, Public Service Innovation, Samsat Masuk Desa
190
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
191
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
192
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
193
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
194
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Kasomalang Kulon sama-sama merasakan 2018 sebesar Rp. 17 Triliun. Hal ini
keuntungan dari Samades ini karena bisa tercapai ditunjang oleh adanya layanan
membantu para warganya untuk bayar dan pembayaran yang inovatif juga
tertib membayar pajak. Warga Desa Talaga dilakukannya sosialisasi secara masif. PAD
Kulon dan Kasomalang Kulon sama-sama Jawa Barat sendiri masih didominasi oleh
merasakan keuntungan lebih yang pembayaran pajak kendaraan bermotor
diberikan dari Samades ini karena sebesar 70% dari pendapatan daerah sekitar
pelayanan yang cepat, mudah, dan murah. Rp. 17 Triliun.
Karena letak kantor Samsat Induk baik di Selain itu juga dengan adanya
Kabupaten Majalengka ataupun Kabupaten Samades ini menambahkan pendapatan
Subang sama-sama jauh dari desa dan bagi pemerintah desa. Karena outlet
antrian pelayanan di sana sangat panjang Samades ini meminjam lahan desa menurut
karena dari berbagai daerah pun datang ke hasil wawancara dengan Bapak Fajar dari
sana. PUSLIA maka dengan adanya Samades ini
Banyaknya inovasi dalam menambah pendapatan sejuta setiap
pelayanan pajak kendaraan bermotor yang bulannya bagi desa. Derajat perbaikan
dilakukan oleh Bapenda juga ternyata tingkat kesadaran masyarakat di Desa
memiliki dampak positif kepada Kasomalang dan Desa Talaga juga
Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa sebenarnya sudah cukup baik. Hal ini dapat
Barat. Keberhasilan pencapaian dilihat dari menurunnya KTMDU
Pendapatan Asli Daerah Jawa Barat ini (Kendaraan Tidak Melakukan Daftar
dapat kita lihat melalui berita-berita di Ulang) di kedua desa tersebut, namun
media online yang salah satunya terdapat di sayangnya di Desa Kasomalang
wartaekonomi.co.id. Pendapatan Asli Jawa masyarakat belum dapat menggunakan
Barat pada Triwulan I 2018 mencapai secara maksimal inovasi pelayanan
27%. Capaian tersebut melebihi target yang Samades ini. Hal ini bisa dilihat
sudah ditetapkan sebesar 25% dari target berdasarkan data di bawah ini.
195
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
196
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
197
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
pelayanan Samades sehingga belum semua sepi dan belum masuk ke kepemukiman
wilayah desa dapat menikmati pelayanan penduduk sehingga jalannyapun relatif
lewat Samades ini. Hambatan ini datang masih sepi. Selain itu Outlet Samsatnya
karena keterbatasannya Sumber Daya pun tidak langsung terlihat dari jalanan
Manusia yang terbatas, lalu lokasi seperti di Desa Talaga sehingga orang-
penempatan desa juga terbatas karena tidak orang tidak langsung mengetahui bahwa di
semua desa perlu dibangun Samades. sana terdapat Samades. Namun parkiran di
Hanya desa-desa strategis dimana yang Desa Kasomalang cukup luas sehingga
artinya lokasinya dilewati oleh berbagai bisa menampung lebih banyak orang
daerah dan juga memiliki Wajib Pajak dibandingkan dengan Desa Talaga yang
yang “gemuk” yang potensial untuk di lahan parkirnya tidak besar apalagi untuk
dirikan Samades. kendaraan roda empat perlu parkir di
Hasil di lapangan juga sekitaran alun-alun.
menunjukkan bahwa penempatan outlet Hambatan atau kesulitan
Samades yang strategis ini sangat selanjutnya datang dari perangkat
berpengaruh. Walaupun kedua desa yaitu penunjang untuk operasionalisasi Samades.
Desa Kasomalang dan Desa Talaga sama- Samades sendiri dalam kegiatan
sama dapat menghimpun beberapa operasionalnya sangat bergantung pada
kecamatan, namun Desa Talaga jaringan internet. Hal ini karena data pajak
berdasarkan data dari Bapenda lebih kendaraan langsung diakses dari pusat.
banyak menghimpun para wajib pajak Sehingga jika terjadi masalah jaringan
melalui Samades. Hal ini berdasarkan hasil kemungkinan pelayanan yang diberikan
observasi peneliti bahwa penempatan outlet bisa terhenti.
Samades cukup strategis, yaitu terdapat di Di Desa Kasomalang sendiri
tengah alun-alun Desa Talaga. Alun-alun belum ada back up listrik atau genset.
Desa Talaga sendiri dikelilingi oleh pasar Apalagi berdasarkan wawancara dengan
rakyat sehingga daerahnya selalu dilewati petugas Samades Desa Kasomalang Bapak
masyarakat sekitar dan lokasi outletnya pun Beben, jaringan di sana sangat jelek ketika
terbuka langsung dipinggir jalan sehingga cuaca sedang mendung dan hujan. Apalagi
masyarakat akan dengan mudah jika terjadi mati listrik. Karena di Desa
mengetahui dan menemukan Samades di Kasomalang belum ada back up power
Desa Talaga. Hal ini juga tentunya dapat ataupun genset sehingga jika mati listrik
menarik perhatian dan minat masyarakat pelayanan harus terhenti. Sehingga
sehingga datang untuk membayar pajak masyarakat yang datang mau tidak mau
melewati Samades. harus menunggu hingga lampu menyala
Kondisi ini berbeda dengan Outlet kembali. Kondisi ini berbeda dengan
Samsat di Desa Kasomalang. Outletnya Samades di Desa Talaga. Di sana jaringan
terdapat di Kantor Desa Kasomalang yang relatif lebih lancar dan minim gangguan.
posisinya benar-benar dipinggir jalan. Samadesnya juga sudah difasilitasi genset
Namun jalanan Kantor Desa ini cenderung yang berasal dari kantor desa. Sehingga
198
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
ketika terjadi mati listrik pelayanan tetap dicetuskan oleh tim pembina Samsat, yaitu
bisa berjalan karena adanya genset tersebut. dari Bapenda dan dari Kepolisian. Selain
Para Wajib Pajak di Desa itu juga dasar dari ide adanya Samades ini
Kasomalang ataupun Desa Talaga juga karena kondisi tidak semua
berdasarkan hasil wawancara mengatakan masyarakat di Jawa Barat sudah
bahwa mereka tidak menemui kesulitan menggunakan IT dan juga banyaknya
ataupun hambatan ketika menggunakan kendaraan roda dua di desa-desa.
pelayanan melalui Samades ini. Hal ini Bapak Dadang selaku inovator
karena pelayanan yang diberikan sederhana juga mengatakan sebelum pelayanan
dan petugas pun memberikan informasi Samades terdapat di semua desa, Uji publik
dan arahan secara baik sehingga tidak pelayanan Samades di Desa Patrol
menimbulkan kebingungan bagi para Kabupaten Indramayu sudah dilakukan
Wajib Pajak. selama tiga bulan sebelum akhirnya
dipastikan dapat memberi kemudahan
Inovasi Pelayanan Samades Ditinjau pelayanan bagi masyarakat di desa-desa
dari Atribut Inovasi Triability Jawa Barat. Hal ini juga didukung
Triability memiliki arti, yaitu bagaimana respon masyarakat terhadap uji
kemungkinan untuk dicoba. Indikator ke publik inovasi tersebut. Apakah masyarakat
empat dalam atribut inovasi ini memberikan respon yang baik seperti
menjelaskan bahwa suatu inovasi harus pelayanan yang dekat, cepat, murah, dan
dapat diuji dan dicoba agar nantinya dapat mudah dari Samades ini. Setelah diyakini
diterima oleh masyarakat atau sasaran dari bahwa inovasi dirasa membawa manfaat
inovasi tersebut. Sehingga sebuah produk kepada masyarakat dan meningkatkan
inovasi harus melewati fase “uji publik”, pelayanan maka disusul lah dengan
dimana setiap orang atau pihak mempunyai pemberian pelayanan ke desa-desa lainnya.
kesempatan untuk menguji kualitas dari Ketika Samades pertama kali ada
sebuah inovasi. di Desa Kasomalang Kabupaten Subang
Inovasi Samades ini tentunya dan Desa Talaga Kabupaten Majalengka
sudah melalui tahap uji publik sehingga ketika launching dihadiri juga oleh kepala
sampai sekarang ini sudah tersebar pusat P3D, pemerintah desa, dan beberapa
dibeberapa desa di Jawa Barat. Inovasi organisasi masyarakat. Sebelum launching
Samades ini tidak serta merta langsung Samades sendiri dimasing-masing desa
hadir di tengah masyarakat. Melainkan tentu perlunya sosialisasi agar para Wajib
pertama-tama telah melalui fase uji publik. Pajak di daerah tersebut mengetahui
Diketahui bahwa inovasi pelayan Samades adanya Samades. Namun tampaknya
ini pertama kali dipekernalkan oleh Badan ketika pertama kali launching Samades,
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat sosialisasi yang dilakukan belum begitu
pada bulan Desember 2016 di Desa Patrol gencar dan masyarakat pun belum tertarik
Kabupaten Indramayu. Ide pertama akan pelayanan Samades sendiri karena di
munculnya Samades ini pertama kali kedua desa baik di Talaga dan
199
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
200
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
201
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
202
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan P-ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
launching-kompetisi-inovasi- https://localisesdgs-
pelayanan-publik-2018 indonesia.org/id/tujuansdgs
https://bapenda.jabarprov.go.id/tugas- http://repository.upi.edu/2509/6/T_IPS_11
pokok-dan-fungsi/ 04001_Chapter3.pdf.
https://bapenda.jabarprov.go.id/samades- http://blog.umy.ac.id/stratasatu/2012/06/23/
samsat-masuk-desa/ peran-dan-fungsi-pemerintahan/
203