Makalah Bioststistik
Makalah Bioststistik
Biostatistik
DOSEN PEMBIMBING
Lisviarose,SST,M.Kes
DI SUSUN OLEH
Nadia kartika
170301161
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami yang
berjudul “ UKURAN PEMUSATAN DATA”. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta
salam atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW., yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang yakni Addinul Islam.
Adapun penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas selaku mahaiswa yang
masih dalam proses pembelajaran. Kami menyusun makalah ini tentunya tidak tanpa bantuan
berbagai pihak.untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak baik itu dosen pembimbing, pengarang buku dan semua yang telah ikut andil
dalam penyelesaian makalah ini. Disampin itu dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak
menutup kemungkinan terjadinya kesalahan penulisan, penyusunan dan yang lainya, Untuk
itu kami memohon maaf dan mengharapkan kritik, saran dan masukkan guna untuk membuat
makalah kami lebih sempurna lagi di tugas-tugas berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi mahasiswa pada
umumnya. Amin yaa rabbal’alamin....
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL-------------------------------------------------------
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN----------------------------------------------------
A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN-----------------------------------------------------
A. Pengertian Ukuran Pemusatan Data--------------------------------------
B. Macam-Macam Ukuran Pemusatan Data-------------------------------
1. Mean-----------------------------------------------------------------------------
2. Modus---------------------------------------------------------------------------
3. Median--------------------------------------------------------------------------
4. Kuartil---------------------------------------------------------------------------
5. Desil------------------------------------------------------------------------------
6. Persentil-------------------------------------------------------------------------
BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------
A. Kesimpulan---------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistikaadalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam kehidupansehari-
hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa laludan juga
untuk membuat rencana masa datang.Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan
statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya.
Kata Statistika berbeda dengan Statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan
data, bilangan maupun non-bilangan yang disusundalam tabel ataupun diagram, yang
melukiskan suatu persoalan.
Dalam hal ini, makalah kami berisikan materi“Ukuran Pemusatan Data” yang terdapat
pembahasan-pembahasannya yaitu mean, median, modus, kuartil, desil dan persentil. Maka
dari itu, mari kita pahami dan pelajari isi dari makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Memahami Ukuran Pemusatan Data ?
2. Mengetahui Macam-Macam Ukuran Pemusatan Data ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai Rata-Rata
Pengertian Nilai Rata-rata Pertengahan (Median) Menurut Anas Sudijono:
Yang dimaksud dengan Nilai Rata-rata Pertengahan atau Median ialah suatu nilai atau suatu angka
yang membagi suatu distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar. Dengan kata lain,
Nilai Rata-rata Pertengahan atau Median adalah nilai atau angka yang di atas nilai atau
angka tersebut terdapat 1/2N dan di bawahnya juga terdapat 1/2N. Itulah sebabnya Nilai Rata-rata
ini dikenal sebagai Nilai Pertengahan atau Nilai Posisi Tengah, yaitu nilai yang menunjukkan
pertengahan dari suatu distribusi data.
Menurut Sugiarto dkk (2001:130-131) adalah sbb:Median adalah nilai yang terletak di
tengah bila nilai-nilai pengamatan disusun secara teratur menurut besarnya data. Median
merupakan ukuran nilai pusat yang dapat digunakan baik untuk data yang dikelompokkan maupun
untuk data yang tidak dikelompokkan. Nilai median sangat dipengaruhi oleh letak urutan dari nilai
kumpulan data sehingga median sering disebut sebagai rata-rata letak (positional average).
B. Sifat-Sifat Mean
Nilai rata-rata ialah suatu nilai yang dapat mewakili sekelompok nilai hasil
pengamatan
Memiliki kecenderungan untuk berada ditengah-tengah suatu distribusi sehingga
disebut juga Kecenderungan Nilai Tengah (Central Tendency)
1.(Mean)
Rata-Rata Hitung (mean) ini merupakan nilai rata-rata dari data-data yang ada.
terdapat 2 cara Rata-rata hitung yaitu :
Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi,
jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus ialah
nilai ( atau sesuatu ) yang paling sering terdapat pada suatu rentetan nilai ( atau pada suatu
observasi/cakupan).1[2]
Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi.Modus dari
sekumpulan pengamatan (data) ialah nilai yang paling sering mucul ataumempunyai
frekuensi tertinggi. Dalam data bisa terdapat satu modus (unimodus), duamodus (bimodus),
lebih dari dua modus (multimodus), atau sama sekali tidakmemiliki modus. Jika semua
pengamatan mempunyai frekuensi sama maka modustidak ada.
Contoh 4.1
a. Modus dari data 3, 4, 4, 6, 6, 6, 8, 9, adalah 6 karena 6 paling sering munculyaitu sebanyak 3
kali.
b. Modus dari data 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11 tidak ada, atau dikatakan data ini tidakmempunyai
modus karena frekuensi datum sama yaitu 1 kali.
c. Data 20, 20, 25, 25, 29, 29, 30, 30 tidak mempunyai modus karena frekuensimasing-masing
datum sama yaitu 2 kali.
d. Modus dari 2, 4, 6, 6, 9, 9, 11, 12 adalah 6 dan 9 karena 6 dan 9 sama-samamempunyai
frekuensi 2.
e. Modus dari 1, 1, 2, 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 8 adalah 1, 4, dan 7, karena masingmasingmuncul
sebanyak 2 kali.
Contoh 4.4
Tabel Banyak Kendaraan Lewat
Jenis Frekuensi
kendaraan
Sepeda 10
Sepeda motor 45
Mobil 20
Bus 5
Truck 40
Becak 2
Modus data dalam tabel ini adalah sepeda motor karena frekuensinya yang
palingbanyak.
3. Median
1
Media adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data yang kita punyai dan
telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Untuk menentukan median suatu data
pengamatan tergantung pada n, apakah n tersebut ganjil atau genap. Jika banyaknya
pengamatan n genap maka pengamatan yang dimaksud adalah data antara yang ke ½ n dan
yang ke ½ n + 1, sedangkan untuk n yang ganjil pengamatan yang dimaksud adalah yang ke
½ (n+1). Jika n merupakan bilangan ganjil, maka statistik urutan ke merupakan skoryang
terletak di tengah setelah data diurutkan. Skor itu disebut median.
a. Median data tunggal:
Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus mengetahui letak/posisi
median tersebut. Posisi median dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut:
PosisiMedian=(n+1)2
Contoh :
Hitunglah median dari nilai ujian matematika kelas 3 SMU berikut ini: 8; 4; 5; 6; 7; 6; 7; 7; 2;
9; 10
Jawab:
data: 8; 4; 5; 6; 7; 6; 7; 7; 2; 9; 10
setelah diurutkan: 2; 4; 5; 6; 6; 7; 7; 7; 8; 9; 10
banyaknya data (n) = 11
posisi Me = ½(11+1) = 6
jadi Median = 7 (data yang terletak pada urutan ke-6)
Nilai Ujian 2 4 5 6 6 7 7 7 8 9 10
Hitunglah median dari nilai ujian matematika kelas 3 SMU berikut ini: 8; 4; 5; 6; 7; 6; 7; 7; 2;
9
Jawab:
data: 8; 4; 5; 6; 7; 6; 7; 7; 2; 9
setelah diurutkan: 2; 4; 5; 6; 6; 7; 7; 7; 8; 9
banyaknya data (n) = 10
posisi Me = ½(10+1) = 5.5
Data tengahnya: 6 dan 7
jadi Median = ½ (6+7) = 6.5 (rata-rata dari 2 data yang terletak pada urutan ke-5 dan ke-6)
Urutan data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ke-
Formula untuk menentukan median dari tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
Me=b+p⎛⎝⎜⎜12n−Ff⎞⎠⎟⎟
b = batas bawah kelas median dari kelas selang yang mengandung unsur atau memuat nilai median
F = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari kelas median (∑fi)
Contoh :
Nilai
Kelas ke- fi fkum
Ujian
1 31 - 40 2 2
2 41 - 50 3 5
3 51 - 60 5 10
4 61 - 70 13 23
6 81 - 90 21 68
7 91 - 100 12 80
8 Jumlah 80
Letak kelas median: Setengah dari seluruh data = 40, terletak pada kelas ke-5 (nilai ujian 71-
80)
b = 70.5, p = 10
n = 80, f = 24
f = 24 (frekuensi kelas median)
F = 2 + 3 + 5 + 13 = 23
•nilai Penyebaran ada 2 macam yaitu:
1. Dispersi Absolut
2. Dispersi Relatif
Standar Deviasi/Simpangan Baku
2. Data berkelompok
a. S = √ ∑ (m – x)2 .f
n
dimana : m : Nilai Tengah dari suatu kelompok kelas
f : Frekuensi dari suatu kelompok kelas
n : Jumlah seluruh data/frekuensi
b. S = √ I2 [ ∑ui2.fi - ( ∑uifi )2 ]
n n
dimana : I = Interval kelas
ui = Nilai deviasi kelas ke i
fi = Frekuensi kelas ke i
n = Jumlah seluruh data
2.Dispersi relative
Koefisien Variasi
KV = s X 100
X
Dimana : X = Rata-rata Hitung
S = Standar Deviasi
Makin tinggi Nilai Koefisien Variasi, makin besar pencaran/dispersi/variasi dari suatu
data.
Nilai Standar
Nilai standar digunakan untuk mencari melihat posisi suatu data dihubungkan
dengan selompoknya secara relatif.
Z = x - X
s
dimana :
Z = Nilai Standar
x = Nilai dari suatu data yang akan dicari posisi / kedudukannya.
X = Nilai Rata-rata Hitung dan s adalah Standar Deviasi
H.Cara perhitungan nilai penyebaran dan interpretasinya
1. Range
Range yang biasa diberi lambang “R” adalah salah satu ukuran statistik yang
menunjukan jarak penyebaran antara skor (nilai) yang teredah (lowest score) samapi skor
(nilai) yang tertinggi (higbest score). Dengan singkat dapat dirumuskan
Contoh :
Berikut ini adalah nilai Quiz ke-1 dan ke-2 Matakuliah Statistik. Tentukan Range untuk
masing-masing Quiz. Apa kesimpulan Anda?
Quiz ke- 2 2
1 20 20 20 20 20 20 20 20
1: 0 0
Quiz ke- 1
2 3 4 5 6 14 15 16 17 19
2: 8
Jawab:
DEVIASI RATA-RATA
Deviasi Rata-Rata ( Mean Deviation/Average Deviation) adalah rata-rata hitung dari nilai
mutlak deviasi antara nilai data pengamatan dengan rata-rata hitungnya. Rumusnya
2. Untuk Data Berkelompok
Quiz 2
No Quiz 1(xi)
(xi)
1 1 -17.27 17.27 2 -8.82 8.82
2 20 1.73 1.73 3 -7.82 7.82
3 20 1.73 1.73 4 -6.82 6.82
4 20 1.73 1.73 5 -5.82 5.82
5 20 1.73 1.73 6 -4.82 4.82
6 20 1.73 1.73 14 3.18 3.18
7 20 1.73 1.73 15 4.18 4.18
8 20 1.73 1.73 16 5.18 5.18
9 20 1.73 1.73 17 6.18 6.18
10 20 1.73 1.73 18 7.18 7.18
11 20 1.73 1.73 19 8.18 8.18
Jumlah 34.55 Jumlah 68.18
Quiz 1:
Quiz 2:
4.Koefisien Variasi
Koefisien Variasi (KV) adalah Suatu sistem perbandingan antara Simpangan Standar dengan
Nilai Hitung Rata-Rata yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Sistem ini digunakan untuk mencari Nilai Rata-Rata yang terdapat pada suatu Data
Kelompok.
Rumus
Dalam menghitung suatu Data dengan menggunakan sistem perhitungan ini, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut dibawah ini.
Keterangan :
KV = Koefisien Variasi
S = Simpangan Baku
χ = Nilai Rata-Rata
contoh soal
pada suatu kelompok data dengan Standar Deviasi 1,5, sedangkan Koefisian Variasinya
12,5%. Maka berapakah Nilai rata-rata dari kelompok data tersebut?
Diketahui :
Jawaban :
KV = S/χ x 100%
12,5 = 150%/χ =
χ = 150%/12,5% = 12
5.Kuartil
Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam empat bagian
yang nilainya sama besar. Dalam menentukan letak kuartil data tunggal, anda harus melihat kondisi
jumlah data (n) terlebih dahulu.
Kuartil pada suatu data dapat diperoleh dengan cara membagi data tersebut secara terurut menjadi
empat bagian yang memiliki nilai sama besar.
Apabila suatu data dilambangkan dengan garis lurus, letak kuartil bawah, kuartil tengan dan
kuartil atas adalah sebagai berikut:
Gari gambar di atas dapat diketahui letak kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan
kuartil atas (Q3) pada suatu data.
