Anda di halaman 1dari 22

Makalah

KIMIA PANGAN IKAN

“Vitamin”

Disusun Oleh

Nama : Muhammad Abdul Azzis

Nim : Q1B117054

Kelas : THP B 2017

Kelompok : 2 (Dua)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan  makalah  Kimia Pangan Ikan

tentang Vitamin.  

Makalah Kimia Pangan Ikan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu

kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan makalah ini.

     Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar  kami  dapat  memperbaiki  makalah Kimia

Pangan Ikan ini.

Kendari, November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Sampul……………………………………………………………………………………. 1
Kata pengantar……………………………………………………………………………. 2
Daftar isi…………………………………………………………………………………... 3
Bab I Pendahualuan……………………………………………………………………..… 4
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………… 4
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………... 4
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………. 5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………... 6
2.1. Pengertian Vitamin ……………………………………………………….. 6
……..
2.2. Jenis Vitamin,Fungsi, Dan Sumber Vitamin Diperoleh …...………..…...…..…. 7
2.3. Akibat Dari Kekurangan …...................................…………………………...…. 16
Bab III Penutup…………………………………………………………………………… 21
3.1 kesimpulan ………………………………………………………………………. 21
3.2 saran……………………………………………………………………………… 21
Daftar pustaka…………………………………………………………………………….. 22

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang                             

Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber dari

mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti tentng Vitamin sering kali

tidak memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang penting makan. Mereka tak

menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat

berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin

dampaknya sangat merugikan manusia itu sendiri.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik kimia berbobot molekul kecil yang

memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh

tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang

dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang

dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat

bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang larut

dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan penting. Buah-buahan

dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik

untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan

manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu

penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini

diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat

digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.
4
Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di

samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan

metabolisme pada tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1. Apakah pengertian vitamin?

2. Apa saja jenis vitamin,fungsi, dan sumber vitamin diperoleh?

3. Apa akibat dari kekurangan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan pengertian vitamin

2. Untuk menjelaskan jenis vitamin,fungsi, dan sumber vitamin diperoleh

3. Untuk mengetahui apa akibat dari kekurangan.

5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin

Vitamin merupakan mikrokomponen yang memiliki fungsional tertentu yang diperlukan

oleh tubuh manusia, senyawa organik berantai pendek yang tidak menghasilkan energi, dan tidak

berfungsi untuk membangun struktur tubuh tetapi sangat diperlukan oleh tubuh manusia.

Vitamin diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan normal, pemeliharaan kesehatan dan

kebugaran, metabolism, serta untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh (sebagai koenzim)..

Vitamin dalam bahan pangan dapat berada dalam bentuk yang berbeda termasuk di dalam bentuk

provitamin atau precursor (senyawa yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif).

Provitamin yang telah diserap oleh tubuh akan segera mengalami perubahan kimia menjadi satu

atau lebih bentuk yag aktif.

            Vitamin diperlukan dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit dan harus disuplai dari

bahan makanan, kecuali viatamin D yang bisa diperoleh dari kulit akibat terpapar sinar matahari.

Vitamin dalam bahan pangan dapat mengalami kerusakan dan kehilangan akibat reaksi kimia,

ekstraksi serta blansir dan pemasakan (terutama vitamin larut air). Kehilangan vitamin dapat

terjadi pada saat penanganan pascapanen, produksi, distribusi, dan penyimpanan. Kehilangan

vitamin juga disebabkan penambahan senyawa kimia, seperti penambahan SO 2 untuk mencegah

reaksi pencoklatan pada buah dan sayur (dapat merusak tiamin), penggunaan etilena (merusak

tiamin), dan sebagainya.

            Berdasarkan kelarutan, vitamin diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu

vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K) dan larut dalam air (B kompleks dan C). vitamin yang

larut lemak setelah diserap oleh tubuh yang akan disimpan dalam hati atau jaringan lemak dan

memerlukan protein dalam transportasinya. Adapun vitamin yang larut dalam air dapat bergerak

bebas dalam tubuh, darah, dan limpa tetapi vitamin tersebut mudah rusak selama pengolahan.

6
2.2 Jenis Vitamin, Fungsi, Dan Sumber Vitamin Diperoleh

Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin

yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak

(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air

tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan

dalam tubuh.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal,

vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan

bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut

dalam air.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat

kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.

Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan

maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan

oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.Contohnya

adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,

asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme

pada tubuh.

2.2.1 Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau minyak. Vitamin A

stabil terhadap panas, asam dan alkali tetapi sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak

pada suhu tinggi

7
Vitamin A merupakan komponen penting dari retina (selaput jala), maka fungsi utama

adalah untuk penglihatan. Disamping itu vitamin A juga membantu pertumbuhan dan

mempunyai peranan penting dalam jaringan epitel (Karta Sapoetra & Warsetyo, 2003).

Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun

pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi sumber yang penting

dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan

sayur-sayuran). Karoten dapat membantu sistem kekebalan tubuh. Hati, telur, dan keju

merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten

serta karotenoid lainnya. Tubuh manusia dapat sintesa vitamin A dari karoten atau pro vitamin A

yang terdapat di sayuran dan buah-buahan yang berwarna, seperti wortel, tomat, apel, semangka,

dan sebagainya

Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh

tubuh manusia. Untuk memperolehnya harus di ambil dari sumber diluar tubuh terutama dari

sumber alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, hewani dan bahan-

bahan olahan lainnya. Berikut bahan-bahan yang diketahui mengandung bahan utama pembentuk

Vitamin A.

Tinggi Sedang Rendah


Minyak ikan Hati ayam, Roti
minyak kelapa ubi jalar daging sapi
sawit. Wortel kentang
bayam. ikan.

2.2.2. Vitamin D

8
Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan

kolekalsiferol (vitamin D3). Prekursor vitamin D hadir dalam fraksi sterol dalam jaringan hewan

(di bawah kulit) dan tumbuh-tumbuhan berturut-turut dalam bentuk 7-dehidrokolesterol dan

ergosterol. Keduanya membutuhkan radiasi sinar ultraviolet untuk mengubahnya ke dalambentuk

provitamin D3 (kolekalsiferol) dan D2 (ergokalsiferol). Kedua provitamin membutuhkan

konversi menjadi bentuk aktifmya melalui penambahan dua gugus hidroksil. Terminologi

vitamin D3 dan ekivalen

Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang

bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen,

serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan flour. Fungsi khusus vitamin D dalam hal

ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia

di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang

Vitamin D juga berfungsi dalam mengatur penyerapan kalsium dan Fosfor yang berperan

dalam pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan akan Vitamin D dapat menyebabkan penyakit

tulang. Pembekuan daarah juga serta penyakit pendarahan pada bayi yang baru lahir.

Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D dengan cara

merangsang sintesis protein pengikat-kalsium dan protein pengikat-fosfor pada mukosa usus

halus. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari

permukaan tulang ke dalam darah. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorbsi kalsium dan

fosfor (Almatsier,2010).

Sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari, asupan bahan makanan sumber,

suplementasi, asupan makanan fortifikasi. Diet dengan tinggi minyak ikan dapat mencegah

defisiensi vitamin D. Paparan sinar matahari berupa radiasi UVB dengan panjang gelombang

9
290-315 (sumber lain menyebutkan 280-320nm) dapat menjadi sumber yang sangat baik

terutama di daerah tropis. Sinar matahari tersebut akan menembus kulit dan mengkonversi 7-

dehydrocholesterol menjadi previtamin D3 setelah paparan 30 menit, dan secara cepat akan

dikonversi menjadi vitamin D3. banyaknya previtamin D3 atau vitamin D3 akan dipecah oleh

sinar matahari, kelebihan paparan sinar matahari tidak menyebabkan intoksikasi vitamin D3.

Bahan makanan sumber vitamin D yang berasal dari hewani diperkirakan mempunyai

bioavailabilitas 60% dibandingkan suplemen vitamin. Bahan makanan sumber susu mempunyai

bioavailabilitas 3-10 kali lebih baik dibandingkan bahan makanan sumber yang larut dengan

minyak. Peningkatan bioavailabilitas dalam susu tersebut dipengaruhi oleh faktor yang bersifat

stimulator yaitu fraksi laktalbumin susu (Holmes dan Kummerow, 1983). Secara alami sangat

sedikit makanan yang mengandung atau difortifikasi vitamin D, termasuk vitamin D2 dan D3.

