Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
1833121278
D6
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. DEFINISI SPT MASA PPN
SPT Masa PPN merupakan sebuah form yang digunakan oleh Wajib Pajak Badan untuk
melaporkan penghitungan jumlah pajak baik untuk melapor Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
maupun Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang terhutang. Fungsi dari SPT Masa PPN
selain untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak, namun juga dapat digunakan untuk
melaporkan harta dan kewajiban serta penyetoran pajak dari pemotong atau pemungut.
1. Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang
dalam satu Masa Pajak, PPN yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak
berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, dan PPN kegiatan
membangun sendiri dengan menggunakan SPT Masa PPN, paling lama akhir bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
2. Pemungut PPN wajib melaporkan PPN dan PPnBM yang telah dipungut, ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat Pemungut PPN terdaftar paling lama akhir bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir.
3. Orang pribadi atau badan yang bukan Pengusaha Kena Pajak Wajib melaporkan PPN
yang terutang atas kegiatan membangun sendiri (PPN KMS) yang telah disetor dengan
menggunakan lembar ketiga Surat Setoran Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang
wilayahnya meliputi tempat bangunan tersebut, paling lama akhir bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir. Orang pribadi atau badan yang bukan Pengusaha Kena
Pajak wajib melaporkan PPN yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak
berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean yang telah disetor (biasa
disebut PPN JLN), dengan menggunakan lembar ketiga Surat Setoran Pajak ke Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayahnya meliputi tempat tinggal orang pribadi atau tempat
kedudukan badan tersebut, paling lama akhir bulan berikutnya setelah saat terutangnya
pajak.
2. Dokumen Elektronik.
Selaku Pengusaha Kena Pajak, Wajib menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk
dokumen elektronik. Aplikasi yang dapat di gunakan untuk membuat SPT Masa PPN dalam
bentuk dokumen elektronik yaitu: Aplikasi e-SPT; atau Aplikasi e-Faktur. Kedua Aplikasi
tersebut dapat di peroleh dengan cara :
SPT Masa PPN harus dilapor setiap bulannya, walaupun tidak ada perubahan neraca, atau
nilai Rupiah pada masa pajak terkait nihil (0). Jatuh tempo pelaporan adalah pada hari terakhir
(tanggal 30 atau 31) bulan berikutnya setelah akhir masa pajak yang bersangkutan. Batas waktu
penyampaian Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa
pajak. Khusus untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan paling
lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.
Kecuali di bawah kondisi tertentu seperti yang dijelaskan pada Peraturan Menteri Keuangan
PER-80/PMK.03/2010, maka tanggal jatuh tempo bukanlah pada akhir bulan berikut setelah
akhir masa pajak yang bersangkutan. Gagal melaporkan akan berakibat denda sebesar Rp
500.000,00 (UU KUP Pasal 7 ayat 1).
DAFTAR PUSTAKA
Maulida, Rani. 2018. Pelaporan Pajak dan Batas Waktu Pelaporan PPN. 15 Januari. Diakses
September 26, 2020. https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/pelaporan-pajak.
Pajak, Kementrian Keuangan Directorat Jenderal. 2018. Pelaporan SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai. 23 Mei. Diakses September 26, 2020.
https://pajak.go.id/id/pelaporan-spt-masa-pajak-pertambahan-nilai .
pajak, Online. 2016. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 12 Maret. Diakses September
26, 2020. https://www.online-pajak.com/seputar-efaktur-ppn/spt-
masappn#:~:text=Fungsi%20dari%20SPT%20Masa%20PPN,pajak%20dari%20pemo
tong %20atau%20pemungut .
Prabandaru, Ageng. 2019. Hal Penting Tentang Pelaporan SPT Masa PPN yang Harus
Diketahui. 4 Juli. Diakses September 26, 2020. https://klikpajak.id/blog/lapor-
pajak/pelaporan-spt-masappn-ppnbm/ .