Anda di halaman 1dari 15

Makalah ilmu keberlanjutan

tentang

pembangunan berkelanjutan dan konsep sustainability

di buat oleh :

Nama : ENDA RAMAYANI

Bp : 1910273020

Kelas : penyuluhan

Matkul : ilmu keberlanjutan

Jurusan : sosial ekonomi pertanian

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan komitmen setiap orang,


sadar atau tidak sadar, yang bergelut di bidang pembangunan. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat
dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan dalam konteks Negara
selalu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih
baik yang merata. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses
pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya tergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui
pemerintahannya, kelembagaan sosialnya, dan kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan
terutama bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Titik tolak pembangunan dimulai dari
tindakan mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan untuk
mencapai suatu tingkatan yang layak.

Bagi manusia,  pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan kebutuhan yang berkaitan
dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat aspek keadilan terhadap lingkungan.
Lingkungan bagi umat manusia adalah salah satu modal dasar dalam pembangunan. Lingkungan
sehat, bersih, lestari, secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlanjutan produktifitas manusia
di masa yang akan datang. Artinya, dalam konteks tersebut selain keberlanjutan dari sisi ekonomi
dan sosial, maka diperlukan juga keberlanjutan pada sisi ekologis.
BAB II P

Berpikir sistem

Berpikir sistem adalah suatu pemahaman mengenai keterbatasan manajemen dan kemampuan
untuk menghevaluasi sistem yang di ajukan bagi pengajar.

Mengapa pendekatan berpikir sistem penting dalam memehami masalah pembangunan

Karena dapat digunakan oleh manajemen yang bsa membaca aspirasi mengenai apa yang di
butuhkan perusahaan di masa dating dan manajemen yang mempunyai suatu perasaan bahwa
pemikiran sistem adalah pemikiran yang sesuai dengan situasi masa kini atau bahkan bisa di jadikan
sebagai cara - cara manajemen model di masa yang akan datang .

Apa komponen - komponen penting dari pendekatan berpikir sistem

Komponen pendekatan berpikir sistem harus optimal bukan malsimal , selalu mencari konteks pada
permasalahan yang di hadapi , focus mencari struktur dengan helicopterviw , ada batas (cari dan
pahami batas), sadari bahwa asumsi adalah asumsi bukan fakta , mencari titik ukit , cari penjelasan
dan sejajarkan tujuan sistem, focus pada data / pesan tangan terganggu dengan nada / cara.

Gambaran sepeti apa kompleksitas masalah pada kasus yang anda pilih jelaskan /deskripsikan?

menurut saya pembangunan pertanian membentuk suatu agroekosistem yang terdiri dari
kompleksitas organisme pada daerah pertanian atau dalam daerah yang ditanami dan diubah oleh
berbagai macam aktivitas manusia untuk kepentingan sektor pertanian, industri dan aktivitas
lainnya.

Komponen utamanya meliputi tanaman komoditas pertanian, tanah dan biota yang esensil,
lingkungan fisik dan kimia (alam dan buatan), energi matahari dan manusia. Unsur yang bersifat
sementara, seperti spesies gulma, patogen penyakit tumbuhan atau serangga dapat menjadi unsur
yang dominan di dalam sistem itu. Agroekosistem dapat memiliki vegetasi yang stabil (seperti kopi)
atau tanaman semusim seperti padi yang tidak terus menerus menutup tanah, sehingga diantaranya
terdapat periode bero. Dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem alam, agroekosistem
mempunyai jumlah unsur hara yang lebih besar dalam daun-daunnya dan mempunyai lebih banyak
jaringan muda yang sedang tumbuh. Serangga hama dan penyakit adalah kejadian biasa, dan hama
cenderung dengan segera mengadakan adaptasi dengan perubahan atau dengan lingkungan
sementara pertanian. Serangga yang eksplosif menunjukkan ketidak stabilan agroekosistem , yang
berhubungan dengan tidak adanya keanekaan spesies dan relatif sedikitnya interaksi trofi antar
spesies tumbuhan dan serangga. Rancangan pengelolaan agroekosistem yang berorientasi ekologi
diperlukan untuk menjaga agar populasi serangga relatif tetap stabil dan pada tingkatan populasi
yang dapat ditolelir. Hal ini dapat dicapai dengan pemeliharaan keanekaan tanaman pertanian dan
vegetasi, atau pengelolaan tanaman, vegetasi pembatas dan predator serangga, agar jumlah
interaksi di antara spesies meningkat.

Idenfikasi apa saja komponen subsistem yang ada di dalammnya

Komponen utamanya di dalam ini meliputi tanaman komoditas pertanian,dapat berupa tanah dan
biota yang esensil, lingkungan fisik dan kimia (alam dan buatan),

energi matahari dan manusia. Unsur yang bersifat sementara, seperti spesies gulma,

patogen penyakit tumbuhan atau serangga dapat menjadi unsur yang dominan di dalam
sistem itu.

Agroekosistem dapat memiliki vegetasi yang stabil (seperti kopi) atau tanaman

semusim seperti padi yang tidak terus menerus menutup tanah, sehingga diantaranya

terdapat periode bero. Dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem alam,

agroekosistem mempunyai jumlah unsur hara yang lebih besar dalam daun-daunnya dan

mempunyai lebih banyak jaringan muda yang sedang tumbuh. Serangga hama dan

penyakit adalah kejadian biasa, dan hama cenderung dengan segera mengadakan

adaptasi dengan perubahan atau dengan lingkungan sementara pertanian. Serangga yang

eksplosif menunjukkan ketidak stabilan agroekosistem , yang berhubungan dengan tidak

adanya keanekaan spesies dan relatif sedikitnya interaksi trofi antar spesies tumbuhan

dan serangga. Rancangan pengelolaan agroekosistem yang berorientasi ekologi

diperlukan untuk menjaga agar populasi serangga relatif tetap stabil dan pada tingkatan

populasi yang dapat ditolelir. Hal ini dapat dicapai dengan pemeliharaan keanekaan

tanaman pertanian dan vegetasi, atau pengelolaan tanaman, vegetasi pembatas dan

predator serangga, agar jumlah interaksi di antara spesies meningkat.

Apa yang anda pahami tentang sistem pertanian terpadu dan keberlanjutan ?

Sistem pertanian terpadu adalah suatu sistem pengelolaan tanaman, hewan tenak

dan ikan dengan lingkungannya untuk menghasilkan suatu produk yang oftimal dan
sifatnyacendrung tertutup terhadap masukan luar (Preston, 2000, dalam Bagas A. dkk.1993).
Pertanian terpadu mengurangi resiko kegagalan panen, karena ketergantungan pada suatu komoditi
dapat dhiindari dan hemat ongkos produksi.

Waton, S (2016) menyatakan konsep terapan sistem pertanian terpadu akan

menghasilkan F4 yaitu :

F1 (Food).

Sumber pangan bagi manusia (beras, jagung, kedelai, kacang-kabangan, jamur,sayuran, dll), produk
peternakan (daging, susu, telur, dll), produk budidaya ikan air tawar (lele, mujair, nila, gurami, dll.)
dan hasil perkebunan (salak, pisang, kayu manis, sirsak, dll.).

F2 (Feed).

Pakan ternak termasuk di dalamnya ruminasia (sapai, kambing, kerbau, kelinci), ternak unggas
(ayam, itik, entok, angsa, burung dara, dll), pakan ikan budidaya air tawar (ikan hias dan ikan
konsumsi).

F3 (Fuel).

Akan dihasilkan energi dalam berbagai bentuk mulai energi panas (bio gas) untuk kebutuhan
domestik/masak memasak, energi panas untuk industri makanan di kawasan pedesaan juga untuk
industri kecil . Hasil akhir dari bio gas adalah bio fertilizer berupa pupuk pupuk organik cair dan
kompos.

4. F4 (Fertilizer).

Sisa produk pertanian melalui proses dekomposer maupun pirolisis akan menghasikan pupuk
kompos (organik fertilizer) dengan berbagai kandungan unsur hara dan C-Organik yang relatif tinggi.

Jadi menurut saya Sistem pertanian terpadu merupakan penggabungan kegiatan sektor pertanian ,
tanaman , hewan ternak yang berguna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya
lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya, kemandirian dan kesejahtraan petani secara
berkelanjutan.