Vitamin D2 diproduksi melalui irradiasi sinar ultra violet ergosterol dari jamur, dan vitamin D3

melalui irradiasi 7- dehidroksikolesterol dari lanolin. Kedua bahan tersebut digunakan untuk

membuat suplemen vitamin D.

2.2.3. Vitamin E

Vitamin E merupakan antioksidan lain yang bisa mencegah kerusakan kulit akibat sinar

matahari. Vitamin ini juga berperan sebagai antiperadangan dan menguatkan sistem kekebalan

tubuh..

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai

dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati.Selain itu, vitamin ini juga dapat

melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin

E di dalam tubuh sebagai senyawaantioksidan alami.Vitamin E banyak ditemukan pada ikan,

ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.

10
Vitamin E yang berpengaruh terhadap pergerakan ikan, untuk menunjang proses

reproduksi. Vitamin E berfungsi sebagai pemelihara keseimbangan intraselluler dan sebagai

antioksidan. Sebagai antioksidan, vitamin E dapat melindungi lemak supaya tidak

teroksidasi, misalnya lemak atau asam lemak yang terdapat pada membran sel, sehingga

proses embryogenesis berjalan dengan normal dan hasil reproduksi dapat ditingkatkan.

Kebutuhan vitamin E untuk reproduksi berbeda untuk setiap spesies ikan. Vitamin E dan

asam lemak esensial dibutuhkan secara bersamaan untuk pematangan gonad ikan. Makin

tinggi kadar vitamin E dalam pakan induk akan diikuti pula dengan makin tingginya

kandungan vitamin E di telur. Selanjutnya, peningkatan kadar vitamin E dalam telur akan

diikuti pula oleh peningkatan kandungan lemak dalam telur. Kekurangan vitamin E dalam

pakan dapat menyebabkan kandungan lemak di hati dan otot berkurang, sedangkan lemak

berfungsi untuk menghasilkan asam lemak.

Vitamin ini bisa didapatkan dari minyak sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, zaitun,

bayam, asparagus, dan sayuran hijau.

2.2.4. Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan

penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan

kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan

sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh

karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang

merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

Vitamin K juga banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik

dan penutupan luka.Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk

11
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.Oleh karena itu, kita perlu banyak

mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang

baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh

kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat.

Vitamin K ini dapat ditemukan dalam berbagai bahan makanan misalnya bayam, brokoli,

kacang kedelai, daging, telur, stroberi, sereal, serta minyak sayur.

2.2.5. Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,

terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam

tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh

terhadap berbagai jenis sumber energi.Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok

vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama

vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

2.2.6. Vitamin B1 (tiamin)

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin

yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi

karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,

vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein danlemak.

Fungsi Vitamin B1 Yaitu Mencegah penyakit beri-beri, membantu pelepasan energi dari

makanan, mempertahankan kesehatan susunan syaraf. Sumber Vitamin B1 yaitu berasal dari

Sereal dari tepung gandum, beras putih dan merah, buncis, bayam, jeruk, susu, telur. Takaran

yang dianjurkan : 1.5 mg/hari.

2.2.7. Vitamin B2 (riboflavin)

12
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh

manusia.Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzimflavin

mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine

dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh

melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel

darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,

rambut, dan kuku.

Fungsi Vitamin B2 yaitu membantu pelepasan energi dari makanan, mempertahankan

kesehatan kulit dan rambut. Sumber Vitamin B2 berasal dari Sereal dari tepung gandum, susu,

telur, sapi, salmon, asparagus, ayam, keju, brokoli, bayam, roti. Takaran yang dianjurkan : 1.7

mg/hari.

2.2.8. Vitamin B3 (niasin)

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin.Vitamin ini berperan penting dalam

metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, danprotein. Di dalam

tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah

tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir

dengan bantuan vitamin ini.Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak

ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,

terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi,

antara lain gandum dan kentang manis.

Fungsi Vitamin B3 yaitu mencegah penyakit pellagra (kulit kasar bersisik), membantu

melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf,

mempertahankan kesehatan rambut. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak

13
ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,

terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi,

antara lain gandum dan kentang manis.

2.2.9. Vitamin B5 (asam pantotenat)

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.Hal

ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam

reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga

komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,

sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis

variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti

sayuran hijau dan kacang hijau.

