Abstrak
Di Provinsi Bali lembaga keuangan yang berada ditingkat desa yang dimiliki
oleh desa adat yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD), LPD dipandang perlu
mendapatkan perhatian yang lebih baik, karena LPD dapat menunjang
perekonomian masyarakat desa yang berdampak pada meningkatnya
perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk menguji
secara empiris pengaruh tingkat suku bunga kredit, kecukupan modal dan jumlah
nasabah kredit terhadap profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Metode penentuan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling sehingga sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 20 sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan yang dikumpulkan dengan
metode studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji
Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat suku bunga kredit, kecukupan modal dan jumlah
nasabah kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Kata kunci : Profitabilitas, Tingkat Suku Bunga Kredit, Kecukupan Modal dan
Jumlah Nasabah Kredit
Abstract
In bali province financial institution located in village level that owned by
traditional village is Lembaga perkreditan desa (LPD). LPD need some attention
better, because LPD can support village sosiety economy that has impact to
increase indonesian economy comprehensively. The purpose of this research to
test empirically impact about credit interest rate, capital adequacy ratio, and
quantity of credit customer on Lembaga perkreditan desa profitability in
abiansemal sub district, badung regency. Sampling method that used is purposive
sampling so that sample that used in this research around 20 samples. Data that
used in this research is secondary data such as financial report that collected with
documentation study method. Data analysis technique that used is uji asumsi
klasik and multiple linear regression analysis. The result of this research show that
credit interest rate, capital adequacy ratio, and quantity of credit customer have
significan effect on the Lembaga perkreditan desa profitability in abiansemal sub
district, Badung regency.
Keyword : profitability, credit interest rate, capital adequacy ratio, and quantity of
credit customer
A. PENDAHULUAN
Kemajuan ekonomi merupakan prioritas yang harus dikejar oleh suatu
negara sehingga peran dari ekonomi pedesaan memiliki pengaruh yang erat
terhadap pembangunan dan perekonomian di Indonesia, karena terlaksananya
pembangunan di Indonesia berawal dari perekonomian pedesaan. Untuk
pemerataan pembangunan di Indonesia diperlukan adanya suatu peran
lembaga keuangan yang dapat menumbuh kembangkan perekonomian
masyarakat.
Lembaga keuangan merupakan perusahaan atau institusi keuangan di
mana kegiatan utamanya adalah untuk memberikan pinjaman sejumlah uang
kepada masyarakat baik individu atau perusahaan yang membutuhkan.
Peranan LPD dalam menyalurkan kredit yang menjangkau seluruh lapisan
masyrakat diharapkan dapat memberikan suku bunga kredit yang tidak terlalu
tinggi, sebab suku bunga yang tinggi akan menghilangkan minat masyarakat
untuk meminjam dana pada LPD tersebut.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat digunakan untuk
mengukur kinerja LPD. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan.
Tingkat kecukupan modal yang memadai dapat melindungi sebuah bank
ketika mengalami kerugian dari aktifitas operasional yang tidak terduga.
Untuk mengatasi tantangan persaingan yang semakin ketat di kalangan
lembaga keuangan mikro, maka LPD harus meningkatkan daya saing LPD
dengan memberikan suku bunga menarik bagi nasabah. Nasabah merupakan
salah satu faktor yang dapat mepengaruhi tinggi atau rendahnya profitabilitas
yang diperoleh oleh suatu lembaga keuangan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah tingkat suku bunga kredit berpengaruh terhadap pofitabilitas
Lembaga Perkreditan Desa ( LPD ) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten
Badung ?
2. Apakah kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas Lembaga
Perkreditan Desa ( LPD ) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ?
3. Apakah jumlah nasabah kredit berpengaruh terhadap profitabilitas
Lembaga Perkreditan Desa ( LPD ) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten
Badung ?
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori sinyal
Teori ini menjelaskan secara sukarela informasi mengenai apa yang
sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisaikan keinginan pemilik.
Tingkat profitabilitas yang baik dipengaruhi oleh kecukupan modal,
tingkat suku bunga kredit dan jumlah nasabah kredit. Dimana semakin
meningkat kecukupan modal maka akan semakin tinggi dana yang dapat
dikelola oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan akan memberi
peluang berupa peningkatan pemberian dana pinjaman dengan tingkat
suku bunga yang menarik sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah
kredit dan profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) meningkat.
Kaitan antara teori sinyal dengan variabel profitabilitas adalah teori
sinyal berkaitan dengan pemberian informasi mengenai kondisi dari
perusahaan dimana perusahaan yang dimaksud adalah Lembaga
Perkreditan Desa (LPD). Jika profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) mengalami peningkatan maka akan memberikan sinyal yang baik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut. Dana yang didapatkan dari investor akan membantu perusahaan
meningkatkan kinerja operasionalnya dari memberikan pinjaman sampai
menghasilkan keuntungan dari penggunaan dana tersebut.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa yang
berlokasi di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Yang menjadi
objek dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit, kecukupan
modal, dan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh LPD yang terletak di Kecamatan Abiansemal,
Kabupaten Badung yang berjumlah 34 LPD. Pada penelitian ini, metode
penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono,2019,133). Pertimbangan yang digunakan adalah:
a. LPD yang terdapat di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung
yang telah menyetorkan laporan keuangan ke Lembaga Pemberdayaan
Lembaga Perkreditan Desa (LPLPD) periode 2015-2019.
b. LPD yang terdapat di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung
yang mencapai predikat sehat dari Lembaga Pemberdayaan Lembaga
Perkreditan Desa (LPLPD) selama 5 tahun terakhir yaitu dari 2015-
2019.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka jumlah LPD yang
digunakan sampel dalam penelitian ini adalah 20 LPD, karena telah
menyetorkan laporan keuangan ke Lembaga Pemberdayaan Lembaga
Perkreditan Desa (LPLPD) dan mencapai predikat sehat. Menurut sifatnya,
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mempelajari catatan–catatan atau dokumen
perusahaan sesuai dengan dokumen yang diperlukan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Syarat untuk menggunakan alat analisis ini adalah harus bebas
dari uji asumsi klasik. Ghozali (2018,161).
D. ANALISIS DATA
1. Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One
Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai
signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Dilihat dari uji
Kolmogorov Smirnov Test diketahui nilai probabiliitas data adalah
sebesar 0,099 > 0,05 dengan demikian data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
b. Uji autokorelasi
Diketahui nilai Dubrin Watson sebesar 1,882. Dari tabel
distribusi Durbin Watson diketahu nilai d1 adalah 1,6131 dan du
adalah 1,7364. Dalam penilaian menggunakan kriteria pertama,du <
dw < (4-du), diketahui hasil 1,7364< 1,882 < (4-1,7364 = 2,2636, oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
c. Uji multikolinearitas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Variabel independent tolerance value > 0,10 atau VIF < 10,00. Hal ini
menunjukan variabel dalam penelitihan ini tidak mengalami
multikoleniaritas.
d. Uji heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Terlihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokendastisitas.