Anda di halaman 1dari 9

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

TOKOH NASIONAL SUSI PUDJIASTUTI

MANAJEMEN KEPERAWATAN

ANGELIN VIRGINIA FREDERIKKA LAMOGIA


16061139/VIIIC

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2020
GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL & TRANSAKSIONAL
TOKOH NASIONAL
“SUSI PUDJIASTUTI ”

Susi Pudjiastuti adalah tokoh nasional wanita yang sangat menginspirasi, beliau
merupakan salah satu dari menteri-menteri yang terpilih di Kabinet Kerja Jokowi dan
menjabat sebagai Menteri perikanan dan Kelautan. Susi Pudjiastuti dikenal memiliki
kepribadian yang cuek, dengan gaya yang nyentrik dan unik. Latar belakang pendidikan ibu
Pudjiastuti hanya SMP, tetapi kemampuan analisis, pengambilan kepetusan, dan cara
berkomunikasinya patut menjadi pemimpin yang cerdas, perempuan yang kuat, bertekad
tinggi serta pejuang keras untuk mencapai cita-citanya. Kisah perjalanan hidup Susi
Pudjiastuti banyak di kagumi, serta menginspirasi banyak masyarakat.

Susi Pudjiastuti memiliki kepribadian yang baik dari sifat sosial. Kepribadian yang
terbuka, ramah, memiliki kesadaran tinggi terutama dalam bertanggung jawab dan displin
diri, kontrol diri yang baik dan keterbukaan akan mencoba hal-hal baru. Hal tersebut
menjadikan Susi Pudjiastuti sebagai seorang pribadi yang mampu berkomunikasi baik dengan
orang lain dikarenakan Susi Pudjiastuti memiliki nilai- nilai positif yang baik didalam
dirinya. Sehingga dalam berkomunikasi Susi Pudjastuti merupakan seseorang yang dapat
berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain karena memiliki kemauan menanggapi
dengan senang hati informasi yang diterima dari masyarakat kepada dirinya serta keterbukaan
akan mengkomunikasikan ekspresi diri seperti kegembiraan di depan publik. Dalam
berkomunikasi Susi Pudjiastuti dapat berempati kepada orang lain dengan ikut turut
merasakan apa yang dialami dan dirasakan oleh orang lain. Sehingga pencakapan yang
dilakukan dengan orang lain tersampaikan dengan baik. Sikap mendukung satu sama lain
dengan saling berinteraksi dan bertukar informasi menjadikan Susi Pudjiastuti sebagai
Seorang komunikator yang dapat mendukung orang lain dengan baik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ingin diwujudkan bersama dengan rakyat. Untuk memiliki keyakinan, berani dan
rasa percaya diri. Susi Pudjiastuti harus dapat motivasi diri sendiri dengan memberikan
penanaman nilai positif dalam diri. Susi Pudjiastuti memiliki pemikiran yang positif dimana
Susi Pudjiastuti mampu berkomunikasi baik dengan diri sendiri dengan memotivasi diri
sendiri berdasarkan tugas atau tanggung jawabnya. Serta pemikiran yang positif mengenai
apa yang dilakukannya adalah untuk kepentingan rakyat dan masa depan bangsa. Tidak
hanya perilaku positif, Kesetaraan juga dimiliki oleh Susi Pudjiastuti melalui perilaku yang
saling menghargai orang lain dan juga menghormati orang lain menjadikan Susi Pudjiastuti
mampu berkomunikasi dengan seluruh masyarakat tanpa memikirkan status atau jabatan.
Kepribadian dan Komunikasi Susi Pudjiastuti merupakan bagian dari faktor terbentuknya
personal branding pada dirinya secara alami. Citra diri merupakan sesuatu yang nampak dan
terlihat dari diri seseorang yang dapat membentuk persepsi orang lain terhadapnya. Susi
Pudjiastuti memiliki personal branding yang sangat natural dan yang memang sudah dimiliki
oleh Susi Pudjiastuti sebelum menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Personal Branding Susi Pudjiastuti sebenarnya sudah dimiliki olehnya jauh sebelum ia
menjadi menteri. Tetapi, personal branding Susi Pudjiastuti mulai terlihat ketika Susi
Pudjiastuti terpilih menjadi kabinet kerja Jokowi yang memiliki tamatan SMP yang sukses
dalam bisnis dibidang perikanan dan penerbangan.

Komunikasi dalam pengembangan kepemimpinan menteri Susi Pudjiastuti dilakukan


melalui modal sosial kepada masyarakat Indonesia hingga masyarakat dunia. Susi menjadi
salah satu menteri yang sudah memberikan kuliah umum di Amerika mengenai Kemaritiman
Indonesia. Selanjutnya penerapan teori birokrasi oleh Weber, adanya interaksi yang
menghasilkan dampak positif terhadap nelayan, dan penggunaan IThou terhadap nelayan agar
ketika terjadi interaksi dengan nelayan, nelayan menjadi manusia seutuhnya yang
didengarkan aspirasi dan pendapatnya. Setiap kebijakan Susi yang menyangkut nelayan,
sebaiknya dikomunikasikan secara langsung kepada nelayan, misalnya melalui dialog agar
tidak terjadi perbedaan persepsi. Sebaiknya Susi selalu menggunakan unsur-unsur modal
sosial dalam menjalin relasi dengan nelayan, pemerintah, dan masyarakat. Sebelumnya Susi
dipandang sebelah mata karena lulusan SMP dan kebiasaannya yang merokok serta adanya
tato di tubuh, tetapi setelah menjadi menteri KKP, kinerja Susi sangat baik bahkan di mata
dunia. Bukannya tanpa kelemahan, ada beberapa kebijakan Susi yang cenderung
menimbulkan kontroversi dan merugikan bagi kehidupan nelayan itu sendiri, seperti kritik
yang dilontarkan beberapa nelayan anggota Kesatuan Nelayan Tradisional, menurut mereka
penenggelaman kapal hanya sebatas pencitraan saja yang kurang berefek terhadap pencurian
ikan di laut Indonesia, seharusnya tidak hanya ditenggelamkan namun juga harus dilakukan
pengumuman ke dunia luar. Apa kapalnya, dari mana negaranya, apa jenis ikan yang dicuri
sehingga para pengimpor produk laut akan lebih selektif dalam menyortir hasil perikanan.
Kapal yang ditenggelamkan juga masih berupa kapal-kapal kecil, kapal besar masih bisa
lolos dari pengawas. Kesejahteraan nelayan juga belum terpenuhi dan juga cenderung kurang
diperhatikan, contohnya dengan adanya proyek reklamasi teluk Jakarta, nelayan-nelayan
yang berada di pesisir pantai utara Jakarta terancam kehilangan pekerjaan mereka
dikarenakan proyek tersebut. Setiap kebijakan tidak ada yang sempurna dan selalu memiliki
kekurangan begitu juga dengan kebijakan-kebijakan yang diambil Susi Pudjiastuti, walaupun
kinerja dari kementerian kelautan yang dipimpin Susi semakin membaik itu tidak menjamin
kesejahteraan para nelayan khususnya nelayan tradisional.

Karena hal itu, Kesatuan Nelayan Tradisional merekomendasikan dalam hal


pemberantasan pencurian ikan, pemerintah harus segera mengajukan gugatan perbuatan
melawan hukum terhadap perusahaanperusahaan yang menggunakan kapal eks asing untuk
pencurian ikan di Indonesia untuk bertanggung jawab materiil atas kerugian yang diterima
oleh negara akibat kejahatannya, dengan usulan lima tahun terakhir. Rekomendasi untuk
kesejahteraan nelayan dan petambak, yaitu benahi akses dan perlindungan harga BBM
(Bahan Bakar Minyak), pembenahan terhadap Permen No.1/2015 untuk memberikan akses
terhadap usaha pembenihan dan pembesaran lobster, dan penguatan kapasitas koperasi
nelayan dan organisasi nelayan untuk mendapatkan kepastian ijin pasca moratorium.

Bicara kinerja perempuan ini jangan diragukan dan selalu fenomenal. Pro dan kontra
akan kinerjanya tetap menjadi sorotan dalam negeri maupun luar negeri. Gaya kepemimpinan
yang pekerja keras, tegas dan misi membangun kemaritiman dan nelayan kea rah yang lebih
baik bagi negeri ini. Kepemimpinan perempuan di Negara ini yang seringkali diragukan bisa
dijawab oleh Srikandi yang satu ini yaitu Menteri Susi. Beliau adalah figure pengusaha
sukses yang berangkat dari bawah. Beliau tahu persis soal perikanan. Pemimpin tidak hanya
bisa kerja sekaligus memberi teladan bagi rakyatnya. Bukan sekedar pencitraan semata tapi
merangkul dan membaur pada rakyat yang dipimpinnya.

