MENTAL ACCOUNTING 4.
1)
Syahrivan (B1031171084)
5. Muhammad Farisan Luthfi (B103117108
7)
APA ITU MENTAL ACCOUNTING
? suatu rangkaian op
Mental Accounting merupakan
erasi kognitif yang dipergunakan oleh individu unt
uk mengode, membuat kategoti, dan mengevaluas
i aktivitas finansialnya.
MENTAL ACCOUNTING
Terdiri dari 2 suku kata
01 Mental
02 Accoutting
01 Psikologi
02 Ekonomi
Dari dua subjek yang diberikan pilihan yang sama, ternyata menunjukkan dua perilaku yang
berbeda. Hal ini disebut sebagai:
Risk-aversion Risk-seeking
behavior
Teori Yang Mendasari
Mental Accounting
CONTOH KASUS
Pada kondisi 1, kita terkena denda sebesar Rp.250.000 karena tidak menggunakan helm saat
berkendara dan denda sebesar Rp 250.000 karena melanggar lampu lalu lintas.
01 Namun, di kondisi 2, kita terkena denda 1 kali sebesar Rp 500.000.
Hasilnya, kebanyakan individu menganggap kondisi A lebih menyakitkan daripada kondisi B.
Pada kondisi A, kita menerima hadiah dari orangtua seminggu sekali berupa uang rekreasi
sebesar Rp.200.000.
02 Namun, pada kondisi B, kita menerima hadiah dari orangtua sebesar Rp 800.000.
Hasilnya, mayoritas individu lebih memilih kondisi A.
Mental Accounting di Akuntansi
AKUNTANSI MENTAL DAN DISAGREGASI BERDASARKAN
TANDA DAN BESARNYA RELATIF ITEM LAPORAN LABA RUGI
Sarah E. Bonner, Shana M. Clor-Proell, Lisa Koonce
The Accounting Review, 2014, (89): 2087-2114
LATAR BELAKANG
Standar Akuntansi berbasis IFRS (International Financial Standard Boards) memberikan
fleksibilitas dalam penyajian item laba.
Pada kondisi keuntungan bersih kecil, manajer lebih memilih menyajikan keuntungan bersih
secara agregasi.
Alternatif Agregasi
(keuntungan disajikan dalam nilai bersih atau dalam 1 baris)
Keuntungan Rp 70.0000
B. Kondisi Kerugian Bersih Besar / Large Net Loss
Alternatif Disagregasi
Kerugian (Rp 1.000.000)
Keuntungan Rp 70.000
C. Kondisi Keuntungan Bersih Besar / Large Net Gain
contoh eksperimen :
contoh eksperimen :
01 dengan prediksi mental accounting. Pada kondisi A yaitu keuntungan bersih kecil, manajer
memilih menyajikan secara agregasi. Pada kondisi B (kondisi kerugian bersih besar), manajer
Memilih menyajikan secara disagregasi. Pada kondisi C ( kondisi keuntungan bersih besar)
manajer memilih menyajikan secara agregasi.
Hipotesis 2
Hasil menunjukan bahwa penyajian laporan keuangan berpengaruh pada penilaian investor
sesuai dengan metal accounting. Pada kondisi keuntungan bersih kecil, investor secara
02 signifikan menilai lebih tinggi perusahaan yang menyajikan laporan keuangan secara
agregasi dibanding perusahaan yang menampilkan secara disagregasi. Pada kondisi
kerugian bersih
besar, investor secara signifikan menilai rendah untuk penyajian disagregasi dan menilai
tinggi penyajian agregasi
Any Question?
Thank you
For your attention!