Fungsi Vitamin B5 yaitu mencegah mati rasa pada jari-jari, membantu melepaskan energi

dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut

2.2.10. Vitamin B6 (piridoksin)

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang

esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A

yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti

spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolismenutrisi dan

memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa

asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah

didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam Pisang, beras, jagung, kacang-kacangan,

daging, kentang, bayam dan ikan Takaran yang dianjurkan : 2 mg/hari.

14
Fungsi Vitamin B6 yaitu mencegah kekeringan pada ujung bibir, membantu melepaskan

energi dari makanan. membantu pembentukan sel darah merah, mempertahankan kesehatan

sistem syaraf.

2.2.11. Vitamin B12 (sianokobalamin)

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus

diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman.Oleh karena itu, vegetarian sering kali

mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin ini banyak

berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu

jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul

DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan sumber

makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.

Fungsi Vitamin B12 yaitu membantu pembentukan sel darah merah/mencegah anemia,

mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf. Sumber Vitamin B 12 juga biasa terdapat di

Ikan Salmon, kepiting, sapi, telur, susu. Takaran yang dianjurkan : 6 mcg/hari

2.2.12. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh

kita.Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang

merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong

lainnya.Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai

radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.Terkait dengan sifatnya yang mampu

menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh

sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.Selain

itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam

15
tubuh, seperti otot.Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan

memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.Melalui mekanisme inilah

vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis

penyakit.Sumber vitamin C buah jeruk, tomat, arbei, kangkung, kentang, cabai hijau, selada

hijau, jambu biji.

2.3. Akibat Kekurangan Vitamin

2.3.1 Kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan beberapa gangguan terhadap kesehatan tubuh,

antara lain :

1. Hemeralopia atau rabun ayam, rabun senja;

2. Frinoderma, pembentukan epitel kulit tangan dan kaki terganggu, sehingga kulit tangan dan /

atau tampak bersisik;

3. Perdarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru;

4. Kerusakan pada kornea dengan menimbulkan bintik, seroftalmin m(kornea mengering), dan

akhirnya kerotik;

5. Terhentinya proses pertumbuhan;

2.3.2 Kekurangan Vitamin D

Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan tulang yang dinamakan riketsia pada anak-

anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat

menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan tulang pada anak-anak terhambat

sehingga menjadi lemah. Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan

pergelangan), tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel

terhambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Sebelum ditemukan

16
fortifikasi makanan dengan vitamin D, riketsia banyak terdapat di negara-negara dengan empat

musim. Sekarang masih terdapat pada anak anak miskin di kota-kota industri yang kurang

mendapat sinar matahari (Almatsier,2010)

Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang

konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat paparan sinar matahari dan mengalami

banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula terjadi pada mereka yang menderita

penyakit saluran cerna, hati, kantung empedu atau ginjal. Tulang melembek menyebabkan

gangguan dalam bentuk tulang, terutama pada kaki, tulang belakang, toraks, dan pelvis. Gejala

awalnya adalah merasa rasa sakit seperti rematik dan lemah dan kadang menggamit (twitching),

tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan fraktur

2.3.3. Kekurangan Vitamin E

kekurangan vitamin E menyebabkan anemia. kekurangan vitamin E dapat menyebabkan

gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun

wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan kaki menjadi kram terutama setelah

melakukan kegiatan fisik seperti angkat beban atau olahraga lain.

Vitamin E yang ternyata juga berperan sebagai antioksidan yang cukup kuat. Antioksidan

ini berfungsi untuk melawan efek yang disebabkan oleh radikal bebas yang masuk ke dalam

tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker. Jika tubuh mengalami

defisiensi vitamin E maka resiko terjadinya penyakit kanker pun menjadi meningkat.

2.3.4. Kekurangan Vitamin K

17
kekurangan vitamin K menyebabkan hipotrombinemia dengan akibat masa pembekuan

panjang. Pendarahan yang tidak dapat diatasi pada bayi yang baru lahir

Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan gangguan dalam pembentukan darah,

sehingga pembekuan darah berpotensi terjadi pada Anda. Biasa darah akan nampak pada feses,

urine, mimisan, serta darah menstruasi yang berlebihan. Badan yang rentan dengan memar

bewarna ungu atau biru juga termasuk salah satu penyebab tubuh kekurangan vitamin K.