Kepemimpinan perempuan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan


karena menentukan arahan setidaknya dalam rumah tangga ataupun dalam berkarir, tetapi
alangkah baiknya kalau sisi – sisi yang baik bisa diambil sebagai contoh dalam
kepemimpinan perempuan sedangkan sisi buruknya tidak perlu ditayangkan karena akan
mempengarugi khalayak yang sudah terlanjur nge-fans dengan Susi Puji Astuti sehingga sisi
– sisi yang tidak baik juga dikonsumsi masyarakat umu atau khalayak, contohnya kebiasaan
merokok. Kebiasaan itu juga akan menjadi suatu model dalam kepemimpinan perempuan
yang ingin menjadi seperti Susi Puji Astuti apalagi sudah seringkali mengikuti kegiatan –
kegiatan beliau. Sangat tampak dalam penayangan di TV One bahwa Susi mempunyai
karakter yang kuat didukung dengan beberaa sisi pribadinya yang keras dan maskulin.
Tipe dan gaya kepemimpinan menteri Susi Pudjiastuti selama ini efektif dalam
membuat kebijakan, sehingga membuat masyarakat dunia patuh dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh Susi seperti pengeboman kapal asing yang mencuri ikan di perairan
Indonesia. Kepemimpinan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebelum Susi, belum
ada yang menindak secara tegas terhadap pencuri ikan dengan pengeboman. Tipe dan gaya
kepemimpinan efektif menteri Susi berdasarkan teori sifat (penggerak, hasrat untuk
memimpin, kepercayaan diri, kecerdasan, pengetahuan, dan extraversion), dan menggunakan
kepemimpinan Henry dan Blanchard (telling, selling, participating, dan delegating). 6 Susi
mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip kepemimpinan dengan baik yang dicetuskan oleh
Dale Carnegie seperti prinsip keaslian, prinsip komunikasi efektif, prinsip memotivasi orang-
orang, prinsip keikhlasan, prinsip pengambilan perspektif, prinsip mendengarkan, prinsip
teamwork, prinsip menghormati, prinsip memberi penghargaan, prinsip kerendahan hati,
keluhan dan kritik, prinsip mempunyai tujuan, prinsip fokus, prinsip keseimbangan, prinsip
sikap positif, prinsip belajar untuk tidak khawatir, dan prinsip antusiasme.

Gaya kepemimpinan ibu Susi berdampak besar terhadap perubahan permasalah


maritime di Indonesia. Karena, masyarakat sekarang ini lebih menyukai pemimpin yang tidak
hanya suka dalam berpidato dan kunjungan, tetapi mereka suka dengan pemimpin yang gaya
bicaranya sangat merakyat dan percaya diri, selain itu, pemimpin yang keputusannya di
imbangi dengan kerja nyata yang dilakukan oleh pemimpinan tersebut. Dengan gaya
kepemimpinan ibu Pudjiastuti yaitu gaya kempemimpinan Transformasional dan gaya
kepemimpinan Transaksional.

Pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional mencurahkan perhatian pada


hal-hal dan kebutuhan pengembangan dari masing-masing pengikut. Pemimpin
transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan
membantu mereka memandang masalah lama dengan cara-cara baru dan mereka mampu
menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya
ekstra demi mencapai sasaran kelompok dengan ciri khas karakteristik gaya kepemimpinan
transformasional yaitu; charisma, memberikan visi dan rasa atau misi, menanamkan
kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayan dan inspirasi untuk memfokuskan pada
usaha serta menggambarkan maksud penting secara sederhana. Seorang pemimpin dapat
dikatakan sebagai pemimpin transformasional diukur dalam hubungannya dengan pengaruh
pemimpin terhadap bawahan. Upaya pemimpin transformasional dalam mempengaruhi
bawahan dapat melalui tiga cara, yaitu (1) mendorong bawahan lebih sadar akan pentingnya
hasil suatu pekerjaan, (2) mendorong bawahan untuk lebih mementingkan organisasi
daripada kepentingan individual, (3) mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan bawahan pada
tingkat yang lebih tinggi. Kepemimpinan transformasional memiliki keunggulan, dengan
memberikan pengaruh tambahan, yaitu dengan memperluas dan meningkatkan tujuan para
bawahan dan membuat bawahan merasa percaya diri untuk melakukan sesuatu melebihi
harapan sebelumnya, maupun berdasarkan kesepakatan eksplisit dan implisit. Selain itu,
kepemimpinan transformasional juga berhubungan erat dengan peningkatan produktivitas,
kinerja, loyalitas karyawan, komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan penurunan tingkat
turnover. seorang pemimpin transformasional akan berusaha memotivasi, membangkitkan
semangat dan minat para bawahan dan tetap meyakinkan akan tujuan dan misi organisasi.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional juga akan berusaha melihat,
memperhatikan, mengenali kemampuan individu yang berguna untuk organisasi. Pemimpin
transformasional berusaha meyakinkan bawahan bahwa untuk bersama-sama menciptakan
produktivitas tinggi, usaha keras, komitmen dan kapasitas yang tinggi. Oleh sebab itu,
karyawan yang engaged, mereka merasa terdorong untuk berusaha maju menuju tujuan yang
menantang, mereka menginginkan kesuksesan.