Sudah tahu kan, pengertian dari kuartil dan cara membaginya. Sekarang kita berlanjut untuk
memperlajari rumus dan cara menghitung kuartil.
1. Urutkan data dari yang terkecil hingga dengan data yang terbesar.
2. Tentukan Q2 atau median.
3. Tentukan Q1 dengan membagi data di bawah Q2 menjadi dua bagian yang sama besar.
4. Tentukan Q3 dengan membagi data di atas Q2 menjadi dua bagian sama besar.
Tentukan kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3) dari data-data berikut.
a. 20 35 50 45 30 30 25 40 45 30 35
b. 11 13 10 10 12 15 14 12
Jawab:
5. Desil
Desil merupakan ukuran pemusatan data yang membagi data menjadi sepuluh bagian sama
banyak dengan masing-masing 1/10 N.
1. Desil (D) adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari
data yang diselidiki ke dalam 10 bagain yang sama besar, yang masing-masing sebesar 1/10
N (Sudijono, 2006: 117-118). Jadi, sebanyak 9 buah titik desil, keseimbilan buah desil itu
membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang sama besar.
2. Desil adalah nilai-nilai yang membagi seangkaian data atau suatu distribusi frekuensi
menjadi sepuluh bagian yang sama (Wirawan, 2001: 110). Jadi ada sembilan ukuran desil.
3. Jika sekumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan
pembagi dan setiap bagiam dinamakan desil (Sudjana, 2005: 82). Karenanya ada sembilan
buah desil, ialah desil pertama, desil kedua, desil, ketiga, desil keempat, desil kelima, desil
keenam, desil ketujuh, desil kedelapan, dan desil kesembilan yang disingkat dengan D1, D2,
D2, D3, D4, D5. D6, D7, D8, dan D9.
Rumus Desil
Keterangan
Di = Desil ke i = 1,2,3,…,9
n = Banyak data
1. Persentil adalah titik atau nilai yang membagi suatu distrubusi data menjadi seratus
bagian yang sama besar (Sudijono, 2006: 99). Karena perrsentil sering disebut
“ukuran per-ratus-an”. Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian
yang sama besar ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, . . . dan seterusnya, sampai
dengan P99. Jadi didapat sebanyak 99 titik pesenti yang membagi seluruh distribusi
data ke dalam seratus bagian yang sama besar, masing-masing sebesar 1/100 atau 1%.
2. Persentil adalah suatu titik dalam distribusi yang menjadi batas satu persen (1%)
dari frekuensi yang terbawah (Koyan, 2012: 22). Pesentil adalah nilai-nilai yang
membagi sebagaian data atau suatu distribusi frekuensi menjadi 100 bagian yang
sama (Wiriawan, 2001: 115)
rumus Persentil.
Keterangan:
Keterangan:
Pi = Persentil ke-i = 1,2,3,…,99
n = Banyak data
Kemiringan kurva (Skewnes)
Merupakan derajat ketidak simetrian (keasimetrian), atau dapat juga disefinisikan sebagai
penyimpangan dari kesimetrian dari suatu distribusi.
Maka untuk mencari nilai skewnes adalah
Karenanilai SK nya 0,09 ( SK > 0 ) maka kurvanya mencengke kanan atau mencengpositif
8. Keruncingan (kurtosis)
Keruncingan adalah derajat ke puncakan suatu distribusi, biasanya diambil relatif terhadap
distribusi normal.
Maka untuk mencari nilai kurtosisnya adalah :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data,
yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang
terbesar sampai yang terkecil.Salah satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk
membandingkan dua (populasi ) atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan
masing-masing anggota dari masing-masing anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini
dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.
Nilai Pemusatan data yang sering digunakan adalah Mean,Median, Modus, Kuartil,
Desil, Persentil.
Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rumus yang digunakan ialah
Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi,
jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus.
Media adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data yang kita punyai dan
telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Untuk menentukan median suatu data
pengamatan tergantung pada n, apakah n tersebut ganjil atau genap.
1. Median data tidak berkelompok untuk n ganjil
Median = X
kuartil atau perempatan adalah nilai pengamatan yang terletak pada pengamatan ke- ¼
n (=K 1), ke- ½ n (=K 2 atau median), dan ke- ¾ n (=K 3).