Kalsium memang menjadi kebutuhan dasar untuk menciptakan tulang yang sehat.

Sayangnya, kalsium saja tidak cukup untuk menghambat tulang keropos, sebab dibutuhkan juga

kehadiranvitamin K dalam tubuh untuk melindungi tulang dari osteoporosis.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K, Anda dapat memperolehnya dari sayuran

berdaun hijau seperti, bayam, lobak hijau, selada, kale, kubis. Hati sapi dan teh hijau juga bisa

menjadi opsi makanan dengan kandungan vitamin K yang baik untuk tubuh.

2.3.5. Kekurangan Vitamin C

Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan pendarahan, gigi rontok, luka pada gusi, luka

sukar sembuh, tulang mudah patah. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat

menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

2.3.6. Kekurangan Vitamin B1

Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan tubuh mengalami beri-beri, gangguan

saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami

berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik dan sindrom Wernicke-Korsakoff. Beri-beri

memengaruhi pernapasan, gerakan mata, fungsi jantung, dan kewaspadaan akibat tubuh tidak

bisa mengubah makanan menjadi bahan bakar.

18
Sedangkan penyakit Wernicke memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan gangguan

visual, kurangnya koordinasi otot, dan penurunan mental. Jika tidak diobati, penyakit Wernicke

dapat menyebabkan sindrom Korsakoff yang secara permanen dapat mengganggu fungsi memori

di otak.

2.3.7. Kekurangan Vitamin B2

Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan tubuh akan kekurangan nutrisi lain, karena

riboflavin memiliki peranan penting dalam memroses nutrisi. Vitamin B2 juga penting bagi ibu

hamil agar pertumbuhan bayi tidak terhambat dan mengurangi risiko preeklamsia. Anemia,mata

merah, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya merupakan tanda-tanda

tubuh kita kekurangan vitamin B2 dan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,

mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

2.3.8. Kekurangan Vitamin B5

Kekurangan vitamin B5 sama halnya Seperti vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5

dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita

adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

2.3.9. Kekurangan Vitamin B6

Kekurangan vitamin B5 dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,

keram otot, dan insomnia. mengakibatkan anemia serta gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-

pecah di sekitar mulut. Kurangnya vitamin B6 juga dapat menyebabkan depresi, kebingungan,

mual, rentan terkena infeksi, hingga meningkatkan risiko kanker usus besar dan jenis kanker

lainnya.

2.3.10. Kekurangan Vitamin B12

19
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah),mudah lelah lesu,

dan iritasi kulit. Tidak memadainya jumlah vitamin B12 dalam tubuh bisa membuat kita terkena

anemia, kehilangan nafsu makan, susah buang air besar, detak jantung tidak teratur, hingga napas

menjadi pendek. Jika sudah parah, kekurangan vitamin B ini juga dapat menyebabkan

paresthesia ( mati rasa, sensasi perih atau gatal pada kulit), meningkatkan risiko penyakit jantung

dan stroke, menyebabkan kita susah bergerak, kehilangan memori, delusi, depresi, hingga

demensia.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

20
Dari makalah ini dapat disimpukan bahwa Secara garis besar, vitamin dapat

dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang

larut dalam lemak.Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan

vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut

dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini

kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis

vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain

dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.

terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan

berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,

riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).

3.2 Saran

Pada penyajian dalam makalah ini mungkin tidak menampilkan penjelasan – penjelasan
secara mendalam. Selain itu juga penulis meminta kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sehingga penulis dapat meng-upgrade diri lebih baik dalam pembuatan makalah.

21
DAFTAR PUSTAKA

Agustiar, A.A., et all. 2014. Makalah Gizi Ikani “Vitamin”. Universitas Gajah Mada.
Jogyakarta.
Arfah, Harton, Melati dan Mia Setiawati. 2013. Suplementasi Vitamin E Dengan Dosis Berbeda
Pada Pakan Terhadap Kinerja Reproduksi Induk Betina Ikan Komet (Carassius auratus
auratus). Jurnal akuakultur Indonesia. Vol. 12(1):14-18.
Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga. Jakarta
Estiasih, T., et all. 2016. Kimia dan Fisik Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Girindra A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai