Anda di halaman 1dari 3

Dalam menerapkan metode ekuitas, terdapat beberpaa hal yang harus diperhatikan:

1. Menilai investasi awal pada entitas asosiasi sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
2. Mengakui perubahan nilai tercatat investasi (dapat meningkat atau menurun)
3. Mengurangi sejumlah nilai tercata investasi yang disebabkan oleh pembagian dividen
oleh investee.

Saat investasi awal dilakukan, ada kalanya terdapat nilai goodwill dalam nilai investasi tersebut,
maka nilai goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi diakui sebagai bagian dari nilai investasi
pada saat awal pengakuan, dan nilai goodwill tersebut diamortisasi.

Pencatatan Akuntansi Investasi pada Asosiasi

1. Pengakuan awal investasi pada asosiasi


Pencatatan akuntansinya yaitu sejak pembayaran atas investasi yang dilakukan oleh
investor diawal pembelian. Dicatat menggunakan metode ekuitas oleh investee.
2. Pengukuran investasi di tahun kedua
Pengukurannya adalah nilai pembayaran diawal tahun ditambah proporsi laba investee
dikurang dividen dari investee.

Pencatatan Nilai Investasi pada Asosiasi Apabila Mengalami Kerugian

Apabila perusahaan investee mengalami kerugian maka nilai investasi akan turun sesuai dengan
persentasi kepemilikan saham investor atas investee. Namun pengakuan bagian rugi tersebut
tidak dapat menyebabkan saldo investasi menjadi negatif. Jika bagian entitas terhadap rugi
entitas asosiasi melebihi nilai tercatatnya, maka entitas menghentikan pengakuan bagian atas rugi
lebih lanjut.

Perolehan Investasi Asosiasi secara Bertahap Setelah Tanggal Perolehan

Dalam memperoleh suatu investasi pada entitas asosiasi, perusahaan dapat memperolehnya
secara bertahap. Bertahap dalam hal ini adalah pengaruh yang dimiliki berubah dari yang semula
pengaruh yang kecil, hingga pengaruh menjadi signifikan. Sebagai contoh, pada tanggal 1
januari 2015 PT A memiliki kepemilikan PT B sebesar 20%, namun PT A tidak memiliki
pengaruh signifikan atas PT B, sehingga mengkategorikan investasi tersebut sebagai instrument
keuangan pada umumnya. Pada tanggal 1 juli 2015, PT A menjelaskan bahwa memiliki
pengaruh yang signifikan atas PT B, maka dapat dikategorikan bahwa PT A memiliki investasi
atas entitas asosiasi terhadap PT B.

Dalam contoh kasus seperti di atas, metode ekuitas harus digunakan sejak pengaruh signifikan
diperoleh, dan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Menghilangkan penyesuaian nilai wajar yang terdapat pada nilai tercatat investasi.
2. Mengukur nilai wajar aset, kewajiban, dan kewajiban kontigensi yang dimiliki oleh
investee.
3. Mengakui sejumlah goodwill atau kelebihan (excess) apabila terdapat perbedaan antara
nilai biaya perolehan investasi dengan nilai wajar aset, kewajiban, dan kewajiban
kontigensi yang dimiliki oleh investee.

Penghentian Metode Ekuitas

Dalam suatu kondisi, perusahaan dapat menghentikan penerapan metode ekuitas untuk investasi
yang tercatat. Penghentian metode ekuitas dilakukan apabila investasi tidak lagi dikategorikan
sebagai investasi pada entitas asosiasi. Seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Jika investasi menjadi investasi entitas anak, maka investasi dicatat sesuai dengan PSAK
22 Kombinasi Bisnis dan PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian.
b. Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka entitas
mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar.

Ketika entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas, maka entitas mencatat seluruh jumlah
yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan
investasi tersebut ke dalam laporan laba rugi.

Pengecualian Penerapan Metode Ekuitas

Perusahaan yang tergolong dalam perusahaan investasi dapat memilih untuk mengukur investasi
pada asosiasi dengan metode nilai wajar. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang model
bisnis utamanya adalah mengembangkan dana investasi misalnya perusahaan modal ventura,
perusahaan reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait
investasi. Entitas yang memilih untuk tidak menerapkan metode ekuitas tersebut akan mengukur
investasi pada entitas asosiasi tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK
55.

Jika entitas memiliki investasi pada entitas asosiasi, yang sebagiannya dimiliki secara tidak
langsung melalui organisasi modal ventura, atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis
termasuk dana asuransi terkait investasi, maka investasi dapat memilih untuk mengukur bagian
dari investasi pada entitas asosiasi tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan
PSAK 55. Hal ini terlepas dari apakah organisasi modal ventura atau reksa dana, unit pewalian
dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi, memiliki pengaruh signifikan atas
bagian dari investasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai