Anda di halaman 1dari 11

Analisis

UU Cipta Kerja
BAB XII PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Herlambang P. Wiratraman
Departemen Hukum Tata Negara
BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN Fakultas Hukum Universitas Airlangga
BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN
BAB XV KETENTUAN PENUTUP
Bab XIII: Bank Tanah

• Pasal merujuk pada pasal 125-135: Bank Tanah


• Pasal 129 (1)  Tanah yang dikelola badan bank tanah diberikan hak
pengelolaan - Pasal 136 Hak pengelolaan merupakan hak
menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian
dilimpahkan kepada pemegang haknya.
Masalah Dasar
PENGERDILAN MAKNA REFORMA AGRARIA
Reforma agraria dimaksudkan sebagai sebuah operasi koreksi atas ketimpangan
struktur pemilikan, penguasaan, dan pengusahaan tanah, MENJADI operasi
pengadaan tanah
Agraria - dikerdilkan hanya soal tanah

HPL MENJADI INSTRUMEN PENYINGKIRAN HAK RAKYAT


HPL - turunan HMN (dulu penjelasan, UU 5 Tahun 1960) - bukan norma utama,
UU Ciptaker, menjadi UU, artinya:
(1) NORMA HAK, status hukum baru, negara menghidupkan kembali Domein
Verklaring masa kolonial;
(2) UU mengalahkan Perpres/Ketentuan lebih rendah, artinya: obyek reforma
agraria, seperti eks HGU, HGB, tanah telantar, dan tanah negara yang berpotensi
menjadi obyek reforma agraria, akan berada di bawah kewenangan badan Bank
Tanah. DULU obyek land reform.
(3) Perpres No 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria dan dijalankan Gugus
Tugas Reforma Agraria (GTRA) menjadi tak relevan, digantikan sistem
kelembagaan bank tanah.
Harmoni
sasi dan
Sinkroni
sasi

Excessive rules:
(1) mengatur yang sudah jelas dalam tradisi pembentukan hukum;
(2) bahkan, mendelegasikan aturan baru dalam PP yang ini
potensi bertentangan dengan UU 12 Tahun 2011 tentang P3.
Regeling, berkarakter Beschikking
• Seharusnya, peraturan yang sasaran (subjek) normanya bersifat
umum (general) dan objek normanya bersifat abstrak serta berlaku
terus-menerus (dauerhaftig).
• BUKAN, model keputusan yang ‘berdimensi administratif’ dan
sekali-selesai (einmalig)
• Ketentuan Pencabutan
harusnya ada di Penutup, tetapi
di sini, ketentuannya pakai PP.
Padahal harus diketahui apa
yang dimaknakan awal dalam
UU, sehingga ditutup dengan
kejelasan apa saja yang diakhiri
dengan hadirnya UU ini.

• Pembentukan Hukum tak


sesuai prinsip lex certa
• Butir 127 Lampiran UU 12/2011

• Ketentuan Peralihan memuat penyesuaian pengaturan


tindakan hukum atau hubungan hukum yang sudah ada
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang lama
terhadap Peraturan Perundang-undangan yang baru, yang
bertujuan untuk: a. menghindari terjadinya kekosongan hukum.
b. menjamin kepastian hukum; c. memberikan perlindungan
hukum bagi pihak yang terkena dampak perubahan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan d. mengatur
hal-hal yang bersifat transisional atau bersifat sementara.
5
LEGISLATIVE
CRIMES
(Kejahatan Legislasi)

1. orientation to limited-dominant
political economy power
(bourgeois law-oligarchic law)
2. cruelty process
3. forgery content
4. limited participation
5. legalised violation of human
rights

Anda mungkin juga menyukai