Anda di halaman 1dari 28

KONSEP HOME CARE DALAM KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

Nama : Penti Novita Sari

Nim : P00320118069

Tingkat : 3B Keperawatan

Dosen Pembimbing :

Yanti Sutriyanti, SKM., M. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEPERAWATAN CURUP

TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini Adapun makalah ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat diambil


hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Curup, 19 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................................2

1.4 Manfaat..............................................................................................................2

BAB II KONSEP TEORI

2.1 Pengertian Home Care.......................................................................................3

2.2 Tujuan Home Care.............................................................................................3

2.3 Manfaat Home Care...........................................................................................4

2.4 Keuntungan Home Care.....................................................................................4

2.5 Kelemahan Home Care......................................................................................4

2.6 Contoh bentuk usaha..........................................................................................5

2.7 Menciptakan visi dan strategi usaha home care.................................................7

2.8 Home Care menuju ke arah Transformasi Kewirausahaan..............................10

2.9 Mengembangkan industri Home care keperawatan kesehatan........................11

iii
2.10 Peran usaha industri Home care bidang keperawatan kesehatan...................12

2.11 Transformasi kewirausahaan.........................................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................15

3.2 Saran................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif


yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang usaha.
Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi
sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Terdapat banyak
bidang dalam berwirausaha, salah satunya dalam bidang keperawatan contohnya
Home Care.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah


pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Salah satu tujuan dari
pelayanan keperawatan professional adalah memberikan pelayanan keperawatan
yang holistik (menyeluruh ) bio, psiko, sosio, dan kultural kepada individu,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang
bersifat holistic ini akan lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan
lanjutan di rumah atau lebih dikenal dengan istilah home health care.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah konsep dasar Home Care?


2

1.2.2 Bagaimanakah hasil observasi tentang usaha Home Care?


2

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Khusus

Terselenggaranya pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan


efesien yang berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarga.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat bagi pasien

a. Agar pasien mengetahui pelayanan yang ada di rumah sakit swasta

b. Agar pasien mengetahui rumah sakit mana saja yang ada pelayanan home care.

c. Agar pasien mampu membandingkan keefektifan dan keefisienan pelayanan


yang di rumah sakit

1.4.2 Manfaat bagi perawat

a. Untuk menambah wawasan perawat

b. Agar mengurangi pandangan buruk masyarakat terhadap perawat

c. Untuk memotivasi perawat agar mampu melaksanakan perannya dengan baik

1.4.3. Manfaat bagi rumah sakit

a. Untuk mempromosikan rumah sakit

b.Untuk memotivasi rumah sakit merencanakan, membuat/


memperbaharui program–program rumah sakit yang mampu
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat

c. Agar rumah sakit mendapat citra yang baik dimasyarakat.


2
3

BAB II

KONSEP TEORI

2.1 Pengertian Home Care

Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan
layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L,
1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan
di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah


pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Rice. R, (2001)
mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada program home care yang
meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-
kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas.

Home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan kesehatan


yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

2.2 Tujuan Home Care


3

a. Terpenuhinya kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara


mandiri.

b. Meningkatkan perawatan yang yang efektif dan adekuat


4

khususnyauntuk anggota keluarga dengan ketidakmampuan (cacat) atau


dengan masalah-masalah khusus.

c. Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya satu sama


lainnya.

d. Meningkatkan kesehatan keluarga.

2.3 Manfaat Home Care

1. Bagi Klien dan Keluarga

a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap
yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,
transportasi dan konsumsi keluarga.

b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa
keluarga ada yang sakit.

c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri.

d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya.

2. Bagi Perawat

a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh denganlingkungan


yang tetap sama.

b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan


kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.

c. Data dan minat pasien.


4

3. Bagi Rumah Sakit

a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya


pelayanan home care yang dilakukannya..

b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan.


5

c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

2.4 Keuntungan Home Care

a. Setting rumah dapat lebih memberikan kenyamanan klien dalam menjalani


perawatan secara individual.

b. Banyak pasien lebih suka dirawat di rumah.

c. Pengkajian mengenai faktor-faktor linhkungan yang menunjang kesehatan


dapat lebih lengkap karena diobservasi secara langsung sehingga dapat langsung
dipertimbangkan mengenai pelayanan yang cocok untuk klien secar financial dll.

d. Penglkajian mengenai pola hidup dan norma-norma keluarga lebih mudah


dilakukan.

e. Partisipasi anggota keluarga dapat terfasilitasi dengan baik.

f. Menurunkan nosocomial efection.

2.5 Kelemahan Home Care

a. Biaya perjalanan perawata atau pemberi pelayanan kesehatan di rumah mahal.

b. Kurang efisien dari praktik keperawatan bersama atau kunjungan klien ke


ruang rawat.

c. Distraksi misalnya, anak-anak dan suara TV sulit untuk dihindari.

d. Keamanan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan tidak begitu terjaga.

2.6 Contoh bentuk usaha

Matahari home care


5

Matahari Home Care ini merupakan bisnis jasa pelayanan


kesehatan di rumah milik Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, atau sering disebut
sebagai service bussines. Matahari Home Care ini melakukan perbaikan dalam
pengelolaan dan pelayanan kesehatan yang dikelola secara tim yang terdiri dari
beberapa profesi seperti dokter, perawatan fisioterapi, ahli kesehatan masyarakat
yang tergabung dalam satu tim kesehatan. Perawat yang terlibat dalam usaha ini
adalah para
6

alumni perawat dari Fakultas Ilmu Kesehatan.

Pemilik Matahari Home Care ini adalah FIKES Universitas


Muhammadiyah Malng, sedangkan direktur Matahari Home Care saat ini adalah
Yoyok Bekti Prasetyo S,S.Kep,M.Kep,Sp.Kom

Lokasi Matahari Home Care ini berada di jalan Bendungan Sutami No.
138 Malang

Matahari Home Care yang berkantor di wilayah Kota Malang menjadikan


pasien-pasien yang di yang dirawat di rumah sakit UMM sebagai daerah
pemasarannya secara khusus, serta seluruhmasyarakat di wilayah Malang secara
umumnya. Namun tidak menutup kemungkinan melayani costumer-costumer di
wilayah luar Kota Malang.

Simulasi Ekonomis/ Neraca

a. Pembiayaan Sarana Dan Prasarana Dan Obat-Obatan

Nama barang Harga Keterangan

Suction pump Rp. 300.000/bln 1 x Pemakaian

Kasur Dekubitus Rp. 200.000/bln 1 x Pemakaian

Kursi Roda Strecher Rp. 200.000/bln selama perawatan home

care

Oksigen 1 kubik Rp.100.000/bln 1 x Pemakaian

Inhalasi/Nebilizer Rp.100.000/bln 1 x Pemakaian

Ventilator Rp. 500.000/hari selama perawatan home


care

1
7

b. Biaya Pelayanan Home Care

- Kunjungan dan perawatan paramedis:

1. Rp 50.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius 5-30 km)

2. Rp 75.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius >30 km)

3. Rp 30.000 untuk 1 kali kunjungan (radius <5 km)

- Konsul dan kunjungan dokter:

1. Kunjungan ke rumah penderita: Rp 250.000,- per kunjungan sesuai radius di


atas.

2. Konsul via telepon (hp): Rp50.000,- per hari (1 kali)

3. Sudah termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan konsultasi.

4. Untuk pemasangan kateter = Rp. 30.000/tindakan

5. Untuk Pemasangan NGT = Rp. 30.000/tindakan

6. Untuk pemasangan infuse = Rp. 40.000/tindakan

7. Tindakan Suctioning = Rp. 30.000/tindakan

8. Untuk perawatan luka dan ganti balutan = Rp. 30.000 / tindakan

9. Jika ada tindakan lainnya diluar daftar tarif dikenakan biaya = Rp.
30.000/tindakan

c. Pendapatan

Target pendapatan/bulan = (20 klien x Rp.75.000)x30 hari = 45.000.000,-

2.7 Menciptakan visi dan strategi usaha home care

1. Pondasi kepemimpinan
7

Pondasi kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi,
mendefinisikan, dan menegakkannya secara jelas dan nyata. Pemimpin
menetapkan tujuan, menentukan prioritas , serta menetapkan dan memonitor
standar. Adapun menurut Tony Buzan dalam bukunya The Power of spiritual
Intelegance, visi didefinisikan sebagai kemampuan berfikir atau merencanakan
masa depan dengan bijak, dan imajinatif, menggunakan gambaran mental tentang
situasi yang dapat dan mungkin terjadi di masa mendatang.
8

Kepemimpinan merupakan inti dari strategi. Sony untuk menemukan pasar baru
dengan sebutan “ semangat perintis “. Sony merupakan tokoh perintis dan tidak
pernah bertujuan mengikuti yang lain, Sony akan selalu menjadi penemu hal yang
baru. Sony mempunyai prinsip menghargai dan mendukung kemampuan
sesorang dan selalu membawa yang terbaik.

Home care merupakan suatu bentuk praktik keperawatan mandiri yang


teritegrated sangat baru. Sebagai wujud integrated multi disiplin professional
kesehatan . Dalam hal ini yang menjadi idaman dari kalangan profesional
keperawatan adalah praktik keperawatan mandiri yang notabene ini merupakan
suatu indepedent dalam praktik profesi kesehatan yang payung hukumnya sudah
di tegakkan diperaturan pemerintah maupun Undang-Undang Kesehatan. Ini
meruakan pondasi dari seorang pemimpin home care yang bisa di gunakan untuk
berpijak dalam melangkah kedepan[5]

2. Kepemimpinan sebagai strategi

Inti dari srategi adalah kepemimpinan . Tidak seorang pun akan mengikuti anda
jika tidak tahu ke mana mesti melangkah. Anda akan menemukan kebenarannya
pada semangat Akio Morita memberikan arah sony untuk menemukan pasar baru
dengan sebutan ” semangat perintis ”.

Pemimpin merupakan orang pertama yang menentukan sukses dan gagalnya


organisasi, Steven R. Covey, menyatakan bahwa ” pemimpin merupakan kunci
sukses organisasi, kepemimpinan menelaah seorang pemimpin yang efektif, dan
apa yang membedakan pemimpin dengan yang bukan dipimpin. Abraham
Zalezink dari sekolah Bisnis Havard menyatakan bahwa pemimpin dan manajer
sangat berbeda dalam motif, sejarah pribadi, serta cara berfikir dan bertindak.
Manajer cenderung mengambil sikap impersonal, pasif terhadap tujuan.

3. Kesederhanaan sebagai strategi

BMW menggunakan kata sederhana driving untuk mewakili The Ultimate


Machine ( mobil yang enak dikendarai ). Dengan kesederhanaan ini, BMW
9

menjadi mobil mewah Eropa dengan penjualan tertinggi kedua di Amerika


Serikat. Salah satu kecenderungan terhadap kesederhanaan sepanjang 40 tahun
terakhir adalah , jika anda mudah dipahami , bahasa anda vulgar.

Eistein menghabiskan tahun demi tahun bersama tiga assistennya membuat teori
relativitas yang mudah dipahami orang awam. Sebagai simpul dari para pembesar
tersebut diatas baik kalangan millyuner maupun ilmuwan menyatakan akan
kesederhanaan sangat penting dalam mengembangkan home care ke arah
entrepreneurship dikalangan proesi keperawatan. [6]

4 Menjadi yang pertama

Dalam bukunya“ The trout on strategy “ oleh Jack Trout , menyatakan bahwa
strategy yang pertama tentang penguasaan atribut, kepemimpinan , merupakan
senjata bagaimana produk dibuat dan dijadikan sebagai pilot projec, jika tidak
bisa maka dengan harga rendah. Ini sudah menjadi suatu semboyan para
entrepreneur jempolan. Dengan menyikapi statmen yang disampaikan tersebut,
Home care yang berorientasi pada pelayanan keperawatan kesehatan yang ada di
Bali bisa dijadikan pilot project untuk pengembangan diri dalam entrepreneur.
Karena dengan menjadi yang pertama akan dicari para konsumen dan lebih jauh
lagi bahwa menjadi yang pertama merupakan salah satu strategi bersaing yang
cukup handal.

5. Menjadi specialis

Sampaikan kepada konsumen bahwa anda adalah specialis home care yang
merupakan pelayanan keperawatan kesehatan terhadap konsumen.

“ Saya hanya seorang biasa diatas kuda luar biasa “.kata Terry Ehrich, sebuah
kuda yang sangat specialis. Menyimak dari pernyataan tersebut bahwa home care
ini sangat tepat untuk bisa digunakan sebagai pijakan dalam pengembangan usaha
dalam bidang kesehatan.Sehingga sebagai kuda tunggangan dalam
pengembangan usaha bidang kesehatan home care sangat realistis dan aplikasi,
sebagai implikasinya adalah dengan perkembangan homecare yang sangat
10

direspon oleh kalangan profesi keperawatan ini merupakan ancaman bagi profesi
dokter apabila tidak dilakukan penegasan terhadap hak dan tugas. Maka dalam
menyikapi permasalahan itu di Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta terutama Central for family medicine and primary health care system
development, telah menerapkan kuliah kerja kesehatan masyarakat yeng terdiri
dari proram pendidikan dokter, ners dan gizi kesehatan sebagai bentuk
inependensi sebuah profesi ditengah masyarakat.[7]

2.8 Home Care menuju ke arah Transformasi Kewirausahaan

Siapa Pengusaha kecil Home care keperawatan kesehatan itu ?

Nyoman Cakra adalah pengusaha home care yang dengan latar belakang
pendidikan diawali dari pendidikan keperawatan bukan dari salah satu universitas
ternama, beliaulah seorang perawat salah satu Rumah Sakit di Gianyar dan beliau
adalah seorang entrepreneur yang bisa membaca situasi dan peluang sehingga
berani membuka usaha dalam bentuk “ Home Care “ .

Dwi Harjanto adalah seorang dosen di fakultas kedokteran universitas Gadjah


Mada Yogyakart, Beliaulah sebagai pencetus konsep kuliah kerja kesehatan
masyarakat yang teritegrated antara profesi dokter, profesi keperawatan dan gizi
kesehatan di Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada, beliau selain sebagai
dosen juga mempunyai jiwa entrepreneur dalam bidang pertanian dan
peternakan , sehingga mengaplikasikan dalam bentuk agrobisnis. Sebagai bentuk
kepedulian terhadap pelayanan kesehatan, dalam pandangannya saat ini
memberikan suatu gambaran bahwa home care yang baru trend dikalangan
profesi keperawatan saat ini tertlihat independent profesi itu, lebih jauh lagi
ketika seminar tentang “ Home Care : merupakan wujud kemandirian perawat “
yang dilaksanakan oleh ILMIKI yang bekerjasama dengan kalangan akademisi di
PSIK Fakultas Kedokteran UGM di Yogyakarta merupakan bentuk inovasi
10

keeperawatan yang berorientasi vocasional menuju pada professional.


Menurutnya bahwa Home Care merupakan
11

wujud dari integrated multi disiplin professional yang diaplikasikan dalam bentuk
kebersamaan antar profesi ini merupakan momen yang sangat baik dari kalangan
profesi keperawatan dan profesi gizi untuk diakui sebagai profesi kesehatan oleh
masyarakat, bahkan pada bulan November 2007 – desember 2007 telah
mengadakan pelatihan terhadap kementerian Kesehatan Malaysia , utusan dari
STIKES di Lampung dan Dinas Kesehatan Propinsi di Kaltim, bahkan dari
Direktorat pelayanan medis dan keperawatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
memberikan worning agar masalah ini bisa disampaikan dalam bentuk pelatihan
secara kontinyu terhadap PPSDM dalam hal ini adalah PUSDIKNAKES untuk
tahun anggaran 2008-2009.

2.9 Mengembangkan industri Home care keperawatan kesehatan

Dalam rapat kerja di tingkat fakultas, 2007, berbagai professor bidang


kesehatan secara serius mereka membahas masalah bagaimana mengembangkan
industri . Dalam pandangan mereka, mengembangkan industri home care
kesehatan merupakan keharusan. Seperti peranyataan Prof.Dr. dr. Soenarto,
Sp.THT, bahwa Integrated multi professional merupakan suatu keharusan dan
Dwi Harjanto menyampaikan bahwa Home care merupakan wujud kemandirian
perawat yang perlu dikembangakan, karena dengan independent profesi
keperawatan tersebut merupakan bentuk inovasi profesi yang selama ini
berorientasi pada vocasional berubah menuju kearah professional. Bahwa
persyaratan profesi diantaranya adalah adanya kemandirian / independent suatu
profesi. Sehngga industri home care perlu dikembangkan dengan pertimbangan
bahwa , home care tenaga kesehatan yang paling banyak didominasi oleh
perawat, hal ini merupakan suatu industri yang bisa kita kemas dengan melihat
pulau Bali merupakan pulau yang terindah di dunia, bahkan bali lebih dikenal
didunia ketimbang Indonesia dan lebih jauh lagi bahwa Bali merupakan pulau
wisata di dunia sehingga sasaran yang kita tuju bukan pada pelayanan kesehatan
masyarakat Bali, tapi justru yang lebih jauh lagi adalah wisatawan baik dalam
12

negeri maupun luar negeri yang berkunjung dan pulang dari Bali . Bisa
kita pahami bahwa industri home care merupakan pilot project tingkat nasional
sehinga bisa dikembangkan pada jajaran semua system kesehatan. [8]

2.10 Peran usaha industri Home care bidang keperawatan kesehatan

Selama ini , masih terkesan bahwa bali lebih dikenal ketimbang ndonesia.
Di luar negeri , kita sering mendapat pertanyaan seperti : “ Di manakah letak
Indonesia ….. ? Apakah dekat dengan pulau Bali… ?

Pertanyaan ini wajar saja, karena pulau Bali terpromosikan ke seluruh


dunia lewat para turis asing yang datang ke Pulau Dewata itu. Melihat
kesempatan ini bisnis home care pada tataran transportasi merupakan suatu
kesempatan yang sangat menjanjikan, namun dalam hal ini jangan home care
yang menjadi nama wira usaha tersebut mungkin bisa digunakan istilah lain
seperti “ clinic health mobile “ . dan caranya adalah kita kembangkan dengan
merekrut tenaga kesehatan : dokter, keperawatan, fisioteraphy, analis, instruktur
fitnes dan lain sebaginya. Lebih jauh lagi bahwa kita tidak bisa pungkiri harus
menjalin lintas sektor dengan berbagai sistem di masyarakat, seperti : Pemda,unit
transporasi baik darat maupun udara unit pariwisata, hotel dan masih banyak lagi.
[9]

Menurut satu sumber pemerintah di propinsi Bali, telah ditetapkan


beberapa kebijakan untuk mendorong kemajuan industri kecil di Bali. Pertama,
kebijakan dasar yang intinya adalah meningkatkan prakarsa dan kemampuan
pengusaha kecil melalui peningkatan mutu sumber daya manusia ( SDM ) dalam
rangka mengembangkan dan menambah kelembagaan dan usaha untuk
mewujudkan peran utamanya dalam kehidupan bermasyar akat. Kedua ,
kebijakan operasional, kebijakan tersebut diimplementasikan dalam bentuk
peningkatan akses pasar, akses terhadap sumber permodalan, kemampuan
organisasi, dan manajemen, kapasitas teknologi dan kemitraan. Kebijakan ini
13

dimaksudkan untuk mendorong pengusaha kecil menjadi pengusaha


menengah, serta mendorong pengusaha kecil menjadi pengusaha kecil yang
unggul, dan sebagai kelanjutannya diupayakan langkah-langkah :

a. Melaksanakan konsultasi manajemen pengusaha kecil dengan melibatkan


instansi terkait yang dikoordinasikan oleh pemda

b. Melasanakan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan


pelatihan, konsultasi dan pembinaan manajeman usaha kecil.

c. Melaksanakan temu kemitraan ,studi banding dan magang

d. Meningkatkan pembinaan pengusaha kecil melalui pembentukan forum


koordinasi tingkat I & II dengan mengadakan pertemuan.secara periodik. dan

2.11 Transformasi kewirausahaan

Proses transformasi home care dalam sudut pandang kewirausahaan , cara


berfikir yang ada disini memberikan suatu pandangan bahwa pemberian
pelayanan kesehatan pada tataran home care , yang semula berorientasi pada
pelayanan kesehatan yang sifatnya sosial berubah menjadi orientasi pada
entrepreneurship ( wira usaha ), hal ini sudah menjadi suatu tuntutan perubahan
zaman yang barorientasi adanya inovasi, yang dahulu sesuai dengan sumpah
hipocrates bahwa pelayanan kesehatan berorientasi pada pengabdian, namun
sekarang permasalahan menjadi lain dikala orang berfikir tentang adanya
profesional dan kesejahteraan pada orang yang mengabdikan pada prof esi itu.

Seperti pada konsep sebelumnya, bahwa transformasi home care


merupakan suatu perubahan paradigma yang mendasar tentang sudut pandang
pemberian pelayanan kesehatan yang beorientasi pada industri, yang
dimaksudkan disini adalah bahwa cara berfikir yang taradapat konsep awal ,
bahwa transformasi dari pencipta pekerjaan , menjadi pencipta pekerjaan lagi,
akan tetapi dengan tingkat productivitas yang lebih tinggi dan untuk sektor yang
14

mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih besar, dan pemikiran ini
tentunya membawa implikasi yang mendasar.
15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Home care merupakan bagian intregal dari pelayanan keperawatan yang


dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat
dalam mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang
mereka hadapi.

Perawatan dirumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat


menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transport dan lain-
lain yang berkaitan dengan penjaga yang sakit. Tetapi perlu diingat bahwa pasien
yang dapat layanan home care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman
untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.

3.2 Saran

a. Bagi perawat

Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP,
harus berkompeten dalam bidangnya dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.

b. Bagi pasien dan keluarga

Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home
care, membantu dalam prose tindakan keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif
dalam menerima informasi dari perawat.
15
DAFTAR PUSTAKA

Mahyuddin.2006.Revitalisasi Kesehatan Daerah Sumsel Melalui Paradigma


Sehat. Sumatra Selatan Cipta

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC

Dr.M.N Bustan.2000.Epidemiologi Pasien Tidak Menular.Jakarta:PT Rineka


cipta

iv

Anda mungkin juga menyukai