Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 1/6
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR 2019
OPERASIONAL
Prof.Dr.Nasronudin,dr.,Sp.PD,K-PTI,FINASIM
NIP. 195611031984031001
1. PENGERTIAN Standar Operasional (SOP) Pengelolaan Limbah Laboratorium
adalah upaya yang meliputi sumber limbah, pengumpulan,
perpindahan limbah ke TPS limbah B3, penyimpanan di TPS
limbah B3, serta pengangkutan limbah laboratorium selama di
TPS hingga lokasi pembuangan akhir dengan ketentuan-
ketentuan yang dipersyaratkan.
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk:
1. Melakukan penanganan limbah medis yang dihasilkan Rumah
Sakit sesuai dengan ketentuan atau peraturan KLH agar tidak
terjadi sumber penularan penyakit dan perlindungan bagi
kesehatan, keselamatan manusia serta perlindungan
kelestarian lingkungan hidup.
2. Melakukan kegiatan pengumpulan sementara limbah medis di
TPS B3 lingkungan Rumah Sakit Universitas Airlangga
3. Mencegah menumpuknya limbah medis di lingkungan Rumah
Sakit Universitas Airlangga yang cenderung berbahaya dan
beracun yang dapat mengurangi rasa aman dan nyaman bagi
petugas
4. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial di lingkungan Rumah
Sakit Universitas Airlangga
3. KEBIJAKAN 1. UU RI No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 2/6
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

2. PP RI No 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan


Pemerintah No 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
B3
3. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3
4. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
5. SK Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga No
93I/UN3.9.1/2018 tentang Kebijakan Program Penanganan,
Penyimpanan, Penggunaan dan Pembuangan Bahan
Berbahaya dan Beracun Rumah Sakit Universitas Airlangga
6. SK Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga No
93H/UN3.9.1/2018 Tentang Panduan Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun di Rumah Sakit Universitas
Airlangga
7. SK Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga No
93G/UN3.9.1/2018 Tentang Pedoman Identifikasi Bahan
Berbahaya dan Beracun Rumah Sakit Universitas Airlangga.

4. PROSEDUR
1. TATA LAKSANA PENGUMPULAN LIMBAH LABORATORIUM
A. Sampah Medis Padat Non Tajam
1) Sisa Darah dan Strip Bekas Pemeriksaan
a) Sampah medis ditempatkan pada suatu tempat
sampah khusus untuk sampah medis yang sudah
diberi tanda dan dilapisi plastik berwarna kuning
b) Bila tempat sampah medis telah terisi ¾, petugas
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 3/6
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

kebersihan wajib mengangkut ke TPS B3 dengan


mengikat kantong plastiknya terlebih dahulu.
2) Sisa Sample Sputum Pemeriksaan BTA
a) Pot berisi sisa sample sputum dimasukan kedalam
larutan desinfektan. Kemudian pot ditup kembali
dengan rapat dan dimasukan kedalam kantong plastik
dan diikat.
b) Pot sisa sputum yang sudah diikat ditempatkan pada
satu bak sampah tertutup yang berlapis plastik
berwarna kuning.
3) Pot bekas Sample Feses
Pot feses ditutup kembali setelah digunakan untuk
pemeriksaan kemudian dibuang dalam tempat sampah
medis.
4) Pot Bekas Sample Urine dan Darah
a) Bila habis pemeriksaan sisa sample darah dan urin
dibuang. Dibuang lewat pembuangan limbah medis
cair. Tabung darah dan botol urin kemudian direndam
di dalam larutan desinfektan/clorin, minimal selama
10 menit
b) Tabung darah dan botol urin dibilas dengan air
mengalir sampai bersih. Tabung darah dan botol urin
ditempatkan dalam wadah yang bersih sampai kering.
c) Sampah ditempatkan pada suatu tempat sampah
khusus untuk sampah medis yang sudah diberi tanda
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 4/6
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

dan dilapisi plastik berwarna kuning


B. Sampah Medis Padat Tajam
1) Sampah ditempatkan pada satu wadah khusus berupa
sebuah box kertas yang kuat dan tahan terhadap
tusukan,berwarna kuning bertuliskan safety box.
2) Bila sampah medis telah terisi ¾ , petugas kebersihan
wajib mengangkut sampah ke tps B3 dengan
meletakkan safety box kedalam kantong plastic kuning
kemudian diikat.
C. Sampah Medis Cair
1) Sisa urine pemeriksaan dibuang dalam saluran limbah
medis
2) Sisa darah dalam tabung dibunag ditempat sampah
medis.
3) Sisa reagen untuk pemeriksaan larutan desinfektan
untuk merendam alat dibuang dalam saluran limbah
medis, kemudian dibuang ke tempat pengolahan limbah
setiap hari.

2. PENGANGKUTAN KE TPS LIMBAH B3


A. Pengangkutan limbah medis menggunakan trolly tertutup
berwarna kuning
B. Trolly berisi limbah medis langsung dibawa menuju ke TPS
B3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 5/6
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

C. Tenaga pengangkutan harus dilengkapi APD : Baju kerja,


sarung tangan, dan masker
D. Sebelum ditempatkan di TPS, limbah ditimbang terlebih
dahulu.
3. PENEMPATAN DALAM TPS LIMBAH B3
A. Pada TPS limbah B3, limbah ditempatkan pada wadah
berupa dustbin container.
Dimensi : panjang 133.5 cm, lebar 77 cm, tinggi 123.5 cm.
Jumlah wadah 3 unit
Wadah berbahan plastik HDPE.
Volume maksimal wadah 100 - 150 kg / unit.
B. Kemasan ditimbang diberi simbol dan label yang telah diisi
sesuai ketentuan PermenLH No. 14 tahun 2013 oleh
petugas sanitasi atau manajemen
C. Alat pelindung diri yang harus digunakan saat melakukan
kegiatan penempatan limbah B3 dalam TPS adalah
menggunakan masker, sarung tangan, dan sepatu boots.
4. PENGANGKUTAN LIMBAH KE PENGOLAH LIMBAH BERIJIN
A. Lama penyimpanan maksimal mengikuti ijin yang diberikan
oleh SK Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya
B. Pengangkutan dilakukan oleh pihak ketiga yang telah
memiliki ijin pengangkutan dari Direktoral Jendral
Perhubungan Darat terhadap limbah jenis tersebut diatas
yang masih berlaku, berikut kartu pengawasannya.
C. Pada saat pengangkutan dilakukan pengecekan terhadap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 6/6
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

kesesuaian kartu pengawasan dan manifest yang diberikan.


Pihak pengangkut telah memiliki kerjasama dengan pihak
pengumpul / pengolah yang telah memiliki ijin dari
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
D. Pengangkutan dianggap telah selesai terlaksana apabila
limbah telah diterima oleh pengolah yang telah memiliki ijin
dibuktikan dengan manifest yang telah disahkan oleh
pengolah
E. Penanggung jawab kegiatan pengangkutan limbah B3
adalah petugas sanitasi atau manajemen
5. UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

6. DOKUMEN SPO IDENTIFIKASI LIMBAH B3


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai