Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS KONTRAK KOMPENSASI

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

PT KINO INDONESIA TBK

Nama Kelompok:

1. Rima Karmilasari B1031161094


2. Dewi Mulyani B1031171064
3. Novi Pebriana B1031171069
4. Anastasia Dhea Nataliana B1031171081

• Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun non fisik.
Kompensasi juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan
atas jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk uang atau
barang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kontrak kompensasi didasarkan
pada satu atau lebih ukuran kinerja atau usaha-usaha manajer dalam menjalankan
perusahaan. Misalnya, laba atau harga saham.
• Jenis Kontrak Kompensasi sangat penting untuk diperhatikan karena kompensasi dapat
meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja dan motivasi kerja. Ada beberapa
program kompensasi.
1. Bonus
Bonus merupakan pemberian pendapatan tambahan bagi seseorang yang
telah memenuhi persyaratan kinerja tertentu.
2. Clawback
Clawback merupakan tindakan pengambilan kembali uang bonus atau
insentif lainnya yang diterima oleh manajer jika dikemudian hari ditemukan bahwa
laba yang digunakan untuk menetapkan kompensasi/insentifnya adalah hasil
manipulasi laporan keuangan atau kecurangan.
• Ukuran kinerja digunakan untuk menemukan prestasi manajer dan kompensasi yang
akan diterimanya. Beberapa ukuran kinerja yang digunakan antara lain:
1. Laba
Dari perspektif akuntansi, laba digunakan sebagai dasar kontrak kompensasi.
Tingginya korelasi laba dan usaha manajer mengindentifikasikan semakin
efesiennya kontrak kompensasi, sehingga biaya keagenan menurun. Laba yang
berkualitas tinggi akan meningkatkan efesiensi kontrak kompensasi
2. Harga Saham
Harga Saham dapat digunakan sebagai ukuran kinerja misalnya stock option.
Dalam skema stock option, manajer akan memperoleh reward jika harga saham
naik. Hal ini mendorong manajer agar tidak hanya fokus pada laba dan berorientasi
jangka pendek.
3. Balanced Score Card (BSC).
Konsep BSC mendasarkan pada pengukuran kinerja finansial dan
nonfinansial, sehingga memberikan penilaian yang lebih komprehensif (Kaplan dan
Norton,1996). Pengukuran BSC meliputi empat perspektif, yaitu: perspektif
keuangan, internal business process, learning and growth, dan kepuasan konsumen.

Analisis Kontrak Kompensasi pada PT Kino Indonesia TBK

Berikut adalah pernyataan yang terdapat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan PT
Kino Indonesia TBK:
Kompensasi dan Manfaat
Perseroan memberikan kompensasi dan manfaat berupa gaji pokok serta bonus dan
tunjangan-tunjangan yang disesuaikan dengan pencapaian kinerja dan posisi masing-
masing karyawan. Pemberian gaji yang diterima karyawan disesuaikan dengan upah
minimum regional (UMR) yang telah ditetapkan pemerintah di wilayah masing-masing.
Perseroan dan DLS juga telah menyiapkan fasilitas program pensiun bagi para
karyawan tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife
Indonesia. Perjanjian pengelolaan program pensiun Perseroan disepakati sejak 20 Agustus
2014, sedangkan untuk DLS disepakati sejak tanggal 1 September 2014. Program tersebut
berlaku dalam jangka waktu 2 tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk waktu
yang sama.
Remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Remunerasi Tetap
Remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko, yakni gaji pokok, BPJS
Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta tunjangan hari raya.
2. Remunerasi Variabel
Remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko, seperti bonus. Remunerasi
yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, terdiri dari honorarium, bonus, serta
tunjangan. Jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2019 sebesar
Rp54.929.930.477,-.

Pendidikan dan Pelatihan


Karyawan Perseroan diberikan kesempatan yang adil dan setara untuk dapat
meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya melalui berbagai program Pendidikan dan
pelatihan. Informasi terkait pendidikan dan pelatihan karyawan Perseroan yang
dilaksanakan di tahun 2019 telah diuraikan pada bagian Sumber Daya Manusia dalam
Laporan Tahunan ini.

Hasil Analisis:
Berdasarkan pernyataan diatas maka hasil analisisnya adalah, jenis kontrak
kompensasi yang digunakan oleh PT Kino Indonesia TBK kepada karyawannya berupa
Bonus dan dasar ukuran kinerja kontrak kompensasi yang ditetapkan PT Kino Indonesia
TBK adalah Laba atau dalam kata lain jika karyawannya dapat mencapai kinerja yang
telah ditetapkan PT Kino Indonesia TBK maka mereka berhak menerima Bonus dari
perusahaan. Perusahaan juga menerapkan Balanced Scorecard yaitu learning and growth
yaitu memberikan fasilitas yang bersifat soft skill bagi karyawan berupa kesempatan untuk
dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya melalui berbagai program Pendidikan
dan pelatihan. Learning and growth ini sangat penting bagi perusahaan karena pengetahuan,
kemampuan serta keahlian yang dimiliki oleh karyawan dalam sebuah perusahaan
merupakan aset perusahaan yang tidak dapat dinilai dengan nominal rupiah, namun sangat
berperan penting dalam menghasilkan sebuah output yang diharapkan oleh perusahaan.

Kinerja Masing-Masing Anggota Kelompok dalam Persentase:


1. Rima Karmilasari B1031161094 (25%)
2. Dewi Mulyani B1031171064 (25%)
3. Novi Pebriana B1031171069 (25%)
4. Anastasia Dhea Nataliana B1031171081 (25%)

Anda mungkin juga menyukai