INTERAKSI
Orientasi
1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
3. Menanyakan nama pasien
4. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
5. Mendekatkan alat-alat dan bahan untuk melakukan tindakan
pemberian
6. Mencuci tangan
Kerja
a. Tentukan waktu sesuai kesepakatan dengan pasien dan
keluarga pasien
b. Hitung cairan masuk 24 jam sebelumnya.
1. Jumlah cairan masuk oral (minum, sayuran kuah, lewat
NGT)
2. Jumlah cairan parentral (infus dan injeksi)
c. Hitung jumlah cairan keluar
1. Volume kencing
2. Volume muntahan
3. Volume diare
4. Volume pendarahan atau perdarahan
5. Volume produk drain
d. Hitung Inssibel Water Lost (IWL)
1. Sedikit bergerak: 10 cc/KgBB/hari
2. Berkeringat moderat: 15 cc/KgBB/hari
e. Hitung balance cairan dengan rumus BC = (cairan masuk) –
(cairan keluar + IWL)
f. Simpulan hasil (- …… cc, 0, + …… cc)
Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
2. Memberi pujian kepada pasien
3. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
POST INTERAKSI
1. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
2. Mencuci tangan
3. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada
lembar /catatan keperawatan pasien.
P Pemantauan 1) Pengukuran tekanan vena sentral / CVP : Mengukur tekanan vena jugularis
Hemodinamik
2) Memposisikan pasien berbaring setengah duduk
Non Invasive
3) Perhatikan denyut vena jugularis interna, denyut ini tidak bisa diraba tetapi
hanya bisa dilihat. Akan tampak gelombang a (kontraksi atrium),
gelombang c (awal kontraksi ventrikel-katup trikuspid menutup),
gelombang v (pengisian atrium-katup trikuspid masih menutup)
4) Normalnya terjadi penggembungan vena setinggi manubrium sterni
5) Apabila ditemukan penggembungan vena yang lebih tinggi dari manubrium
sterni, maka terjadi peningkatan tekanan hidrostatik atrium kanan
6) Pengukuran tekanan arteri sistemik
7) Secara manual
P Pemantauan Tekanan vena sentral secara langsung merefleksikan tekanan pada atrium
Hemodinamik
kanan. Secara tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau
Invasive
dengan tekanan ventrikel kanan pada akhir diastole. Menurut Gardner dan Woods nilai
Central
normal tekanan vena sentral adalah 3-8 cmH2O atau 2-6 mmHg. Sementara
Venouse
Pressure menurut Sutanto (2004) nilai normal CVP adalah 4 – 10 mmHg.
(CVP)
A. Tempat Penusukan Kateter
Pemasangan kateter CVP dapat dilakukan secara perkutan atau dengan
cutdown melalui vena sentral atau vena perifer, seperti vena basilika, vena
sephalika, vena jugularis interna/eksterna dan vena subklavia.
Prosedur
E. Pemantauan CVP dengan Manometer
Persiapan untuk pemasangan
1. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan pada klien dan tentang tujuan pemasangan,
daerah pemasangan, dan prosedur yang akan dikerjakan
2. Persiapan alat
a. Kateter CVP
b. Set CVP
c. Spuit 2,5 cc d.
Antiseptik
e. Obat anaestesi local f.
Sarung tangan steril g.
Bengkok
h. Cairan NaCl 0,9% (25 ml)
i. Plester
3. Persiapan untuk Pengukuran
a. Skala pengukur
b. Selang penghubung (manometer line)
c. Three way stopcock d.
Pipa U
e. Standar infus dan Set infus
F. Cara Merangkai
1. Menghubungkan set infus dengan cairan NaCl 0,9%
2. Mengeluarkan udara dari selang infuse
3. Menghubungkan skala pengukuran dengan threeway stopcock
4. Menghubungkan three way stopcock dengan selang infuse
5. Menghubungkan manometer line dengan three way stopcock
6. Mengeluarkan udara dari manometer line
7. Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25 cmH2O
8. Menghubungkan manometer line dengan kateter yang sudah terpasang
G. Cara Pengukuran
1. Memberikan penjelasan kepada pasien
2. Megatur posisi pasien
3. Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan) dengan
skala pengukur atau tansduser
4. Letak jantung dapat ditentukan dg cara membuat garis pertemuan
antara sela iga ke empat (ICS IV) dengan garis pertengahan aksila
5. Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada
manometer dan nilai dibaca pada akhir ekspirasi
6. Membereskan alat-alat
7. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai
K Komplikasi 1) Infeksi
2) Thrombosis
3) Emboli udara
4) Perdarahan
5) Gangguan neurovaskuler
6) Iskemik atau nekrosis pada bagian distal dari pemasangan kateter
7) Insuffisiensi vaskuler