Apa saja sub sistem (komponen – komponen) , sistem pertanian terpadu dan keberlanjutan tersebut
jelaskan ?

Menurut Bagas, A, dkk, (2004) komponen yang berintegrasi dalam Sistem Pertanian

Terpadu adalah :

Manusia.

Manusia sebagai mahluk hidup memerlukan energi sebagai motor kehidupannya. Dengan integrasi
Farming Sistem manusia tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga pangan sebagai
kebutuhan primer dan energi panas serta listrik.

Peternakan.

Peternakan memainkan peran sebagai sumber energi dan penggerak ekonomi dalam Integrated
Farming Sistem. Sumber energi berasal dari daging, susu, telur serta organ tubuh lainnya, bahkan
kotoran hewan. Sangkan fungsi penggerak ekonomi berasal dari hasil penjualan ternak , telur, susu
dan hasil sampingan ternak (bulu dan kotoran).

Tanamam .

Syarat tanaman yang dapat diusahakan adalah bernilai ekonomi dan dapat

menyediakan pakan untuk peternakan.

Perikanan

Ikan yang digunakan untuk Integrated Farming Sistem adalah ikan air tawar yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan air yang keruh, tidak membutuhkan perawatan ekstra,mampu memanfaatkan
nutrisi yang ada dan memiliki nilai ekonomi.

Identifikasi masalah tantangan pelaksanaan pertanian terpadu dan keberlanjutan tersebut , jelaskan
?

Sulitnya diterapkan sistem pertanian terpadu

Sulitnya terlaksanakan pertanian terpadu karena kurangnya keahlian petani dalam pengolahannya ,
serta kurangnya ilmu pertanian , peternakan dan perikanan yang sangat di perlukan. Oleh karena itu
perlunya kerja sama pemerintah (kementrian pertanian) bersama pihak pihak terkait yang ingin
mengembangkan pertanian dengan sistem terpadu ini harus melakukan penerapan langsung ke
lapangan.
Kurangnya perhatian penyuluh kepada petani

Kurang nya perhatian penyuluh kepada petani menyebabkan petani belum tahu apa itu pertanian
terpadu sehingga sulit di terapkan pertanian terpadu itu kepada petani.

Iptek

Kurangnya ilmu pengetahuan petani dan fasilitas pertanian tidak memadai juga bisa terhambatnya
proses pelaksanaan pertanian terpadu tidak berjalan.

defenisi pembangunan berkelanjutan dari peraturan presiden RI Tentang tujuan pembangunan


berkelanjutan / TPB ?

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan untuk memenuhi komitmen pemerintah dalam pelaksanaan
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable Development Goals (SDGs) pada
4 Juli 2017. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
G20 di Hamburg Messe Und Congress, Jerman (07/07). “Saya telah menandatangani Peraturan
Presiden dan membentuk Tim Koordinasi Nasional bagi implementasi SDGs, dan akan melaporkan
implementasi Agenda 2030 ini di PBB melalui Voluntary National Review,” kata Presiden Jokowi saat
itu.

defenisi pembangunan berkelanjutan dari sumber tulisan nasional ?

Sustainable development is development that meets the needs of the present without
compromising its ability to meet the needs of future generations.

tujuann pembangunan berkelanjutan / TPB ?

Tanpa kemiskinan

Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.

Tanpa kelaparan

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta


menggalakkan pertanian yang berkelanjutan

Kehidupan sehat dan sejahtera

Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.

Pendidikan berkualitas

Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar
seumur hidup bagi semua orang

Kesetaraan gender

Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan

Air bersih dan sanitasi layak

Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua

Energi bersih dan terjangkau


Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk
semua.

Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi

Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan


pekerjaan yang layak untuk semua.

Industri, inovasi dan infrastruktur

Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong


inovasi.

Berkurangnya kesenjangan

Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara.

Kota dan komunitas berkelanjutan

Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.

Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

Penanganan perubahan iklim

Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya.

Ekosistem laut

Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan

Ekosistem daratan

Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan
dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati.

Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh

Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif

Kemitraan untuk mencapai tujuan

Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.

Jadi , pembangunan berkelanjutan itu sistem pertanian yang menggunakan sumber daya yang dapat
di perbarui , yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pertanian berkelanjutan ini menggunakan sisem teknologi dan ekologi.

Dunia masih dihadapkan dengan permasalahan kelaparan. Dua benua, Asia dan juga Afrika menjadi
penyumbang terbesar dari seluruh masalah terkait nutrisi secara global. Dalam laporan The State of
Food Security and Nutrition in the World yang diterbitkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
menyatakan bahwa angka kelaparan di Afrika meningkat secara perlahan hingga 256,1 juta di 2018.
Di Afrika Timur khususnya, sepertiga dari populasi (30,8 persen) mengalami kekurangan gizi.
Dikutip dari laman resmi WHO pada Rabu (23/7/2019), kondisi tersebut disebabkan oleh iklim,
konflik, serta perlambatan ekonomi. Mereka mencatat, sejak pada tahun 2011, hampir setenggah
masalah kelaparan meningkat di wilayah itu terjadi karena perlambatan ekonomi dan stagnasi.

Sementara, jumlah masyarakat kurang gizi terbesar berada di Asia. Angkanya mencapai lebih dari
500 juta orang. Sebagian besar berada di negara-negara Asia bagian selatan.

Wilayah terbesar ketiga dengan masalah kelaparan adalah Amerika Latin dan Karibia yaitu sebesar
42,5 juta.

Studi yang dilakukan oleh beberapa organisasi PBB ini mencatat, apabila digabungkan, Afrika dan
Asia menanggung beban terbesar dari semua masalah malnutrisi.

Setidaknya, sembilan dari sepuluh anak mengalami stunting dan lebih dari sembilan dari sepuluh
anak mengalami wasting. Sementara, di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara, satu dari tiga anak
mengalami stunting.

Tidak hanya masalah anak kurus dan kerdil. Dua benua ini menjadi tempat tinggal bagi tiga
perempat dari seluruh anak kelebihan berat badan di dunia. Semuanya diakibatkan konsumsi
makanan yang tidak sehat.

PBB menemukan bahwa lebih dari 2 miliar penduduk yang sebagian besar di negara berpenghasilan
rendah dan menengah, tidak memiliki akses teratur ke makanan yang aman, bergizi, dan cukup.
Namun, ini juga menjadi masalah bagi negara berpenghasilan tinggi.

Setidaknya 8 persen populasi di Amerika Utara dan Eropa mengalami hal tersebut.

Ini menjadi panggilan untuk perubahan secara mendalam dari sistem pangan, agar menyediakan diet
sehat yang diproduksi secara berkelanjutan untuk bertumbuhnya populasi dunia.

“Tindakan kita untuk mengatasi tren yang meresahkan ini harus lebih berani, tak hanya dalam
sebuah skala akan tetapi juga dalam hal kolaborasi multisektoral,” tulis laporan tersebut.

Krisis pangan masih menjadi ancaman pada sejumlah negara. Akibatnya, banyak orang yang
mengalami kelaparan dan juga gizi buruk.

Masalah krisis pangan, gizi buruk, dan juga kelaparan banyak dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di
antaranya masalah iklim pada negara tersebut. Alasan lain juga ada, contohnya karena adanya
perang yang berkecamuk di negara itu.

Masalah ini tentu mengkhawatirkan. Pasalnya, banyak jiwa yang telah tewas oleh sebab
permasalahan ini. PBB pun telah melakukan banyak usaha untuk masalah ini.

Berikut ini adalah negara negara dengan masalah kelaparan terbesar yang ada di dunia:

1. Republik Afrika Tengah

Republik Afrika Tengah (CAR) tetap berada di urutan teratas dalam daftar ini sebagai “negara paling
lapar di dunia.”

Republik Afrika Tengah telah mengalami ketidakstabilan, kekerasan etnis dan konflik sejak 2012. Hal
ini mengganggu produksi pangan dan juga menggusur lebih dari satu juta orang. Lebih dari separuh
penduduk juga membutuhkan bantuan kemanusiaan.

2. Chad
Di Chad, kekeringan terus-menerus terjadi dan juga kehadiran hujan yang sulit diprediksi. Hal
semacam ini akhirnya menyebabkan para petani gagal panen.

Negara ini sudah berjuang melawan krisis kelaparan selama bertahun-tahun. Sekitar sepertiga dari
populasi mengalami kekurangan gizi kronis dan juga 40 persen anak di bawah lima tahun menjadi
kerdil. Konflik di wilayah itu sudah menyebabkan ratusan ribu pengungsi dari Nigeria, Republik Afrika
Tengah, dan Sudan yang memasuki Chad. Kesemua pencari suaka itu pun juga membutuhkan
bantuan makanan darurat.

3. Yaman

Yaman berada dalam cengkeraman konflik brutal yang telah mendorong sebagian besar penduduk
harus keluar dari negaranya.

Perang saudara terus memicu krisis pangan. Sekitar 18 juta orang menghadapi kelaparan dan
sebanyak delapan juta orang berisiko kelaparan.

Lebih dari 11 juta membutuhkan bantuan kemanusiaan hanya untuk bertahan hidup.

4. Sierra Leone

Sierra Leone ialah satu dari lima negara dengan tingkat kelaparan yang mengkhawatirkan. Walaupun
stabilitas politik dan perdamaian relatif setelah perang saudara selama satu dekade, kemiskinan
yang merajalela terus meninggalkan Sierra Leone ke bagian bawah Indeks Pembangunan Manusia.

Sierra Leone dihantam keras oleh Ebola beberapa tahun yang lalu, yang dengan cepat diikuti oleh
kekurangan pangan yang meluas. Negara ini terus terkena dampak banjir dan tanah longsor, yang
terakhir menewaskan ratusan orang.

5. Haiti

Haiti juga memiliki tingkat kelaparan tertinggi di dunia. Negara kepulauan ini telah menderita akibat
ketidakstabilan politik dan bencana alam seperti badai, banjir, dan gempa bumi.

Lebih dari setengah populasi hidup dengan kurang dari US$ 2 per hari, dan degradasi lingkungan
yang parah telah membatasi produksi pangan.

Dunia masih belum terlepas dari ancaman rawan pangan dan kemiskinan. Ditambah lagi pengaruh
dari perubahan iklim membuat dunia semakin kesulitan pangan. Karena itu, dalam momentum Hari
Pangan Sedunia tanggal 16 Oktober, Organisasi Pangan Dunia FAO memerangi kelaparan bersama-
sama.

Hari Pangan Sedunia pada tahun ini bertekad untuk membuat kasus kelaparan nol atau Zero Hunger-
a Global Goal. FAO menargetkan dalam 15 tahun ke depan tidak ada lagi kelaparan bagi anak-anak,
perempuan, laki-laki dan siapa saja di seluruh dunia.

Deskripsi permasalahan yang di hadapi :

Dunia masih belum terlepas dari ancaman rawan pangan dan kemiskinan. Ditambah lagi pengaruh
perubahan iklim membuat dunia semakin kesulitan pangan. Karena itu, dalam momentum Hari
Pangan Sedunia, 16 Oktober, Organisasi Pangan Dunia FAO memerangi kelaparan bersama-sama.
Hari Pangan Sedunia tahun ini bertekad untuk membuat kasus kelaparan nol atau Zero Hunger-a
Global Goal. FAO menargetkan dalam 15 tahun ke depan tak ada lagi kelaparan bagi anak-anak,
perempuan, laki-laki dan siapa saja di seluruh dunia.

Dalam laman World Food Programme, Senin (16/10), FAO berupaya mencapai target itu dan
menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Sebab anak adalah aset masa depan yang
lebih cerah.

Selain itu, perubahan iklim telah membuat dunia saat ini menghadapi bencana yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Misalnya 20 juta orang di Yaman, Somalia, Sudan Selatan dan Nigeria tinggal di
ambang kelaparan. Diperkirakan sekitar 600 ribu anak akan meninggal dalam beberapa bulan
mendatang kecuali mereka mendapat perawatan dan pangan yang baik.

Solusi dari masalah yang di hadapi :

1. Target Tuntaskan Kelaparan


Target Zero Hunger atau tuntaskan kelaparan bisa menyelamatkan 3,1 juta anak dalam setahun.

2. Selamatkan Ibu dan Bayi


Ibu yang memiliki gizi baik memiliki bayi yang lebih sehat dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih
kuat.

3. Tuntaskan Gizi Buruk


Usaha menuntaskan kelaparan bisa menghentikan kekurangan gizi anak dan dapat meningkatkan
PDB negara berkembang sebesar 16,5 persen.

4. Investasi
Satu dolar yang diinvestasikan dalam pencegahan kelaparan dapat menghasilkan keuntungan antara
USD 15-1393.

5. Berikan Nutrisi yang Tepat


Nutrisi yang tepat di awal kehidupan bisa meningkatkan 46 persen lebih banyak pendapatan seumur
hidup.

6. Tangani Kekurangan Zat Besi


Menghilangkan anak dengan kekurangan besi dalam suatu populasi dapat meningkatkan
produktivitas di tempat kerja sebesar 20 persen di masa depan.

7. Kurangi Angka Kematian Bayi


Tak ada kelaparan artinya akan mengakhiri kematian anak terkait nutrisi. Selain itu dapat
meningkatkan tenaga kerja sebesar 9,4 persen.

8. Kesejahteraan Sosial
Tak ada kasus kelaparan bisa membangun negara lebih aman, sejahtera, makmur, dan adil.
Pendidikan generasi penerus juga lebih terjamin.

LEISA adalah suatu sistem pertanian terpadu yang merupakan kombinasi dari berbagai teknologi
atau metode bertani yang dipadukan dalam suatu rencana manajemen yang utuh. Kombinasi
tersebut terdiri atas berbagai macam metode bertani, seperti: pengendalian hama terpadu, kontrol
biologis, dan pergiliran tanaman yang berbasiskan tanaman kacang-kacangan (legume).Manfaat
pertanian terpadu dalam satu siklus biologi (integrated bio cycle farming) antara lain: (1)
Diversifikasi penggunaan sumberdaya produksi; (2) Mengurangi resiko terjadinya kegagalan
produksi; (3) Efisiensi penggunaan tenaga kerja; (4) Efisiensi penggunaan komponen produksi; (5)
Mengurangi ketergantungan energi kimia dan energi bilogi serta masukan sumberdaya lainnya dari
luar; (6) Sistem ekologi lebih lestari dan tidak menimbulkan polusi, sehingga melindungi lingkungan
hidup; (7) Meningkatkan out put dan pendapatan, serta mengembangkan rumah tangga petani yang
lebih stabil. Beberapa pertimbangan dalam menentukan jenis tanaman untuk di integrasikan dengan
tanaman lain adalah: (1) karakter morfologi; (2) siklus hidup; (3) adanya alelopati; (4) toleransi
naungan dan cahaya dari masing-masing jenis tanaman (karakater fisiologi); (5) Kebutuhan hara
masing-masing jenis tanaman; (6) efisiensi ruang perakaran tanaman; (7) proses-proses suksesi dan
pemencaran tanaman. Pertimbangan-pertimbangan tersebut bertujuan untuk memenuhi
kompatibilitas ekosistem yang saling menguntungkan antara satu jenis dalam jenis tanaman lainnya.
Di samping itu proses penghindaran dari proses penekanan organisme lain seperti hama, penyakit
dan gulma dapat teratasi. Pertanian terpadu dalam satu siklus biologi (integrated bio cycle farming)
akan memberikan beberapa keuntungan pada setiap unit usaha tani karena beberapa aspek
pembiayaan usahatani dapat ditekan: (1) Prinsip daur ulang hara, dapat menghindari efek
pencemaran lingkungan tanah pada petak usahatani, karena input luar dalam bentuk pupuk
anorganik dapat di tekan. Pada unit pembiayaan pupuk dapat mengurangi nilai pembelian. (2)
Prinsip konservasi air dapat mengurangi unit pembiayaan untuk sistem pengelolaan air pada petak
usahatani. Pengunaan instalasi air irigasi dengan tujuan menghemat penggunaan air dapat
ditiadakan. Di samping itu efeisiensi penggunaan air oleh tanaman meningkat. (3) Prinsip pola tanam
ganda dengan mempertimbangkan interaksi antar tanaman yang saling menguntungkan dapat
mengurangi penggunaan input luar dalam bentuk pestisida maupun herbisida serta meningkatkan
nilai setara lahan pada hasil panen dan produksi biomassa. Unit pembiayaan untuk obat-obatan
dapat ditekan. Dalam satu komplek pertanian terpadu dapat menghasilkan keuntungan yang
melimpah apabila dikelola dengan baik.

PETERNAKAN SAPI Sektor peternakan, di mana sumbangan protein hewani (daging, telur, dan susu)
bagi kecerdasan anak bangsa merupakan program yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, salah
satu tolok ukur keberhasilan pembangunan adalah tingkat konsumsi protein hewani suatu bangsa.
Kini posisi Indonesia di Asia, lebih baik dari Bangladesh pada posisi nomor dua dari bawah dengan
tingkat konsumsi protein hewani yang berasal dari ternak sekitar 4,7 gram/kapita/hari, masih di
bawah norma gizi yang disarankan FAO 6 gram/kapita/hari. Artinya, ada korelasi positif antara
tingkat konsumsi protein hewani dengan kesejahteraan bangsa di suatu negara

KOTORAN TERNAK SEBAGAI PUPUK DAN SUMBER ENERGI

Pupuk Organik Dari Kotoran Sapi Kotoran sapi merupakan limbah ternak yang dapat diproses
menjadi pupuk kandang. Bahan organik dalam kotoran sapi dapat didekomposisi oleh bakteri
indigen menjadi senyawa anorganik yang dapat diserap langsung oleh tanaman. Pembuatan pupuk
kandang matang dapat dilakukan dengan cara dekomposisi anaerob dan aerob dari kotoran sapi.
Kedua proses dekomposisi tersebut menghasilkan pupuk yang berbeda kualitasnya

Kotoran Ternak Sebagai Sumber Energi Permasalahan kebutuhan energi perdesaan dapat diatasi
dengan menggunakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, murah, dan mudah
diperoleh dari lingkungan sekitar dan bersifat dapat diperbaharui. Salah satu energi ramah
lingkungan adalah gas bio yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik akibat
aktivitas bakteri anaerob pada lingkungan tanpa oksigen bebas. Energi gas bio didominasi gas metan
(60% - 70%), karbondioksida (40% - 30%) dan beberapa gas lain dalam jumlah lebih kecil.
BUDIDAYA PADI POLA SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) Pola tanam padi system SRI adalah
pola budidaya baru dalam dunia pertanian. Pertama tama diperkenalkan oleh seorang Missionaris
bernama Henri de Laulanie di Madagaskar.

Perbedaan pertanian terpadu dan ramah lingkungan :

Sangat tergantung pada kemajuan inovasi Sangat tergantung pada manajemen, pengetehauan
teknologi serta keterampilan petani

Membutuhkan investasi modal yang besar untuk Pada umumnya tidak membutuhkan investasi modal
produksi dan pengembangan teknologi yang besar

Skala pertanian yang cukup luas/besar Skala pertanian kecil dan menengah

Sistem tanam: monokultur Sistem tanam: diversifikasi

Meminimalisir penggunaan pupuk dan pestisida


Penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi secara
kimiawi, mengalihkannya dengan pupuk dan pestisida
luas
alami

Biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja


Biaya upah tenaga kerja lebih tinggi karena dibutuhkan
relatif rendah karena hanya dibutuhkan sedikit
lebih banyak tenaga kerja
tenaga kerja

Penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi


relatif lebih rendah karena minim penggunaan mesin
Ketergantungan yang tinggi pada penggunaan pertanian, tidak memproduksi pupuk kimiawi, dan
bahan bakar untuk sumber energi pada produksi dalam pemasarannya pun lebih menekankan pada
pertanian, produksi pupuk, pengepakan, pemasaran secara langsung dan bersifat lokal (areal
transportasi, dan pemasaran pertanian dekat dengan konsumen sehingga jalur
distribusi lebih pendek dibandingkan dengan sistem
pertanian konvensional)

1. Panen tidak terjadi setiap hari

alau kamu punya sebidang tanah sawah, tidak mungkin kan kamu akan panen setiap hari?
Apalagi kalau tanah yang kamu punya diisi dengan satu jenis tanaman saja.

Butuh waktu berpekan-pekan hingga berbulan-bulan sampai kamu bisa menjual dan menikmati
hasilnya.

Kebayang kan gimana sabarnya para petani selama masa penantian itu?
Terus gimana caranya mereka bertahan hidup dari hari ke hari

2. Menekan harga pokok produksi

Dalam pertanian terpadu, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, dan berbagai ilmu lain
diterapkan dalam satu wilayah tani.

Dengan adanya sistem ini, petani jadi bisa menekan harga pokok produksi dengan cara menerapkan
sistem zero waste.

Misalnya, limbah peternakan seperti sisa kotoran hewan bisa diolah dan dijadikan pupuk kompos
untuk tanaman pertanian atau biogas. Selain itu, limbah pertanian juga bisa dimanfaatkan menjadi
pakan ternak. Dengan begitu, petani bisa menekan biaya yang dibutuhkan.
3. Meningkatkan harga jual produk

Selain pemanfaatan tanah dan limbah, dalam pertanian terpadu petani juga akan mendapatkan
pembinaan.

Misalnya pembinaan untuk meningkatkan keunggulan produk tani yang dihasilkan. Baik produk
primer maupun olahannya. Dengan begitu, produk tani yang dihasilkan bisa memiliki nilai tambah
dan daya saing yang kuat.

Kebayang kan kenapa pertanian terpadu bisa ikut membantu petani meningkatkan taraf hidupnya?

Dan selain menerapkan sistem pertanian terpadu, ada juga cara lain yang bisa membantu
peningkatan taraf hidup petani. Misalnya dengan memperpendek rantai bisnis.Sudah umum
diketahui kalau kamu mau membeli produk tani, maka kamu sulit untuk membelinya langsung dari
petani kan?

Ada banyak rantai bisnis yang perlu dilalui oleh produk hasil tani sebelum sampai ke kamu. Terdapat
beberapa kendala dalam menciptakan sistem bertani yang efektif ini, yaitu membutuhkan keahlian
dalam pengelolaannya. Pengetahuan mengenai manajemen pertanian dan pengetahuan tentang
ilmu pertanian, peternakan, dan perikanan juga sangatlah diperlukan.

Oleh karena itu, pemerintah (Kementerian Pertanian) bersama pihak-pihak terkait yang ingin
mengembangkan pertanian dengan sistem terpadu ini harus melakukan penerapan langsung ke
lapangan.

Kendala lain yang juga sering menjadi faktor penghambat adalah sulitnya untuk menerapkan sistem
pertanian ini. Padahal, jika sistem ini diterapkan sepanjang waktu secara berkelanjutan, maka
kendala-kendala yang telah disebutkan diatas akan teratasi dengan sendirinya.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini


tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan budaya didalam pembangunan

2.      Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah masalah


kependudukan, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban kota, dan
sebagainya.

3.      Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi suatu kawasan
tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak berkelanjutan.

4.      Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak, tercemar, itu
merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan.

B.     Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar dapat menerapkan sistem
pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan menanggulangi kemiskinan serta meningkatkan
kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan ketertiban guna menciptakan kesejahteraan bagi
masyarakat khususnya di Indonesia sehingga dapat dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang
melainkan juga untuk generasi yang akan datang.

Saran bagi masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia. Merawat
dan melindungi lingkungan hidup
DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pembangunan-berkelanjutan.html
Ala, A. 2001. Persfektif dan Penerapan Konsep Pertanian Berkelanjutan.
2Adnyana. 2003. Pengkajian dan Sintesis Kebijakan Pengembangan Peningkatan
Produktivitas Padi dan Ternak (P3T). Laporan Teknis Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan. Litbang Pertanian Bogor. www.balitbang.go.id. Akses Juni 2008.
3. Adnyana, M.O, K.Kariyasa. 2003. Perumusan Kebijaksanaan Harga Gabah dan Pupuk
dalam Era Pasar Bebas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian
Bogor. www.puslit-bgor.go.id. Diakses Juni 2008.
4. Athira. 2015. Sistem Pertanian Terpadu.https//athira09.wordpress.com/2011/10/15.
Diakses tanggal 15 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai