Anda di halaman 1dari 76

TRANSPORTASI &

PENUGASAN

Sari Rusmita
TRANSPORTASI
MODEL TRANSPORTASI
 Metode yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal.
 Metode transportasi digunakan untuk
memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan
modal, alokasi dana untuk investasi, analisis
lokasi, keseimbangan lini perakitan dan
perencanaan serta scheduling produksi.
Tujuan
1. Suatu proses pengaturan distribusi barang
dari tempat yang memiliki atau
menghasilkan barang tersebut dengan
kapasitas tertentu ke tempat yang
membutuhkan barang tersebut dengan
jumlah kebutuhan tertentu agar biaya
distribusi dapat ditekan seminimal
mungkin
Lanjutan
2. Berguna untuk memecahkan
permasalahan distribusi (alokasi)
3. Memecahkan permasalahan bisnis
lainnya, seperti masalah-masalah yang
meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal
(capital financing) dan alokasi dana untuk
investasi, analisis lokasi, keseimbangan
lini perakitan dan perencanaan scheduling
produksi
Ciri-ciri Penggunaan Metode Transportasi

1. Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu.


2. Kuantitas komoditi/barang yang didisitribusikan
dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap
tujuan besarnya tertentu.
3. Komoditi yang dikirim/diangkut dari suatu sumber
ke suatu tujuan besarnya sesuai dengan
permintaan dan atau kapasitas sumber.
4. Ongkos pengangkutan komoditi dari suatu
sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.
Metode Pemecahan Masalah
1. Tabel Awal (Menentukan solusi feasible
awal)
 Aturan NWC (Nort West Corner)
 Metode INSPEKSI (Ongkos terkecil)
 Metode VAM (Vogel Approkximation Method)
2. Tabel Optimum (Menentukan solusi
feasible optimal)
 Metode Steppingstone (batu loncatan)
 Metode MODI (Modified Distribution)
Matriks:

Keterangan:
Ai = Daerah asal sejumlah i
Si = Supply, Ketersediaan barang yang diangkut di i daerah asal
Tj = Tempat tujuan sejumlah j
dj = Permintaan (demand) barang di sejumlah j tujuan
xij = Jumlah barang yang akan diangkut dari Ai ke Tj
cij = Besarnya biaya transport untuk 1 unit barang dari Ai ke Tj
Biaya transport = cij . xi
Jumlah permintaan = Jumlah ketersediaan
METODE NWC (North West Corner)

 Merupakan metode untuk menyusun tabel awal


dengan cara mengalokasikan distribusi barang
mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri
atas.
Aturannya:
(1) Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas.
(2) Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat
sehingga layak untuk memenuhi permintaan.
(3) Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih
terdapat suplai yang cukup. Kalau tidak, bergerak
ke kotak di bawahnya sesuai demand. Bergerak
terus hingga suplai habis dan demand terpenuhi.
Contoh Soal:
Suatu perusahaan mempunyai 3 pabrik produksi dan 5
gudang penyimpanan hasil produksi. Jumlah barang
yang diangkut tentunya tidak melebihi produksi yang
ada sedangkan jumlah barang yang disimpan di
gudang harus ditentukan jumlah minimumnya agar
gudang tidak kosong.
Tabel matriks berikut menunjukkan jumlah produksi
paling banyak bisa diangkut, jumlah minimum yang
harus disimpan di gudang dan biaya angkut per unit
barang. Dalam smu (satuan mata uang):
Prosedur Penyelesaian:
- Isikan kolom mulai kolom di kiri atas (north west)
dengan mempertimbangkan batasan persediaan
dan permintaannya.
- Selanjutnya isikan pada kolom di sebelah
kanannya hingga semua permintaan terpenuhi.
Pabrik/ Gudang G1 G2 G3 G4 G5 S

P1 50 80 60 60 30 800
400 400 0 0 0
P2 40 70 70 60 50 600
0 0 500 100 0
P3 80 40 60 60 40 1100
0 0 0 300 800
d 400 400 500 400 800

Biaya total:
Z = (50) 400 + (80) 400 + (70) 500 + (60) 100 + (60) 300 +
(40) 800
= 1.430.000
Metode Inpeksi (Matrik Minimum)
 Merupakan metode untuk menyusun tabel awal
dengan cara pengalokasian distribusi barang dari
sumber ke tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya
distribusi terkecil
 Aturannya
1. Pilih sel yang biayanya terkecil
2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas
3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar
dari sel pertama yang dipilih
4. Sesuaikan kembali, cari total biaya
Contoh
Pabrik/ Gudang G1 G2 G3 G4 G5 S

P1 50 80 60 60 30 800
0 0 0 0 800

P2 40 70 70 60 50 600
400 0 0 200 0

P3 80 40 60 60 40 1100
0 400 500 200 0

d 400 400 500 400 800


 Biaya Total = (800 x 30) + (400 x 40) + (400 x
40) + (60 x 200) + (60 x 500) + (60 x 200)
= 1.100.000
Metode VAM (Vogel
Approkximation Method )
 Metode VAM lebih sederhana
penggunaanaya, karena tidak memerlukan
closed path (jalur tertutup). Metode VAM
dilakukan dengan cara mencari selisih biaya
terkecil dengan biaya terkecil berikutnya untuk
setiap kolom maupun baris. Kemudian pilih
selisih biaya terbesar dan alokasikan produk
sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya
terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang
hingga semua produk sudah dialokasikan .
Prosedur Pemecahan:
(1)  Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari setiap
baris dan kolom.
(2) Pilih baris atau kolom dengan nilai selisih terbesar, lalu
beri tanda kurung. Jika nilai pada baris atau kolom adalah
sama, pilih yang dapat memindahkan barang paling banyak.
(3) Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan jumlah
barang yang bisa terangkut dengan memperhatikan
pembatasan yang berlakubagi baris atau kolomnya serta
sel dengan biaya terkecil.
(4) Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi syarat
sebelumnya (artinya suplai telah dapat terpenuhi).
(5) Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua alokasi
terpenuhi.
Contoh Soal
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S I
Gudang
P1 50 80 60 60 30 800 50 – 30 =
20
0

P2 40 70 70 60 50 600 50 – 40 =
10
0

P3 80 40 60 60 40 1100 40 – 40 =
0
400
d 400 400 500 400 800

I 50- 40 = 70 – 40 60 – 60 60 – 60 40– 30=


10 = 30 =0 =0 10
Terbesar
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S II
Gudan
g
P1 50 80 60 60 30 800 50-30=
20
0 0 0 0 800

P2 40 70 70 60 50 600
50-40=
0 0 10

P3 80 40 60 60 40 1100
60-40=
400 0 (700) 20

d 400 400 500 400 800

II 50-40= 0 60-60= 60-60= 40-30=


10 0 0 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S III
Gudang

P1 50 80 60 60 30 800 0

0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600
60-40=
400 0 0 200 30

P3 80 40 60 60 40 1100
(700) 60-60= 0
0 400 0
d 400 400 500 400 800

III 80-40= 0 70-60= 60-60= 0


40 10 0
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S III
Gudang

P1 50 80 60 60 30 800 0

0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600
200 70-60=
400 0 0 200 30

P3 80 40 60 60 40 1100
500 200 (700) 60-60= 0
0 400 0
d 400 400 500 400 800

III 0 0 70-60= 60-60= 0


10 0
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S IV
Gudang
P1 50 80 60 60 30 800 0
0 0 0 0 800

P2 40 70 70 60 50 600 70-60=
400 (200) 10
0 0 200 0
P3 80 40 60 60 40 1100
60-60=
0 400 (700) 0
500 200 0
d 400 400 500 400 800

IV 0 0 70-60= 60-60= 0
10 0
 Biaya Total = (400.40) + (800.30) + (400.40)
+ (500.60) + (200.60) + (200.60) = 1.100.000
SOAL TRANSPORTASI

Butiran gandum dipanen dan disimpan di tiga


gudang penyimpanan 1, 2, dan 3. Kemudian butir-
butir gandum tersebut dikirim ke penggilingan yang
berlokasi di daerah lain yaitu A, B, dan C.
Setiap bulannya, jumlah butiran gandum yang
tersedia di masing- gudang penyimpanan 1, 2, dan
3 adalah 150 ton, 175 ton, dan 275 ton.
Sedangkan jumlah butiran yang diminta per bulan
oleh penggilingan A, B, dan C berturut-turt adalah
200 ton, 100 ton, dan 300 ton.
Biaya pengiriman satu ton masing gandum dari gudang
penyimpanan ke penggilingan berbeda-beda menurut jarak dan
sistem transportasi yang digunakan. Biaya-biaya tersebut
dituliskan dalam tabel berikut :

Gudang Penggilingan (Tujuan)


(Sumber)
A B C
1 6 8 10
2 7 11 11
3 4 5 12

Permasalahannya adalah berapa banyak ton


gandum yang harus dikirim dari gudang
penyimpanan ke tiap penggilingan setiap
bulannya agar total biaya transportasi minimum
Tugas
 Sebuah Perusahaan memproduksi Suatu Suku Cadang
yang disetorkan kepada empat produsen mesin yaitu I,
II, III dan IV. Suku cadang tersebut pada masing-masing
cabang usaha perusahaan yang tersebar di tiga tempat
yaitu A, B dan C. karena perbedaan efisiensi pada
masing-masing tempat maka terjadi perbedaan biaya
produksinya, yaitu biaya untuk memproduksi satu unit
suku cadang di A adalah Rp 1,10 dan di B dan C Rp
1,03. Disamping itu, kapasitas produksi per bulan pada
masing-masing tempat juga berbeda yaitu A = 7500 unit,
B = 10000 unit dan C = 8500 unit. Permintaan suku
cadang dari keempat produsen mesin itu adalah I = 4200
unit, II = 8300 unit, III = 6300 unit dan IV = 7200 unit.
Tugas (lanjut)
 Biaya untuk mengirim satu unit suku
cadang dari tiga cabang keempat
produsen mesin itu Adalah :
I II III IV
A 0.12 0.14 0.08 0.21
B 0.13 0.17 0.10 0.16
C 0.15 0.12 0.12 0.14
METODE MODI
 METODE MODI merubah alokasi produk
untuk mendapatkan alokasi produksi yang
optimal menggunakan suatu indeks
perbaikan yang berdasarkan pada nilai baris
dan nilai kolom. Cara untuk penentuan nilai
baris dan nilai kolom menggunakan
persamaan:
METODE MODI
METODE MODI
 Pedoman prosedur alokasi tahap pertama
mengggunakan prosedur pedoman sudut
barat laut (North West Corner rule). Untuk
metode MODI ada syarat yang harus
dipenuhi, yaitu banyaknya kotak terisi
harus sama dengan banyaknya baris
ditambah banyaknya kolom dikurang
satu. 
METODE MODI
CONTOH SOAL  
 Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W,
H, O.  Dengan  kapasitas produksi tiap bulan
masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan
mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C
dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing
50 ton, 110 ton, dan 40 ton.  Biaya
pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W,
H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut:
METODE MODI (Lanjut)

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik –


pabrik tersebut ke gudang – gudang penjualan
dengan biaya pengangkutan terendah.
1.  Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap


pertama sebesar =  50 (20) + 40 (5) +60 (20)
+10 (10) + 40 (19) = 3260.
2.  Menentukan nilai baris dan kolom
-          Baris pertama selalu diberi nilai nol
Nilai baris W = Rw = 0
-          Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan
berdasarkan persamaan
3. Menghitung indeks perbaikan dan memilih titik
tolak perbaikan. 
Indeks perbaikan adalah nilai dari kotak yang kosong.
Memilih titik tolak perubahan:

-    Kotak yang mempunyai indeks perbaikan negatif berarti bila diberi
alokasi akan mengurangi jumlah biaya pengangkutan. Bila nilainya
positif berarti pengisian akan menyebabkan kenaikan biaya
pengangkutan
-    Kotak yang merupakan titik tolak perubahan adalah kotak yang
indeksnya bertanda negatif dan angkanya besar. Dalam contoh
ternyata yang memenuhi syarat adalah kotak HA dengan nilai -20.
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap kedua sebesar = 90
(5) + 50 (15) + 10 (20) +10 (10) + 40 (19) = 2260
4.  Ulangi langkah – langkah tersebut diatas, mulai
langkah  2 sampai diperolehnya biaya terendah,
yaitu bila sudah tidak ada lagi indeks yang negatif.
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap ketiga sebesar =
90 (5) + 50 (15) + 10 (10) +20 (10) + 30 (19) = 2070
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap keempat sebesar
= 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890
Alokasi tahap keempat merupakan alokasi
optimal karena indeks perbaikan  pada kotak
kosong sudah tidak ada yang bernilai negatif.
PENUGASAN
MASALAH PENUGASAN
Seperti masalah transportasi, masalah pe-
nugasan (assignment problem) merupakan
kasus khusus dari masalah linear program-
ming pada umumnya. Dalam dunia usaha
(bisnis) dan industri, manajemen sering meng-
hadapi masalah-masalah yang berhubungan dgn
penugasan optimal dari bermacam-macam sum-
ber yang produktif atau personalia yang mem-
punyai tingkat efisiensi yang berbeda-beda utk
tugas yang berbeda pula. Metode Hungarian
(Hungarian Method) adalah salah satu dari bbrp
teknik pemecahan masalah penugasan.
Untuk dapat menerapkan metode Hungarian,
jumlah sumber-sumber yg ditugaskan hrs sama
persis dgn jumlah tugas yang akan diselesaikan.
Selain itu, setiap sumber hrs ditugaskan hanya
satu tugas. Jadi masalah penugasan akan men-
cakup sejumlah n sumber yg mempunyai n tu-
gas. Ada n ! (n faktorial) penugasan yg mung-
kin dlm suatu masalah karena perpasangan
satu-satu. Masalah ini dpt dijelaskan dengan
mudah oleh bentuk matrik segiempat, dimana
baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber
dan kolom-kolomnya menunjukkan tugas-tugas.
Masalah penugasan dapat dinyatakan secara
matematis dalam suatu bentuk Program Linear
sebagai berikut :
Minimumkan (Maksimumkan) :
m n
Z    CijXij
i 1 j1
dengan kendala :
m n

X
i 1
ij  X
j1
ij 1

dan Xij  0 (Xij = Xij2) dimana Cij adlh tetap-


an yang telah diketahui.
(1). Masalah Minimisasi
1.1. Jumlah baris = jumlah kolom
Suatu perusahaan kecil mempunyai 4 (empat)
pekerjaan yg berbeda utk diselesaikan oleh 4
(empat) karyawan. Biaya penugasan seorang
karyawan utk pekerjaan yg berbeda karena
sifat pekerjaan yg berbeda-beda. Setiap karya-
wan mempunyai tingkat keterampilan, penga-
laman kerja dan latar belakang pendidikan serta
latihan yg berbeda, sehingga biaya penyelesaian
pekerjaan yg sama oleh para karyawan yg ber-
lainan juga berbeda. Biaya penugasan karya-
wan utk masing-masing pekerjaan adalah sbb :
___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 15 20 18 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
___________________________________________________

Karena metode Hungarian mensyaratkan perpa-


sangan satu-satu, maka ada 4!=24 kemungkin-
an penugasan. Langkah-langkah penyelesaian
sebagai berikut :
(a). Merubah matriks biaya menjadi matriks
opportunity cost, yaitu dgn memilih elemen
terkecil dari setiap baris dari matriks biaya
mula-mula utk mengurangi seluruh elemen
(bilangan) dlm setiap baris.
Tabel Reduced-Cost Matriks
___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 15-15 20-15 18-15 22-15
B 14-14 16-14 21-14 17-14
C 25-20 20-20 23-20 20-20
D 17-16 18-16 18-16 16-16
___________________________________________________
(b). Reduced Cost Matrix di atas terus dikurangi
utk mendapatkan Total Opportunity Cost
Matrix. Hal ini dicapai dgn memilih elemen
terkecil dari setiap kolom pada reduced cost
matrix utk mengurangi seluruh elemen dlm
kolom-kolom tsb. Pada contoh, hanya di-
lakukan pada kolom III karena semua kolom
lainnya telah mempunyai elemen yang ber-
nilai nol. Bila langkah pertama telah meng-
hasilkan paling sedikit satu nilai nol pada
setiap kolom, langkah kedua ini dapat dihi-
langkan.
Total Opportunity Cost Matrix
___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 0 5 3-2 7
B 0 2 7-2 3
C 5 0 3-2 0
D 1 2 2-2 0
___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
___________________________________________________
(c). Mencari skedul penugasan dgn suatu total
opportunity cost nol. Untuk mencapai penu-
gasan ini dibutuhkan 4 “independent” dalam
matrix. Ini berarti setiap karyawan hrs di-
tugaskan hanya utk satu pekerjaan dengan
opp-cost- nol atau setiap pekerjaan hrs di-
selesaikan hanya oleh satu karyawan.
Prosedur praktis utk melakukan test optima-
lisasi adalah dgn menarik sejlh minimum grs
horizontal dan /atau vertikal utk meliput
seluruh elemen bernilai nol dlm total-oppt-
cost matrix.
Total Opportunity Cost Matrix
___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
___________________________________________________

(d). Untuk merevisi total-opp-cost matrix, pilih


elemen terkecil yg belum terliput garis-garis
(opp-cost terendah) untuk mengurangi se-
luruh elemen yg belum terliput. Kemudian
tambahkan dgn jlh yg sama pd seluruh
elemen-elemen yg mempunyai dua garis
yg saling bersilangan. Masukkan hasil ini
pada matrix.

Revised Matrix & Test for Optimality


___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 0 5-1 1-1 7-1
B 0 2-1 5-1 3-1
C 5+1 0 1 0
D 1+1 2 0 0
___________________________________________________
Revised Matrix & Test for Optimality
___________________________________________________
Karyawan Pekerjaan (Rp/Unit)
I II III IV
___________________________________________________
A 0 4 0 6
B 0 1 4 2
C 6 0 1 0
D 2 2 0 0
___________________________________________________
Skedul Penugasan : A - III = 18
B-I = 14
C - II = 20
D - IV = 16
-----------------------------
Total Biaya = 68
1.2. Jumlah baris ≠ jumlah kolom
Syarat untuk menyelesaikan persoalan penugas-
an dengan metode Hungarian adalah jumlah
baris (jumlah pekerjaan) sama dengan jumlah
kolom (jumlah karyawan).
Pada kasus persoalan dimana jumlah baris
(jumlah pekerjaan) tidak sama dengan kolom
(jumlah karyawan) , maka harus menyeimbang-
kan jumlah baris = jumlah kolom. Tekniknya
dengan menambah variabel dummy bernilai nol
pada baris atau kolom. Jika baris < kolom maka
variabel dummy dummy ditambahkan pada baris,
sebaliknya jika kolom < baris, maka variabel
dummy ditambahkan pada kolom.
Contoh :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 15 20 18 22 21

B 14 16 21 17 15

C 25 20 23 20 17

D 17 18 18 16 18

Pertanyaan : Tentukan penugasan karyawan ke masing-


masing pekerjaan dengan biaya pekerjaan
yang minimum !
Penyelesaian :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 15 20 18 22 21

B 14 16 21 17 15

C 25 20 23 20 17

D 17 18 18 16 18

Dummy 0 0 0 0 0
Penyelesaian :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 15-15 20-15 18-15 22-15 21-15

B 14-14 16-14 21-14 17-14 15-14

C 25-17 20-17 23-17 20-17 17-17

D 17-16 18-16 18-16 16-16 18-16

Dummy 0 0 0 0 0
Penyelesaian :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 0 5 3 7 6

B 0 2 7 3 1

C 8 3 6 3 0

D 1 2 2 0 2

Dummy 0 0 0 0 0
Penyelesaian :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 0 5 3 7 6

B 0 2 7 3 1

C 8 3 6 3 0

D 1 2 2 0 2

Dummy 0 0 0 0 0
Penyelesaian :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 0 5-2 3-2 7 6

B 0 2-2 7-2 3 1

C 8 3-2 6-2 3 0

D 1 2-2 2-2 0 2

Dummy 0 0 0 0 0
Penyelesaian :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 0 3 1 7 6

B 0 0 5 3 1

C 8 1 4 3 0

D 1 0 0 0 2

Dummy 2 0 0 2 2
Biaya :

Biaya Pekerjaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 15 20 18 22 21

B 14 16 21 17 15

C 25 20 23 20 17

D 17 18 18 16 18

Dummy 0 0 0 0 0
Skedul Penugasan :

No. Skedul Penugasan Biaya (Rp)

1 A–I 15

2 B – II 16

3 C–V 17

4 D - IV 16

5 Dummy – III 0

Jumlah 64
2. Kasus Maksimisasi
Metode Hungarian untuk penyelesaian penu-
gasan kasus minimisasi dapat juga diterapkan
pada kasus maksimisasi. Aplikasi kasus
maksimisasi yaitu tingkat keuntungan atau
produktivitas kerja yang diperoleh perusahaan
akibat penugasan karyawannya.
Kasus maksimisasi ini juga meliputi dua
macam :
1. Jumlah Baris = Jumlah Kolom
2. Jumlah Baris ≠ Jumlah Kolom
Contoh :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 10 12 10 8 15

B 14 10 9 15 13

C 9 8 7 8 12

D 13 15 8 16 11

E 10 13 14 11 17

Pertanyaan : Tentukan penugasan karyawan ke masing-


masing pekerjaan dengan keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan !
Penyelesaian :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 15-10 15-12 15-10 15-8 15-15

B 15-14 15-10 15-9 15-15 15-13

C 12-9 12-8 12-7 12-8 12-12

D 16-13 16-15 16-8 16-16 16-11

E 17-10 17-13 17-14 17-11 17-17


Penyelesaian :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 5 3 5 7 0

B 1 5 6 0 2

C 3 4 5 4 0

D 3 1 8 0 5

E 7 4 3 6 0
Penyelesaian :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 5 3 5 7 0

B 1 5 6 0 2

C 3 4 5 4 0

D 3 1 8 0 5

E 7 4 3 6 0
Penyelesaian :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 4 2 2 7 0

B 0 4 3 0 2

C 2 3 2 4 0

D 2 0 5 0 5

E 6 3 0 6 0
Penyelesaian :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 4 2 2 7 0

B 0 4 3 0 2

C 2 3 2 4 0

D 2 0 5 0 5

E 6 3 0 6 0
Penyelesaian :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 4 2 2 7 0

B 0 4 3 0 4

C 0 1 0 2 0

D 2 0 5 0 7

E 6 3 0 6 2
Contoh :

Keuntungan Perusahaan (Rp)


Karyawan
I II III IV V

A 10 12 10 8 15

B 14 10 9 15 13

C 9 8 7 8 12

D 13 15 8 16 11

E 10 13 14 11 17

Pertanyaan : Tentukan penugasan karyawan ke masing-


masing pekerjaan dengan keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan !
Skedul Penugasan :
Keuntungan
Skedul Keuntungan Skedul (Rp)
No.
Penugasan (Rp) Penugasan

1 A – II 12 A-V 15

2 B–I 14 B - IV 15

3 C–V 12 C-I 9

4 D - IV 16 D - II 15

5 E - III 14 E - III 14

Jumlah 68 Jumlah 68
(kasus minimisasi) :
ACC mempunyai 4 pertandingan bola basket pada suatu malam
tertentu. Kantor pusat bermaksud mengirim 4 tim pendamping ke
empat pertandingan sedemikian sehingga total jarak yang harus
ditempuh minimal. Jarak tiap tim pendamping ke lokasi tiap
pertandingan ditunjukkan pada tabel berikut :

Tim Lokasi Pertandingan


K L M N
A 210 90 180 160
B 100 70 130 200
C 175 105 140 170
D 80 65 105 120
kasus maksimisasi

Sebuah perusahaan mempekerjakan 3 salesman untuk


3 daerah pemasarannya. Perkiraan penjualan setiap
salesman untuk tiap daerah pemasaran ditunjukkan
pada tabel berikut :

Salesman Daerah Pemasaran


P Q R
A 25 31 35
B 15 20 24
C 22 19 17

Anda mungkin juga menyukai