Anda di halaman 1dari 3

Nama : Resa Geovano Manajang

Nim : 16061127

RESUME HENTI JANTUNG

A. Pengertian
Henti jantung biasanya akibat dari gangguan listrik di jantung. Henti jantung tidak
sama dengan serangan jantung.
Gejala utama yaitu hilangnya kesadaran dan tidak responsif.
Keadaan darurat medis ini memerlukan CPR langsung atau penggunaan defibrillator.
Perawatan di rumah sakit meliputi pemberian obat-obatan, alat implan, atau prosedur
lainnya.

B. Etiologi
Adanya masalah pada sistem elektrik dalam jantung merupakan penyebab utama
terjadinya henti jantung. Hal ini disebabkan oleh ritme jantung yang tidak wajar,
karena ventrikel pada jantung bergetar secara tidak terkendali. Akhirnya, ritme
jantung berubah drastis.

Jika ventrikel pada jantung mengalami masalah, jantung tidak akan bisa bekerja
dengan baik. Dalam kasus yang parah, peredaran darah bisa saja berhenti total. Jika
hal ini terjadi, risiko kehilangan nyawa tidak dapat dihindari. Selain adanya
kerusakan, berikut 7 penyebab terjadinya henti jantung:

1. Adanya luka pada jaringan jantung. Jika hal ini terjadi, aritmia dan serangan
jantung bisa saja terjadi secara mendadak.
2. Mengidap kardiomiopati, yaitu kondisi saat otot jantung mengalami
penebalan atau pelebaran. 
3. Mengidap kelainan pembuluh darah. Pada kasus henti jantung secara
mendadak, adanya kelainan pada arteri koroner dan aorta bisa jadi penyebab
terjadinya kondisi ini. Kelainan pembuluh darah sendiri dapat dipicu oleh
aktivitas yang terlalu berat.
4. Mengidap penyakit arteri koroner, yaitu penyakit yang terjadi ketika adanya
penyumbatan aliran darah menuju jantung. Hal ini dapat dipicu oleh kolesterol
atau kondisi lain yang dapat mengurangi aliran darah ke jantung.
5. Mengidap serangan jantung, yaitu kondisi yang terjadi ketika aliran darah
menuju otot jantung terhambat, sehingga jantung tidak cukup mendapat
oksigen yang dibawa oleh darah.
6. Mengidap penyakit katup jantung, yaitu kondisi yang terjadi saat katup
jantung tidak dapat bekerja dengan normal. Hal ini dapat disebabkan oleh
katup jantung yang menyempit atau bocor, sehingga otot jantung menebal
dan melebar.
7. Mengidap penyakit jantung bawaan lahir. Kelainan ini lebih dikenal dengan
kelainan jantung kongenital, yang merupakan kelainan struktur jantung yang
terjadi sejak lahir.

C. Manifestasi Klinis
Seseorang yang mengalami henti jantung mendadak akan hilang kesadaran
dan berhenti bernapas. Meskipun tidak selalu, beberapa hari hingga beberapa minggu
sebelum terjadi henti jantung mendadak, dapat muncul gejala berupa:
 Pusing
 Muntah
 Merasa cepat lelah
 Nyeri dada
 Jantung berdebar
 Sesak napas

D. Diagnosis
1. Respon tidak ada
2. Pernapasan tidak ada atau tidak normal (gasping)
3. Nadi tidak teraba
4. EKG (Lethal Aritmia)
- Venticular Fibrillation (VF)
- Pulseless Ventricular Takikardi (VT)
- Pulseless Electrical Activity (PEA)
- Asistole

E. Penatalksanaan

Cek kesadaran, minta bantuan,


CAB, RJP (jika nadi tidak teraba)

Cek irama
(bila terpasang monitor)

Shockable rhytem
Unshockable rhytem

VF/VT (-) Asistol/PEA


F. Komplikasi
Komplikasi dari cardiac arrest yang umum terjadi adalah kerusakan otak dan
kematian. Berdasarkan studi yang dilakukan Louisiana State University Health
Sciences Center cardiac arrest adalah penyebab umum dari kerusakan otak. Ini karena
henti jantung mendadak membuat sel-sel  otak kekurangan oksigen. Akibatnya, sel-sel
tersebut akan mati. Beberapa sel-sel otak yang masih dapat bertahan akan mengalami
disfungsi sensorik jangka panjang din korteks cerebral.
Korteks cerebral adalah bagian otak yang menerima input sensorik, seperti
penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan terlibat dalam fungsi yang lebih kompleks
seperti menyimpan memori dan bahasa serta mengatur emosi. Adanya kerusakan otak
akibat cardiac arrest akan memengaruhi fungsi otak tersebut.

G. Pencegahan

Mencegah henti jantung mendadak dapat dilakukan dengan gaya hidup yang baik
bagi kesehatan jantung. Berikut langkah yang dapat kamu lakukan:

 Berhenti merokok.
 Menjaga berat badan ideal.
 Rutin berolahraga.
 Jangan mengonsumsi makanan tinggi lemak.
 Kelola stres dengan baik.
 Hindari konsumsi alkohol.

Penyakit yang satu ini dapat terjadi pada siapapun, tetapi orang dengan penyakit
jantung lebih rentan untuk mengalami henti jantung secara mendadak.

Anda mungkin juga menyukai