Seorang pemimpin transformasional akan berusaha memotivasi, membangkitkan


semangat dan minat para bawahan dan tetap meyakinkan akan tujuan dan misi organisasi.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional juga akan berusaha melihat,
memperhatikan, mengenali kemampuan individu yang berguna untuk organisasi. Pemimpin
transformasional berusaha meyakinkan bawahan bahwa untuk bersama-sama menciptakan
produktivitas tinggi, usaha keras, komitmen dan kapasitas yang tinggi. Oleh sebab itu,
karyawan yang engaged, mereka merasa terdorong untuk berusaha maju menuju tujuan yang
menantang, mereka menginginkan kesuksesan akan mempunyai semangat dan upaya ekstra
untuk mengerjakan suatu pekerjaan meskipun mengalami kesulitan, merasa terlibat sangat
kuat dalam suatu pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan,
inspirasi dan tantangan, serta berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaan yang sedang
dikerjakannya

Gaya kepemimpinan transaksional sendiri merupakan pemimpin yang memandu atau


memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas
persyaratan peran dan tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada
hubungan pemimpin dengan bawahan dengan ciri khas karakteristik pemimpin transaksional
yaitu; imbalan kontingen, kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan,
menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian.

Dari jejak karier ibu Susi, ia adalah seorang pekerja keras yang tangguh karena ia
memulai dan merintis usahanya dari nol. Ibu Susi adalah seorang dengan gaya kepemimpinan
transformasional. Hal itu dibuktikan ketika ibu Susi mengubah arah dan pandangan bisnisnya
untuk menolong orang yang membutuhkan dan tidak hanya profit-oriented.

Ibu susi juga dengan gaya kepemimpinan transaksional, terbukti ketika menghadapi
kasus penangkapan ikan illegal oleh Negara-negara asing. Ibu susi mengatakan bahwa
diaakan memberikan imbalan bagi siapa saja yang menangkap nelayan asing yang tidak
memiliki izin. Ada reward yang akan diberikan oleh Ibu Susi kepada orang yang berhasil
melakukan apa yang ia inginkan kepada siapa saja yang melanggat, seperti pada kasus
penangkapan ikan illegal yang terjadi di Indonesia, di mana ibu Susi memberikan punishment
dengan menenggelamkan kapal milik asing tersebut.

Jika dilihat dari sisi gender, maka ibu Susi dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin
yang sangat dominan maskulin. Hal ini dapat dilihat dari cara ibu Susi dalam membuat
keputusan. Ia adalah orang yang sangat tegas. Sebagai contoh, ketika terjadi penangkapan
ikan illegal, ibu Susi dengan tegas akan melakukan penenggalaman kapal asing yang akan
menangkap ikan di Indonesia secara illegal, untuk menimbulkan efek jera kepada pelaku.

Gaya kepemimpinan transaksional ibu Susi merupakan teladan yang luar biasa.
Dalam menghadapi kasus atau permasalahan, ibu Susi memiliki kekuatan ketika membuat,
namun keputusan atau tindakan namun tidak lepas dari yang namanya kelemahan tidak jarang
ibu Susi menuai kritik yang pedas dari setiap keputusan dan tindakan yang ia lakukan. Ibu
Susi juga adalah seorang yang sedikit berbicara, tetapi banyak bekerja. Terbukti ketika ia
melaksanakan tugasnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di mana ia mengikuti
kebijakan yang mengharuskan dia menghukum para pelaku illegal fishing.

Setelah melihat sosok kepemimpinan dan teladan yang telah ditujukan oleh Ibu
Pudjiastuti, banyak hal yang dapat saya pelajari dari refleksikan terhadap diri saya sebagai
perawat ketika menjadi seorang pemimpin. Ibu susi merupakan sosok pemimpin yang
memiliki ketegasan yang sangat tinggi, sedangkan saya adalah seorang perawat yang cukup
tidak tegas, sehingga ketika teman atau anggota kelompok saya melakukan sebuah kesalahan,
saya lebih sering bertoleransi dengan kesalahan mereka. Di sini saya belajar untuk menjadi
seorang yang meskipun masih muda untuk memiliki ketegasan terhadap hal-hal yang
memang salah dan perlu dilakukan pembenaran.

Kemudian yang dapat saya pelajari adalah ibu Susi adalah sosok pemimpin yang
berani mengambil resiko. Saya belajar bahwa seseorang pemimpin memang seharusnya
memiliki karakter seperti ini, tetapi tentunya mengambil resiko dengan pertimbangan yang
matang sebelumnya. Saya merefleksikan ke diri saya sendiri, dan saya menyadari bahwa saya
bukanlah seorang pribadi yang berani mengambil resiko seperti ibu Susi, melakui
keteladanan ibu Susi saya belajar pada suatu kondisi saya harus belajar untuk mengambil
resiko dengan mempertimbangkan secara matang sebelumnya untuk dapat maju berkembang.

Ibu susi juga adalah seorang yang sedikit berbicara, tetapi banyak bekerja. Hal ini
yang saya akan tanamkan juga ke dalam diri saya. Dan ini yang akan saya pegang sebagai
prinsip saya ketika bekerja sebagai perawat atau berorganisasi. Selain itu ibu Susi adalah
pemimpin yang memiliki integritas yang artinya bahwa apa yang diucapkan oleh ibu Susi, hal
itu jugalah yang dilakukannya.

Pro dan kontra mengenai kepemimpinan oleh wanita sudah sering dijadikan suatu
pembahasan di Indonesia. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, dan jiwa
kepemimpinan yang termiliki dari seorang pemimpin adalah tidak bisa diperoleh dengan
cepat dan segera namun sebuah proses yang terbentuk dari waktu ke waktu hingga akhirnya
mengkristal dalam sebuah karakteristik. Kepemimpinan universal yang sangat penting dalam
organisasi, baik organisasi bisnis, pendidikan, politik, keagamaan, maupun sosial. Pada jaman
sekarang, moral dan mental seseorang sudah semakin buruk adanya. Dibutuhkan seseorang
yang memiliki karakter, kepribadian, moral serta mental yang baik untuk membawa
perubahan. Pemimpin yang berkarakter, bertanggung jawab dan memiliki kepedulian yang
dapat membawa perubahan terhadap dunia ini. Selain itu, kualitas kepemimpinan dapat
mendorong seseorang memiliki karir yang sukses dan bahagia.
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL

Fitriani, A. (2015, Juli-Desember). Jurnal TAPIs. GAYA KEPEMIMPINAN


PEREMPUAN

Ismawardi. (2018, Desember 2). Jurnal Sosiologi USK . TIPOLOGI


KEPEMIMPINAN PEREMPUAN ACEH (Studi Gender dan Femenisme).

Meizara, E., Dewi, P., & Basti. (2016, Agustus). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.
ANALISIS KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WANITA.

Nurchayati, Z., & Hariyani, N. (2017, Maret 1). Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
ANALISIS RESEPSI DAN IDENTITAS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN.

Stevani, & Widayatmoko. (2017, Juli 1). Jurnal Komunikasi . Kepribadian Dan
Komunikasi Susi Pudjiastuti Dalam Membentuk Personal Branding.

Yulianti, R., Putra, D. D., & Takanjanji, P. D. (2018). MADANI Jurnal Politik dan
Sosial Kemasyarakatan. Women Leadership: Telaah Kapasitas Perempuan Sebagai
Pemimpin.

Mochtar, Sutarto. 2009. Pola Kepemimpinan Birokrasi Melalui Pendekatan Sistem


Learning Organization. Jurnal Ilmu Administrasi Volume VI No. 4 Desember

Tondok, Marselius S & Rita Andarika. 2004.  Hubungan antara Persepsi Gaya
Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan kepuasan Kerja Karyawan.
Jurnal Psyche Vol 1 No. 1 Desember.

BUKU

SUSI PUDJIASTUTI DALAM BINGKAI MEDIA. Oleh  Mulyono Sri Hutomo,


Jurnal Ilmiah Indonesia,2019.

Susi Pudjiastuti; dari bakul ikan jadi Menteri Kelautan & Perikanan, Oleh Maskur
Priatna, Penerbit Matahari 2014.

Anda mungkin juga menyukai